LARUTAN
TERDIRI DARI…
1 P ZAT 2
E T
L E
R
A L
R A
U R
T U
T
Campuran homogen dari dua atau
LARUTAN lebih komponen yg berada dalam
satu fase.
Kompetensi
Inti Konsentrasi larutan menyatakan:
• banyaknya zat terlarut yang terkandung dalam suatu larutan.
Kompetensi • angka banding banyaknya zat terlarut terhadap jumlah pelarut
Dasar maupun jumlah larutan.
Indikator
Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam:
Materi Materi
Fraksi
Molalitas Molaritas
Tugas mol
Keluar
Mundur Maju
Persen Massa
Kompetensi Massa zat terlarut yang terkandung dalam 100 satuan massa larutan.
Inti
Kompetensi
Dasar
Contoh
Materi Materi
Evaluasi
Tugas
Jadi, konsentrasi NaOH dalam larutan adalah 1%.
Keluar
Mundur Maju
Bagian per juta (ppm/bpj)
Kompetensi
Dasar
Indikator Satuan persen massa: bpj atau ppm (part per millions)
Contoh
Materi Materi
3,5 g sampel mengandung 40,5 mg kalsium.
Keluar
Mundur Maju
Fraksi Mol
Jumlah mol salah satu komponen per jumlah mol total larutan.
Kompetensi
Inti Fraksi mol zat terlarut Fraksi mol pelarut
Kompetensi
Dasar
Fraksi mol tidak
memiliki satuan.
Indikator
Contoh
Larutan mengandung 1,25 mol etilen glikol (EG) dan 4,00 mol air (H2O).
Materi Materi
nEG 1,25 mol
X EG 0,238
Evaluasi
nH O nEG 4,00 mol 1,25 mol
2
nH O 4,00 mol
XH O 2
0,762
Tugas
2
nH O nEG 4,00 mol 1,25 mol
2
Jadi, fraksi mol etilen glikol 0,283 dan fraksi mol air 0,762.
Keluar
Mundur Maju
Molalitas
Kompetensi Banyaknya mol zat terlarut yang terkandung dalam 1 kilogram pelarut.
Inti
Indikator Contoh
29,25 g NaCl dilarutkan dalam 1.000 gram air.
(Ar Na = 23, Cl = 35,5) 29,25 g
Materi Materi NaCl
g NaCl 29,25
n M r NaCl mol
58,5
Evaluasi m NaCl
kg H 2 O kg H 2 O 1 kg
0,5 mol/kg = 0,5 molal 0,5 m 1.000 g
Tugas
air
Jadi, konsentrasi larutan NaCl adalah 0,5 m.
Keluar
Mundur Maju
Molarita
s
Banyaknya mol zat terlarut yang terkandung dalam 1 liter larutan.
Kompetensi
Inti
Indikator Contoh
1,8 gram glukosa (C6H12O6) dilarutkan dalam air hingga volume larutan
mencapai 500 mL (Ar C = 12, H = 1, O = 16)
Materi Materi
g glukosa 1,8
nglukosa M r glukosa mol
Evaluasi M 180
L larutan L larutan 0,5 L
Tugas
0,02 mol/L = 0,02 molar 0,02 M
Jadi, konsentrasi larutan glukosa adalah 0,02 M.
Keluar
Mundur Maju
Hubungan antar Konsentrasi
Contoh
Kompetensi
Inti Larutan NaOH 10%, Mr NaOH = 40, larutan = air = 1 g/cm3.
10 mol
Indikator nNaOH 40
Fraksi mol X NaOH 0,05
nH O nNaOH 90 mol 10 mol
2
18 40
Materi Materi
massa NaOH 10 g
Bagian per juta bpj 106 106 105 bpj
massa larutan 100 g
Evaluasi 10 mol
mol NaOH
Molalitas m 40 2,8 m
kg pelarut 0,09 kg
Tugas
Molaritas
Keluar
Mundur Maju
Faktor yang mempengaruhi daya larut
Jenis Pelarut
Jenis Zat Terlarut
Temperatur
Tekanan
1 GAYA ANTAR MOLEKUL
A B
A A ATAU B B A B
A B ≈ A A ≈ B B
Hukum raoult
PoC 7H 8
0 1
f raksi mol C6H 6
Hukum raoult pd sistem benzena dan toluena
Penyimpangan positif dan negatif dari hkm. Raoultt
Ptotal
larutan ideal
menurut hukum dalton
tekanan uap tekanan uap
(mmHg) (mmHg)
larutan ideal
menurut hukum dalton
Ptotal
0 1 0 1
fraksi mol fraksi mol
penyimpangan positif hukum raoult penyimpangan negatif hukum raoult
Penyebab penyimpanagan dari perilaku sebagian besar
oleh besarnya interaksi molekul
Penyimpangan Hukum Raoult terjadi karena perbedaan
interakasi antara partikel sejenis dengan yang tak
sejenis.
Penyimpangan positif :
- Bila pencampuran komponen A dan B menyebabkan
absorpsi kalor dari lingkungan (endoterm), interaksi
molekul antara dua komponen lebih kecil daripada
pada masing-masing komponen, dan penyimpangan
positif dari hukum Raoult akan terjadi
Penyimpangan positif terjadi bila daya tarik A-B lebih
kecil daripada daya tarik A-A dan B-B, akibatnya
tekanan uapnya menjadi lebih besar dari larutan ideal
Etanol – sikloheksana
Penyimpangan negatif
- Bila pencampuran menghasilkan kalor ke lingkungan
(eksoterm), penyimpangan negatif akan terjadi.
- Misalnya campuran A dan B, jika daya tarik A- B lebih besar
dari A-A atau B-B, maka kecenderungan bercampur lebih
besar, akibatnya jumlah tekanan uap kedua kedua zat lebih
kecil daripada larutan ideal disebut penyimpangan negatif.
Bila ikatan hidrogen terbentuk antara komponen A dan
komponen B, kecenderungan salah satu komponen untuk
meninggalkan larutan (menguap) diperlemah, dan
penyimpangan negatif dari hukum Raoult akan diamati.
Terbentuknya ikatan intermolekul ditandai dengan
dibebaskannya panas
Aseton - kloroform
KEMUNGKINAN 4…
A B << A A , B B
LARUTAN
Kompetensi Sifat koligatif adalah suatu fenomena yang terjadi pada pelarut murni
Inti akibat penambahan zat terlarut yang sukar menguap (nonvolatile)
membentuk larutan encer dalam suatu ruang tertutup.
Kompetensi
Dasar
Sifat koligatif tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
bergantung pada jumlah partikel yang terbentuk dalam larutan.
Indikator
Contoh:
NaCl 0,1 molal terurai sempurna dalam air menghasilkan ion Na + dan Cl masing-
Materi Materi
masing dengan konsentrasi 0,1 molal sehingga [ion]total = 0,2 molal.
Sukrosa 0,2 molal terurai menjadi molekul-molekulnya sebanyak 0,2 molal.
Evaluasi Karena kedua larutan mengandung partikel-partikel zat terlarut dengan konsentrasi
yang sama (0,2 molal), maka sifat koligatif keduanya sama, walaupun jenis
partikel-partikel dalam kedua larutan berbeda.
Tugas
Keluar
Mundur Maju
Sifat Koligatif Larutan
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Penurunan
Indikator Tekanan Uap Tekanan
Jenuh Osmotik
Materi Materi
Evaluasi
Kenaikan Titik Penurunan Titik
Didih Beku
Tugas
Keluar
Mundur Maju
Penurunan Tekanan Uap Jenuh
(P )
Dalam suatu wadah tertutup yang hanya berisi pelarut murni, di dalam
Kompetensi fasa cair tersebar partikel-partikel pelarut yang terus-menerus bergerak,
Inti
walaupun antarpartikel juga terjadi gaya tarik-menarik.
Kompetensi
Dasar
Pada suhu dan tekanan tertentu, gaya tarik antarpartikel relatif lemah
sehingga sebagian partikel-partikel ini berubah menjadi uap dan
berada pada ruang fasa uap.
Indikator
Dalam ruang fasa uap, partikel-partikel pelarut bergerak lebih cepat, tetapi
tidak dapat keluar dari ruangan. Akibatnya, pergerakan partikel-partikel
Materi Materi pelarut fasa uap menimbulkan tekanan uap.
Evaluasi
Tekanan uap pelarut murni pada keadaan jenuh disebut sebagai tekanan
uap jenuh pelarut, dilambangkan sebagai P .
Tugas Makin banyak jumlah partikel pelarut fasa uap, makin besar tekanan
uap jenuhnya.
Keluar
Mundur Maju
Apa yang terjadi pada tekanan uap jenuh pelarut ketika ke
dalamnya ditambahkan suatu zat terlarut nonvolatile
(tidak mudah menguap)?
Kompetensi
Inti uap uap
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi Materi
Evaluasi
Keluar
Mundur Maju
Ketika ke dalam pelarut murni ditambahkan zat terlarut
nonvolatile…..
Evaluasi
Tugas partikel-partikel
pelarut murni
partikel-partikel
Pelarut Larutan zat terlarut
murni Keluar
Mundur Maju
Dalam suatu keadaan tertentu, pada suatu cairan akan
terbentuk suatu sistem kesetimbangan antara cairan dan
uapnya. Besarnya kemampuan molekul cairan untuk
meninggalkan molekul cairannya pada keadaan ini disebut
Tekanan Uap Jenuh Pelarut Murni (P0)
Jika ke dalam suatu pelarut murni dimasukkan suatu zat terlarut
yang sukar menguap, maka proses pergerakan molekul-molekul
cairan untuk meninggalkan lingkungan cairannya menjadi
terhalang sehingga banyaknya molekul-molekul cairan yang
menguap akan berkurang. Akibatnya tekanan uap larutan lebih
rendah dari tekanan uap pelarut murni. Karena itu dikatakan
terjadi penurunan tekanan uap. Simbol Penurunan Tekanan Uap
Larutan adalah P
Yang berarti pula bahwa ; Tekanan uap jenuh pelarut murni ( Po ) akan
selalu lebih besar dari Tekanan uap jenuh larutannya ( P )
Menurut Hukum Raoult, tekanan uap larutan
Hukum Raoult
berbanding lurus dengan fraksi mol pelarut atau
tekanan uap larutan adalah hasil kali fraksi mol
Kompetensi
pelarut dengan tekanan uap pelarut murni”
Inti .
Po
Indikator Plar X P .P o
0 XP 1
Karena
Materi Materi
maka
Evaluasi
Jadi, penurunan tekanan uap jenuh larutan berbanding lurus dengan jumlah
partikel zat terlarut.
Tugas
Keluar
Mundur Maju
KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN
( Tb )
Jika Tekanan udara di luar sistem lebih besar dari tekanan udara dalam
sistem, maka proses terlepasnya molekul-molekul cairan dari lingkungan
cairannya akan terhalang oleh partikel-partikel udara dari luar sistem.
TEKANAN UDARA LUAR
Cara I : Cara II :
Adanya Partikel zat terlarut dalam suatu pelarut, menyebabkan
terhalanginya proses pergerakan molekul cairan menuju permukaan atau
meninggalkan lingkungan cairannya. Sehingga pada proses pemanasan
cairan, ketika suhu sistem sama dengan suhu didih normal pelarutnya,
larutan belum akan mendidih, dan dibutuhkan suhu yang lebih tinggi lagi
untuk memulai proses pendidihan.
Semakin banyak partikel zat terlarut yang terlarut dalam pelarut, maka
Kenaikan titik didih larutan (Tb) akan semakin besar, yang berakibat,
Titik didih Larutan (TbLarutan) akan semakin tinggi.
Hubungan antara ∆Tb dan konsentrasi larutan
dapat di cari dengan persamaan Clausius-
clapeyron dan hukum Roult :
d ln P ═ ∆Hv
dT RT2
dimana ∆Hv adalah panas penguapan pelarut dari
larutan
selanjutnya dari penurunan rumus diatas, diperoleh
persamaan :
∆Tb = Kb.m
∆Tb = kenaikan titik didih (K/oC)
Kd = konstanta kenaikan titik didih (K/m)
m = molalitas (mol/Kg)
Tetapan Kenaikan Titik Didih molal ( Kb ) menunjukkan besarnya kenaikan
titik didih yang terjadi setiap 1 molal larutan.
Kompetensi
Inti
Dalam makhluk hidup, terdapat membran untuk menjaga
campuran tertata dan terpisah sedemikian rupa sesuai dengan
Kompetensi ukuran partikel-partikelnya.
Dasar
Keluar
Mundur Maju
Jika membran osmotik ditempatkan di antara dua larutan dengan
Kompetensi konsentrasi yang berbeda, molekul-molekul air akan berpindah
Inti menembus membran dari larutan encer (konsentrasi lebih rendah)
menuju larutan pekat (konsentrasi lebih tinggi).
Kompetensi
Dasar
Membran
semipermeabel
Indikator
Air
Zat
Materi Materi terlarut
Evaluasi
Perpindahan air
Tugas
Keluar
Mundur Maju
Ketika osmosis berlangsung, larutan dalam corong bergerak ke
atas karena molekul-molekul air masuk melewati membran
Kompetensi semipermeabel sehingga larutan menjadi terlihat lebih encer.
Inti
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi Materi
Evaluasi
Tugas
Keluar
Mundur Maju
Molekul-molekul air dalam larutan yang lebih encer dapat bergerak
lebih bebas dibandingkan dalam larutan yang lebih pekat.
Makin banyak partikel zat terlarut yang ada dalam satu sisi larutan, makin
Kompetensi banyak molekul-molekul air yang bergerak melewati membran menuju sisi
Dasar
larutan tersebut.
M = molaritas (M)
Tugas R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
i = faktor van’t Hoff (untuk nonelektrolit, i = 1)
Keluar
Mundur Maju
Contoh
Di antara larutan-larutan berikut dengan konsentrasi yang sama (0,1 M):
NaCl, gula, Ca(OH)2 dan Al2(SO4)3
Pada suhu 25 oC, larutan yang manakah yang memiliki tekanan osmotik
Kompetensi paling tinggi dan berapa atmosfer tekanan osmotiknya?
Inti
Jadi, tekanan osmotik terbesar dimiliki oleh Al 2S(O4)3 sebesar 12,218 atm.
Keluar
Mundur Maju
Jika 2 (dua) larutan ( misalnya larutan A dan larutan B )
dibandingkan berdasarkan nilai tekanan osmotiknya masing-
masing, maka akan diperoleh 3 (tiga) keadaan :
1. Larutan A Hipertonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih tinggi
daripada tekanan osmotik larutan B
A >B
2. Larutan A Isotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A sama
dengan tekanan osmotik larutan B
A = B
3. Larutan A Hipotonik terhadap larutan B
Keadaan ini diperoleh jika tekanan osmotik larutan A lebih
rendah daripada tekanan osmotik larutan B
A <B
Larutan elektrolit dan non
elektrolit ????????
Larutan Elektrolit
Definisi : zat yang jika dilarutkan ke dalam
air akan terurai menjadi ion-ion (terionisasi),
sehingga dapat menghantarkan listrik.
Elektrolit kuat : zat yang dalam air akan
terurai seluruhnya menjadi ion-ion
(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : zat yang dalam air tidak
seluruhnya terurai menjadi ion-ion
(terionisasi sebagian)
5. DISSOSIASI ELEKTROLIT
MEMILIKI KEMAMPUAN
ZAT TERLARUT MENGHANTARKAN
ARUS LISTRIK
KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA
NON SANGAT RENDAH, SEHINGGA
TIDAK TERDAPAT ION DALAM
ELEKTROLIT LARUTAN α = 0
Cl-
Na
Ionisasi Larutan Non-elektrolit
Molekul Gula
Faktor van’t Hoff
Kompetensi Faktor van’t Hoff menyatakan angka banding sifat koligatif larutan
Inti elektrolit dengan larutan nonelektrolit.
Kompetensi
Dasar
Indikator
Sifat koligatif bergantung pada jumlah partikel
zat terlarut dalam larutan.
Materi Materi
Jika zat-zat terlarut elektrolit sebelum terurai
dianggap sama dengan zat nonelektrolit, Faktor
Evaluasi van’t Hoff dapat dihitung dengan membandingkan
jumlah partikel zat elektrolit setelah terionisasi
dengan yang sebelum terionisasi.
Tugas
Jacobus van’t Hoff (1852–1911)
Keluar
Mundur Maju
Sebanyak a mol AxBy dengan derajat ionisasi dilarutkan dalam air
hingga terurai membentuk ion-ion Ay+ dan Bx.
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Jumlah mol sebelum terurai = a mol
Indikator Jumlah mol setelah terurai = (a a) + x(a) + y(a) =a+
a(x + y – 1)
= a + a(n – 1) dengan n = x + y = jumlah ion
Materi Materi
Faktor van’t Hoff
Evaluasi
Tugas
Keluar
Mundur Maju
Contoh
Faktor van’t Hoff dari beberapa zat.
K'
M X
MX ( aq )
Jika konsentrasi solute dalam gram-equivalents per liter = c, dan
konsentrasi ion = c
[M+] = [X-] = c
[MX(aq)] = (1 - )c (28)
(29)
2c (30)
K'
(1 )
2c (31)
K' o o
( )
Persamaan 31 dikenal sebagai Hukum pengenceran Oswald (OSWALD‘s
DILUTION LAW)