Anda di halaman 1dari 63

Pembuatan dan formulasi pakan ikan

apung dengan mesin sederhana

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH


DI SEMARANG
TANGGAL: 28 Juni 2019

OLEH:
DR. IR. BAMBANG WHEP, MS, M.Agr.Sc.
DEKAN FAK. PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNDIP
085 200 97 1963
TEKNOLOGI PEMBUATAN
PAKAN IKAN APUNG

APAKAH RUMIT???

BAGI PETANI KECIL ? BISA IYA


BISAKAH
DISEDERHANAKAN?
BILA BISA A?
CARA NYA BAGAIMAN
ADA 2 CARA:
1. MESIN PELET SEDERHANA/
FERMENTED SYSTEM (turunkan BJ).
CIRI : INVESTASI MURAH, PROSES
LAMA , KUALITAS CUKUP.
(GILINGFERMENTASI BAHAN MIXING
PELLETINGDRUM DRYER OVEN  PRODUK PELET
APUNG).

2. MESIN EKSTRUDER/HTST SYSTEM:


INVESTASI LEBIH BESAR, PROSES
CEPAT, KUALITAS BAGUS (GILING
MIXING EXTRUDER  PRODUK PELET APUNG).
MESIN PELLET SEDERHANA
DRUM DRYER
OVEN KABINET
EKSTRUSI

Bahan yang digunakan pada alat


ekstruksi ini biasanya memiliki
kandungan air kisaran 24-28%.
Produk ektruksi menjadi renyah karena
terbentukya rongga-rongga berupa
gelembung gas di dalamnya sehingga
menghasilkan dinding-dinding
gelembung yang tipis dan rapuh.
• Struktur dasar dari produk-produk yang diektruksi
diperoleh dengan cara mengubah dan mengatur
sifat-sifat biopolimer-biopolimer alami seperti pati
dan protein dari jenis lain. Biopolimer alami
memainkan peranan yang penting dalam
pembentukan struktur produk. Pada umumnya
biopolimer ini berubah menjadi polimer-polimer yang
meleleh pada temperatur tinggi. Lelehan ini
membentuk fase kontinyu yang akan mengikat
semua partikel-partikel bahan lain yang terdapat
dalam fase terdispresi dan membantu dalam
menahan proses pelepasan gas ketika tahap
pengembangan terjadi, oleh karena itu struktur
gelembung yang mengembang dapat terbentuk
(Frame, 1994)
PRASYARAT UMUM KELOLA
PEMBUATAN PAKAN:
1. DANA
2. KETERSEDIAAN BAHAN BAKU (KUANTITAS
KONTINYU & STANDAR KUALITAS TERPENUHI
SESUAI SNI)
3. PRASARANA PENDUKUNG:
BANGUNAN, ALAT DAN MESIN)
4. TEKNOLOGI: METODA BUAT
PELET APUNG ?
5. KELEMBAGAAN : KELOMPOK, KOPERASI,
PT/CV/UD. (catatan: petani kapasitas budidaya
rendah buat pakan sendiri tidak efisien)
FAKTOR PENDUKUNG
industrialisasi perikanan berbasis budidaya

1. BIBIT
2. PAKAN
3. MANAJEMEN ( PEMELIHARAAN,
PENGENDALIAN PENYAKIT,
ADM/KEU, dsb.)

± 70 % COST PRODUCTION 
PERMASALAHAN PAKAN:
1. HARGA PAKAN IKAN MAHAL???
2. TEKNOLOGI ? (FORMULASI,
MESIN)
3. BAHAN BAKU ?

BAHAN BAKU UTAMA DI IMPOR???

BUNGKIL KEDELAI
DAN TEPUNG IKAN!!

JAGUNG???
SOLUSI???

Perlu upaya dalam menekan


biaya produksi:
meningkatkan kemampuan para
praktisi budidaya ikan dalam
memproduksi pakan sendiri
(On Farm Feed) yang sederhana 
MENUJU INDUSTRIALISASI
ALUR PRODUKSI PAKAN IKAN T

PENENTUAN BP BK
BAHAN BAKU
GL

JA NP
PENGADAAN BAHAN BAKU
FR

UJI KUANTUM &


MUTU

PENGOLAHAN BAHAN BAKU (GRINDING MIXINGPELLETING)

UJI MUTU
PENGEMASAN

PERGUDANGAN
ALUR PENGOLAHAN BAHAN BAKU

BAHAN BAKU

BIJI-BIJIAN, BUNGKIL/
HALUS/TEPUNG
BENTUK KASAR

PENGHANCURAN SILO PER JENIS


(HAMMER MILL/DISK MILL) BAHAN/GUDANG

SILO PER JENIS


BAHAN/GUDANG

•PENGEMASAN 
TIMBANG
GUDANG
QC • SILO:
MIXING 
PRODUK PELET
SYARAT PENYEDIAAN
BAHAN BAKU?
1. KUALITAS : nutrient content, digestibility, bioavailability,
tidak mengandung anti nutrisi dan zat racun;

2. KONTINY : tersedia banyak & kontinyu


U : relatif murah / terjangkau
3. HARGA
MACAM BAHAN BAKU:
SUMBER PROTEIN

Mutu protein tergantung pada kuantitas dan kualitas asam amino


esensial yang terkandung di dalamnya serta
daya serapnya (bioavailability)

FUNGSI:
pertumbuhan atau perbaikan jaringan dan
dapat dikatabolisme sebagai energi.

CONTOH:
1. Tepung darah
2. Tepung kopra
3. Tepung Kedelai bebas lemak (via :ekstrusi /HTST, dll)
4. Tepung ikan
5. Tepung daging dan tulang
6. Tepung kepala udang
7. Tepung udang
8. Tepung cumi-cumi
9. Ikan rucah
10. Tepung cacing
Diantara makro-nutrien, bahan baku sumber protein
merupakan komponen yang paling mahal dalam
pakan buatan terutama untuk ikan, dikarenakan ikan
membutuhkan protein pada tingkat yang lebih
tinggi

NRC (1983) mengemukakan bahwa kekurangan


asam amino dapat mengakibatkan
penurunan pertumbuhan

New (1987) mengemukakan bahwa asam amino yang


terkandung di dalam pakan dalam jumlah yang
rendah akan bersifat sebagai limiting aminoacid.
Untuk mengatasinya disarankan untuk
meningkatkan kadar protein pakan dan menambah
asam amino sintetik
• Setiap ikan membutuhkan kadar protein yang
berbeda-beda untuk pertumbuhannya dan
dipengaruhi oleh umur/ukuran ikan
• pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar
35 – 50% dalam pakannya (Hepher 1990).
• Ikan–ikan omnivora seperti ikan nila (Oreochromis
niloticus) yang berukuran juvenil membutuhkan
protein 35%,
• ikan mas (Cyprinus carpio) yang berukuran
121 gram membutuhkan 31,6% protein
(Shimeno, Kheyyali dan Shikata 1995),
• ikan gurame (Osphronemus gouramy) yang
berukuran 0,27 gram membutuhkan 43,29%
(Mokoginta, 1994) dan yang berukuran 27 – 31 gram
membutuhkan 32% protein (Suprayudi, Setiyawati,
dan Mokoginta 1994).
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang
baik, pola dan jumlah asam amino
esensial dalam pakan hendaknya mirip
dengan profil yang terdapat dalam
spesies yang diberi pakan.Pada
umumnya, protein yang berasal dari
hewan memiliki profil asam amino yang
baik dan lebih dapat dicerna
dibandingkan dengan asal tanaman
SUMBER LEMAK
Lemak merupakan senyawa organik yang penting untuk
penyusunan membran sel pada tanaman, hewan dan mikroba.

Fungsi lemak secara umum adalah :

1. Sumber energi metabolisme, adenosine triphosphate (ATP). Lemak memiliki


energi kira-kira dua kali lebih tinggi dari energi protein dan karbohidrat.
2. Sumber asam lemak esensial (EFA) yang berperan penting untuk
pertumbuhan dan pertahanan.
3. Komponen penting pada membran sel dan subsel.
4. Sumber steroids yang berperan penting terhadap fungsi biologi seperti
pemeliharaan sistem membran, transport lipid, dan prekursor hormon
steroid.
5. memelihara bentuk dan fungsi membran atau jaringan sel yang penting bagi
organ tubuh tertentu, membantu dalam penyerapan vitamin yang terlarut
dalam lemak, bahan baku hormon dan untuk mempertahankan daya apung
tubuh (NRC 1993).
Beberapa bahan baku yang dapat digunakan
sebagai sumber lemak adalah :

1. Minyak jagung
2. Gajih/gemuk sapi
3. Minyak ikan
4. Minyak kelapa
5. Minyak biji kapas
6. Minyak kedelai
7. Minyak ikan tuna
8. Minyak sawit
9. Minyak cumi-cumi
Lemak pakan harus mengandung asam
lemak yang tidak dapat disintetis tubuh yaitu
asam lemak esensial.

Watanabe (1982) dalam NRC (1993)


mengemukakan bahwa ikan rainbow trout
yang mengalami defisiensi asam lemak
esensial memperlihatkan gejala efisiensi
pakan yang menurun, pertumbuhan rendah,
erosi sirip dan mortalitas meningkat.
Karbohidrat
merupakan senyawa organik terbesar yang biasa terdapat pada tanaman,
seperti : gula sederhana, amilum (tapioka), selulosa, gum dan zat-zat lain
yang berhubungan. Karbohidrat merupakan sumber energi yang murah
dan dapat menggantikan sumber energi protein yang lebih mahal.
Pengunaan karbohidrat untuk menggantikan protein dan lemak sebagai
sumber energi dapat dimaksimalkan untuk mengurangi biaya pakan,
karena sumber energi karbohidrat lebih ekonomis, dan mudah dicerna dan
dimanfaatkan oleh ikan.
Sumber karbohidrat seperti tapioka, terigu, alginat, agar,
karagenan dan gum dapat juga digunakan sebagai perekat pakan untuk
menjaga stabilitas kandungan air pada pakan ikan dan udang. Beberapa
bahan baku yang dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat adalah :

1. Tepung terigu
2. Tepung tapioca
3. Tepung jagung
4. Tepung beras
5. Sagu
6. Agar-agar
MIKRONUTRIE
N
Di dalam formulasi pakan lengkap, mikronutrien
ditambahkan dalam jumlah kecil dalam bentuk
campuran vitamin dan mineral karena alasan
ekonomi, zat-zat lain juga ditambahkan ke
dalam formulasi pakan yang bertujuan untuk
menjaga mutu pakan dari kerusakan oleh jamur
selama penyimpanan dan menjaga stabilitas air
pada pakan.

CONTOH:
perekat sintetik, antioksidan dan inhibitor
jamur. Beberapa zat-zat juga ditambahkan ke
dalam pakan untuk membuat ikan agar lebih
atraktif seperti figmen dan atraktan.
VITAMI
N
Vitamin diperlukan untuk membuat pakan yang
lengkap.Penambahan vitamin ke dalam pakan ikan
sangat dipentingkan bilamana ikan
dipelihara secara intensif dan dimana
pakan alami terbatas.

Larva Penaeus japonicus membutuhkan vitamin E


(α-tokoferol), vitamin D (kalsiferol), kolin,
piridoksin,
biotin, sianokobalamin,riboflavin, tiamin, inositol,
asam nikotinat, asam folat, asam askorbat, dan
βkaroten. Pengurangan salah satu dari vitamin
tersebut mengakibatkan penundaan metamorfosis dan
mortalitas larva yang tinggi.
• Vitamin adalah senyawa organik kompleks, biasanya
ukuran molekulnya kecil. Vitamin dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah yang sedikit sehingga
keberadaannya dalam pakan dalam jumlah yang
sedikit pula (1–4% dari total komponen pakan).
• Vitamin dibutuhkan untuk pertumbuhan normal,
mempertahankan kondisi tubuh dan reproduksi.
Kekurangan vitamin dalam pakan ikan selain akan
menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan
reproduksi juga dapat menimbulkan gejala penyakit
kekurangan vitamin
MINERA
L
Elemen anorganik ini diperlukan oleh
ikan dan hewan lainnya untuk proses-
proses metabolisme secara umum
serta regulasi berbagai fungsi tubuh.

Perbandingan Ca/P dalam pakan sebesar


1:1 adalah efektif dalam pengerasan
eksoskeleton dan pencegahan penyakit
cangkang lunak
• Mineral merupakan komponen pakan yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh yakni sebagai
pembentuk struktur tubuh (rangka),
memelihara sistem kaloid (tekanan osmotik,
viskositas) dan regulasi keseimbangan asam
basa (Hall 1989).
• mineral juga merupakan komponen penting
dari hormon dan aktivator enzim
(kofaktor).
Zat anti nutrisi pada beberapa bahan baku dan
cara menghilangkan atau menghambatnya :

1. Inhibitor tripsin : Berikatan dengan tripsin sehingga tripsin


tidak aktif
2. Kedelai dan kacang-kacangan : Pemanasan pada suhu 175 –
195 0C, atau pemasakan selama 10 min
3. Kedelai dan kacang-kacangan : Didihkan dalam air atau
autoclave selama 30 min.
4. Kedelai dan kacang-kacangan : Kukus atau autoclave selama
30 min
5. Lektin : Merusak sel darah merah
6. Goitrogen : Menghambat pemasukan iodin oleh kelenjar tiroid
7. Anti vitamin D : Berikatan dgn Vit. D, dan menjadikan tidak
berfungsi
8. Anti vitamin E : Berkontribusi terhadap defisiensi Vit. E
9. Thiaminase : Berpengaruh terhadap kerusakan thiamin (Vit.B1)
10. Estrogen (isoflavon) : Mengganggu terhadap kinerja
reproduksi
11. Tanaman glikosida : Ekstraksi pelarut
12. Gossipol : Berikatan dengan fosfor dan beberapa
protein
13. Tannin : Berikatan protein menghambat
pencernaan tripsin digestion
14. Sianogen : Melepaskan racun asam hidrosianik
15. Daun singkong : Perendaman dalam air selama 12
jam
16. Mimosin : Menggangu sintesis enzim dalam hati;
merusak sel hepatopankreas pada udang
17. Peroksida : Berikatan dengan proteins dan vitamin
18. Phytates : Berikatan dengan protein dan mineral
dan menurunkan daya serapnya
19. Tepung jagung, kulit sereal, dan kacang-kacangan :
Dikuliti (dibuang kulitnya).
KATEGORI PAKAN IKAN BUATAN:
1. Pakan alami:
kelompok pakan yang berasal dari hewan yang berukuran renik
sampai ukuran beberapa centimeter yang di kultur atau
dikumpulkan dari alam; contohnya adalah Artemia, Daphnia dan
Cacing Sutra. Pakan alami ini dapat juga berasal dari
tumbuhan, misalnya fitoplankton dan daun talas

2. Pakan lembek:
merupakan cincangan ikan-ikan rucah dan cumi-cumi yang
langsung diberikan kepada ikan. Daya tahan pakan lembek ini 2 –
3 hari dalam lemari pendingin.

3. Pakan kering lengkap:


pakan berbentuk pelet, “flake” dan “crumble” dengan kadar air
rendah sehingga daya tahannya bisa 3 – 4 bulan dan
kandungan gizinya cukup lengkap karena dibuat sesuai dengan
kebutuhan.

LIHAT SNI PAKAN IKAN UNTUK NUTRIENT REQUIREMNT!!!


KELEBIHAN PAKAN BUATAN:
1. kandungan nutrien di dalamnya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dari
masing-masing ikan yang dibudidayakan
(SESUAI KAN SNI),
2. dapat disimpan dalam waktu yang lebih
lama,
3. proses maupun teknik pemberian lebih
mudah dilakukan,
4. proses penyimpanan lebih sederhana dan
mudah,
5. ketersediaan dan kontinyuitas dapat
ditentukan,
6. lebih higienis.
PERSYARATAN Penyusunan formula
(formulasi) pakan IKAN:
1. KOMPOSISI bahan baku
2. HARGA BAHAN BAKU YANG Up
date
3. Metode formulasi.
4. SESUAI KEBUTUHAN NUTRISI yang
dianjurkan SNI (lihat di internet)
SNI PAKAN IKAN MAS (SNI 01-4266-2006)
No. Item Benih Pembesaran Induk

1. Kadar Air, Maks (%) 12 12 12


2. Kadar Abu, maks (%) 13 13 13
3. Kadar PK , min (%) 30 25 30
4. Kadar LK, min (%) 5 5 5
5. Kadar SK, Maks (%) 6 8 8
6. Kadar NPN, Maks (%) 0,2 0,2 0,2
7. Diameter Pakan <0,2 2-3 4-10
(mm)
8. Floating rate, min (%) 80 80 80
9. Kestabilan dlm 1 1 1
Air,min (jam)

10. -Aflatoksin (ppb) <50 <50 <50


-Salmonela (kol/g) - neg - neg -neg
CONTOH FORMULA
PAKAN IKAN MAS
TAHAPAN
Proses pembuatan pakan:
1. PENGGILINGAN BAHAN BAKU KASAR
2. PENIMBANGAN BAHAN BAKU,
3. PENCAMPURAN BAHAN BAKU,
4. PENCETAKAN PAKAN,
5. STEAMING/CONDITIONING,
6. PENGERINGAN DAN PENYIMPANAN.
7. PROSES-PROSES LAIN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PEMBUATAN PAKAN TERDIRI ATAS
PROSES PENGKAYAAN NUTRIEN DAN ANALISA
PAKAN.
MESIN-MESIN YANG
DIPERLUKAN untuk
PEMROSESAN
PAKAN:
1. GRINDER
2. MIXER
3. PELET
4. OVEN
5. TIMBANGAN
6. MESIN JAHIT KARUNG
MIXING
Perlakuan khusus pada bahan baku pakan
ikan:

1. fisika,
2. kimia
3. biologi.
4. gabungan
Proses fisik
A. Proses thermal
Proses thermal yaitu proses pengubahan secara fisik bahan pakan dengan suhu dan dilakukan dengan
melihat sifat kimiawi dari bahan pakan tersebut.

Tujuannya adalah :
• untuk menghilangkan komponen antinutrisi,
• meningkatkan kecernaan dan
• meningkatkan palatabilitas.

Proses thermal dapat dilakukan secara basah atau kering.


Kerugian dari proses thermal adalah non-enzymatic browning reaction untuk bahan tertentu.

B. Proses perubahan bentuk


Tujuannya adalah:

• untuk mengurangi reduksi ukuran bahan pakan sehingga lebih mudah dalam proses lanjutan.
• untuk meningkatkan homogenitas, densitas dan memperluas permukaan bahan pakan.

Metodenya:
• grinding (penggilingan),
• rolling (penghancuran),
• cracking (pemecahan) atau
• cutting(pemotongan).
• Proses reduksi ukuran bahan pakan ini tergantung dari sifat fisik bahan
pakan itu sendiri.

• Perubahan densitas yaitu proses pengubahan tingkat kepadatan dari bahan


pakan yang nantinya akan lebih mempermudah dalam proses lanjutan
produk intermediet maupun penggunaan produk

• Pewarnaan
Pewarnaan dilakukan untuk meningkatkan nilai kompetitif dari
produk.
Pewarna yang digunakan biasanya pewarna alami yang dibuat dari
tumbuhan seperti carotene dan cucurmin, juga yang paling banyak adalah
pewarna sintetik baik yang berasal dari bahan organic maupun anorganik.

• Selain itu perlu diperhatikan efek samping dari penggunaan zat


pewarna tersebut.

• Di satu sisi pewarna akan lebih memberikan nilai lebih dari segi tampilan
produk namun bila ditinjau dari segi toksisitas, zat pewarna akn
mempengaruhi nutrient yang ada dalam bahan pakan.
Proses Kimiawi

Fortifikasi :
Penambahan/pengayaan suatu bahan atau zat tambahan
pada suatu produk untuk meningkatkan kualitas produk
tersebut

Coating :
Pelapisan komponen nutrisi sehingga tidak terdegradasi
dalam proses digesti

Hidrolisis :
Pemecahan struktur dengan zat kimia (asam dan
alkali),dimaksudkan memberikan kemudahan pada aspek
digesti
Pengkayaan nutrien

• merupakan suatu proses yang sangat


berkaitan dengan pembuatan pakan.
• Proses ini dilakukan dengan cara
menambahkan bahan-bahan tertentu:
yaitu:
a) feed additive dan
b) feed supplement
Pengkayaan nutrien pada pakan
dapat dilakukan dengan :
1. pengkayaan nutrien pada saat yang
bersamaan dengan proses pembuatan
pakan itu sendiri (saat pencampuran
bahan atau pada saat steaming)
2. pengkayaan nutrien pada beberapa
saat sebelum pakan tersebut diberikan
kepada kultivan.
PENGKAYAAN PAKAN ALAMI
PENGKAYAAN / ENRICHMENT ADALAH
penambahan bahan tertentu sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan
kualitas pakan alami

TUJUANNYA:
untuk mencukupkan kekurangan kandungan gizi
tertentu dari suatu pakan alami yang sangat
dibutuhkan oleh larva kultivan dalam
pertumbuhannya
Keuntungan Pengkayaan PAKAN ALAMI:
• Untukmemperbaiki / mencukupkan nilai nutrisi yang
terkandung dalam pakan alami
• Pakan yang berkualitas baik akan memberikan
dampak positif terhadap larva ikan seperti tingginya
kelulushidupan
• Meningkatkan pertumbuhan larva
• Meningkatkan keaktifan larva serta
• Mempertinggi daya tahan / sistem pertahanan larva
terhadap serangan penyakit.
Kandungan gizi tiap spesies tergantung pada
kandungan nutrisi media kulturnya.

Beberapa kandungan gizi pada pakan alami adalah:

JENIS K.AIR PROTEIN LEMAK SERAT ABU


PAKAN ALAMI % bk %bk KASAR %bk
%bk
Daphnia 94,58 42,65 8,5 2,58 4,00

Artemia 81,9 55,00 18,90 - 7,2

Brancionus 85,7 8,6 4,5 - 0,7


Pengkayaan dilakukan pada golongan
zooplankton. Untuk artemia dilakukan pada
saat setelah menetas

Macam-macam pengkayaan pakan


alami meliputi:
• 1. Pengkayaan asam lemak (n-3) HUFA
• 2. Pengkayaan Protein
• 3. Pengkayaan Vitamin C
Pengkayaan Protein
• Produk protein selco dirancang dan
diperuntukkan khusus untuk pengayaan
protein pada Brancionus.
• Penerapan teknik ini pada prinsipnya sama
dengan penggunaan emulsi minyak
• Didistribusikan secara merata dalam media
kultur pengkayaan dengan konsentrasi
125 mg/l air laut
• Lama pengkayaan berlangsung 3-4 jam.
PENGKAYAAN VITAMIN C

• Kandungan vitamin C pada Brachionus dicerminkan


dari kandungan asam askorbat
• Brachionus yang dikultur dalam ragi roti yang
mengandung150 mgvitaminC/g-1DW
• Pengayaan B.plicatilis dengan AA (Asam Askorbik)
dilakukan dengan menggunakan ascorbyl
palmitate(AP) sebagai sumber vitamin C
• AP akan diubah oleh B.Plicatilis menjadi AA aktif
hingga1700mg.g-1DW setelah 24jam
pengkayaan menggunakan emulsi 5%AP(b/b)
• Penyimpanan Brachionus dalam air laut sesudah
kultur atau pengkayaan tidak berpengaruh terhadap
kandungan AA selama 24jam pertama
Metode Pelet Mikro
(microencapsulated diet /MCD)
• Pemberian pakan buatan dalam bentuk pelet mikro
• Microencapsulated diet (MCD) adalah ransum pelet
mikro yang dibuat dari bahan-bahan kaya energi,
dengan ukuran sangat kecil sesuai kebutuhan
rotifera / Artemia.
• Pelet mikro dilapisi suatu membran protein dan
akan pecah oleh enzim pencernaan
• Diaplikasikan untuk pengayaan pakan alami di
daerah tropis
• Terbukti meningkatkan kelulushidupan larva ikan laut
Proses Biologis

• Kultur/budidaya :
Pemanfaatan/peningkatan nilai ekonomi suatu bahan
dengan proses biologis (Kultur sel,Protein Sel Tunggal)

• Dekomposisi/ :Perubahan bentuk fisik/komposisi nutrisi


bahan

• Fermentasi dengan bantuan aktivitas MO, contoh:


bahan berserat perlu teknologi fermentasi dengan
bantuan mikroorganisme (golongan bakteri selulolitik,
lignolitik, hemiselulolitik, misalnya: biofad, a. niger)
Proses Gabungan

Proses ini merupakan gabungan


diantara ketiga proses diatas, baik fisik-
biologis, fisika-kimiawi atau
biologi-kimiawi.
SIMPULAN DAN SARAN:
1. BAHAN BAKU LOKAL BERPELUANG
DIBERDAYAKAN
2. PERLU PEMETAAN SUMBER POTENSI BAHAN
BAKU PAKAN LOKAL DI JAWA TENGAH
3. PERLU UPAYA PENGGUNAAN MESIN
PENGOLAH YANG TEPAT TEKNIS DAN
TERJANGKAU HARGANYA
4. PENDIRIAN PABRIK PAKAN IKAN SKALA KECIL
SECARA TERINTEGRASI GUNA MENDUKUNG
INDUSTRIALISASI PERIKANAN ( PABRIK PAKAN
& PENGOLAHAN IKAN)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai