Anda di halaman 1dari 44

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

LOGISTICS (WAREHOUSING)
CUSTOMER SERVICE

Budi Santosa
budhisantosa@ittelkom.ac.id

1
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

LOGISTICS (WAREHOUSING) CUSTOMER


SERVICE

Mengapa ?

• Kepuasan Konsumen berkaitan


langsung dengan kemampuan logistics (Pergudangan)
perusahaan : persediaan, delivery,
keamanan produk Pelayanan, Pengemasan, dll
• Logistics (Warehousing) Customer Service sebagai
barometer kepuasan konsumen/ kinerja perusahaan.

2
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

PERANAN
PEMERINTAHAN
-HUKUM
- PAKET REGULASI SISTEM LOGISTIK
- DLL PERGUDANGAN
PRODUCT
• PERSEDIAAN
•KECEPATAN PROSES
•KEANDALAN
MARKETING PLACE / CUSTOMER
PENGIRIMAN
PRICE •FREKUENSI
MIX DISTRIBUTION SERVICE
PENGIRIMAN
•PURNA JUAL
•SISTEM
TRANSPORTASI
PROMOTION •LEAD TIME
KEPUASAN •DLL
KONSUMEN

3
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

TIGA TINGKATAN FUNGSI PRODUK


INTI
GARANSI PRODUK
KREDIT
KUALITAS

PENGEPAK
KAN
FUNGSI
INSTA
PRODUK LASI
MEREK
PURNA
JUAL MODEL

INFORMASI
PRODUK
PRODUK
TANGIBEL
DIKEMBANGKAN 4
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

KONSEP PENERAPAN MODEL


PRODUK TOTAL
KLASIFIKASI PRODUK

PRODUK TANGIBEL :
-KUALITAS
-BENTUK
-MODEL
INTI -TEKNOLOGI
-UMUR, DLL
PRODUK

COMPETITIVE ADVANTAGE :
PRODUK ELEMEN INTANGIBLE
TANGIBEL -FREKUENSI KIRIM
-KEANDALAN PENGIRIMAN
PRODUK -LAYANAN PURNA JUAL
DIKEMBANGKAN -FASILITAS RELASI
-GARANSI, DLL 5
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

MATERIAL / BAHAN BAKU


DAN KOMPONEN DISTRIBUSI
PROSES AWAL DAN KEPADA GUDANG RITEL
ATAU SUBASSEMBLING DAN AGEN

PABRIK
PERSEDIAAN
PRODUK JADI

INBOUND MATERIALS PHYSICAL


LOGISTICS MANAGEMENT DISTRIBUTION

BUSINESS LOGISTICS / LOGISTICS SYSTEMS

GAMBAR PENGENDALIAN PERGERAKKAN


MATERIAL DARI INBOUND SAMPAI OUTBOUND

6
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

PRODUCT
M
A
R
PRICE PROMOTION K
E
T
L I
O N
PLACE/
G G
CUSTOMER
I SERVICE LEVEL
S
T INVENTORY
I CARRIYING
C COST TRANSPORTATION
S COST

LOTS QUANTITY WAREHOUSING


COSTS COST

ORDER PROCESSING
&
INFORMATION COSTS

GAMBAR
HUBUNGAN MARKETING DAN LOGISTICS (TINGKAT PELAYANAN)

7
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

KEPUASAN USER / PELANGGAN


4 konsep kepuasan pelanggan di peroleh dengan jalan
mengukur kesenjangan (gap) antara apa yang diharapkan
pelanggan (Customer Expectation) dan apa yang
dirasakan pelanggan (Customer Perception)

Dengan kata lain, kepuasan konsumen tercapai jika


benefit yang ditawarkan oleh pemasok dapat memenuhi
harapan (spesifikai) yang ditetapkan oleh user

8
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

MENGUKUR KEPUASAN
USER / PELANGGAN
4 Metoda dalam mengukur kepuasan user/ pelanggan,
meliputi :
• Sistem keluhan dan saran
• Survei kepuasan pelanggan
• Ghost shopping
• Membuat desain teknologi dan pekerjaan yang sesuai.

9
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Komunikasi dari Kebutuhan Pengalaman


mulut ke mulut Pribadi masa lalu

Jasa yang
diharapkan

Senjang 5

Jasa yang
dialami

Konsumen

pemasar

Komunikasi
Penyampaian jasa eksternal ke
(termasuk sebelum dan pelanggan
sesudah kontak)

Senjang 4
Senjang 3

Transisi persepsi menjadi


Spesifikasi kualitas jasa
Senjang 1

Senjang 2 ANALISA
KESENJANGAN / GAP
Persepsi Manajemen
mengenai ekspektasi
konsumen

10
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Memberikan Kemungkinan Atas 4 ‘ Outcomes :


- Underquality
- Confirmed Quality
- Positively Confirmed Quality dan OverQualiy

Kualitas yang diharapkan


Kualitas yang diperoleh (q1)
(q0)

EVALUASI

(q1>q0) (q1<q0)
(q1 = q0)
(q1 > q0) Positively Negatively
Confirmed
Overquality Confirmed Confirmed
Quality
(= Too Good Quality) Quality Quality
(=Acceptable Quality)
(= Good Quality) (= Bad Quality)

11
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

JENIS PRODUK
TIGA KELOMPOK PRODUK :
1. BARANG TIDAK TAHAN LAMA (non-durable goods)
misalnya ; sabun, minuman, makanan ringan, garam,
gula, kapur tulis dsb.
2. BARANG TAHAN LAMA (durable goods)
misalnya ; TV, kulkas, komputer, mobil, dll.
3. JASA/PELAYANAN (service)
misal; bengkel, salon, kursus, hotel, komunikasi, dll.

12
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

SEBUAH PENAWARAN DAPAT DIBEDAKAN


DALAM KATEGORI PRODUK
1. BARANG NYATA MURNI
Tidak terdapat jasa yang mendampingi produk tersebut, seperti;
sabun, pasta gigi, dll.
2. BARANG NYATA DENGAN JASA TAMBAHAN
misalnya ; mobil berikut jaminan pelayanan, manual perawatan, dll.
3. JASA UTAMA DISERTAI BARANG DAN JASA TAMBAHAN
misal ; tranportasi, telekomunikasi, dll.
4. JASA MURNI
misal ; psikoterapi, pemijatan

13
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

PENDEKATAN DESAIN
SISTEM PELAYANAN

1. JASA PERSONAL (PERSONALISED SERVICE)


2. PENDEKATAN LINI PRODUKSI
3. MEMISAHKAN OPERASI KONTAK LANGSUNG DAN
OPERASI TANPA KONTAK LANGSUNG
4. PARTISIPASI PELANGGAN
5. SWALAYAN (SELF-SERVICE)

14
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

MANAJEMEN PELAYANAN
PERGUDANGAN
Managing Customer satisfication in Cutomer Service
Business, meliputi ;
• Research dan Monitoring
• Mengidentifikasi hal-hal kepuasan/ketidakpuasan
konsumen
• Menentukan standar tingkat pelayanan
• Membuat desain teknologi dan pekerjaan yang sesuai

15
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

KARAKTERISTIK PELAYANAN
1. Tidak Berwujud (INTANGIBILITY)
Pelayanan tidak dapt dilihat, disentuh, dipegang, dinikmati atau
dipakai sebelum pelayanan tersebut dibeli.
2. Tidak Dapat Dipisahkan (INSEPARABILITY)
Jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada saat
yangbersamaan.
3. Keadaan Tidak Tahan Lama (PERISHABILITY)
jasa tidak dapat disimpan/ tidak tahan lama.
4. Keanekaragaman (VARIABILITY)
bergantung kepada siapa yang menyediakan, kapan dan dimana.

16
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

EXPERIENCED QUALITY
1. Technical Quality, (WHAT): APA yang diterima user / pelanggan
a. Search quality, kualitas yang dapat di evaluasi user
sebelum membeli, mis; baju,harga
b. Experience Quality, kualitas yang hanya bisa dievaluasi oleh
user setelah menggunakan jasa, tsb. Mis; kecepatan,
kerapiahan , ketepatan.
c. Credence Quality, kualitas yang sukar dievaluasi pelanggan
meskipun telah menggunakannya, mis; hasil operasi jantung,
dll.
2. Functional Quality (HOW): BAGAIMANA cara penyampaian kualitas
dari sebuah pelayanan
3. Corporate Image, Profil, Reputasi, Citra umum, dan daya tarik
khusus suatu institusi pelayanan.

17
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

MANAJEMEN PELAYANAN PERGUDANGAN

Managing Customer Satisfication in Customer Service


Business, meliputi :
• Research dan Monitoring
• Mengidentifiaksikan hal-hal kepuasan/ ketidakpuasan
konsumen
• Menentukan standar tingkat pelayanan
• Memebuat desain teknologi dan pekerjaan yang sesuai

18
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

ALASAN PENTINGNYA GUDANG


Sebagai buffer stock anatara supply dan demand
Untuk mendukung stock terhadap panjangnya waktu
produksi
Untuk mendukung stock antara operasi produksi (WIP)
Safety stock untuk melindungi interupsi yang tidak
direncanakan dalam supply
Sebagai pelindung permintaan musiman yang
berfluktuasi
Sebagai strategi pengaman selama produksi istirahat.
19
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

WAREHOUSE DIOPERASIKAN DENGAN TUJUAN


UNTUK MENCAPAI BEBERAPA SASARAN

Mendefinisikan level of Customer service


Penetapan throughput level
Penetapan stock level, atau
Ongkos operasi minimum

20
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

AKTIVITAS WAREHOUSE
GOODS IN
 Receipt – unload, temporary hold
 Check – correct goods receipt, grade, package, quantity, quality,
damage or shortages.
 Record receipts and discrepencies
 Unpack, reapck if necessary
 Decide where goods are to be located

MAIN STORE – RESERVE STOCK


 Locate goods in reserve storage area
 Confirm goods location to control function
 Issue goods to replenish order picking stock

21
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

ORDER PICKING – FORWARD STOCK


 Select goods from order picking stock customer orders
 Pack and check
 Packing material store

MARSHALLING
 Assemble goods by customer, or by vehicle load

GOODS OUT
 Load – loading facilities for vechiles
 Despatch – vechile schedules
22
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

PRINSIP – PRINSIP TATA LETAK DAN KEGIATAN


PERGUDANGAN

Menggunakan alat handling yang sesuai


Penggunaan ruangan yang optimum minimasi gerakan
Pengendalian pergerakan dan lokasi
Keamanan, pertolongan dan kondisi lingkungan yang
baik, dan
Semuanya berada pada total biaya minimum

23
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

PERENCANAAN DAN TATA LETAK PERGUDANGAN –


OUTSIDE FACTORS
Ukuran dan konfigurasi gudang harus dapat mengakomodir
kebutuhan peralatan dan pergerakkan kendaraan
Akses ke gudang : harus dapat menerima berbagai jenis kendaraan
dan volume traffic yang dibutuhkan gudang
Perencanaan pergudangan yang baru site details: sistem dan
karakteristik “DRAINAGE” maupun jaringan listrik
Pertimbangan financial : sewa, ketersediaan investasi ?
Legislation and local regulations

24
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

PERENCANAAN DAN TATA LETAK PERGUDANGAN –


INSIDE FACTORS
Aliran barang, misalnya; penggunaan sistem “U flow” atau “THROUGH FLOW”
Pergerakkan alat angkut dan orang
Akses ke penyimpanan dan kebutuhan minimasi ruang
Identifikasi persediaan
Lokasi persediaan, kode lokasi dan identifikasi
Perputaran persediaan : FIFO
Pengontrolan persediaan
Pengisian persediaan
Pemindahan barang ke dalam dan keluar pergudangan
Supervisi
Keamanan dan
Persediaan pengamanan
25
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

GOODS
INWARDS

Slow moving
Lines Fast moving Line

DESPATCH

“U FLOW” DALAM SEBUAH GUDANG

Slow moving lines


GOODS
INWARDS DESPATCH
Fast moving Lines

Slow moving lines

“THROUGH FLOW” DALAM SEBUAH GUDANG

26
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

PERTIMBANGAN LAIN DALAM SISTEM PERGUDANGAN

Pengendalian kualitas
“Quarantine” area
Chill/ cold store
Pallet and/or trolley store repaire area
Ruang barang yang dikembalikan
Waste disposal
Ruang maintenace
Battery charging area
Fuel supply
27
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

PERTIMBANGAN LAIN DALAM HAL SISTEM


PERGUDANGAN
Service area : Heating, lighting, ventilation
Office : administration, management
Amenities :
- rest room
- cloak rooms
- toilet and wash
Canteen
First aid
Security
Special data link / commnunications line

28
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

JENIS BARANG YANG DISIMPAN DIGUDANG

Bahan Mentah (Raw Materials)


Bahan dalam Proses (In Process Stock)
Produk Jadi (finished Products)
Produk Umum
Komponen (Spare parts)

29
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

PERFORMASI PERGUDANGAN BERDASARKAN

Kecepatan merespon permintaan


Pengurangan upaya pencatatan
Adanya prosedure pemilihan persediaan untuk
meminimasi pergerakkan dan pencatatan
Ketepatan yang tinggi
Pengembangan pengendalian manajemen

30
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

COST GOODS MAIN ORDER MARSHA LOADING AUXILIAR TOTAL


CENTER RECEIPT STORAGE PICKING LLING Y SERVICE
COST
ELEMENTS
BUILDING

BUILDING
SERVICE

EQUIPMENT –
STATIC - MOBILE

LABOR
MANAGEMENT
SUPERVISOR
DIRECT, INDIRECT

TOTAL

31
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

FUNGSI PERGUDANGAN
Penerimaan Barang (Unloading)
Pencatatan dan pemberian tiket
Pergerakkan Interen (Handling)
Penyimpanan
Pemilihan dan Distribusi
Pengemasan
Pengukuran Berat
Penerimaan barang yang dikembalikan oleh konsumen
Pemeliharaan barang
Pengeluaran barang
koordinasi
32
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Perencanaan Pergudangan
Dasar Perencanaan Luas gudang :
 Jumlah barang
 Jumlah pembelian
 Order menurut perioda
 Percepatan penggunaan barang oleh bagian Produksi, dan
 Informasi tentang barang yang akan digunakan oleh bagian produksi
Dasar Peramalan Luas Gudang,
 Fluaktuasi permintaan produk atau produk yang akan diproduksi, dan
 Ratio perbandingan antara jumlah produk yang diproduksi untuk disimpan dan
jumlah produk yang akan dikirimkan langsung ke pelanggan

33
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Tata Letak Pergudangan


Sebagai pertimbangan :
 Penentuan lokasi yang optimum untuk luas pergudangan,
didasarkan atas :
klasifikasi barang, kesamaan barang, pergerakkan barang, dan
pertimbangan karakteristik barang.

 Peletakkan Lokasi gudang, didasarkan atas ; penggunaan


intensif luas gudang, akses optimal dari barang, sistem kontrol
barang, proteksi dari barang.

34
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

KLASIFIKASI, PENCATATAN & PROTEKSI


Klasifikasi :

 Raw Materials
 Supplies (kebutuhan perkantoran)
 Semiprocessed- part
 Finished Inventory

Pencatatan;

 Melakukan pencatatan atas jenis barang


 Kebutuhan minimum untuk setiap item
 Sistem pengontrolan untuk menjaga keseimbangan barang/item tersedia dengan kebutuhan produksi

Perlindungan;

 Perlindungan terhadap barang dari aspek kerusakkan, cuaca, bahaya, debu, dan lainnya seperti

35
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

KOMPONEN SISTEM IDENTIFIKASI


AUTOMATIS

SPESIFIKASI SKU
Struktur, produk, kemasan/alat angkut
Struktur : rak, kendaraan, atau tempat penyimpanan;
Produk : single item, package, Carton, or pallet load;
alat angkut : trolly

36
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

KOMPONEN SISTEM IDENTIFIKASI


AUTOMATIS
SYMBOLOGY (CODE)
Informasi yang diperlukan di atas tabel. Informasi ini lebih
lanjut menjelaskan karakteristik produk; produk apa, dari
mana datangnya, kemana (kapan akan dikirim), dimana
lokasinya, apa yang ada didalamnya, atau informasi
lainnya.
Pertimbangan utama informasi yang akan muncul di atas
label adalah bahwa sistem yang digunakan dapat
dimengerti oleh semua fungsi pergudangan, pelanggan
dan penjual.

37
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

KOMPONEN SISTEM IDENTIFIKASI


AUTOMASI
Tujuan Penggunaan CODE
Ada dua tujuan penggunaan ‘Symbology’ ;
 Permanent Code : digunakan untuk menginventarisir
‘Capital Assets’, ‘ mobile equipment’, atau ‘karyawan’, atau
untuk mengidentifikasi ‘storage-pick position’.
 Expendable Code : simbol untuk ditempatkan langsung
di permukaan produk. Produk dengan label ini dikirim ke
lokasi gudang atau ke konsumen

38
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Activity Standards Developed Empirically

Operating function Unit of Measure Time standard


Warehousing Receiving
Unload truck Piece/ man – hour 250

Check receipts Piece/ man – hour 167

Clerical Function Piece/ man – hour 500

Putaway Stock Piece/ man – hour 150

Warehousing Shipping
Order Picking Line items/ man-hour 30

Order Packing Price / man- hour 22,7

UPS/ small shipment Piece/ man – hour 100

Freight shipping Bills of landing/ man - hour 15

Warehousing Stockkeeping
Balk items Skill man-hour 70

Load QA and shell items Skill man-hour 50


39
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
Activity Levels (45 – days Sample)
Function Unit of Measures Average Standard Deviation

(Per day) (Per day)


Receiving functions :

Arrivals Arrivals 18 14

Unloaded Pieces 735 731

Stock Put away Pieces 735 731

Replenishment Functions

Volume SKUs 200 0

Shipping Functions :

Order Picking Line Items 279 772

OverPacking Pieces 85 37

Orders Orders 113 31

Freight shipments Bill of loading 61 41

Small shipments Pieces 83 24

Load Pieces 863 198


40
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

STANDARD COSTS
Function Unit. of Daily Time Standard Hourly Rate Standard Cost
Meas. u/m Activity
(u/m per min) ($ per min.) (per u/m)
Receiving

Unload truck Pieces 735 250 7.50 3.0

Check Receipt Pieces 735 167 7.50 4.5

Clerical Pieces 735 500 7.50 1.5

Putaway stock Pieces 735 150 7.50 5.0

14.0

Replishment

Replenish SKUs 200 50 7.50 5.0


Shipping

Order Picking Line item 279 30 8.00 27.0

Over Packing Pieces 86 23 7.50 33.0

Small shipping Pieces 83 100 8.00 8.0

Freight Shipping Shipments 61 15 8.25 55.0


41
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

WAREHOUSING ACTIVITY
ACTIVITIES LABOR FACILI EQUIPM ENERGY FINANCIAL OVERALL
TIES ENT
Company – Operated

Warehousing

Receiving X X X X

Put – away X X X

Storage X X X

Replenishment X X X

Order Selection X X X

Checking X X X

Packing & Marketing X X X X

Staging & Order X X X X

Consolidations

Shipping X X X X

Clerical & Administration X X X

Overall X X X X X X

Purchased-Outside Warehousing

Storage X

Handling X

Consolidations X
42
Administration X
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
TRANSPORTATION ACTIVITY/ INPUT MATRIX
ACTIVITIES LABOR FACILITIES EQUIPMENT ENERG FINANCI OVERALL
Y AL
Company – Operated

Warehousing

Loading x X

Line - haul X X

Unloading x X X

Overall X X x X

Company – Operated
Pickup/Delivery Trucking
X X
Pre – trip
X X X
Stem driving
X X X
On-route driving
X X
At-stop
X X
End-of –trip
X X X X
Overall
X X
Outside transportation
X
All Models
X
Loading
X
Line – haul
X 43
Unloading
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

Purchasing, Inventory Management, and Production


Management Activity/ input Matrix
Purchasing : Labor Equiment Financial Overall

-Sourcing X X

-Procurement X x X

-Cost Control x X

-Overall x

Inventory Management :

-Forecasting X X X

-Planning & Budgeting X X X

-Execution control x X x X

-Overall x

Production Management :

- Production Planning X X

- Production Control X X

- Scheduling & Dispatching X X X

- Shop floor data collection x x X

- Overall x

44

Anda mungkin juga menyukai