Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN RESIKO BANK

DEFINISI RISIKO
• Potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa
(events) tertentu. (PBI no. 5/8/PBI/2003)
• Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu
kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan
(expected) maupun yang tidak dapat diperkirakan
(unexpected) yang berdampak negatif terhadap
pendapatan dan permodalan bank
JENIS RISIKO
1. Risiko Kredit
2. Risiko Pasar
3. Risiko Likuiditas
4. Risiko Operasional
5. Risiko Kepatuhan
6. Risiko Hukum
7. Risiko Reputasi
8. Risiko Strategis
RISIKO KREDIT
• Risiko kerugian akibat kegagalan pihak lawan
(counterparty) untuk memenuhi kewajibannya.
• Risiko timbul apabila :
- Bank memberikan kredit kepada nasabah,
- Bank menempatkan dana pada bank lain sebagai
penempatan antar bank,
- Bank melakukan transaksi derivatif seperti
kontrak berjangka forward atau swap dengan
nasabah bank lain,
- Bank membeli surat berharga korporasi.
RISIKO PASAR
• Risiko perubahan harga pasar pada posisi
portofolio dan rekening administratif,
termasuk transaksi derivatif.
• Faktor pasar :
- Nilai Tukar
- Suku Bunga
- Harga saham, dan
- Harga komoditas
Timbul apabila :
• Bank membeli obligasi negara dengan kupon tetap, ketika
harga pasar obligasi akan turun apabila suku bunga pasar
meningkat
• Bank membeli valuta asing. Nilai dalam valuta rupiah akan
menurun apabila nilai tukar valuta asing melemah terhadap
rupiah.
• Bank melakukan transaksi derivatif interest rate swap yang
dapat menimbulkan kewajiban derivatif bagi pihak
counterparty.
• Bank melakukan aktivitas trading atau jual beli surat
berharga
Risiko Likuiditas
• Risiko akibat ketidakmampuan bank memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan atau
dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
menganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
• Contoh :
- Bank tidak mampu memenuhi penarikan kredit oleh nasabah
karena dana yang tersedia tidak menukupi.
- Bank mengalami kalah kliring dan tidak dapat memenuhi
kekurangan dana di Bank Indonesia
- Bank tidak dapat memenuhi permintaan penarikan dana
masyarakat yang terjadi secara tiba-tiba
Risiko operasional
• Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
internal akibat tidak adanya atau tidak berfungsinya prosedur kerja,
kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-
kejadian external yang mempengaruhi operasional bank.
• Contoh :
- Pemalsuan bilyet deposito oleh karyawan bank yang kemudian
dijadikan agunan kredit
- Kesalahan posting uang masuk karena pegawai yang ditunjuk
kurang berpengalaman
- Terjadi bencana alam sehingga bank tidak beroperasi secara
normal
- Kejahatan keuangan seperti fraud yang sering dilakukan pihak
luar bekerjasama dengan pegawai bank.
Risiko Kepatuhan
• Risiko yang terjadi akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak
melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, seperti ketentuan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM), penilaian Kualitas Aktiva
Produktif, pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), ketentuan
Rencana Kerja Anggapan Tahunan (RKAT) bank, dan risiko lain
yang terkait dengan ketentuan tertentu.
Contoh
• Bank tidak mengirimkan laporan harian wajib kepada
Bank Indonesia sehingga harus membayar denda.
• Bank melanggar ketentuan limit posisi devisa netto
dan mendapat teguran dan denda dari regulator.
• Akibat terkena persaingan bank tidak secara utuh
mengikuti prosedur seperti yang ditetapkan oleh
regulator
Risiko Hukum
• Risiko akibat kelalaian bank yang dapat menimbulkan
kelemahan dari aspek yuridis, dalam menghadapi
tuntutan hukum dari pihak lain.
• Contoh :
- Bank tidak dapat melakukan eksekusi agunan kredit macet
karena agunan tersebut tidak diikat secara sempurna dan
pemilik menolak upaya bank menjual agunan tersebut.
- Bank kesulitan menagih kewajiban kredit nasabah.
- Nasabah menuntut bank karena nasabah merasa membeli
produk bank yang tidak transparan
Risiko Reputasi
• Risiko suatu kejadian yang menimbulkan presepsi
negatif terhadap bank yang dapat mengakibatkan
tingkat kepercayaan stakeholder pada bank
menurun.
• Contoh :
- Penagihan kartu kredit bank dilakukan oleh pihak ketiga
yang tidak memerhatikan etika
- Terjadi kerugian besar pada bank akibat fraud pegawai
- Produk kartu kredit banyak menjadi sasaran kejahatan
Risiko Strategis
• Risiko yang terjadi akibat ketidaktepatan dalam pengambilan
dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik, serta kegagalan
dalam menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis.

• Contoh :
- Bank mengikuti arus mengembangkan bisnis mikro, padahal bank
tersebut belum berpengalaman dalam bidang tersebut sehingga
bank mengalami banyak permasalahan.
- Bank memutuskan bersaing dengan bank asing dengan
meluncurkan bisnis produk terstruktur yang kompleks, padahal
bank belum memiliki infrastruktur yang memadai.
- Bank melakukan bisnis tertentu yang kemudian mendatangkan
kerugian besar.
Arsitektur Perbankan Indonesia
PROSES MANAJEMEN RESIKO
1. Identifikasi Risiko: risiko kredit, risiko suku bunga, risiko operasional
2. Pengukuran Risiko: kredit, suku bunga, nilai tukar dsb.
3. Pemantauan Risiko: unit pelaksana & satuan kerja manajemen risiko
4. Pengendalian Risiko: lindung nilai, garansi, sekuritisasi aset, credit
derivative, penambahan modal bank untuk menyerap potensi kerugian
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Empat pilar penerapan manajemen risiko efektif :
1. Melaksanakan tata kelola manajemen risiko bank sesuai praktik terbaik.
2. Menyediakan kerangka manajemen risiko yang memadai
3. Mengupayakan kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko serta penyediaan sistem informasi
manajemen risiko secara memadai, dan menyediakan sumber daya
manusia yang dibutuhkan secara kuantitas maupun kualifikasi sesuai
kebutuhan.
4. Melaksanakan sistem pengendalian intern secara menyeluruh
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
• Tata Kelola Sistem Manajemen Resiko
- Struktur Tata Kelola Perusahaan
• Risk appetite dan Risk Tolerance
• Pengawasan aktif atas Implementasi Manajemen Resiko
• Kerangka Sistem Manajemen Resiko
- Penetapan Tujuan strategis dan nilai-nilai
- Strategi Manajemen Risiko
- Wewenang dan Tanggung Jawab yang Jelas
- Organisasi Manajemen Risiko
- Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit

Anda mungkin juga menyukai