Anda di halaman 1dari 103

SISTEM JARINGAN LIMFOID

dr. Huriatul Masdar,


MSc
18 Mei 2017
SISTEM JARINGAN LIMFOID
⚫ Merupakan bagian dari sistem imun:
 Sistem dalam tubuh yang mampu membedakan ‘self’
(bagian
dari tubuh sendiri) dengan ‘non-self’ (substansi asing)
 Netralisasi atau inaktivasi substansi asing
 Menghancurkan mikroorganisme patogen dan sel-sel lain
(sel
kanker, sel terinfeksi virus, sel-sel organ transplantasi)

⚫ Fungsi Sistem Imun:


◦ Melindungi tubuh dari efek paparan substansi asing
◦ Menjaga homeostasis dalam tubuh
◦ Mengontrol secara teratur adanya perubahan-
perubahan yang membahayakan integritas jaringan
KOMPONEN SISTEM IMUN
PENYUSUN SISTEM JARINGAN LIMFOID
⚫ Organ limfoid

⚫ Sel-sel
khusus
ORGAN LIMFOID
⚫ Terdiri dari sel-sel limfosit dan non-limfosit (makrofag,
sel dendritik dan sel-sel epitel)
⚫ Penting untuk produksi dan maturasi limfosit serta
inisiasi
dan menjaga keberlangsungan respon imun.

Klasifikasi organ limfoid:


 Primer : thymus, bursa fabricius, bone marrow
- produksi dan maturasi awal sel-sel limfosit
- maturasi limfosit T : thymus
- maturasi limfosit B : bone marrow / bursa fabricius
 Sekunder : lymph nodes, lien, tonsil, MALT
- menangkap antigen
- tempat umumnya respon imun dimulai
- memberikan sinyal untuk re-sirkulasi limfosit
GLANDULA
THYMUS
⚫ Terdiri dari 2 lobi dengan berat ± 30-40
gram
⚫ Berada di mediastinum superior
anterior, di depan pangkal
pembuluh darah jantung
⚫ Dibungkus oleh kapsul
tipis jaringan ikat
⚫ Tiap lobus dibentuk oleh
beberapa lobulus (diameter 0.5
– 2 mm) yang dipisahkan oleh
jaringan ikat
⚫ Tiap lobulus terdiri
dari cortex dan
medula
⚫ Fungsi: maturasi limfosit T
dan melepaskannya ke
KOMPONEN GLANDULA
THYMUS
⚫ Lobulus dipisahkan oleh septa jaringan ikat
⚫ Sebagian lobulus masih berhubungan satu sama lainnya
⚫ Lobulus terdiri dari cortex dan medula
⚫ Komponen sel :
* sel retikuler stelata
- membentuk anyaman 3 dimensi yang
dihubungkan
oleh desmosom
- asal: lapisan epitel entoderm
* limfosit = timosit
- komponen utama sel
- antara sel retikuler
* makrofag (jumlah sedikit)
GLANDULA
THYMUS
GLANDULA
THYMUS
C O RTEX GLANDULA THYMUS :
⚫ Komponen sel padat dan tampak gelap
⚫ Sel retikuler :
- mempunyai beberapa tonjolan panjang
- sitoplasma asidofil
- inti besar : 7-11 μm
- saling dihubungkan melalui desmosom
⚫ Sel limfosit = timosit :
- mengisi celah antara sel retikuler
- maturasi dalam perjalanan menuju medula
- sebagian besar mati dalam proses
perkembangan
⚫ Makrofag :
- membantu membersihkan sisa-sisa sel yang
GLANDULA
THYMUS
MEDULLA GLANDULA THYMUS :
⚫ Tampak cerah karena komponen sel kurang
⚫ Sel retikuler, bentuk bervariasi:
- stelata
- bulat
- gepeng, tersusun konsentris membentuk korpus
Hassall
(diameter 100 μm), bagian tengah mengalami kalsifikasi
- ukuran lebih besar dengan tonjolan lebih banyak
⚫ Sel limfosit :
- ukuran lebih kecil dan jumlah lebih sedikit
-sitoplasma banyak dan ribosom sedikit
⚫ Makrofag
GLANDULA
THYMUS
INVOLUSI
THYMUS
Involusi = perubahan volume menjadi lebih kecil :
- parenkhim mengerut
- produksi limfosit menurun,digantikan oleh jaringan lemak
- cortex menipis

Jenis-jenis involusi :
⚫ Physiological involusion (karena penuaan) : gradual, dimulai dari
masa kanak-kanak, pada dewasa sebagian diganti oleh
jaringan lemak
⚫ Accidental involusion : mendadak, akibat berbagai rangsangan
ex. Stress berat, penyakit, radiasi, defisiensi nutrisi
⚫ Experimental involusion : mendadak, untuk percobaan,
bisa regenerasi
INVOLUSI
THYMUS

Hassall’s
corpuscle
BONE MARRO W & BURSA
FABRICIUS
Bone Marrow (sumsum tulang) :
⚫ Maturasi dan diferensiasi sel-sel limfosit menjadi limfosit B,
untuk kemudian dilepas ke sirkulasi
⚫ Produksi dan maturasi sel-sel yang berperan dalam
sistem imun lainnya (granulosit, makrofag, netrofil dll)

Bursa Fabricius (= medula Osseum pada manusia/hewan


lain):
⚫ Organ limfoid primer pada unggas, terletak pada dinding
cloaca
⚫ Fungsi : menyiapkan sel limfosit B menjadi sel yang
immuno-
kompeten :
- mirip perkembangan pada limfosit T
- mitosis
BURSA FABRICIUS
NODUS LYMPHATICUS
⚫ Ovoid gepeng seperti ginjal dengan adanya takik/hillus
⚫ Diameter 1 – 25 mm
⚫ Jumlah ribuan, tersebar diseluruh tubuh,sebagian
besar sepanjang pembuluh darah

Gambaran umum :
• Capsul : jaringan ikat
• Permukaan konveks :
vasa lymphatica

afferent
• Hillus : vasa lymphatica
efferent,
arteri dan vena
• Cortex : jaringan limfoid
ORGANISASI JARINGAN NODUS
LYMPHATICUS
⚫ Jaringan limfoid
- noduler : nodulus lymphaticus/ folikel limfoid
- difuse : dilintasi oleh sinus lymphaticus
- komponen :
* stroma : sel retikuler dan serabut retikuler
* sel-sel bebas : limfosit, makrofag, sel plasmasit
⚫ Jaringan ikat
- capsula : membungkus permukaan luar
- trabekula : lanjutan capsula yang menembus
parenkhim
⚫ Aliran limfe :
- masuk melalui vasa lymphatica afferent
- sinus lymphaticus : subcapsularis, trabecularis,
medullaris
ALIRAN LIMFE DI NODUS
LYMPHATICUS
CORTEX NODUS LYMPHATICUS
⚫ Jaringan limfoid padat
⚫ Ditembus oleh jaringan ikat trabecula dan sinus trabecularis
(serat retikuler dan sel-sel retikuler)
⚫ Dibagi atas :
* daerah perifer (cortex externa)
- N.L. primer : dipisahkan oleh jaringan
limfoid
difus
- N.L. sekunder = centrum
germinativum (mayoritas limfosit B)
* daerah paracortical (cortex interna)
- jaringan limfoid difuse
- mayoritas : limfosit T
- berbatasan di medulla
NODUS LYMPHATICUS
MEDULLA NODUS LYMPHATICUS
⚫ Pewarnaan lebih pucat dibandingkan bagian cortex
⚫ Chorda Medullaris : tonjolan-tonjolan dari bagian cortex
di daerah medulla yang dipisahkan oleh sinus medullaris
dan di beberapa tempat menyatu membentuk
anyaman.
⚫ Penyusun medulla :
- stroma : serat dan sel-sel retikuler
- sel-sel bebas : limfosit
kecil, plasmosit,
makrofag
⚫ Sinus medularis bermuara di
vasa lymphatica efferent
di daerah hillus
LIEN
⚫ Organ limfoid terbesar, berbentuk pipih
⚫ Terletak di cavum abdominalis sinistra, intraperitoneal,
dibawah diafragma
⚫ Diselubungi oleh capsula yang berupa jaringan ikat
padat peritoneum. Capsula melanjutkan diri menerobos
jaringan limfoid membentuk trabecula yang bercabang-
cabang.
⚫ Hillus lienalis merupakan daerah tempat keluar
masuknya aliran darah melalui A. & V. lienalis
⚫ Jaringan limfoid (pulpa lienalis) terdiri dari :
- pulpa rubra, ditembus oleh anyaman sinusoid darah
-pulpa alba
LIEN
PULPA
ALBA
⚫ Berupa pulau-pulau jaringan limfoid dalam pulpa rubra

Struktur pulpa alba :


⚫ Periarterial lymphoid sheat (PALS) : jaringan limfoid
yang mengelilingi arteri semenjak
meninggalkan trabecula. Mayoritas dihuni oleh
limfosit T.
⚫ Nodulus lymphaticus dengan germinal centre mendesak
ke samping A. centralis. Mayoritas limfosit B.

⚫ Zona marginalis dari pulpa rubra mengelilingi pulpa


alba
⚫ Stroma : sel dan serabut retikuler
⚫ Sel bebas : makrofag dan limfosit
LIEN
LIEN
LIEN
Germinal
centre

A.
centralis
PULPA RUBRA
⚫ Jaringan limfoid (chorda lienalis) yang ditembusi oleh
anyaman sinus venosus
⚫ Chorda lienalis :
- sel retikuler, limfosit, makrofag dan sel darah lainnya
- serat retikuler yng merupakan lanjutan serabut kolagen
dari
trabekula
⚫ Zona marginalis :
- batas antara pulpa alba dengan pulpa rubra
- mempunyai aktivitas imunologik karena mayoritas dihuni
oleh limfosit T
- mengandung sinus venosus yang kecil
- menerima darah dari arteri dan memberikan limfosit
PULPA RUBRA LIENALIS

Sinus
venosus

Chorda
lienalis
VASKULARISASI LIEN
ARTERI DA N PERCABANGANNYA:
⚫ A. lienalis :
- masuk melalui hillus lienalis, di dalam trabecula
- mengikuti percabangan trabecula sebagai arteri muscularis,
diameter semakin mengecil.
- meninggalkan trabecula saat diameter mencapai 0.2 mm
⚫ Percabangan arteri diluar trabekula berupa A. centralis
dimana tunika
adventitia diganti oleh PALS
⚫ A. centralis
- terdorong ke samping oleh centrum germinativum
- arteri muskuler dengan endotel silindris dan beberapa
lapis otot
polos
- memberikan kapiler kolateral untuk PALS
* dilanjutkan ke zona marginalis
VASKULARISASI LIEN
(2)
⚫ A. centralis bercabang beberapa kali sampai diameter 50
μm
⚫ Jaringan limfoid sekelilingnya menipis
⚫ Cabang akhir A. centralis :
- 6 cabang A. penicilaris
- panjang : 0.6 – 0.7 mm
- arah cabang menyebar radier
- endotel : silindris
- tunica media : selapis otot polos
- tunica adventitia : menipis
⚫ Cabang A. penicilaris (= sheated capillaire)
-jumlah : 2/3 kapiler
- berada dalam pulpa rubra
- dinding menebal : selubung Schweigger
Seidel
(panjang 50-100μm dan lebar 20-30μm)
VASKULARISASI LIEN
VASKULARISASI LIEN
(3)
VEN A DA N SINUS VEN O SUS
⚫ Sinus Venosus :
- terdapat dalam pulpa rubra, diameter 12-40μm
- membentuk anyaman yang saling berhubungan
- dinding :
*sel endotel fusiform, panjang 100μm, sejajar
sumbu panjang
* membrana basalis
* tidak memiliki sel-sel otot polos
* hubungan antar sel endotel longgar
*diluar endotel terdapat sistem penopang
dalam bentuk berkas serabut setebal 1 μm,
melingkar, dipisahkan oleh celah selebar 5 μm

⚫ Vena pulpa (menampung darah dari sinus venosus)


- dinding t.d endotel langsing dengan lapisan tipis sel
otot polos
HUBUNGAN ARTERI DA N SINUS
VENOSUS DALAM VASKULARISASI
LIEN
⚫ TEORI PEREDARAN DARAH TERBUKA
- darah dari kapiler mengalir langsung ke dalam celah
antara
sel-sel retikuler pulpa rubra
- secara bertahap darah masuk ke sinus venosus
⚫ TEORI PEREDARAN DARAH TERTUTUP
- darah dari kapiler mengalir langsung ke sinus venosus
- pada ujung kapiler, darah masuk ke chorda lienalis
- pada ujung sinus venosus, darah dari chorda lienalis
kembali ke peredaran
⚫ TEORI KOMPROMI
- mekanisme peredaran darah terbuka dan tertutup
berlangsung dalam waktu yang bersamaan
HUBUNGAN ARTERI DA N SINUS
VENOSUS DALAM VASKULARISASI
LIEN

terbuka

tertutup
FUNGSI LIEN
⚫ Bagian dari sistem imun
◦ Jaringan limfoid sekunder pulpa alba
⚫ filtrasi partikel
◦ partikel-partikel difagositosis makrofag dalam
chorda lienalis dari pulpa rubra
◦ destruksi sel:
* eritrosit dan trombosit tua dan rusak
dalam pulpa rubra
* patogen
⚫ pengurangan lipid darah:
◦ oleh makrofag dalam pulpa rubra
TONSILLA
⚫ Rangkaian jaringan limfoid sekunder yang ditutupi oleh
membran mucosa
⚫ Berlokasi di sekitar Faucium membentuk rangkaian
cincin Waldeyer :
1. Tonsilla palatina : sepasang, kiri dan kanan faucium
2. Tonsilla lingualis : beberapa buah, di radix lingualis
3. Tonsilla pharyngealis : 1 buah, dinding belakang
dan atap nasopharynx
TONSILLA
P HA RYNGE ALI S
SEPTUM NASALI S

EPIGLO TTIS
T O NSILLA

PA L A T IN A
JARIN G A T ONSI LLA
N
LIMFOID LIN G U AL IS

LARYNX
TONSILLA PALATINA
⚫ Berbentuk ovoid
⚫ Berada diantara Arcus glossopalatina dan Arcus pharyngo-
palatina
⚫ Memiliki capsul berupa jaringan ikat padat
⚫ Gambaran histologi:
- membrana mucosa berupa epitel gepeng berlapis
tanpa
keratinisasi
- invaginasi mucosa membentuk beberapa crypta (10-
20)
- lamina propria tipis penuh dengan jar. Limfoid
- jaringan limfoid padat setebal 1 - 2
mm dengan
nodulus lymphaticus tersusun sepanjang crypta
TONSILLA PALATINA
TONSILLA LINGUALIS
⚫ Berupa tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan radix
lingualis
⚫ Ditutupi oleh epitel gepeng berlapis yang merupakan
lanjutan
membrana mucosa lidah
⚫ Memiliki crypta
⚫ Jaringan limfoid mengelilingi crypta dibawah epitel
TONSILLA PHARYNGEALIS
⚫ Berada di postero-superior nasopharynx
⚫ Dilapisi oleh epitel kolumnar pseudostratified ber-cillia
(prototype epitel tractus respiratorius)
⚫ Dibentuk oleh mukosa dan jaringan limfoid difus dan
folikel limfoid
⚫ Tidak memiliki crypta
⚫ Pembesaran tonsilla pharyngealis akibat inflamasi kronis
: adenoid
MUCOSA ASSOCIATED
LYMPHOID TISSUE (MALT)
⚫ Jaringan limfoid yang tedapat di lapisan mucosa atau
submucosa dari tractus respiratorius, digestivus,
urinarius
⚫ Limfosit di dominasi oleh sel B
⚫ Di lleum membentuk Peyer’s Patches:
- epitel permukaan kadang digantikan oleh sel khusus
yang
dikenal dengan ‘M-cells’
- M-cells tidak memiliki mikrofili seperti sel-sel epitel
permukaan saluran cerna lainnya
MUCOSA ASSOCIATED
LYMPHOID TISSUE (MALT)
DARAH
Komponen Darah:
⚫ Plasma (55%)
⚫ Sel-sel darah
- Eritrosit (44%)  hematokrit (total volume
eritrosit)
- Leukosit
- Trombosit

Sel-sel darah memiliki masa lamanya hidup dan


terus menerus berganti dengan sel darah yang
baru  hemopoesis
PLASMA DARAH
Terdiri dari:
⚫ 99% air
⚫ 9% protein
⚫ 1% nutrisi, elektrolit dan gas tidak
terlarut
PROTEIN PLASMA
Protein U kuran Sumber Fungsi
Albumin 60.000-69.000 •mempertahankan tekanan koloid
Hepar osmotik plasma
Da •Transpoter metabolit tertentu yang
tidak larut
Globuli 80.000 -106 Hepa Transport ion Fe, protein bound
n- alpha, beta Da r lipid, vitamin terlarut dalam lemak
globulin
- gamma Sel Antibodi
globlulin plasma
Clotting Protein bervarias Hepa Pembentukan
(protrombin, i r fibrin
fibrinogen, accelerator
globulin)
Protein bervarias Hepa • Penghancuran mikrooragnisme
(C1-C9)
komplemen i r patogen
• inisiasi respon inflamasi
Plasma
lipoprotein
- 100-500 Epitel Transport trigliserida ke
Kilomikron um intestina hepar
- 25-70 l Hepar Transport trigliserida dari hepar ke sel
VLDL nm tubuh
- LDL 3 x106 Da Hepa Transport kolesterol dari hati ke sel
r tubuh
ERITROSIT
⚫ Berbentuk cakram bikonkaf
⚫ Diameter 7,2 um
⚫ Jumlah: wanita 4,5 juta/mm3
Pria 5 juta/mm3
⚫ Eritrosit matur tidak memiliki inti
⚫ Berfungsi sebagai transport oksisen
(adanya hemoglobin)
⚫ Bentuk bikonkaf memperluas luas permukaan 
difusi oksigen – karbondioksida
MEMBRAN ERITROSIT
Komposisi membran sel eritrosit:
1. 40% fosfolipid (bilayer)
2. 10% karbohidrat
3. 50% protein :
 Glycophorin A  salah satu komponen
junctional complex protein yang berikatan
dengan spektrin
 Ion channel
 Protein pembawa (ion transporter band 3 protein
 pertukaran Cl- dan HCO 3-  memungkinkan
eritrosit mengeluarkan C O 2 di paru)
 Peripheral protein band 4.1  mengikatkan
glycophorin A ke aktin dan tropomiosin
RESEPTOR PERMUKAAN ERITROSIT
Antigen permukaan  sangat penting diperhatikan
pada transfusi darah

⚫ Antigen A dan antigen B pada ABO blood group


system
Blood Group Antigen Keterangan
A Antigen A
B Antigen B
AB Antigen A dan B Universal resipien
0 - Universal donor
RESEPTOR PERMUKAAN ERITROSIT
⚫ Rhesus Antigen (C, D dan E)
⚫ 85% penduduk Amerika - Eropa adalah Rhesus +
⚫ Penduduk Asia kebanyakan Rhesus –

Eritroblastosis fetalis:
• kematian janin akibat ibu memiliki Rh- sedangkan janin Rh
+
• Pada anak pertama  tubuh ibu membentuk antibodi
IgM terhadap Rh+ si anak namun IgM tidak bisa lewat
sawar plasenta  janin hidup
• Pada anak kedua dst, antibodi yang terbentuk berupa IgG
yang bisa melewati sawar plasenta  penghancuran
eritrosit janin  kematian janin intrauterin
LEUKOSIT
⚫ Agranulosit : leukosit yang tidak menunjukkan adanya
granul
yang spesifik, t.d: limfosit dan monosit
⚫ Granulosit : leukosit yang memiliki granul spesifik,
t.d neutrofil, eusonofil dan basofil

Leukosit tidak bekerja dalam sirkulasi darah namun hanya


menggunakan sirkulasi darah sebagai mediator pembawa
ke jaringan target
Jumlah normal: 5000-
10.000/mm3 Dalam respon
imun:
- Granulosit dan monosit
berperan dalam sistem imun
alami
LIMFOSIT
⚫ Limfosit B
- 15% dari total limfosit
- berperan dalam respon imun humoral
- Produksi dan maturasi di sumsum tulang
- Bila terstimulasi antigen akan berubah menjadi sel plasma
dan menghasilkan antibodi
⚫ Limfosit T
- 80% dari total limfosit
- berperan dalam respon imun seluler
- maturasi di timus
⚫ Sel Null
- 5 % dari total limfosit
- terdiri dari Stem Cell dan Natural Killer (NK) cell
LIMFOSIT

LIMFOSIT B LIMFOSIT T
⚫ Asal : sumsum tulang ⚫ Asal : sumsum
⚫ Dapat ditemukan di tulang
semua organ limfoid ⚫ 35% dalam sirkulasi
kecuali thymus ⚫ Memiliki sub
⚫ Sel B yang diaktivasi akan populasi:
berproliferasi dan - T-helper (Th)
berdiferensiasi menjadi sel - T-suppressor (Ts)
plasma → produksi
antibodi (Immunoglobulin) - T-cytotoxic (CTLs)
⚫ Sebagian menjadi sel B - T-regulator (Treg)
memory
Basofil Eosinofil Neutrofil Limfosit Monosit

% leukosit <1 2-4 60-70 20- 3-


(0- (1- (Batang dan 25 8
1) 3) Segmen 50-70)
Diameter (um) 7- 9- 8- 7- 10-
8 11 9 8 12

Inti S- 2 lobus 3-4 bula Berbentuk


shaped (sausag lobus t ginjal
e
Granul 0,5 um, shaped)
1-1,5 um, 0,1 um, pink muda -
spesifik biru pink -
gelap tua
Life 1-2 <2 <1 Bbrp bulan Bbrp hari di
span tahun minggu minggu - sirkulasi dan
(mice) tahun beberapa
bulan di
Fungsi Respon Fagosit imun Fagosit dan Respon jaringan
Berdiferensiasi
imun kompleks penghancura imun menjadi
cepat dan n bakteri seluler dan makrofag dan
penghancura humoral mempresentasi
n parasit k an antigen
Eosinofi
Neutrofi l
l

Limfosit Eritrosit
dan
Trombosit

Basofil
Monosit
TUGAS
- Perkembangan Eritrosit, Leukosit
dan Trombosit mulai dari sel
progenitor hingga menjadi sel
matang disirkulasi
- Buat dalam bentuk skematik dan
sebutkan dimana lokasi terjadinya
proses perkembangan
- Dikumpulkan sebelum praktikum
- Termasuk bahan ujian
PRAKTIKUM
LIEN
TIMUS
TONSILA PALATINA
PAYER PATCH
(ILEUM)
LIMFONODUS
SEL DARAH

Anda mungkin juga menyukai