Disusun oleh :
Esty Dwi Agusria
Dosen Pembimbing :
Niko Zulni Pratama, M.Pd
Cakupan dan ragam epistimologi dapat dikelompokkan menjadi beberapa hal yaitu :
Epistemologi subjektif, artinya apabila dalam melacak kebenaran suatu ilmu dilakukan
tanpa standar reliable, melainkan didasarkan atas refleksi, refleksi diri yang masuk ke
dalam pemahaman ilmu, biasanya bersifat subjektif.
Epistemologi pragmatik, adalah upaya menemukan yang kekal (kebenaran) dengan
pencermatan realistik,empirik,ekpresi mental. Dasar dari epistemologi ini adalah aspek
kegunaan ilmu itu dalam masyarakat.
Epistemologi moral, adalah pencarian keputusan benar atau tidak, atas dasar baik-buruk
(mata-etik). Pertimbangan makna semata-mata didasarkan atas keputusan etis tidaknya
suatu ilmu bagi masyarakat.
Epistemologi religious, adalah ilmu yang membahas pencarian kebenaran dari kitab-kitab
dan doktrin.
Teori Pengetahuan dan Nilai
Epistemologi atau teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat ilmu
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung
jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap
manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca
indera dengan berbagai metode.
c. Fenomenalisme
Bapak Fenomenalisme adalah Immanuel Kant. Kant membuat raian tentang
pengalaman. Barang sesuatu sebagaimana terdapat dalam dirinya sendiri
merangsang alat inderawi kita dan diterima oleh akal kkita dalam bentuk-bentuk
pengalaman dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran. Karena itu kita
tidak pernah mempunyai pengetahuan tentang barang sesuatu seperti keadaannya
sendiri, melainkan hanya tentang sesuatu seperti yang menampak kepada kita,
artinya, pengetahuan tentang gejala (Phenomenon).
Teori Pengetahuan dan Nilai
d. Intuisionisme
Menurut Bergson, intuisi adalah suatu sarana untuk mengetahui secara langsung
dan seketika. Analisa, atau pengetahuan yang diperoleh dengan jalan pelukisan, tidak
akan dapat menggantikan hasil pengenalan secara langsung dari pengetahuan intuitif.
Salah satu di antara unsure-unsur yang berharga dalam intuisionisme Bergson adalah,
paham ini memungkinkan adanya suatu bentuk pengalaman di samping pengalaman
yang dihayati oleh indera. Dengan demikian data yang dihasilkannya dapat
merupakan bahan tambahan bagi pengetahuan di samping pengetahuan yang
dihasilkan oleh penginderaan. Kant masih tetap benar dengan mengatakan bahwa
pengetahuan didasarkan pada pengalaman, tetapi dengan demikian pengalaman harus
meliputi baik pengalaman inderawi maupun pengalaman intuitif.
e. Dialektis
Dialektis yaitu logika yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode penuturan serta
analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam
pandangan. Dalam kehidupan sehari-hari dialektika berarti kecakapan untuk
melakukan perdebatan. Dalam teori pengetahuan ini merupakan bentuk pemikiran
yang tidak tersusun dari satu pikiran tetapi pemikiran itu seperti dalam percakapan.
Teori Pengetahuan dan Nilai
2. Teori Nilai (Aksiologi)
Menurut bahasa Yunani, aksiologi berasal dari kata axios artinya nilai
dan logos diartikan dengan teori . Jadi aksiologi adalah teori tentang
nilai. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah ilmu
yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri.