Model Teori Nola J
Model Teori Nola J
Nama kelompok
Astari samora harahap
Fathia rahima
Nanda novita
Selviana
Sri dewi
Zakiyah hasibuan
Model Teori Nola J. Pender
Sejarah Nola J.Pender
Nolla J. Pender lahir pada tanggal
Pada tahun 1962 meraih gelar
16 agustus 1941 di lansing,
diploma keperawatan dan
Michigan. Ketertarikannya pada selanjutnya diterima bekerja di unit
keperawatan bermula pada usia 7 bedah RS Michigan. Tahun 1964,
tahun, yaitu pada saat mengamati meraih gelar BSN di Universitas
perawat dalam memberikan State Michigan di East Lansing, dan
gelar MA pada bidang pertumbuhan
asuhan keperawatan pada bibinya
dan perkembangan di Universitas
di rumah sakit. Michigan di raih pada tahun 1965.
Promosi kesehatan di
defenisikan sebagai perilaku
dimotivasi oleh keinginan
untuk meningkatkan
kesejahteraan dan
mengaktualisasikan potensi
kesehatan manusia. Layanan promosi kesehatan sangat penting
untuk meningkatkan kesehatan populasi di
mana-mana. Perawat dapat
mengembangkan dan melaksanakan
intervensi promosi kesehatan kepada
individu, kelompok, dan keluarga di sekolah,
pusat perawatan,pengaturan kesehatan
kerja dan masyarakat pada umumnya.
Komponen Teori Model Promosi Kesehatan.
Adapun komponen elemen dari teori ini adalah
sebagai berikut :
Hasil tindakan
bernilai positif Pengambilan tindakan
untuk
menyempurnakan hasil
yang diinginkan
Teori Kognitif sosil (Social Cognitive
Theory)= meliputi lingkungan, manusia
dan perilaku yang saling mempengaruhi
Pengkajian
berdasarkan model promkes, perawa harus melakukan pengkajian
komprehensif agar dapat mengembangkan ASKEP.
Nama : Ny.T pekerjaan :wiraswasta
Umur :51 tahun suku : jawa
Agama : islam hari/tgl pengkajian : rabu/05-12-2017
Pendidikan : SD jam : 10.00 WIB
Data dasar pengkajian Pender
1. Perilaku sebelumnya
Kebiasaan individu =klien berjualan makanan di rumah, jika terlalu capek klien
sering mengeluh pusing, makanan yang dikonsumsi setiap hari sering
asin dan bersantan.klien juga punya kebiasaan minum kopi.
Hambatan dari perilaku yang pernah dilakukan = anggota keluarga, karena semua
kegiatan dilakukan sendiri
Manfaat dari perilaku yang pernah dilakukan = produktif,namun malah memicu TD
meningkat
Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga =pusing, liu-linu, batuk, pilek
Sumber yankes yang biasa digunakan = puskesmas
Upaya yang dilakukan ketika TD meningkat = mengonsumsi obat warung
2. Faktor personal
1. Faktor biologis
Pengkajian TN.J Ny.T Ny.S An.W
Umur 56th 51th 31th 10th
Penyakit Linu-linu hipertensi - Batuk, pilek
Imunisasi - - - -
2. Faktor psikologis
Status kesehatan
Ny.t mengatakan pusing berkurang, TD kemarin = 160/100 mmHg N=82x/i
Motivasi= semua keluarga memberikan dukungan terhadap kesehatan ny.t
Harapan diri dan keluarga tentang kesehatan = agar mendapatan obat untuk
mengatasi sakit hipertensinya dan rasa pusing tidak muncul lagi.
3. Faktor sosial budaya
Pendidikan
Status ekonomi (penghasilan perbulan).
2. Perilaku spesifik pengetahuan sikap
Manfaat/ harapan dari tindakan: setelah diberikan promkes, keluarga mampu
merubah perilaku yang tidak sehat dan dapat mengendalikan hipertensi pada
anggota keluarganya.
Hambatan:
Ny.t sering mengonsumsi makanan berlemak dan sering minum kopi dan juga
makan asinan.
Ketidaktersediaan sarana dan prasarana: tempat tinggal ny.t jauh dari yankes
Kemajuan diri
motivasi untuk berperilaku hidup sehat.
Wujud dari perilaku : ny.t berusaha mengurangi kebiasaan makan asinan dan yang
berlemak serta minum kopi. Jika capek klien menutup warung beberapa hari sampai
merasa sehat kembali.
Pengalaman : setelah memperhatikan saran dari tenaga kesehatan TD & nyeri kepala
sudah mendingan/menurun.
Ajakan : tenaga kesehatan menyarankan agar membiasakan pola hidup sehat.
Kondisi psikologis (kecemasan): pasien cemas dengan keadaan yang dialami sekarang
dan tidak begitu paham tentang hipertensi.
Diagnosa Keperawatan
a.Masalah karateristik dan pengalaman individual
1) Koping individu tidak efektif b/d kurang pengetahuan tentang penyakit
hipertensi
2) Gangguan perfusi jaringan cerebral b/d tidak adekuatnya oksigenasi keotak
2 gangguan perfusi • Tekanan sistol dan diastol • Anjurkan Ny.T untuk berolahraga
jaringan cerebral dalam rentang normal secara teratur.
risiko komplikasi • Komunikasi jelas • Anjurkan Ny.T untuk melakukan
• Pupil seimbang dan reaktif pengukuran tekanan darah secara
• Bebas dari kejang teratur minimal sebulan sekali.
• Tidak mengalami nyeri kepala • Anjurkan Ny.T untuk minum obat
hipertensi secara teratur
Hambatan dari perilaku yang pernah dilakukan : Anggota keluarga yang
lainnya menjadi hambatan,karena semua kegiata berjualan dilakukan
sendiri,klien hidup serumah dengan ketiga anaknya dan satu orang cucu
Manfaat dari perilaku yang telah dilakukan : Produktif,bisa
menghasilkan namun perilaku diatas malah memicu meningkatnya
tekanan darah Ny.T
Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga : Pusing,linu-
linu,batuk,pilek
Sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan : Jika sakit klien
jarang berobat ke tenaga kesehatan atau kepuskesmas karena jauh dari
tempat tinggalnya
Upaya yang pernah dilakukan ketika keluarga sakit hipertensi :
Istirahat,keluarga hanya beli obat diwarung untuk mengobati sakitnya.
Hasil Prilaku :
Memulai persiapan lingkungan bagi pengobatan hipertensi
dapat ditingkatkan melalui pemberian informasi tentang
perawatan hipertensi
Memberikan Reinforcement terhadap persiapan yang telah
dilakukan
Persiapan mulai memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan dan jenis-jenis
fasilitas kesehatan yang bisa didatangi untuk mendapatkan
bantuan kesehatan.
Terima kasih