HUKUM PERDATA

PENGANTAR

ASAS HUKUM TENTANG ORANG

ASAS HUKUM KELUARGA

ASAS HUKUM BENDA

ASAS HUKUM PEWARISAN

ASAS HUKUM PERIKATAN

1
PENGANTAR
PENGANTAR

2
 PEMBIDANGAN
PEMBIDANGAN HUKUM
HUKUM PERDATA
PERDATA

Hukum
HukumPerdata
Perdata Hukum
HukumPerdata
Perdata
Materiil
Materiil Formil/hukum
Formil/hukum
aturan/norma
aturan/normayang
yang proses/hukum
proses/hukumacara
acara
mengatur
mengatur ketentuan
ketentuanyang
yang
kepentingan
kepentingan mengatur
mengaturtata
tatacara
cara
perorangan
peroranganyang
yang mempertahankan
mempertahankan
pelaksanaannya
pelaksanaannya Hukum
HukumPerdata
Perdata
terserah
terserahkepada
kepadayang
yang Materiil
Materiildalam
dalamproses
proses
berkepentingan
berkepentingan acara
acaradi
dipengadilan
pengadilan

3
SUMBER
SUMBER HUKUM
HUKUM PERDATA
PERDATA TERTULIS
TERTULIS

BW
BW
burgelijk
burgelijkwetboek
wetboek
(KUHPerdata)
(KUHPerdata)

Wvk
Wvk
wetboek
wetboekvan
vankophandel
kophandel
(KUHD)
(KUHD)
4
 HUKUM
HUKUM PERDATA
PERDATA MATERIIL
MATERIIL
DI
DI INDONESIA
INDONESIA

Ps.
Ps.163
163&&
131
131I.S.
I.S.

Hukum Perdata Adat

Sifat
Pluralisme
Hukum Perdata Barat Hukum Perdata

5
 SISTEMATIKA
SISTEMATIKA HUKUM
HUKUM PERDATA
PERDATA

SISTEMATIKA
HK. PERDATA

Ilmu Pengetahuan Hukum : KUHPerdata :

Hukum Perorangan Buku I Tentang Orang

Hukum Keluarga Buku II Tentang Benda

Hukum Kekayaan Buku III Tentang Perikatan

Hukum Waris 6 Buku IV Tentang Pembuktian

dan Daluwarsa
 ASAS
ASAS HUKUM
HUKUM
TENTANG
TENTANG ORANG
ORANG

7
 SUBYEK HUKUM

Badan
Manusia
Hukum

Manusia Badan Hukum sebagai

(Naturlijke Persoon) subyek hukum
sebagai subyek hukum :  Adalah himpunan orang
 Sejak lahir sampai atau obyek organisasi
meninggal dunia kepada siapa diberikan
 Perkecualian Ps. 2 (1) sifat sebagai badan
BW hukum
8 secara tegas
 ORANG
ORANG –– ORANG
ORANG YANG
YANG TIDAK CAKAP

TIAP
TIAP MANUSIA
MANUSIA MEMPUNYAI
MEMPUNYAI KEWENANGAN
KEWENANGAN
UNTUK
UNTUK MEMPUNYAI
MEMPUNYAI HAK
HAK (BEVOEGD)
(BEVOEGD)
TIDAK
TIDAK SEMUA
SEMUA MANUSIA
MANUSIA CAKAP
CAKAP UNTUK
UNTUK BERTINDAK
BERTINDAK
(HANDELINGS
(HANDELINGS BEEKWAAM)
BEEKWAAM)
PS.
PS. 330
330 KUHPERDATA
KUHPERDATA 

“BELUM
“BELUM DEWASA
DEWASA ADALAH
ADALAH MEREKA
MEREKA YG
YG BELUM
BELUM
GENAP
GENAP 21
21 TH
TH DAN
DAN BELUM
BELUM MENIKAH”
MENIKAH”

9
 TEMPAT TINGGAL (DOMICILIE)

BW
BWmembedakan
membedakanantara
antaratempat
tempattinggal
tinggal
dengan
dengantempat
tempat kediaman
kediaman

10
 definisi

TEMPAT TINGGAL TEMPAT KEDIAMAN

Menurut RUU Hukum Acara Perdata 
tempat dimana seseorang secara resmi
menetap dan tercatat sebagai penduduk
di tempat itu, dalam hal dibuktikan
dengan kartu penduduk
Menurut RUU Hukum Acara Perdata 
tempat dimana seseorang menurut
kenyataannya berdiam tanpa dapat
dikatakan bahwa ia secara resmi
menetap disitu

Menurut Soetojo Prawirohamidjojo 

tempat dimana seseorang dianggap
selalu hadir berhubungan dengan hal,
melakukan hak-haknya dan mengenai
kewajiban-kewajiban meskipun
seandainya ia tinggal di tempat lain

Menurut Ps. 17 BW  tempat dimana ia

menempatkan pusat kegiatannya 11
 Macam – macam Domicilie
Tempat tinggal Tempat tinggal
yg sesungguhnya yg dipilih

Terdiri dari :
1. Tempat tinggal sukarela / mandiri 
Ps. 17 (2) BW
2. Tempat tinggal wajib / berkelanjutan • Ps. 20 BW  petugas jawatan -
 tempat tinggal yg tdk bergantung Jawatan umum mengikuti
pd keadaan-keadaan orang yg jawatannya
bersangkutan, melainkan
bergantung pd keadaan-keadaan • Ps. 23 BW  rumah kematian
orang lain.
 yg dianggap mempunyai tempat • Ps. 24 BW  domisili hukum
tinggal wajib :
• istri mengikuti suami  Ps. 21 BW
• buruh mengikuti majikan 
12
Ps. 22 BW
 ASAS
HUKUM
KELUARGA

13
 EMPAT
EMPAT MACAM
MACAM ANAK
ANAK MENURUT
MENURUT HUKUM
HUKUM

1.
1. ANAK
ANAK SAH
SAH   DILAHIRKAN
DILAHIRKAN DALAM
DALAM ATAU
ATAU SEBAGAI
SEBAGAI AKIBAT
AKIBAT
PERKAWINAN
PERKAWINAN YG SAH  PS. 42 UU NO. 1 TH. 1974, PS. 250
YG SAH  PS. 42 UU NO. 1 TH. 1974, PS. 250
KUHPERDATA
KUHPERDATA
2.
2. ANAK
ANAK LUAR
LUAR KAWIN
KAWIN  TERDIRI
TERDIRI DARI
DARI :: ALK
ALK YG
YG DIAKUI
DIAKUI &&
ALK YG TDK DIAKUI
ALK YG TDK DIAKUI
3.
3. ANAK
ANAK ZINA
ZINA  DILAHIRKAN
DILAHIRKAN DRDR HUB.
HUB. KELAMIN
KELAMIN DIMANA
DIMANA
SALAH 1 ATAU KEDUANYA TERIKAT DALAM PERKAWINAN
SALAH 1 ATAU KEDUANYA TERIKAT DALAM PERKAWINAN
YG
YG SAH
SAH  TDK
TDK DIAKUI
DIAKUI HUKUM,
HUKUM, TDK
TDK MEMPUNYAI
MEMPUNYAI HAKHAK
WARIS
WARIS
4.
4. ANAK
ANAK SUMBANG
SUMBANG   DILAHIRKAN
DILAHIRKAN DRDR HUB.
HUB. KELAMIN
KELAMIN
ANTARA 2 ORANG YG MEMPUNYAI HUB. KEKERABATAN
ANTARA 2 ORANG YG MEMPUNYAI HUB. KEKERABATAN
YG
YG TERLALU
TERLALU DEKAT
DEKAT  TDK
TDK DIAKUI
DIAKUI HUKUM,
HUKUM, TDK TDK
MEMPUNYAI
MEMPUNYAI HAKHAK WARIS
WARIS

14
 KEKUASAAN
KEKUASAAN ORANG
ORANG TUATUA
(Ouderlijke
(Ouderlijke Macht)
Macht)

PS.
PS. 45
45 –– 49
49 UU
UU NO.
NO. 11 TH.
TH. 1974
1974
•• HANYA
HANYA ORTU
ORTU YG
YG DAPAT
DAPAT MENJALANKAN
MENJALANKAN KEKUASAAN
KEKUASAAN
ORTU
ORTU
•• SYARAT
SYARAT KEKUASAAN
KEKUASAAN ORTU
ORTU ::
1.
1. BELUM
BELUM 18
18 TH
TH
2.
2. BELUM
BELUM KAWIN
KAWIN
•• ISI/TUGAS
ISI/TUGAS KEKUASAAN
KEKUASAAN ORTU
ORTU ::
1.
1. MENGURUS
MENGURUS KEPENTINGAN
KEPENTINGAN DIRI
DIRI ANAK
ANAK
2.
2. MENGURUS
MENGURUS HARTA
HARTA KEKAYAAN
KEKAYAAN ANAK
ANAK
•• BERAKHIRNYA
BERAKHIRNYA KEKUASAAN ORTU ::
KEKUASAAN ORTU
1.
1. PENCABUTAN,
PENCABUTAN, DALAM
DALAM HAL
HAL LALAI
LALAI DAN
DAN
BERKELAKUAN
BERKELAKUAN BURUKBURUK
2.
2. PEMBEBASAN
PEMBEBASAN
15
 PERWALIAN (Voogdij)

PS.
PS. 50
50 –– 54
54 UU
UU NO.
NO. 11 TH.
TH. 1974
1974
•• SYARAT PERWALIAN
SYARAT PERWALIAN : :
1.
1. BELUM
BELUM 18
18 TH
TH
2. BELUM KAWIN
2. BELUM KAWIN
3. TDK
TDK BERADA
BERADA DALAM
DALAM KEKUASAAN
KEKUASAAN ORANG
ORANG TUA
•• 333.MACAM PERWALIAN
MACAM PERWALIAN : :
TUA
1.
1. BAPAK/IBU
BAPAK/IBU YG
YG HIDUP
HIDUP TERLAMA
TERLAMA
2. DENGAN WASIAT
2. DENGAN WASIAT
3.
3. DIANGKAT
DIANGKAT OLEH
OLEH HAKIM
HAKIM
•• ISI/TUGAS
ISI/TUGAS PERWALIAN
PERWALIAN ::
1.
1. MENGURUS
MENGURUS KEPENTINGAN
KEPENTINGAN DIRI DIRI ANAK
ANAK
2. MENGURUS HARTA KEKAYAAN
2. MENGURUS HARTA KEKAYAAN ANAK ANAK
•• KEKUASAAN
KEKUASAAN WALI WALI DICABUT
DICABUT DALAM
DALAM HAL
HAL ::
1.
1. LALAI
LALAI
2.
2. BERKELAKUAN BURUK
BERKELAKUAN BURUK

16
 HUKUM PERKAWINAN

UU No. 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan

PP No. 9 Tahun 1975 tentang

Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan SUMBER
HUKUM
PP No. 10 Tahun 1983 tentang Izin PERKAWINAN
Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS

jo. PP No. 45 Tahun 1990 tentang

Perubahan atas PP No. 10
Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan 17
dan Perceraian Bagi PNS
ASAS HUKUM
TENTANG
BENDA

18
 MATERI
MATERI BUKU
BUKU IIII KUHPerdata
KUHPerdata

HUKUM HUKUM
BENDA WARIS

Pasal
Pasal 528
528 KUHPerdata  hak
KUHPerdata  hak waris
waris identik
identik dgn
dgn hak
hak kebendaan
kebendaan

Pasal
Pasal 584
584 KUHPerdata  “waris”
KUHPerdata  “waris” mrpk
mrpk salah
salah satu
satu cara
cara
memperoleh
memperoleh hak
hak kebendaan
kebendaan
19
 PENGERTIAN
PENGERTIAN BENDA
BENDA

PROF.
PROF. SOEBEKTI
SOEBEKTI → →→DLM
DLM ARTI
ARTI SEMPIT
SEMPIT → DPT
DPT DILIHAT
→ SEGALADILIHAT SAJA
SAJA DPT
→ DLM
DLM ARTI
ARTI LUAS
LUAS →→ SEGALA SESUATU
SESUATU DPT
DI
DI HAKI
HAKI (OBJEK
(OBJEK HUKUM)
HUKUM)
PROF.
PROF. MARIAM
MARIAM DARUS
DARUS→ → DLM
DLM KUHPERDATA
→BENDA KUHPERDATA ADA 22 ISTILAH
ADAMELIPUTI ::
ISTILAHBARANG
1.
1. ZAAK
ZAAK (BENDA) DLM ARTI LUAS
(BENDA) → BENDA DLM ARTI LUAS MELIPUTI BARANG &&
HAK (PS 499
HAK (PS 499 KUHPERDATA)
KUHPERDATA)
“ZAAK”
“ZAAK” → → SEGALA
SEGALA SESUATU
SESUATU YG YG “DPT”
“DPT” DIKUASAI
DIKUASAI
MANUSIA
MANUSIA“DPT” → MEMBUKA KEMUNGKINAN UNTUK
MEMASUKKAN“DPT”“SESUATU”
→ MEMBUKA YG KEMUNGKINAN
SEBELUMNYA UNTUK TDK MEMENUHI KRITERIA
MEMASUKKAN
SEBAGAI “SESUATU” YG SEBELUMNYA TDK MEMENUHI KRITERIA
SEBAGAI OBJEK
OBJEK MISAL
HUKUM
HUKUM
:: ALIRAN LISTRIK, PROGRAM KOMPUTER
HAK →MISAL
SEGALA ALIRAN LISTRIK,
SESUATU YG PROGRAM
TDK BERWUJUD KOMPUTER
2. HAK → SEGALA SESUATU YG TDK BERWUJUD
2. GOED
GOED (BARANG)
(BARANG) → → SEGALA
SEGALA SESUATU
SESUATU YG YG BERWUJUD
BERWUJUD

20
 MACAM
MACAM -- MACAM
MACAM BENDA
BENDA

1.
1. BENDA
BENDA MATERIIL
MATERIIL &
& IMATERIIL
IMATERIIL
2.
2. BENDA
BENDA BERGERAK
BERGERAK & & BENDA
BENDA TIDAK
TIDAK BERGERAK
BERGERAK
3.
3. BENDA
BENDA YG
YG DAPAT
DAPAT DIPERDAGANGKAN
DIPERDAGANGKAN & & YG
YG
TIDAK
TIDAK DAPAT
DAPAT DIPERDAGANGKAN
DIPERDAGANGKAN
4.
4. BENDA
BENDA YG
YG DAPAT
DAPAT DIBAGI
DIBAGI &
& YG
YG TIDAK
TIDAK DAPAT
DAPAT
DIBAGI
DIBAGI
5.
5. BENDA
BENDA YG
YG DAPAT
DAPAT DIGANTI
DIGANTI && YG
YG TIDAK
TIDAK DAPAT
DAPAT
DIGANTI
DIGANTI
21
 HAK
HAK KEBENDAAN
KEBENDAAN

a.
a. PENGERTIAN
PENGERTIAN   HAK
HAK YG
YG MEMBERIKAN
MEMBERIKAN KEKUASAAN
KEKUASAAN LANGSUNG
LANGSUNG ATAS
ATAS
SUATU BENDA DAN DAPAT DIPERTAHANKAN THD SETIAP
SUATU BENDA DAN DAPAT DIPERTAHANKAN THD SETIAP ORANG ORANG
b.
b. CIRI
CIRI –– CIRI/SIFAT
CIRI/SIFAT HAK
HAK KEBENDAAN
KEBENDAAN
a.
a. BERSIFAT
BERSIFAT “MUTLAK”, DAPAT
“MUTLAK”, DAPAT DIPERTAHANKAN
DIPERTAHANKAN THD
THD SIAPAPUN
SIAPAPUN
b.
b. “ZAAK
“ZAAK GEVOLG” (DROIT DE SUITE), MENGIKUTI BENDA
GEVOLG” (DROIT DE SUITE), MENGIKUTI BENDA
DIMANAPUN
DIMANAPUN BERADA
BERADA
c.
c. DROIT
DROIT DE
DE PREFERENCE,
PREFERENCE, HAK
HAK UNTUK
UNTUK DIDAHULUKAN
DIDAHULUKAN
d.
d. HAK YG TERJADI DAHULU DIDAHULUKAN
HAK YG TERJADI DAHULU DIDAHULUKAN
e.
e. GUGATAN
GUGATAN BISA
BISA DILAKUKAN
DILAKUKAN KEPADA
KEPADA SIAPAPUN
SIAPAPUN YANG
YANG
MENGGANGGU HAKNYA (GUGAT KEBENDAAN)
MENGGANGGU HAKNYA (GUGAT KEBENDAAN)
f.f. KEMUNGKINAN
KEMUNGKINAN UNTUK
UNTUK MEMINDAHKAN
MEMINDAHKAN HAKHAK KEBENDAAN
KEBENDAAN ITU
ITU
DAPAT SEPENUHNYA DILAKUKAN
DAPAT SEPENUHNYA DILAKUKAN
c.
c. HAK
HAK KEBENDAAN
KEBENDAAN BERBEDA
BERBEDA DGN
DGN HAK
HAK PERORANGAN
PERORANGAN

22
HAK
HAK KEBENDAAN
KEBENDAAN DALAM
DALAM KUHPerdata
KUHPerdata

Ps. 528 KUHPerdata

1. Bezit (kedudukan yg
berkuasa)
2. Hak milik
3. Hak waris Buku II KUHPerdata
4. Hak menikmati hasil
(pakai hasil) 8. Hak opstal
5. Hak pengabdian 9. Hak erfpacht
tanah (servituut) 10. Hak memakai dan
6. Hak gadai mendiami
7. Hipotik 11. Hak bunga tanah

23
Buku II KUHPerdata tentang benda (zaak)
menganut sistem tertutup
(gesloten systeem)

Maksudnya ……
bahwa orang tidak dapat
mengadakan hak-hak kebendaan
(zakelijk recht) lain, selain yang
ditetapkan oleh undang – undang

24
 Hak Kebendaan → absolut
a
Hak Perorangan → relatif

Hak Kebendaan → terdapat hubungan langsung antara

subjek hukum (orang) dgn objek hukum (benda)
b
Hak Perorangan → menimbulkan hubungan hukum antara
2 pihak atau lebih, yg berkaitan dgn benda atau hal tertentu
Perbedaan Hak Kebendaan → preferent
Hak c
Kebendaan Hak Perorangan → keseimbangan antara 2 pihak
&
Hak Hak Kebendaan → terdapat hak → gugat kebendaan thd
Perorangan d siapa saja
Hak Perorangan → gugat perorangan antara para pihak
dlm perjanjian

Hak Kebendaan → pemindahan hak sepenuhnya

e
Hak Perorangan → pemindahan hak terbatas
Hak Kebendaan → berlaku asas perlindungan thd “bezitter”
f 25
Hak Perorangan → tdk berlaku asas dlm pasal 1977
KUHPerdata
HUBUNGAN
HUBUNGAN BUKU
BUKU IIII KUHPerdata dengan UUPA
KUHPerdata dengan UUPA

Hak
HakKebendaan
Kebendaan (zakelijk
(zakelijkrecht)
recht) sepanjang
sepanjang
menyangkut
menyangkut mengenai
mengenai bumi,
bumi, air
air dan
dan kekayaan
kekayaan alam
alam
yang
yangterkandung
terkandungdi di dalamnya,
dalamnya, yangyangdiatur
diaturdalam
dalam
Buku
BukuIIII KUHPerdata,
KUHPerdata,kecuali
kecualimengenai
mengenai hipotik
hipotik
telah
telahdicabut
dicabut oleh
oleh
UUUUNo.
No.55Th.
Th. 1960
1960tentang
tentangUUPA
UUPA

26
 HAK
HAK ATAS
ATAS TANAH
TANAH MENURUT
MENURUT Ps.
Ps. 16
16 UUPA
UUPA
1.1. Hak
HakMilik
Milik
2.2. Hak
Hak GunaUsaha
Guna Usaha
3.3. Hak
HakGuna
GunaBangunan
Bangunan
4.4. Hak
HakPakai
Pakai
5.5. Hak
Haksewa
sewa
6.6. Hak
Hakmembuka
membukatanahtanah
7.7. Hak
Hak memunguthasil
memungut hasilhutan
hutan
8.8. Hak
Haklain
lainyang
yangtidak
tidaktermasuk
termasukhak-hak
hak-haktsb
tsbdi
diatas
atasyg
ygakan
akan
ditetapkan
ditetapkandgn
dgnUU UUserta
sertahak-hak
hak-hakygygsifatnya
sifatnyasementara,
sementara,
dan
dandiusahakan
diusahakanhapus
hapusdalam
dalamwaktu
waktuyg
ygsingkat,
singkat,yaitu
yaituhak
hak
gadai,
gadai,hak
hakusaha
usahabagi
bagihasil,
hasil,hak
hakmenumpang,
menumpang,dan danhak
hak
sewa tanah pertanian
sewa tanah pertanian

Selain
Selainitu
ituterdapat
terdapathak-hak
hak-hakatas
atasair
air&&ruang
ruangangkasa,
angkasa,yaitu:
yaitu:
1.1.Hak
Hakguna
gunaair
air
2.2.Hak
Hakpemeliharaan
pemeliharaan&&penangkapan
penangkapanikan
ikan
3.3.Hak guna ruang angkasa
Hak guna ruang angkasa
27
HUBUNGAN
HUBUNGAN BUKU
BUKU IIII KUHPerdata dengan UUHT
KUHPerdata dengan UUHT

Hipotik atas tanah telah

dicabut oleh
UU No. 4 Th. 1996
tentang Hak Tanggungan

28
 ASAS
ASAS
HUKUM PEWARISAN
HUKUM PEWARISAN

29
 ASAS
ASAS –– ASAS
ASAS HUKUM
HUKUM WARIS
WARIS

1.
1. APABILA
APABILA SESEORANG
SESEORANG MENINGGAL,
MENINGGAL, MAKA
MAKA SEKETIKA
SEKETIKA
ITU
ITU JUGA
JUGA SEGALA
SEGALA HAK
HAK DAN
DAN KEWAJIBANNYA
KEWAJIBANNYA BERALIH
BERALIH
PADA
PADA SEKALIAN
SEKALIAN AHLI
AHLI WARISNYA  “ASAS
WARISNYA  “ASAS LE
LE MORT
MORT
SAISIT
SAISIT LE
LE VIF”
VIF”
2.
2. TIAP
TIAP ORANG,
ORANG, MESKIPUN
MESKIPUN BAYI
BAYI YG
YG BARU
BARU
LAHIR,
LAHIR, ADALAH
ADALAH CAKAP
CAKAP UNTUK
UNTUK MEWARISI,
MEWARISI,
KECUALI
KECUALI APABILA
APABILA ORANG TSB ONWAARDIG
ORANG TSB ONWAARDIG
(TIDAK
(TIDAK PATUT
PATUT MENERIMA WARISAN).
MENERIMA WARISAN)

30
 CARA
CARA MEMPEROLEH
MEMPEROLEH WARISAN
WARISAN

1.
1. MENURUT
MENURUT KETENTUAN
KETENTUAN UU  PEWARISAN
UU  PEWARISAN “AB
“AB
INTESTATO”
INTESTATO”
2.
2. DITUNJUK
DITUNJUK DALAM
DALAM SURAT
SURAT WASIAT  PEWARISAN
WASIAT  PEWARISAN
“TESTAMENTAIR”
“TESTAMENTAIR”

31
 AHLI WARIS “Ab Intestato”

1.
1. A.W.
A.W. GOLONGAN
GOLONGAN II 
 ANAK-ANAK
ANAK-ANAK BESERTA
BESERTA TURUNAN-TURUNAN
TURUNAN-TURUNAN DALAM
DALAM GURUS
GURUS
LURUS
LURUS KE
KE BAWAH
BAWAH DAN
DAN SUAMI/ISTRI
SUAMI/ISTRI PEWARIS
PEWARIS (PS.
(PS. 852
852 KUHPDT)
KUHPDT)
2.
2. A.W.
A.W. GOLONGAN
GOLONGAN IIII 
 ORANG
ORANG TUA
TUA DAN
DAN SAUDARA-SAUDARA
SAUDARA-SAUDARA KANDUNG
KANDUNG SI
SI PEWARIS
PEWARIS
(PS.
(PS. 854
854 KUHPDT)
KUHPDT)
3.
3. A.W.
A.W. GOLONGAN
GOLONGAN III  SEKALIAN
III  SEKALIAN KELUARGA
KELUARGASEDARAH
SEDARAH DALAM
DALAM GARIS
GARIS LURUS
LURUS KE
KE
ATAS,
ATAS, BAIK
BAIK DARI
DARI GARIS
GARIS AYAH
AYAH MAUPUN
MAUPUN IBU
IBU (PS.
(PS. 853
853 KUHPDT)
KUHPDT)
4.
4. A.W.
A.W. GOLONGAN
GOLONGAN IV  SEKALIAN
IV  SEKALIAN KELUARGA
KELUARGA SEDARAH
SEDARAH DALAM
DALAM GARIS
GARIS MENYIMPANG
MENYIMPANG //
MENYAMPING,
MENYAMPING, BAIK
BAIK DARI
DARI GARIS
GARISAYAH
AYAH MAUPUN
MAUPUN IBU
IBU (PS.
(PS. 858
858 KUHPDT)
KUHPDT)

32
 Lanjutan
Lanjutan …
… AHLI
AHLI WARIS
WARIS “Ab
“Ab Intestato”
Intestato”

CARA
CARA MEWARIS
MEWARIS DALAM
DALAM PEWARISAN
PEWARISAN AB
AB
INTESTATO
INTESTATO ::
1.
1. MEWARIS
MEWARIS BERDASARKAN
BERDASARKAN HAKNYA
HAKNYA
SENDIRI
SENDIRI
2.
2. MEWARIS
MEWARIS BERDASARKAN
BERDASARKAN PENGGANTIAN
PENGGANTIAN
TEMPAT
TEMPAT (PLAATSVERVULLING)
(PLAATSVERVULLING)

33
 AHLI WARIS “Testamentair”

WASIAT (TESTAMEN)  SUATU PERNYATAAN DR SESEORANG TENTANG APA YG DIKEHENDAKI

SETELAHNYA IA MENINGGAL.
ISI TESTAMENT TDK HARUS TERBATAS PD HAL-HAL MENGENAI HARTA KEKAYAAN SAJA, TAPI BISA
BERUPA PENUNJUKAN SORANG WALI U/ ANAK-ANAK PEWARIS, PENGAKUAN ALK ATAU PENGANGKATAN
SEORANG EXECUTEURTESTAMENTAIR (YAITU SOERANG YG DIKUASAKAN U/ MENGAWASI & MENGATUR
PELAKSANAAN TESTAMENT)
ISI TESTAMENT DAPAT BERUPA :
1. ERFSTELLING  PENUNJUKAN 1 / BEBERAPA ORANG MJD A.W. YG AKAN MENDAPAT
SELURUH ATAU SEBAGIAN WARISAN
2. LEGAAT  SUATU PEMBERIAN KPD SESEORANG
TERHADAP SUATU ERFSTELLING ATAU LEGAAT, DPT DISERTAI/DIGANTUNGKAN SUATU :
1. BEBAN (LAST);
2. SYARAT (VOORWAARDE)
3. KETETAPAN WAKTU
MACAM-MACAM TESTAMENT :
1. OPENBAAR TESTAMENT
2. OLOGRAPHIS TESTAMENT
3. TESTAMENT TERTUTUP / RAHASIA

34
 MENERIMA atau MENOLAK WARISAN

JIKA
JIKA TERBUKA
TERBUKA SUATU
SUATU WARISAN,
WARISAN, A.W.A.W. DAPAT
DAPAT MEMILIH
MEMILIH U/U/ ::
•• MENERIMA
MENERIMA WARISAN
WARISAN
•• MENOLAK
MENOLAK WARISAN
WARISAN
•• MENERIMA
MENERIMA DENGAN
DENGAN PEMBATASAN
PEMBATASAN (PENERIMAAN
(PENERIMAAN
BENEFICIAIR)
BENEFICIAIR)
AKIBAT
AKIBAT DR
DR PENERIMAAN
PENERIMAAN BENEFICIAIR
BENEFICIAIR :: KEWAJIBAN
KEWAJIBAN A.W. A.W. U/
U/
MELUNASI
MELUNASI HUTANG-HUTANG
HUTANG-HUTANG DAN DAN BEBAN-BEBAN
BEBAN-BEBAN LAINNYA
LAINNYA
DIBATASI
DIBATASI SEDEMIKIAN
SEDEMIKIAN RUPA,
RUPA, SEHINGGA
SEHINGGA A.W. A.W. TDK
TDK AKAN
AKAN
MENANGGUNG PELUNASAN HUTANG-HUTANG
MENANGGUNG PELUNASAN HUTANG-HUTANG DGN DGN
KEKAYAANNYA
KEKAYAANNYA SENDIRI,
SENDIRI, MELAINKAN
MELAINKAN HANYA HANYA DILAKUKAN
DILAKUKAN
MENURUT
MENURUT KEKUATAN
KEKUATAN WARISAN
WARISAN
2 dgn suatu pernyataan yg ditujukan kpd
Panitera PN setempat dimana warisan tsb
3 telah terbuka
35
 ASAS
HUKUM PERIKATAN

36
 PENGERTIAN
PENGERTIAN PERIKATAN
PERIKATAN

TIDAK
TIDAK TERDAPAT
TERDAPAT ISTILAH
ISTILAH “PERIKATAN”
“PERIKATAN” DALAM
DALAM B.W.
B.W.
HUKUM
HUKUM PERIKATAN
PERIKATAN (VERBINTENIS
(VERBINTENIS RECHT)
RECHT) MENURUT
MENURUT PROF.
PROF.
NIEUWENHUIS,
NIEUWENHUIS, ADALAH
ADALAH INSTRUMEN
INSTRUMEN HUKUM
HUKUM YANG
YANG MENGATUR
MENGATUR
HUBUNGAN
HUBUNGAN HUKUM
HUKUM DALAM
DALAM BIDANG
BIDANG HARTA
HARTA KEKAYAAN
KEKAYAAN ANTARA
ANTARA 22
PIHAK/LEBIH,
PIHAK/LEBIH, DIMANA
DIMANA PIHAK
PIHAK YANG
YANG SATU
SATU BERHAK
BERHAK ATAS
ATAS
PRESTASI
PRESTASI DAN
DAN PIHAK
PIHAK YANG
YANG LAIN
LAIN WAJIB
WAJIB UNTUK
UNTUK MEMENUHI
MEMENUHI
SUATU
SUATU PRESTASI.
PRESTASI.

37
 UNSUR
UNSUR PERIKATAN
PERIKATAN

1.
1. HUBUNGAN
HUBUNGAN HUKUM
HUKUM   HUBUNGAN
HUBUNGAN YANGYANG DAPAT
DAPAT MENIMBULKAN
MENIMBULKAN AKIBAT
AKIBAT HUKUM
HUKUM
BERUPA
BERUPA HAK
HAK DAN
DAN KEWAJIBAN,
KEWAJIBAN, YANG
YANG MANA
MANAAPABILA
APABILAAKIBAT
AKIBAT HUKUM
HUKUM TERSEBUT
TERSEBUT
TIDAK DIPENUHI, MAKA DAPAT DIAJUKAN
TIDAK DIPENUHI, MAKA DAPAT DIAJUKAN TUNTUTANTUNTUTAN
2.
2. BIDANG
BIDANG HUKUM
HUKUM KEKAYAAN
KEKAYAAN (PATRIMONIAL
(PATRIMONIAL LAW)  PERIKATAN
LAW)  PERIKATAN MEMPUNYAI
MEMPUNYAI NILAI
NILAI
EKONOMIS
EKONOMIS
3.
3. PARA
PARA PIHAK  22 PIHAK
PIHAK  PIHAK // LEBIH
LEBIH
4.
4. PRESTASI
PRESTASI
WUJUD
WUJUD PRESTASI
PRESTASI ADA
ADA 33 MACAM
MACAM (PS.
(PS. 1234
1234 KUHPERDATA)
KUHPERDATA) ::
A.
A. MEMBERIKAN
MEMBERIKAN SESUATU
SESUATU   PERIKATAN
PERIKATAN POSITIF
POSITIF
B.
B. BERBUAT
BERBUAT SESUATU
SESUATU   PERIKATAN
PERIKATAN POSITIF
POSITIF
C.
C. TIDAK BERBUAT SESUATU  PERIKATAN NEGATIF
TIDAK BERBUAT SESUATU  PERIKATAN NEGATIF

38
 SUMBER
SUMBER –– SUMBER
SUMBER PERIKATAN
PERIKATAN

UU saja
Ps. 104, 321,
625
Undang-Undang
Ps. 1352

Verbintenis UU & Sesuai Hukum

Ps. 1233 Perbuatan Ps. 1354 – 1357,
Manusia Ps. 1359 (1) & (2)
Ps. 1353
Perjanjian
Ps. 1313
Melawan Hukum
39 Ps. 1365
 Perikatan-perikatan
Perikatan-perikatan yang
yang lahir
lahir dari
dari UU
UU

PERIKATAN
PERIKATAN YGYG LAHIR
LAHIR DARI
DARI UU
UU SAJA
SAJA ::  PS. 321
PERIKATAN
PERIKATAN U/
U/ MEMBERI
MEMBERI NAFKAH
NAFKAH  PS. 321
PERIKATAN
PERIKATAN YGYG LAHIR
LAHIR DARI
DARI UU
UU KARENA
KARENA PERBUATAN
PERBUATAN MANUSIA
MANUSIAYANG
YANG ::
1.
1. SESUAI
SESUAI HUKUM,
HUKUM,A.L.
A.L. ::
A.
A. MENGURUS
MENGURUS KEPENTINGAN
KEPENTINGAN ORANGORANG LAIN
LAIN (ZAAKWAARNEMING)
(ZAAKWAARNEMING) 

PS.
PS. 1354
1354 –1357
–1357
B.
B. PEMBAYARAN
PEMBAYARAN UTANG
UTANG YG
YG TDK
TDK DIWAJIBKAN
DIWAJIBKAN (ONVERSCHULSDIGDE
(ONVERSCHULSDIGDE
BETALING)  PS.
BETALING)  PS. 1359
1359 (1)
(1)
C.
C. PERIKATAN
PERIKATAN WAJAR
WAJAR (NATURLIJKE
(NATURLIJKE VERBINTENIS)
VERBINTENIS)

2.
 PS.
PS. 1359
MELAWAN 1359 (2)
(2)
2. MELAWAN HUKUM
HUKUM (ONRECHTMATIGDAAD)
(ONRECHTMATIGDAAD) –– PS.
PS. 1365
1365

40
 Perikatan-perikatan
Perikatan-perikatan yang
yang lahir
lahir dari
dari Perjanjian
Perjanjian

DEFINISI PERJANJIAN
DEFINISITERHADAP
PERJANJIAN (PS. 1313)
1313) :: SUATU
(PS.ORANG SUATU PERBUATAN
PERBUATAN SATU
SATU ORANG/LEBIH
ORANG/LEBIH MENGIKATKAN
MENGIKATKAN
DIRINYA
DIRINYA TERHADAP SATU
SATU ORANG LAIN/LEBIH
LAIN/LEBIH
JENIS-JENIS
JENIS-JENIS PERJANJIAN
PERJANJIAN ::
1.
1. PERJANJIAN
PERJANJIAN CUMA-CUMA
CUMA-CUMA DAN
DAN PERJANJIAN
PERJANJIAN ATAS
ATAS BEBAN;
BEBAN;
2.
2. PERJANJIAN
PERJANJIAN SEPIHAK
SEPIHAK DAN
DAN PERJANJIAN
PERJANJIAN TIMBAL
TIMBAL BALIK;
BALIK;
3.
3. PERJANJIAN
PERJANJIAN BERNAMA
BERNAMA DAN DAN PERJANJIAN
PERJANJIAN TIDAK
TIDAK BERNAMA;
BERNAMA;
4.
4. PERJANJIAN
PERJANJIAN KONSENSUIL
KONSENSUIL DAN
DAN PERJANJIAN
PERJANJIAN RIIL;
RIIL;
5.
5. PERJANJIAN
PERJANJIAN KEBENDAAN;
KEBENDAAN;
6.
6. PERJANJIAN
PERJANJIAN LIBERATOIR;
LIBERATOIR;
7.
7. PERJANJIAN
PERJANJIAN OBLIGATOIR;
OBLIGATOIR;
8.
8. PERJANJIAN
PERJANJIAN PEMBUKTIAN.
PEMBUKTIAN.
SYARAT
SYARAT SAH
SAH PERJANJIAN
PERJANJIAN (PS.
(PS. 1320)
1320) :: DAN CAKAP
SYARAT SUBYEKTIF
SYARAT OBYEKTIF
SUBYEKTIF  SEPAKAT
SEPAKAT DANDAN CAKAP
SYARAT
SYARAT OBYEKTIF   HALHAL TERTENTU
TERTENTU DAN CAUSA
CAUSAHALAL
HALAL

41
 MACAM
MACAM –– MACAM
MACAM PERIKATAN
PERIKATAN

PERIKATAN
PERIKATAN BERSYARAT
BERSYARAT (VOORWAARDELIJK);
(VOORWAARDELIJK);
PERIKATAN DENGAN
DENGAN KETETAPAN WAKTU
KETETAPAN
PERIKATAN ALTERNATIF; WAKTU (TIJDSBEPALING);
(TIJDSBEPALING);
PERIKATAN
PERIKATAN ALTERNATIF;
PERIKATAN
PERIKATAN TANGGUNG
TANGGUNG MENANGGUNG
MENANGGUNG // TANGGUNG
TANGGUNG RENTENG
RENTENG
(HOOFDELIJK
(HOOFDELIJK // SOLIDAIR);
SOLIDAIR);
PERIKATAN
PERIKATAN YANG
YANG DAPAT
DAPAT DIBAGI DAN
DAN YANG
DIBAGIHUKUMAN TIDAK
TIDAK DAPAT
DAPAT DIBAGI;
YANG(STRAFBEDING).DIBAGI;
PERIKATAN DENGAN ANCAMAN
PERIKATAN DENGAN ANCAMAN HUKUMAN (STRAFBEDING).

42
 HAPUSNYA
HAPUSNYA PERIKATAN
PERIKATAN

PEMBAYARAN;
PEMBAYARAN;
PENAWARAN
PENAWARAN PEMBAYARAN
PEMBAYARAN TUNAI
TUNAI DIIKUTI
DIIKUTI DENGAN
DENGAN
PENYIMPANAN
PENYIMPANAN ATAU
ATAU PENITIPAN;
PENITIPAN;
PEMBAHARUAN
PEMBAHARUAN UTANG (NOVASI);
UTANG (NOVASI);
PERJUMPAAN
PERJUMPAAN UTANG
UTANG (KOMPENSASI);
(KOMPENSASI);
PERCAMPURAN
PERCAMPURAN UTANG;
UTANG;
PEMBEBASAN UTANG;
PEMBEBASAN UTANG;
MUSNAHNYA
MUSNAHNYA BARANG
BARANG YANG
YANG TERUTANG;
TERUTANG;
KEBATALAN
KEBATALAN ATAU
ATAU PEMBATALAN;
PEMBATALAN;
BERLAKUNYA
BERLAKUNYA SYARAT BATAL;
SYARAT BATAL;
KEDALUWARSA.
KEDALUWARSA.

43
44