Anda di halaman 1dari 10

Akutansi

Syariah

Nama : Nurika Valaena Putri


Nim : RRC1C017016

Definisi Akuntansi Syariah, hubungan syariah islam


dan akuntansi, Serta Perkembangan Transaksi Syariah
Akutansi Syariah
1. Penjelasan Akutansi Syariah
Akutansi syariah dapat dijelaskan melalui akar kata yang dimilikinya, yaitu akutansi dan syari’ah. Definisi utama Akuntansi
adalah identifikasi transaksi yang kemudian diikuti dengan kegiatan pencatatan, pengolahan, serta pengiktisaran transaksi,
sehingga mengahsilkan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Sedangkan Syari’ah adalah aturan
yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalankan segala aktivitas hidupnya di dunia, jadi
akutansi syari’ah merupakan proses akutansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan Allah
SWT.
Tujuan Akutansi syari’ah
2. tujuan akutansi syariah yang merupakan sub sistem dari ekonomi islam, adalah merealisasikan konsekuensi dari konsep
tauhid sampai pada kecintaan seseorang pada Allah swt, dengan melakukan akuntablitas atas setiap transaksi dan
kejadian ekonomi, dan proses produksi dalam organisasi (Mulawarman,2007)
3. Membantu mencapai keadilan sosial ekonomi (Al-Falah)
4. Mengenal sepenuhnya kewajiban kepada tuhan, masyarakat, individu dengan pihak yang terkait dalam aktivitas
ekonomi.(akutan, auditor, pemilik, pemerintah) sebagai sebuah bentuk ibadah.
Dasar hukum Akutansi syariah

Dasar hukum dalam akutansi syariah bersumber dari


Al-Qur’an, sunnah nabawiyah, ijma (kesepakatan para
ulama), qiyas (persamaan peristiwa tertentu), dan uruf
(adat kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan
syariat isalam. Kaidah-kaidah akutansi syariah,
memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari
kaidah akutansi konvensional

Karakteristik Akutansi Sari’ah

 Transaksi syariah dilakukan bedasarkan prinsip


saling paham dan saling ridho.
 Prinsip kebebasan bertransaksi diakui
sepanjang objeknya halal dan baik
 Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan
satuan pengukuran nilai.
 Tidak mengandung unsur riba,
kezaliman,maysir,gharar,haram
02
B. Hubungan Islam dengan Akutansi Syariah

1. akutansi dalam islam bukanlah seni dan ilmu yang


baru. Pada awal munculnya islam, akutansi telah
terkenal. salah satu buktinya adalah adanya “baitul
mal” yang merupakan lembaga yang berfungsi
sebagai bendahara Negara dan menjamin
kesejahteraan sosial. Pengenalan akutansi pada
masa itu adalah “kitabat al amwal” atau
pencatatan uang oleh masyarakat. Penggunaan
istilah akutansi juga telah digunakan oleh peneliti
muslim, jauh sebelum Luca Pocioli menggunakan
double entry pada tahun 1949.
Praktek akuntansi pada masa rosululloh mulai
berkembang setelah ada perintah allah melalui al-
qur’an untuk mencatat transaksi yang bersifat tidak
tunai, dalam QS Al-Baqarah Ayat 282
adapun perintah allah untuk membayar zakat
telah mendorong umat islam saat itu untuk
mencatat dan menilai aset yang dimilikinya
perintah tersebut didasarkan pada al-qur'an ( QS
al-baqarah ayat 110) yang berbunyi :

“Dan laksanakan sholat dan tuliskan zakat dan


segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk
dirimu kamu akan mendapatkannya pahala di
sisi allah sungguh allah maha melihat apa yang
kamu kerjakan”
C. Perkembangan Akuntansi Syariah
di Indonesia

01 02

Perkembangan lembaga keuangan islam yang begitu


Perkembangan ideology dan ekonomi suatu Negara akan cepat, cepatnya perkembangan lembaga tersebut dibarengi
berpengaruh terhadap perkembangan akuntasi di suatu dengan adanya tantangan yang dihadapai oleh sistem
keuangan islam. pada aspek teoritis, operasional, dan
Negara, di Indonesia, perkembangan akutansi dari masa ke implementasi. Menurut (Sukardi, 2009)
masa dipengaruhi oleh adanya perkembangan ideology
agama islam, yang kemudian mendorong perkembangan
ekonomi islam mulai berkembang, sehingga muncullah
akutansi syariah. Adapun factor utama mendorong
bangkitnya akutansi syariah,
Perkembangan akutansi bank syariah secara konkrit baru
dikembangkan pada tahun 1999. Bank Indonesia sebagai pemprakrasa
membentuk tim penyususnn PSAK bank syariah, yang tertuang dalam
surat keputusan gubernur bank Indonesia NO 1/16/KEP/DGB/1999, yang
meliputi unsur-unsur komponen dari BI, ikatan akutansi Indonesia, bank
muamalah Indonesia dan departemen keuangan.
Adapun pendorong munculnya akutansi islam menurut (Sofyan, 2004)

 meningkatkan religiustiy masyarakat


 meningkatkan tuntutan kepada etika dan tanggung jawab sosial yang
selama ini tampak di abaikan oleh akutansi konvensional.
 kebangkitan umat islam khususnya kaum terpelajar yang merasakan
kekurangan yang terdapat dalam kapitalisme barat.
 kebutuhan akan sistem akutansi dalam lembaga bisnis syariah, seperti
bank, asuransi, pasar modal, trading dan lain-lain
 kebutuhan akan percatatan, pertanggung jawaban, dan pengawasan
harta umat misalnya dalam baitul mal atau kekayaan milik umat islam
atau organisasi
Perkembangan akuntansi syariah beberapa tahun
terakhir sangat meningkat ini ditandai dengan
seringnya kita menemukan seminar,
workshop,diskusi dan berbagai pelatihan yang
membahas berbagai kegiatan ekonomi dan
akuntansi Islam mulai dari perbankan asuransi
Pegadaian sampai pada bidang pendidikan semua
berlabel Syariah, namun dokumen tertulis yang
menyiratkan dan mencerminkan proses perjuangan
perkembangan akuntansi syariah masih sangat
terbatas jumlahnya demikian pula dengan sejarah
perkembangan akuntansi syariah di Indonesia
kekurangan ketertarikan banyak orang terkait
masalah ini baik sebagai bagian dari kehidupan CREDITS: This presentation template
penelitian maupun sebagai sebuah ilmu was created by Slidesgo, including
pengetahuan menjadikan sejarah akuntansi syariah icons by Flaticon, and infographics &
masih sangat minim ditemukan. images by Freepik
Semoga Bermanfaat
Ilmunya

Thank you!
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai