Anda di halaman 1dari 15

CHART OF ACCOUNT (COA)

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


COA (CHART OF ACCOUNT)

COA sering disebut sebagai “kode akun” dan pada


dasarnya memiliki fungsi:
a. Sebagai bentuk pendefinisian aktivitas
operasional dan non operasional yang ada di
dalam perusahaan.
b. Sebagai kerangka dasar dan acuan dalam
melakukan pencatatan akuntansi, khususnya
dalam membuat laporan keuangan.
COA, MANDATORY ATAU VOLUNTARY?

• COA merupakan salah satu cerminan bahwasannya


sebuah usaha memiliki “tata kelola yang baik” atas
pencatatan aktivitas bisnisnya dalam bentuk laporan
keuangan.
• Tanpa COA, sebuah perusahaan tidak akan mungkin
melakukan praktik akuntansi yang “sebenarnya” sesuai
dengan PABU (Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum) dan
tersirat dalam PSAK no: 1 terkait “Penyajian Laporan
Keuangan”.

JADI MENURUT PENDAPAT KALIAN SENDIRI, APAKAH COA


DIWAJIBKAN UNTUK SEKTOR USAHA UMKM?
COA (CHART OF ACCOUNT)

KERANGKA DASAR PENGKODEAN AKUN:


AKUN INDUK:
• 100 : Kode akun untuk harta
• 200 : Kode akun untuk kewajiban
• 300 : Kode akun untuk ekuitas
• 400 : Kode akun untuk pendapatan
• 500 : Kode Akun untuk beban
AKUN ANAK:
• 110 : Aktiva Tetap
• 120 : Aktiva Lancar
COA (CHART OF ACCOUNT)

KERANGKA DASAR PENGKODEAN AKUN:


AKUN ANAK:
• 210 : Kewajiban jangka panjang
• 220 : Kewajiban jangka pendek
• 310 : Modal
• 320 : Prive
• 410 : Pendapatan operasional
• 420 : Pendapatan non operasional
• 510 : Beban operasional
• 520 : Beban non operasional
PERANCANGAN KODE AKUN

Perancangan kode akun di sebuah perusahaan


harus mempertimbangkan:
• Jenis perusahaan
• Jenis usaha yang dijalankan
• Komplektisitas aktivitas usaha
• Ketersediaan sumber daya manusia dalam
pelaksanaan praktik akuntansi
• Perencanaan penyesuaian dan perbaikan apabila
dikemudian hari terjadi kesalahan dalam
pencatatan aktivitas.
TEKNIS PERANCANGAN KODE AKUN

• Nomer pengkodean akun harus unik


• Akun perkiraan di masukkan kedalam kelompok
atau sub kelompok.
• Perkiraan yang berkaitan hendaknya disusun secara
berurutan.
• Penomeran diusahaan tidak terlalu ketat, alasanya
akan memudahkan jika terjadi penambahan
sejumlah akun baru.
• Nama akun rekening sebaiknya singkat dan jelas.
PERBANDINGAN COA BERDASARKAN JENIS PERUSAHAAN

KODE AKUN PERUSAHAAN JASA PERUSAHAAN PERUSAHAAN


DAGANG MANUFAKTUR
111.000 KAS KAS KAS
112.000 PIUTANG USAHA PIUTANG DAGANG PIUTANG USAHA
113.000 PERSEDIAAN PERSEDIAAN PERSEDIAAN
(TENTATIF) BARANG BAHAN BAKU,
DAGANGAN BARANG
SETENGAH JADI,
BARANG JADI
114.000 PERLENGKAPAN PERLENGKAPAN PERLENGKAPAN
210.000 HUTANG USAHA HUTANG DAGANG HUTANG USAHA
300.000 TIDAK ADA TIDAK ADA TIDAK ADA
PERBEDAAN PERBEDAAN PERBEDAAN
PERBANDINGAN COA BERDASARKAN JENIS PERUSAHAAN

KODE PERUSAHAAN JASA PERUSAHAAN DAGANG PERUSAHAAN


AKUN MANUFAKTUR
411.000 Pendapatan Jasa Penjualan / Pendapatan Penjualan / Pendapatan
penjualan penjualan
412.000 Pendapatan Sewa Pada umumnya masuk Pendapatan Sewa
ke pendapatan non
operasional
413.000 Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga
414.000 Pendapatan lainnya Pendapatan lainnya Pendapatan lainnya
500.000 Terkait akun beban Terkait akun beban Terkait akun beban
tergantung karakteristik tergantung karakteristik tergantung karakteristik
masing – masing masing – masing masing – masing
perusahaan. perusahaan. perusahaan.
600.000 – Akun khusus misalnya Akun khusus misalnya Akun khusus misalnya
700.000 pajak pajak pajak
KASUS PENGKODEAN AKUN

PT. ABC merupakan sebuah perusahaan yang bergerak


di bidang perdagangan bahan kimia. Adapun
perusahaan ini menggunakan metode perpetual dalam
pelaksanaan aktivitas pencatatan akuntansinya. Berikut
gambaran PT. ABC:
• Memiliki uang tunai sebesar Rp 2.000.000,- dan
uang tercatat di rekening bank BCA sebesar Rp
50.000.000,- dan Bank BNI sebesar Rp 200.000.000,-
• Memiliki stock bahan kimia berupa round up sebesar
Rp 81.000.000,- dan Supaclean sebesar Rp
100.000.000,-
KASUS PENGKODEAN AKUN

• Beberapa perusahaan yang menjadi lawan transaksi


mempunyai hutang kepada PT. ABC, misalnya saja
CV. D sebesar Rp 52.000.000 dan CV. E sebesar Rp
109.000.000,-. Selain itu, bapak Aldi sebagai direksi
PT. ABC juga memiliki hutang kepada PT. ABC
sebesar Rp 2.000.000,-
• Memiliki alat tulis kantor dan bahan habis pakai
senilai Rp 3.200.000,-
• Memiliki 5 Kendaraan senilai Rp 800.000.000,-
• Memiliki 1 mesin produksi senilai Rp 170.000.000,-
KASUS PENGKODEAN AKUN

• PT. ABC memiliki hutang kepada PT. D dan PT. E atas


pembelian barang dagangan senilai Rp 200.000.000,-
• PT. ABC memiliki hutang kepada bank Mandiri dan BRI
masing-masing sebesar Rp 120.000.000,- dan Rp
50.000.000,-
• Jumlah laba ditahan pada periode sebelumnya adalah
sebesar Rp 100.000.000,-
• Secara rutin pada dasarnya Pemilik PT. ABC yakni pak Aldi
melakukan pengambilan prive.
• Pendapatan utama PT. ABC adalah dengan menjual Round
up dan Supaclean, selain itu PT. ABC juga memiliki
pendapatan dari sewa dan bunga.
KASUS PENGKODEAN AKUN

• Memiliki 19 orang karyawan tetap dan 11 buruh harian


lepas.
• Menyewa gedung di jalan Anggrek no 2A
• Secara rutin melakukan pembelian atas bahan bakar
untuk operasional kendaraan maupun mesin
• Secara rutin membayar retribusi resmi atas keamanan
dan kebersihan di wilayah PT. ABC
• Secara terencana memberikan seluruh karyawan
pelatihan keterampilan khusus.
• Setiap 2 – 3 kali dalam setahun direksi melakukan
perjalanan dinas.
APA SAJA KODE AKUN YANG DIGUNAKAN?
100.000 HARTA 200.000 KEWAJIBAN
110.000 AKTIVA LANCAR 210.000 HUTANG DAGANG
111.000 KAS 210.001 HUTANG DAGANG PT. D
112.000 BANK 210.002 HUTANG DAGANG PT. E
112.001 BANK BCA 220.000 HUTANG BANK
112.002 BANK BNI 220.001 HUTANG BANK MANDIRI
113.000 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 220.002 HUTANG BANK BRI
113.001 PERSEDIAAN ROUND UP
113.002 PERSEDIAAN SUPACLEAN 300.000 EKUITAS
114.000 PIUTANG DAGANG 310.000 MODAL ALDI
114.001 PIUTANG CV. D 320.000 PRIVE
114.002 PIUTANG CV. E 330.000 LABA DITAHAN
115.000 PIUTANG LAIN – LAIN
116.000 PERLENGKAPAN

120.000 AKTIVA TETAP


121.000 KENDARAAN
122.000 MESIN
BUATLAH KODE AKUN UNTUK PENDAPATAN DAN BEBAN
PT. ABC

Anda mungkin juga menyukai