Ageng Manila ) Metode Dakwah Melalui kesenian rakyat : 1. Alat musik berupa bonang 2. Tembang Islami Dakwah – Setiap Raden Makdum Ibrahim membunyikan Bonang pasti banyak penduduk yang datang ingin mendengarnya. Dan tidak sedikit dari mereka yang ingin belajar membunyikan Bonang sekaligus melagukan tembang-tembang ciptaan Raden Makdum Ibrahim. – Begitulah siasat Raden Makdum Ibrahim yang dijalankan penuh kesabaran. Setelah rakyat berhasil direbut simpatinya tinggal mengisikan saja ajaran agama Islam kepada mereka. – Syair lagu gamelan ciptaan para wali tersebut berisi pesan tauhid, sikap menyembah Allah SWT. dan tidak menyekutukannya. Setiap bait lagu diselingi dengan syahadatain (ucapan dua kalimat syahadat) Bonang Alat Musik Yang digunakan untuk berdakwah dan asal nama julukan Raden Makdum Ibrahim Karya Beliau juga menciptakan karya sastra yang disebut Suluk. – Kitab Sunan Bonang – Primbon Islam – Suluk Sukarsa – Serat Koja Jajahan – Suluk Wujil – Suluk Malang Sumirang Wafat – Beliau meninggal dunia pada saat berdakwah di Pulau Bawean pada tahun 1525 M. – Murid-murid yang berada di Pulau Bawean hendak memakamkan beliau di Pulau Bawean. Tetapi murid yang berasal dari Madura dan Surabaya menginginkan jenazah beliau dimakamkan di dekat ayahnya yaitu Sunan Ampel di Surabaya. – Kapal layar segera bergerak ke arah Surabaya, tetapi ketika berada diperairan Tuban tiba-tiba kapal yang dipergunakan tidak bisa bergerak akhirnya jenazah Sunan Bonang dimakamkan di Tuban yaitu sebelah barat Mesjid Jami’ Tuban. – Sementara kain kafannya yang ditinggal di Bawean ternyata juga ada jenazahnya. Orang-orang Bawean pun menguburkannya dengan penuh khidmat. – Dengan demikian ada dua jenazah Sunan Bonang, inilah karomah atau kelebihan yang diberikan Allah kepada beliau. Dengan demikian tak ada permusuhan diantara murid-muridnya.