Praperadilan
Praperadilan
Dasar Pemikiran
Perlindungan atas Hak Asasi Manusia
Pengawasan horizontal antar kompartemen sub
sistem SPP
Pengawasan terhadap upaya paksa dan proses
penegakan hukum
Sumber acuan:
The Universal Declaration of Human Rights
1948
International convention on Civil and Political
5. Kewenangan terbatas
Kewenangan Praperadilan
Prosedur Praperadilan
Diperiksa oleh hakim tunggal
Penetapan hari sidang 3 hari setelah
penerimaan Permintaan
Hakim mendengarkan para pihak
Pemeriksaan paling lambat 7 hari
Permintaan gugur apabila pemeriksaan
pokok perkara sudah dimulai
Tidak ada upaya hukum, kecuali putusan
akhir untuk putusan tidak sahnya
penghentian penyidikan atau penuntutan
Isi Putusan Praperadilan
Praktik Terkait Praperadilan
1. Upaya Hukum Biasa:
a. Banding
- ttg tidak sahnya Upaya paksa: TIDAK BOLEH
- ttg tidak sahnya Penghentian
Penyidikan/Penuntutan: meminta PUTUSAN AKHIR
ke Pengadilan Tinggi (Final & Binding)
b. Kasasi
- KUHAP: Tidak mengatur
- SEMA thn 1983: Tidak boleh (seblm kasus HR)
- Kasus Hendra Rahardja: Polri Kasasi ke MA &
diterima
- Kasus Baasyir: Kasasi PH Baasyir tidak dapat
diterima
- Kasus Newmont: Kasasi diterima
- UU 5/2004 Pasal. 45A: Kasasi dibatasi
2. Upaya Hukum Luar Biasa
Peninjauan Kembali
- KUHAP: Tidak Mengatur
- Praktek: Diterima
TERIMA KASIH