Anda di halaman 1dari 5

Mosi : Pemerintah menetapkan social safety net sebesar Rp 62,3 triliun yang diambil dari APBN untuk

menangani dampak C-19.

• Pengertian kebijakan :
• Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan yang komprehensif di bidang fiskal dan moneter untuk
menghadapi Covid-19. Di bidang fiskal, Pemerintah melakukan kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi
anggaran. Untuk itu, Presiden RI, Joko Widodo, menerbitkan Inpres No.4/2020, yang menginstruksikan,
seluruh Menteri/Pimpinan/Gubernur/Bupati/Walikota mempercepat refocusing kegiatan, realokasi anggaran
dan pengadaan barang jasa penanganan Covid-19.
• Kementerian Keuangan akan merealokasi dana APBN sebesar Rp62,3 triliun. Dana tersebut diambil dari
anggaran perjalanan dinas, belanja non operasional, honor-honor, untuk penanganan/pengendalian Covid-19,
perlindungan sosial (social safety net) dan insentif dunia usaha. APBD juga diharapkan di-refocusing dan
realokasi untuk 3 hal tersebut.
• Gerakan perlawanan Covid-19 diperkuat, dengan dilakukan penyediaan fasilitas dan alat kesehatan, obat-
obatan, insentif tim medis yang menangani pasien Covid-19 dan kebutuhan lainnya. Social safety
net diberikan untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui program keluarga harapan (PKH), Kartu
Indonesia Pintar (KIP), Kartu Sembako dan beras sejahtera.
• Alokasi terhadap Koperasi :
melalui Pemulihan Ekonomi Nasional telah memberikan stimulus untuk program yang dijalankan koperasi dan umkm

• Dalam hal ini Koperasi akan dapat dana Rp 1 triliun melalui LPDB untuk disalurkan ke UMKM
• Kementerian Koperasi dan UMKM menetapkan tiga fase penyaluran dana untuk membantu
pemulihan koperasi di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Salah satunya, fase pemulihan
ekonomi dengan alokasi dana sebesar Rp 1 triliun melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir
(LPDB) kepada koperasi dengan bunga 3%
• Tiga fase penyaluran dana tersebut yakni fase pertama, saat koperasi bertahan di tengah Covid-
19, yaitu dengan restrukturisasi kepada 40 mitra koperasi dengan total outstanding sebesar Rp
135,7 miliar. Kedua, fase pemulihan ekonomi dengan alokasi dana sebesar Rp 1 triliun melalui
Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) kepada koperasi dengan bunga 3% menurun.
• Dan fase ketiga, program penumbuhan ekonomi dimana disiapkan kebijakan untuk
mempermudah akses pembiayaan koperasi dan UKM dengan bunga ringan dan pendampingan.
• Data per 4 Agustus 2020, pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) bagi koperasi
dan UMKM sudah terealisasi Rp 36,59 triliun atau 29,63% dari total dana sebesar Rp 123,46
triliun.
• Realisasi tersebut dengan rincian, bantuan subsidi bunga dengan dana Rp 35,2 triliun sudah terelisasi 13,8%
atau sekitar Rp 842,35 miliar, bantuan penempatan dana untuk restrukturisasi terealisasi 44,71% atau sekitar
35,2 triliun dari Rp 78,7 triliun
• .Lalu, bantuan belanja imbal jasa penjaminan terealisasi 1,76% atau Rp 87,80 miliar dari total Rp 5 triliun,
bantuan pembiayaan invesrasi kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) terealisasi
44% atau 440 miliar dari dana Rp 1 triliun.
• Sedangkan bantuan penjaminan modal kerja sebesar Rp 1 triliun sedang dalam proses penyusunan perjanjian
kerjasama antara Kementerian Keuangan dan penjamin. Kemudian, bantuan PPh final ditanggung pemerintah
sebesar Rp 2,4 triliun sedang proses identifikasi 197.735 wajib pajak (WP), dengan target 2,3 juta.
• Dampak terhadap koperasi : akan mendapat bantuan likuiditas
• Menteri Koperasi dan UKM menyepakati ada dana likuiditas yang akan dikucurkan lewat LPDB KUMKM
bagi koperasi simpan pinjam yang mengalami kesulitan pembiayaan Namun demikian ada syarat-syarat
tertentu yang harus dipenuhi oleh koperasi simpan pinjam ketika mengajukan pembiayaan ke Lembaga
Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM yang merupakan BLU di bawah Kementerian Koperasi dan
UKM.
• Dengan harus memastikan seluruh dana likuiditas untuk koperasi simpan pinjam itu juga tepat sasaran kepada
koperasi yang betul-betul sehat . Tercatat hingga saat ini ada sekitar 60.606.000 pelaku usaha termasuk
koperasi yang belum tercatat sebagai nasabah perbankan.Adapun mereka akan diberikan kesempatan untuk
mendapatkan fasilitasi kredit bagi melalui kredit UMi maupun Mekaar.

Anda mungkin juga menyukai