BIODATA
Nama : drg. Trihardini Sri Rejeki Astuti, MKM (Dini)
Jabatan : Kepala Seksi Mutu Yankes Primer, Direktorat Mutu dan Akreditasi
Kementerian Kesehatan
Pendidikan :
- FKG UGM
- FKM UI
02 PENGORGANISASIAN MUTU
Integrated
Equitable
DIMENSI MUTU YANKES
1. FOKUS PADA PASIEN (PERSON CENTERED)
Pelayanan kesehatan berfokus pada pasien artinya memberikan pelayanan yang
menghormati dan merespon keinginan pasien, kebutuhan pasien, nilai-nilai dan
memastikan nillai – nilai tersebut dihormati dalam proses pelayanan. Pelayanan
kesehatan juga berusaha meningkatkan aksepbilitas masyarakat (1.1.1.. & 4.1.1.)
Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st
Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:
DIMENSI MUTU YANKES
5. Adil (Equitable) Bab I, VII
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, Mutu pelayanan kesehatan harus sama tanpa membedakan
individu, gender, agama, etnis, lokasi geografis, dll. Pemberi layanan kesehatan berupaya meningkatkan
pemerataan jumlah dan penyebaran fasilitas serta SDM kesehatan sehingga masyarakat dapat
menerima pelayanan dengan kualitas yang sama.
6. Tepat waktu (Timely) Bab I, IV, VII, VIII
Mengurangi waktu tunggu dan penundaan pelayanan yang membahayakan pasien dan pemberi
layanan.
7. Integrasi : ada integrasi dan komunikasi efektif seluruh provider dalam menajamin
adanya pelayanan yang baik bagi pasien/customer
Mutu pelayanan
mutu
SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANAN
MUTU
Sistem
Manajemen
VARIASI MASALAH
PROSES MUTU
A P
C D
P
C
PENINGKATAN KUALITAS SECARA TERUS
P D MENERUS & BERKESINAMBUNGAN
C A MELALUI SIKLUS PDCA/PDSA
A P P D
C A
C D P D
A
D
Siklus PDCA/PDSA ibarat mesin yang terus
bergerak untuk mencapai tujuan perbaikan
dan peningkatan mutu dengan berupaya
mencapai indikator-indikator mutu secara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesiabertahap dan terus menerus
3/2/2018 16
12
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 05/11/2021
1. IDENTIFIKASI HASIL PENYELENGGARAAN UPAYA 1. LAKSANAKAN UPAYA PENYELESAIAN
PUSKESMAS, UMPAN BALIK PELANGGAN
2. DESKRIPSIKAN PROSES PENYELENGGARAAN MASALAH, LAKUKAN TRIAL/UJI COBA
PELAYANAN YG BERJALAN SAAT INI 2. MELAKUKAN RENCANA YANG TELAH
3. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK DITETAPKAN SEBELUMNYA SESEGERA
MENENTUKAN GAP MASALAH
4. ANALISIS AKAR MASALAH MUNGKIN.
5. IDENTIFIKASI PELUANG PENINGKATAN MUTU 3. MEMANTAU PROSES
6. MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH . PELAKSANAANNYA
7. MEMBAUT RENCANA SOLUSI
PERMASALAHAN/PERBAIKAN KUALITAS
PLAN DO
ACTION STUDY
• APABILA UPAYA YANG DILAKSANAKAN
DINYATAKAN BERHASIL/SUKSES, MAKA
• MEMPELAJARI PERBAIKAN KUALITAS
STANDARISASIKAN PERUBAHAN TERSEBUT,
SELANJUTNYA UPAYAKAN LANGKAH-LANGKAH PELAJARI EFEK PERUBAHAN YG TERJADI
PERBAIKAN/PENINGKATAN MUTU SERATA TERHADAP KONDISI YANG ADA,
TERUS MENERUS BERKESINAMBUNGAN. BILA SELANJUTNYA KUMPULKAN DATA BARU
DINYATAKAN KURANG BERHASIL, HARUS DAN BANDINGKAN DENGAN DATA
DICARI JALAN LAIN DENGAN MELAKUKAN SEBELUMNYA, KEMUDIAN LIHAT EFEK
IDENTIFIKASI ULANG ATAS MASALAH ATAUPUN PERUBAHAN, DAN ATAS PERBAIKAN
UPAYA YANG DILAKSANAKAN
YANG DIPEROLEH DIREPLIKASIKAN
05/11/2021 13
KONSEP DASAR PENGGUNAAN SIKLUS PDCA/PDSA DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU
SMART
5W2H
Penggunaan kata
kerja ; Misal Apa masalah yg mendesak ut
Specific Menurunkan , What
PLAN : diselesaikan ?
mengilangkan, DO : MELAKSANAKAN PERBAIKAN MUTU
MEMBUAT
ACTION
STUDY RENCANA
: STANDARISASI
: MEMPLAJARI PERBAIKAN
HASIL
HASIL MUTU
PERBAIKAN
PERBAIKANMUTU
MUTU
meningkatkan
Where Dimana akan diselesaikan ?
Menggunakan
indikator
Measurable
keberhasilan When Kapan dilaksanakan
(TERUKUR)
MASALAH MUTU
PENDEKATAN USE PDS/CA DALAM “TOPS” UNTUK
PENYELENGGARAAN UKP & UKM PUSKESMAS YG BERKUALITAS
• U = UNDERSTAND QUALITY IMPROVEMENT NEED(s)
• S = STATE THE QUALITY PROBLEM(s)
• E = EVALUATE THE ROOT CAUSE(s)
• P = PLAN THE SOLUTION
• D = DO, OR IMPLEMENT THE SOLUTION
• S/C = STUDY/CHECK THE SOLUTION RESULT
• A = ACT TO STANDARDIZED THE SOLUTION; dalam…….
“TOPS” = TEAM ORIENTED PROBLEM SOLVING 12
Tim peningkatan mutu Puskesmas Purwakarta melakukan diskusi
(brainstorming) dengan Kepala Puskesmas Polman, Kepala Poli Gigi,
Kepala Perawatan Balai pengobatan, bidan KIA, petugas obat, petugas
PLAN pendaftaran, perawatan BP, petugas laboratorium, dan juru imunisasi
mengenai permasalahan yang ada di Puskesmas dalam proses pelayanan
kesehatan. Dari hasil diskusi diketahui informasi beberapa masalah
pelayanan kesehatan yang ada, yaitu:
LANGKAH PERTAMA :
IDENTIFIKASI HASIL PENYELENGGARAAN
UPAYA PUSKESMAS & MASUKAN /UMPAN 1. Pasien menumpuk di loket pendaftaran, Farmasi, dan ruang
BALIK PELANGGAN pemeriksaan
2. Jumlah kunjungan yang cukup banyak sedangkan ruang tunggu
kurang memadai
3. Lamanya waktu tunggu pasien di Farmasi dalam pengambilan
Nilai Makna Nilai Makna
obat
1 Sangat tidak penting 6 Cukup penting
4. Di bagian laboratorium tidak ada ruang tunggu untuk pasien
2 Tidak Penting 7 Penting
yang mengantri mendapat pelayanan laboratorium
3 Kurang penting 8 Penting sekali
5. Lamanya waktu tunggu pasien mulai dari pendaftaran sampai
4 Tidak begitu penting 9 Sangat penting
pasien mendapat obat yaitu sekitar dua jam
5 Agak penting 10 Sangat penting sekali
17
Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di
Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu
PLAN tunggu pasien di Farmasi” sebagai masalah yang
dianggap prioritas untuk diperbaiki.
LANGKAH KETIGA :
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK
MENENTUKAN GAP MASALAH
18
PLAN
19
Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di
Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu
PLAN tunggu pasien di Farmasi” sebagai masalah yang
dianggap prioritas untuk diperbaiki.
PLAN
20
SETELAH DIKETAHUI AKAR PERMASALAHAN PENYEBAB
PLAN LAMANYA WAKTU TUNGGU PASIEN DI FARMASI
PUSKESMAS PURWAKARTA, TIM PENINGKATAN MUTU
LANGKAH KE ENAM : MENCARI DAN SELANJUTNYA MENCARI BEBERAPA SOLUSI SEBAGAI
MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH RENCANA PERBAIKAN MASALAH, YAITU:
KLASIFIKASI MANFFAT YG
MASALAH RENCANA PERBAIKAN PIC WAKTU BIAYA
DIPEROLEH
PENYEBAB
Kurangnya pengetahuan petugas Memberikan pelatihan kepada petugas
MANUSIA
Farmasi tentang pengelolaan obat
Tidak ada SOP Pembuatan dan sosialisasi SOP
METODE
Susunan obat tidak teratur Penyusunan ulang tata kelola obat
Pemisahan loket penerimaan resep dan
Loket hanya satu
penyerahan obat
21
Setelah membuat rencana perbaikan, tim peningkatan
mutu Puskesmas membuat peta pelaksanaan PILOT
DO (PELAKSANAAN) PROJECT (uji coba) untuk diimplementasikan di
Puskesmas. Pemetaan uji coba ini dilakukan dengan
menentukan bentuk perbaikan, estimasi biaya, waktu
LANGKAH KE TUJUH : pelaksanaan, dan nama penanggung jawab.
MEMETAKAN PILOT PROJECT (UJI COBA)
Memberikan pelatihan kepada petugas tentang 4 Januari 2018 di Puskesmas Rp.120.000,- dr. Yulianita
pengelolaan obat
27 Desember 2004 – 4 Feb 2018 Rp.100.000,- drg. Nani Wahyuning
Pembuatan dan sosialisasi SOP di Puskesmas
Penyusunan ulang tata kelola obat 5 Januari 2018 di Puskesmas Rp.0,- Marta
Pemisahan loket penerimaan resep dan penyerahan 27 Desember 2017 Rp. 150.000,- Novi
obat
Mengganti kaca loket menjadi transparan 27 Desember 2017 Rp.300.000,- Susi
Pemberian nomor urut pasien 27 Desember 2017 Rp. 200.000,- Misnani
Pengadaan etiket dan label obat 27 Desember 2017 Rp.56.000,- Marta
22
PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROJECT(UJI
DO (PELAKSANAAN) COBA) SELAMA KURANG LEBIH 3 BULAN
(DESEMBER 2017 – FEBRUARI 2018 )
23
CHECK
(EVALUASI HASIL) Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang
dilakukan setelah dilakukan uji coba selama kurang
lebih 3 bulan.
LANGKAH KE SEMBILAN : EVALUASI HASIL
Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
1. Tidak lagi terjadi penumpukan pasien di depan loket
Farmasi baik untuk pemberian resep maupun
pengambilan obat
2. Petugas sudah lebih mudah mencari obat sehingga
pelayanan lebih cepat
3. Proses pelayanan obat sudah berjalan sesuai SOP
dimana alur resep berjalan satu arah First In First
Out (FIFO)
24
CHECK Dari pemantauan tim perbaikan mutu Puskesmas diketahui
bahwa ternyata pelayanan obat di Farmasi dengan
(EVALUASI HASIL) menggunakan metode satu arah menjadi faktor paling
dominan dalam perbaikan mengurangi waktu tunggu pasien
di Farmasi. Dimana pasien yang pertama kali datang
LANGKAH KE SEPULUH : memberikan resep obat ke Farmasi adalah pasien yang lebih
dahulu dilayani dan menerima obat sehingga penumpukan
pasien dapat dihindari
BUAT KESIMPULAN
25
Aksi artinya melakukan evaluasi total terhadap tujuan dan proses serta
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah
ACT (AKSI) kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera
melakukan action untuk memperbaikinya. Tahap aksi ini sangat penting
artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
Di tahap ini kita melakukan apa yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan
positif dalam proses keseharian pelayanan pasien sampai pada akhirnya kita
LANGKAH KE SEBELAS : bisa melakukan peningkatan dan/atau perbaikan dalam pelayanan
kesehatan.
STANDARISASI PERUBAHAN