Anda di halaman 1dari 19

Penghasilan

kena pajak (pkp)


Sebagai Dasar Pengenaan Pajak
RUMUS PKP
WPBADAN & BUT
WP ORANG PRIBADI (PEKERJAAN BEBAS)

PENG.BRUTO – BIAYA-BIAYA YG DIPERKENANKAN


(Pengeluaran yg dapat dikurangkan)
Kriteria pengeluaran yang dapat dikurangkan untuk
menghitung Penghasilan Kena Pajak :

- Bukan termasuk pengeluaran yang secara eksplisit tidak


diperkenankan
- Terkait langsung dengan usaha/kegiatan( biaya 3M – Mendapatkan,
Menagih, Memelihara)
- Tidak terkait dengan penghasilan yang bukan obyek pajak
/penghasilan yang dikenakan pajak final
- Pengeluaran secara kas, bukan natura atau kenikmatan
- Dalam batas kewajaran dan sesuai dengan praktik bisnis yang sehat
- Bukan untuk keperluan pribadi atau sebagai konsumsi penghasilan
- Bukan merupakan pengeluaran untuk transaksi modal
- Dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau telah memenuhi
syarat untuk dibiayakan
Biaya-Biaya
Yang
Diperkenankan
JENIS PENGELUARAN/BIAYA YANG DIPERKENANKAN

a. biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara


penghasilan, termasuk biaya pembelian bahan, biaya
berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah,
gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan
yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa,
royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah,
premi asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali
Pajak Penghasilan;
b. penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta
berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk
memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 dan Pasal 11A;
c. iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan;
d. kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang
dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang
dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan;
e. kerugian dari selisih kurs mata uang asing;

f. biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang


dilakukan di Indonesia;

g. biaya beasiswa, magang, dan pelatihan;


h. piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat:
1) telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi
komersial;
2) telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri
atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN) atau
adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan
piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang
bersangkutan;
3) telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; dan
4) Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat
ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak, yang pelaksanaannya
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak.
Keterangan

“Apabila penghasilan bruto setelah


pengurangan didapat kerugian, maka
kerugian tersebut dikompensasikan dengan
penghasilan mulai tahun pajak berikutnya
berturut-turut sampai dengan 5 (lima) tahun”
Biaya-Biaya
Yang Tidak
Diperkenankan
a. pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk
apapun seperti dividen, termasuk dividen yang
dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha
koperasi;
b. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk
kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau
anggota;
c. pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali cadangan
piutang tak tertagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan
hak opsi, cadangan untuk usaha asuransi, dan cadangan biaya
reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan dan syarat-
syaratnya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;
d. premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,
asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh Wajib
Pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan
premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang
bersangkutan;
e. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali
penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta
penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di
daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;
f. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang
saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan;
g. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan
kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan
oleh Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama Islam dan
atau Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh
pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga
amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah;
h. Pajak Penghasilan;
i. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan
pribadi Wajib Pajak atau orang yang menjadi tanggungannya;
j. gaji yang dibayarkan kepada anggota
persekutuan, firma, atau perseroan komanditer
yang modalnya tidak terbagi atas saham;
k. sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan
kenaikan serta sanksi pidana berupa denda
yang berkenaan dengan pelaksanaan
perundang-undangan di bidang perpajakan.
WP ORANG PRIBADI
(PEKERJAAN TIDAK BEBAS/KARYAWAN)

PENG.Neto* – zakat – penghasilan tidak kena pajak

* Penghasilan Neto: Penghasilan Neto Dalam Negeri Sehubungan Dengan Pekerjaan +


Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya + Penghasilan Neto Luar Negeri
PPh 21

PENG.Neto* – penghasilan tidak kena pajak

* Penghasilan Neto = Penghasilan Bruto – Biaya Jabatan – Iuran Pensiun/Iuran THT/JHT


Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Pengha sila n Tida k Kena Pa ja k per ta hun diberika n pa ling sedikit sebesa r:
a . Rp15.840.000,00 (lima bela s juta dela pa n ra tus empa t puluh ribu rupia h)
untuk diri Wa jib Pa ja k ora ng priba di;
b. Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ra tus dua puluh ribu rupia h) ta mba ha n untuk
Wa jib Pa ja k ya ng ka win;
c. Rp15.840.000,00 (lima bela s juta dela pa n ratus empa t puluh ribu rupia h)
ta mba ha n untuk seora ng isteri ya ng pengha sila nnya diga bung denga n
pengha sila n sua mi
d. Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ra tus dua puluh ribu rupia h) ta mba ha n untuk
setia p a nggota kelua rga seda ra h da n kelua rga semenda da la m ga ris
keturunan lurus serta a na k a ngkat, ya ng menja di ta nggunga n sepenuhnya ,
pa ling ba nyak 3
(tiga ) orang untuk setia p kelua rga .
STATUS SETAHUN
TK / 0 (tida k ka win, tanggunan 0 orang) 15,840,000
TK / 1 (tida k ka win, tanggunga n 1 ora ng) 17,160,000
TK / 2 (tida k ka win, tanggunga n 2 ora ng) 18,480,000
TK / 3 (tida k ka win, tanggunga n 3 ora ng) 19,800,000

K/ 0 (ka win, ta nggungan 0 ora ng) 17,160,000


K/ 1 (ka win, ta nggungan 1 ora ng) 18,480,000
K/ 2 (ka win, ta nggungan 2 ora ng) 19,800,000
K/ 3 (ka win, ta nggungan 3 ora ng) 21,120,000

K / I / 0 (ka win, penghasilan istri diga bung 31,680,000


denga n sua mi,ta nggunga n 0 ora ng)
K / I / 1 (ka win, pengha silan istri diga bung 33,000,000
denga n sua mi,ta nggunga n 1 ora ng)
K / I / 2 (ka win, pengha silan istri diga bung 34,320,000
denga n sua mi,ta nggunga n 2 ora ng)
K / I / 3 (ka win, pengha silan istri diga bung 35,640,000
denga n sua mi,ta nggunga n 3 ora ng)

Anda mungkin juga menyukai