Anda di halaman 1dari 36

REFERAT

INFERTILITAS

Oleh : Gadis Sakinah/19174015


Pembimbing: dr. Yusrizal, Sp.OG
PENDAHULUAN
Infertilitas merupakan suatu permasalahan yang cukup lama dalam dunia
kedokteran.

Sampai saat ini ilmu kedokteran baru berhasil menolong ± 50% pasangan infertil
untuk memperoleh anak.

Infertilitas merupakan kondisi medis yang mempunyai efek tidak hanya secara
medis bagi penderitanya, tapi juga secara psikologi terutama pada wanita.

Penyebab infertilitaspun harus dilihat pada kedua belah pihak yaitu isteri dan
suami. Salah satu bukti bahwa pasangan infertil harus dilihat sebagai satu
kesatuan adalah aadanya faktor imunologi yang memegang peranan dalam
fertilitas suatu pasangan.
Sistem Reproduksi Manusia

Setiap bayi perempuan lahir dengan rata-rata 400 ribu sel telur imatur pada ovariumnya.

Ketika perempuan sudah mencapai menarche, maka setiap bulan ketika haid, wanita akan
kehilangan 1 sel telurnya.

Setiap siklus menstruasi dimulai dengan pelepasan gonadotropin releasing hormon


(GnRH), FSH, dan LH.

Hormon-hormon ini akan mempersiapkan ovarium untuk melepaskan sel telur dan
memberi sinyal untuk uterus agar endometrium mempersiapkan diri untuk sebuah
implantasi.

Kemudian ketika di pertengahan siklus, adanya peningkatan hormon akan membuat


pelepasan sel telur oleh ovarium, hal ini disebut ovulasi.
Reproduksi Wanita
Pada bayi laki-laki, mereka lahir dengan 2 testis. Setiap testis mempunyai kemampuan
untuk membuat dan menyimpan sperma secara berkelanjutan.

Hal ini dimulai ketika masa pubertas, stok sperma yang baru akan dibuat setiap 72
jam, akibat respon terhadap hormon testosteron, GnRH, LH, dan FSH.

Saluran epididimis merupakan tempat untuk pematangan sperma yang kemudian


akan berjalan melalui vas deferens dan duktus ejakulatorius.

Selama dalam perjalanan ini, sperma akan bercampur dengan sekret dari epididimis,
vas deferens, vesikula seminalis, dan prostat untuk membentuk semen.

Ketika sudah diejakulasikan, sperma harus berenang melalui serviks untuk bertemu
dengan sel telur.
Reproduksi Pria
Definisi

Kegagalan pasangan suami istri untuk


mendapatkan kehamilan

Infertilitas sekunder 
Infertilitas primer  ketidak
ketidakmampuan pasangan suami
mampuan pasangan suami istri
istri untuk memperoleh anak lagi
untuk memperoleh anak
setelah berhubungan seksual
setelah berhubungan seksual
secara teratur selama 1 tahun
secara teratur selama 1 tahun
tanpa menggunakan kontrasepsi,
dan tanpa menggunakan
dimana sebelumnya pasangan ini
kontrasepsi.
telah mempunyai anak.
Etiologi

Etiologi Infertilitas Pria


Etiologi Infertilitas Wanita

Berdasarkan Konsesus Penanganan Infertilitas 2020

Kegagalan
Ovulasi

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4

Kegagalan pada Gangguan fungsi


hipotalamus ovarium Kegagalan ovarium
hipofisis (normogonadotr (hipergonadotropin Hiperprolaktinemia
(hipogonadotropin opin- -hipogonadism)
hipogonadism) normogonadism)
Kompartemen I: Gangguan pada uterus
• Sindrom Asherman (kerusakan endometrium)
• Endometritis tuberculosa
• Agenesis ductus mulleri

Kompartemen II: Gangguan pada ovarium


• Tumor ovarium
• Kegagalan ovarium dini/premature ovarian failure (POF)
• Sindrom resistensi ovarium
Kompartemen • Sindroma ovarium polikistik (SOPK)
gangguan haid
Kompartemen III: Gangguan pada hipofisis anterior
• Sindrom Sheehan (adanya iskemik atau nekrosis adenohipofisis)
• Amenorea galaktorea

Kompartemen IV: Gangguan pada sistem saraf pusat


• Amenore hipotalamik (defisiensi dari sekresi pulsatil GnRH)
• Anoreksia nervosa dan bulimia (Pengeluaran FSH dan LH dari hipofisis
terhenti)
• Olah raga dan amenore (Olahraga menurunkan gonadotropin)
Lanjutan…

Fungsi Tuba Fallopi yang Menurun

Infeksi

Penyebab utama kelainan


Penyakit

tuba ini antara lain:


Abdominal

Riwayat Operasi

Kehamilan ektopik

Kelainan
kongenital
Lanjutan…

Endometriosis Kelainan pada mukus serviks Kelainan Uterus

Diagnosis pasti dari Kelainan uterus


penyakit ini hanya bisa Mukus serviks berperan sebagai
sarana transportasi sperma seperti adesi dan
ditegakkan dengan
laparoskopi untuk melihat yang masuk ke dalam vagina. polips dapat
uterus, tuba fallopi, menyebabkan
ovarium, danperitoneum Spematozoa memerlukan cairan infertilitas. Selain
pelvis secara langsung. mukus untuk melindunginya itu variasi posisi
dari keasaman vaginadan uterus, sumbatan
Gejala pada endometriosis membantunya bergerak masuk kanalis servikalis
antara lain adanya kedalam uterus. juga dapat
menstruasi yang lama, menyebabkan
Kelainan pada mukus dapat
banyak dan nyeri, bercak infertilitas.
menghambat pergerakan
premenstrual, perdarahan
sperma sehingga tidak bisa
rectal, dan urgensi urin.
sampai ke sel telur.
Etiologi Infertilitas dalam Pasangan

Frekuensi Posisi
Hubungan intim (disebut
koitus) atau onani (disebut
masturbasi) yang dilakukan
setiap hari akan mengurangi Infertilitas dipengaruhi oleh
jumlah dan kepadatan sperma. hubungan seksual yang
berkualitas, yaitu dilakukan
dengan frekuensi 2-3 kali
Frekuensi yang dianjurkan seminggu, terjadi penetrasi
adalah 2-3 kali seminggu
dan tanpa kontrasepsi.
sehingga memberi waktu testis
memproduksi sperma dalam
jumlah cukup dan matang.
PEMERIKSAAN
Syarat-syarat pemeriksaan pasangan infertil :
• Istri berumur 20-30 tahun baru akan diperiksa setelah berusaha untuk mendapatkan anak
selama 12 bulan. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih dini apabila:
• Istri berumur antara 31-35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama pasangan itu datang
ke dokter.
• Istri pasangan infertil yang berumur antara 36-40 tahun hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas
kalau belum punya anak dari perkawinan ini.
• Pemeriksaan itidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu anggota pasangannya
mengidap penyakit membahayakan kesehatan istri dan anaknya.
Pemeriksaan Infertilitas Pada Wanita

Pemeriksaan ovulasi
Untuk pemeriksaan cadangan
ovarium, parameter yang dapat
digunakan adalah AMH dan
folikel antral basal (FAB). Berikut
nilai AMH dan FAB yang dapat
digunakan:
• Hiper-responder (FAB > 20
folikel / AMH > 4.6 ng/ml
• Normo-responder (FAB > 6-8
folikel / AMH 1.2 - 4.6 ng/ml)
• Poor-responder (FAB < 6-8
folikel / AMH < 1.2 ng/ml)

Pemeriksaan untuk melihat ovulasi dan cadangan ovarium


Lanjutan…

Pemeriksaan Chlamydia trachomatis

• Sebelum dilakukan pemeriksaan uterus,


pemeriksaan untuk Chlamydia trachomatis
sebaiknya dilakukan dengan teknik yang sensitif
• Jika tes Chlamydia trachomatis positif, perempuan
dan pasangan seksualnya sebaiknya dirujuk untuk
mendapatkan pengobatan
• Antibiotika profilaksis sebaiknya dipertimbangkan
sebelum melakukan periksa dalam jika pemeriksaan
awal Chlamydia trachomatis belum dilakukan.
Lanjutan…

Penilaian kelainan uterus Penilaian lendir serviks pasca senggama


• Pemeriksaan histeroskopi tidak • Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada
dianjurkan apabila tidak terdapat pasien dengan infertilitas dibawah 3
indikasi, karena efektifitas tahun.
pembedahan sebagai terapi kelainan • Penilaian lendir serviks pasca
uterus untuk meningkatkan angka senggama untuk menyelidiki masalah
kehamilan belum dapat ditegakkan. fertilitas tidak dianjurkan karena tidak
dapat meramalkan terjadinya
kehamilan.
Lanjutan…

Penilaian kelainan tuba

Beberapa teknik tuba yang dapat dilakukan


Pemeriksaan Infertilitas pada Pria

ANAMNESIS
Komponen Anamnesis Pada Penanganan Infertilitas Laki-laki

Riwayat Medis

Kelainan fisik Penyakit sistemik – diabetes mellitus, kanker, infeksi Kelainan genetik – fibrosis kistik,
sindrom klinefelter

Riwayat Pembedahan

Undescended testis
Hernia Trauma testis, Torsio testis
Bedah pelvis, retroperitoneal, kandung kemih

Riwayat Fertilitas

Kehamilan sebelumnya – dengan pasangan saat ini atau sebelumnya Lama infertilitas
Penanganan infertilitas sebelumnya
Lanjutan…

Riwayat sexual

Ereksi atau masalah ejakulasi


Frekuensi hubungan seksual

Pengobatan

Nitrofurantoin, simetidin, sulfasalazin, spironolakton, -alfa blockers, metotreksat, kolkisin,


amiodaron, antidepresan, kemoterapi

Riwayat Sosial

Alkohol, rokok, penggunaan steroid


Paparan radiasi dan panas Pestisida
Lanjutan…

Pemeriksaan Fisik
Penampilan umum harus diperhatikan, meliputi tanda-tanda kekurangan rambut pada tubuh atau ginekomastia
yang menunjukkan adanya defisiensi androgen. Tinggi badan, berat badan, IMT, dan tekanan darah harus
diketahui.

Palpasi skrotum saat pasien berdiri diperlukan untuk menentukan ukuran dan konsistensi testis. Apabila skrotum
tidak terpalpasi pada salah satu sisi, pemeriksaan inguinal harus dilakukan. Orkidometer dapat digunakan untuk
mengukur volume testis. Ukuran ratarata testis orang dewasa yang dianggap normal adalah 20 ml.

Konsistensi testis dapat dibagi menjadi kenyal, lunak, dan keras. Konsistensi normal adalah konsistensi yang
kenyal. Testis yang lunak dan kecil dapat mengindikasikan spermatogenesis yang terganggu.

Palpasi epididimis diperlukan untuk melihat adanya distensi atau indurasi. Varikokel sering ditemukan pada sisi
sebelah kiri dan berhubungan dengan atrofi testis kiri. Adanya perbedaan ukuran testis dan sensasi seperti
meraba “sekantung ulat” pada tes valsava merupakan tanda-tanda kemungkinan adanya varikokel.

Pemeriksaan kemungkinan kelainan pada penis dan prostat juga harus dilakukan. Kelainan pada penis seperti
mikropenis atau hipospadia dapat mengganggu proses transportasi sperma mencapai bagian proksimal vagina.
Pemeriksaan colok dubur dapat mengidentifikasi pembesaran prostat dan vesikula seminalis.
Lanjutan…
Analisa Sperma

Referensi hasil analisa sperma menurut WHO


PENATALAKSANAAN
Pada Wanita

Menurut WHO

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Pemberian obat Konseling yang baik


Kombinasi pemicu ovulasi perlu dilakukan pada
Pemberian agonis
rekombinan FSH golongan anti pasangan yang
dopamin
(rFSH)- estrogen (klomifen menderita gangguan
(bromokriptin
rekombinan LH sitrat), tindakan ovulasi WHO kelas III
atau kabergolin)
(rLH), hMG atau drilling ovarium, atau sampai kemungkinan
hCG. penyuntikan tindakan adopsi
gonadotropin. anak.
Lanjutan…
Medikasi

Anti-Estrogen

Gonadotropin

Gonadotropin releasing hormone (GnRH) pulsatil

Gonadotropin releasing hormone analogue (GnRH agonist)

Dopamin Agonist

Aromatose Inhibitor
Lanjutan…
Terapi Bedah

Ovarian Drilling

• Wanita infertil dengan PCOS


mempunyai kesulitan dalam ovulasi.
• Ovulasi dapat diinduksi secara
pembedahan dengan prosedur yang
disebut ovarian drilling atau ovarian
diathermy.
• Prosedur ini berguna untuk wanita
dengan PCOS yang resisten terhadap
pengobatan dengan klomifen sitrat.
• Ovarian drilling dilakukan secara
laparoskopi melalui lubang insisi kecil,
kemudian beberapa insisi kecil Ovarian Drilling
dilakukan pada ovarium dengan
menggunakan panas atau laser. Proses
ini akan membantu kelainan hormon
dan mmemacu terjadinya ovulasi.
Lanjutan…

Pembedahan pada tuba fallopi

• Histerosalfingografi (HSG) merupakan sebuah prosedur


yang dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah
pada uterus dan tuba fallopi.
• Salpingolisis merupakan salah satu prosedur operasi
dengan laparotomi yang diiringi dengan penggunaan
microscope untuk memperluas area.
• Salfingotomi biasanya dilakukan untuk membentuk
sebuah lubang baru pada tuba.
• Tubal anastomosis merupakan prosedur pembedahan
dengan mengambil jaringan tuba yang tertutup dan
kemudian menyambung lagi ujung-ujung tuba yang
terpotong tersebut.
• Tubal kanalisasi, prosedur ini dilakukan ketika penutupan
tuba relatif terbatas.
Pada Pria

Sperma abnormal Varikokel

• Sperma disebut abnormal kalau pada 3 • Pada pria dengan varikokel, motilitas
kali pemeriksaan berturut-turut sperma terjadi penurunan. Menurut
hasilnya tetap abnormal. MacLeod, penurunan motilitas sperma itu
terjadi pada 90% pria dengan varikokel,
• Pada pasien dengan air mani abnormal
sekalipun hormon-hormonnya normal.
kita hanya bisa memberikan nasihat
• Varikokelektomi hampir selalu dianjurkan
agar melakukan senggama berencana
untuk semua varikokel dengan penurunan
pada saat-saat subur istri untuk
motolitas spermatozoa. Kira-kira 2/3 pria
meningkatkan persentasi terjadinya dengan varikokel yang dioperasiakan
pembuahan. mengalami perbaikan dalam motilitas
spermatozoanya.
Lanjutan…

Infeksi Defisiensi Gonadotropin


• Infeksi akut traktus genitalis dapat menyumbat vas • Sama halnya dengan wanita, kurangnya hormon
atau merusak jaringan testis sehingga pria yang gonadotropin pada pria juga dapat menyebabkan
bersangkutan menjadi steril. infertilitas walaupun hal ini jarang terjadi.
• Akan tetapi, infeksi yang terjadi kronik mungkin • Pria dengan defisiensi gonadotropin bawaan
hanya akan menurunkan kualitas sperma, dan masih sering kali mengalami pubertas yang terlambat.
dapat diperbaiki menjadi seperti semula.
• Pengobatannya sama seperti pada wanita, yaitu
• Air mani yang selalu mengandung banyak leukosit,
dengan pemberian preparat hormon seperti LH
apalagi kalau disertai gejala disuria, nyeri pada waktu
dan FSH, ataupun GnRH.
ejakulasi, nyeri punggung bagian bawah, patut
diduga karena infeksi kronik traktus genitalis.
• Antibiotika yang terbaik adalah yang akan terkumpul
dalam traktus genitalis dalam konsentrasi yang besar,
seperti eritromisin, tetrasiklin, dan kotrimoksazole.
Lanjutan…

Hiperprolaktinemia

• Hiperprolaktinemia pada pria dapat


mengakibatkan impotensi, testikel yang
mengecil, dan kadang-kadang galaktorea.
• Analisi air mani biasanya normal atau sedikit
berkurang.
• Pengobatan dengan menggunakan
bromokriptin dilaporkan dapat memperbaiki
spermatogenesisnya.
Assisted Reproductive Technology

Intrauterine Insemination
(IUI)

• IUI  sebuah proses


memasukkan sperma
melalui serviks kedalam
uterus. Hal ini dilakukan
dengan menggunakan
sebuah tabung plastik yang
melewati serviks menuju Intrauterine Insemination
uterus.
In Vitro Fertilisation (IVF)

• IVF berarti fertilisasi yang


dilakukan diluar tubuh.
• Dalam proses IVF, pasien juga
termasuk mendapat
pengobatan untuk menstimulasi
ovarium untuk memproduksi
lebih banyak sel telur.

In Vitro Fertilization
Gamete Intrafallopian Transfer (GIFT) dan
Zygote Intrafallopian Transfer (ZIFT)

• Teknik pengambilan sel telur


dan sperma pada GIFT
dilakukan dengan cara yang
sama seperti pada IVF.
• Sel telur dan sperma kemudian
dicampur dan langsung
dipindah tempatkan ke tuba
fallopi. Hal ini dilakukan secara
laparoskopi melalui insisi kecil
pada abdomen, atau dengan Cara melakukan GIFT
menggunakan kateter kecil
melalui serviks.
ZIFT dilakukan dengan
cara yang sama, tetapi
pada ZIFT yang dipindah
ke tuba fallopi adalah
dalam bentuk zigot bukan
sel telur dan sperma
seperti pada GIFT.
ZIFT
Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)

• Substansi didalam sel telur disebut


sitoplasma, dan ICSI merupakan
suatu tekknik reproduksi buatan
dengan memasukkan sebuah
sperma secara langsung ke
sitoplasma dari sel telur.
• Prosedur ini dilakukan dengan
menggunakan jarum mikro. Sel telur
yang sudah dimasuki sperma ini
kemudian ditempatkan di dalam
uterus sama seperti IVF. ICSI
KESIMPULAN

Ada beberapa penatalaksanaa


yang dapat menjadi pilihan bagi
Infertilitas dibagi menjadi 2, Infertilitas bisa disebabkan oleh pasangan infertil sesuai dengan
yaitu infertilitas primer dan faktor laki-laki, faktor wanita, masalah yang dialami, yaitu
infertilitas sekunder. dan faktor keduanya. pemberian obat-obatan,
pembedahan, dan assisted
reproductive technology.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai