BY :
DEVI DWI RAHMAWATI
PPG3A
4.11.18.0.07
KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH
DAN TANGGUL
Jenis konstruksi ini sering digunakan untuk menahan tanah dibelakangnya dan
menjaga perbedaan tinggi di permukaan tanah. Konstruksi ini banyak digunakan
pada pangkal jembatan, dermaga, dinding basement. Pada konstruksi jalan raya,
konstruksi ini ditempatkan disepanjang galian dan timbunan. Berbagai tipe
konstruksi antara lain :
● Konstruksi dinding penahan tanah tanpa pondasi tiang
● Konstruksi dinding penahan tanah dikombinasikan dengan pondasi tiang
● Turap (sheet pile)
KOMBINASI KONSTRUKSI GEDUNG PENAHAN
TANAH DENGAN FONDASI TIANG
● Digunakan pada tanah dasar fondasi dengan karakteristik phisik dan mekanik
sangat rendah atau konstruksi didirikan didaerah yang terkena erosi
● Dalam kondisi ini, bila digunakan fondasi telapak maka diperlukan luas dasar
fondasi bangunan yang luas, sehingga konstruksi menjadi mahal.
● Daerah yang sering tererosi (pangkal jembatan, dermaga pelabuhan) bila
digunakan fondasi telapak diperlukan kedalaman dasar fondasi yang cukup
besar (di bawah kedalaman maksimum batas erosi), agar konstruksi tetap stabil,
namun biaya konstruksi akan membengkak.
TIPE KONSTRUKSI DINDING PENAHAN TANAH DI
ATAS FONDASI TIANG
Pemilihan tipe konstruksi ini tergantung pada struktur, estetika, serta biaya
konstruksi. Berbagai tipe konstruksi yang merupakan kombinasi dinding penahan
tanah dengan fondasi tiang dan konstruksi dinding penahan tanah dengan bahan
geosintetis sebagai perkuatan tanah dikombinasikan dengan fondasi tiang. Macam-
macam tipe konstruksi dinding penahan tanah
Gambar 5.2
Variasi susunan tiang
KONSTRUKSI TANGGUL (TIMBUNAN TANAH) DI
ATAS FONDASI TIANG.
● Banyak dijumpai pada konstruksi timbunan seperti pada tanggul, timbunan jalan
atau timbunan batu untuk pemecah gelombang, dinding tanggul (pier)
pelabuhan.
● Prinsip analisis ditentukan terhadap beban luar yang bekerja (beban timbunan
dan gaya-gaya lain yang bekerja), baru ditentukan terhadap analisis fondasi
tiangnya dengan mengambil lebar dasar fondasi berdasarkan susunan tiang.
● Tipe ini pada umumnya dibuat bila tanah dasar fondasi cukup jelek, bilamana
dilakukan timbunan langsung akan memperbesar volume material timbunan
yang diperlukan.
TURAP (SHEET PILE)
Konstruksi turap terbuat dari pasangan batu, beton bertulang, tebal konstruksi
merupakan papan atau tiang-tiang tipis dipancang berjajar. Stabilitas konstruksi
tidak mengandalkan berat konstruksi saja tetapi mengandalkan pada jepitan yang
terjadi dalam tanah dan perlawanan papan angker yang dipasang di belakang
konstruksi tersebut.
Keuntungan Kerugian
● Pelaksanaan dapat dilakukan tanpa ● Sulit dalam pemancangan pada
mengeringkan daerah kerja tanah dasar fondasi yang
● Konstruksi relatif ringan sehingga merupakan lapisan tanah berbatu
memudahkan dalam pemancangan atau merupakan lapisan tanah
maupun pembongkaran konstruksi. keras.
● Cocok untuk tanah-tanah lunak
maupun tidak berbatu.
MACAM/TIPE TURAP
Turap dapat digunakan atau dikelompokkan berdasarkan bentuk untuk
konstruksinya maupun bahan yang digunakan.
A. Tipe turap dari segi konstruksi
1. Turap tanpa angker (cantilever sheat pile)
Jenis konstruksi ini berupa papan-papan yang dipancang berderet dalam tanah
● Stabilitas konstruksi diperolehnya dari bagian turap yang terjepit dalam tanah
sebesar d.
● Umumnya jenis ini digunakan untuk perbedaan ketinggian tanah (h) tidak begitu
besar dan sering digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan semi permanen.
2. Turap dengan angker
Tipe ini digunakan bila beda tinggi tanah yang ditahan (h) cukup besar.
Tampak atas
Setiap pabrik pembuatnya selalu mengeluarkan daftar profilnya serta kuat bajanya
antara lain: Tipe turap yang banyak dipasarkan umumnya dari pabrik di negara-
negara Amerika (Armco), Jerman (Larssen, Krupp), Jepang, Belanda, dll.
● Untuk turap beton bertulang umumnya ditentukan dimensi turap antara lain tebal
turap dan jumlah tulangan yang diperlukan, sedang turap kayu adalah menentukan
dimensi ukuran kayu yang digunakan.
● Dalam tinjauan analisis stabilitas konstruksi turap, dibedakan untuk konsrtuksi
turap tanpa angker dan konstruksi turap dengan angker.
Konstruksi Turap Tanpa Angker
Analisis stabilitas turap umumnya didasarkan pada jepitan tanah yang terjadi.
1. Jenis tanah nir-kohesif
a. Konstruksi turap dengan papan yang dipancang vertikal
Dalam analisis stabilitas turap yang dipancang pada tanah nir-kohesif digunakan anggapan
bahwa papan turap merupakan konstruksi kaku sempurna, sehingga garis elastis yang terjadi
merupakan garis lurus yang miring sesuai dengan arah gaya yang bekerja.
Gambar 5.12 : Diagram gaya yang bekerja pada turap tanpa angker
● Untuk memperoleh kondisi seimbang, maka didapatkan ∑ FH = 0 (resultan
gaya-gaya pada arah horizontal adalah nol) dan ∑ M = 0 (resultan momen
disebrang titik pada turap = 0).
● Umumnya dalam analisis stabilitas turap digunakan angka keamanan (SF)
sebesar 1,5 – 2, yang berarti panjang turap yang dipancang lebih panjang
menjadi BD. Sedangkan secara teoritis panjang turap yang dipancang adalah
BD. Ada tiga cara dalam analisis stabilitas turap, yaitu :
● Angka keamanan (SF) didasarkan pada ∑ Mp / ∑ Ma ≥ SF = 1,5 – 2
● Angka keamanan (SF) digunakan untuk membagi Ep (tekanan tanah pasif)
sehingga diperoleh sebagai turap yang dipancang ke dalam tanah.
● Bila panjang turap yang dipancang do = B Do, untuk kondisi turap seimbang,
maka panjang turap yang dipancang diambil d = 1,2 – 1,4 do.
Umumnya cara yang terakhir sering ● Dari keseimbangan momen, maka
digunakan, karena lebih sederfana tinjauan diambil terhadap titik Do
dan praktis dengan metode sebagai (∑ do = 0) dan diperoleh panjang
berikut do, sedang panjang turap yang
dipancang d = 1,2 – 1,4 do.
Dimensi turap dapat ditentukan
dengan mencari besarnya momen
maksimum dan letak garis
kerjanya.
● Momen maksimum dapat dicari,
bila d Mmax / dx = 0 atau
besarnya gaya lintang ∑ FH = 0.
● Dalam analisis ini umumnya
digunakan cara coba banding.
Analisis stabilitas konstruksi turap tanpa angker
b. Konstruksi turap dengan papan Untuk perencanaan tebal papan
mendatar mendatar dapat dilakukan dengan
● Tipe konstruksi ini, umumnya metoda yang dijelaskan pada gambar
dikombinasikan dengan tiang 5.15
yang dipancang vertikal (gambar
5.14) ²
q = h.?.Ka
Sedang untuk perencanaan dimensi tiang seperti pada konstruksi pondasi tiang
menerima gaya horizontal dan momen (gambar 5.16)
2. Jenis tanah kohesif (φ = 0)
a. Konstruksi turap dengan papan yang dipancang vertikal
Berdasarkan Japa Port dan Harbour Association (Design Standard for Port and
Harbour Structures) diberikan (Kc) A = 0,5 dengan (Kc) A adalah koefisien tekanan
tanah pasif sebesar (Kc)p = 2.
Metode hitungan, seperti pada tanah nir-kohesif dan diagram gaya seperti pada
gambar di bawah ini. a
? tg a
a = 45' + ?/2
Garis defleksi (1), bila jarak Cdo terlalu pendek,sehingga ujung bawah lepas,garis defleksi (2)
,bila jarak CDo cukup panjang,sehingga titik Do bisa dianggap sebagai jepitan.
Analisis hitungan untuk konstruksi turap ini meliputi, dimensi turap yaitu panjang turapyang di
pancang (do dan d) ,tebal bahan turap atau profil yang di gunakan. Sedang untuk konstruksi
angker meliputi dimensi papan angker dan batang angker ,letak plat angker agar supaya
aman,struktur angker serta menentukan letak titik tempat angker pada konstruksi turap itu
sendiri. Untuk lebih jelasnya tinjauan tersebut akan di uraikan di bawah ini dengan anggapan
titik Do sebagai tumpuan sendi.
?/2
2. Tanah kohesif f. tipe dan bentuk konstruksi angker
Penentuan letak papan angker seperti bervariasi sesuai dengan gaya yang
pada tanah nir-kohesif dengan bekerja dan bahan yang digunakan.
panjang batang angker (L)> dari Umumnya dapat dikelompokan
panjang papan turap yang menjadi tiga kategori, blok beton
membentuk dinding (H) ,dan total (deadman), papan turap dengan
perlawanan geser sepanjang (L) pada tumpuan dibagian tengah, papan turap
arah horizontal > perlawanan bentuk cantilever dan lain-lain. selain
ultimate angker dan (L) tidak kurang itu dapat berbentuk papan turap
dari panjang total papan turap (H+d). individual atau menerus.
Gambar 5.24 : bentuk dan tipe papan angker
Bahan yang digunakan untuk papan angker dapat dari konstruksi kayu,beton,
maupun baja.
Dalam analisis dimensi papan angker umumnya dibedakan untuk papan angjker
menerus (continous) dan papan angker pendek (individual).
A. Jenis tanah kohesif ( f = 0 )
Dalam analisis turap dengan angker dipancang pada tanah kohesif,maka diagram
gaya seperti pada turap tanpa angker dipancang pada tanah kohesif ( bab. 2.4.b.1 )
dengan (Kc) A = 0,5 dan (kc)p = 2 , sedangkan (kc)A : koefisien tekanan tanah aktif
dan (kc)p = koefisien tekanan tanah pasif untuk tanah kohesif menurut japan port
and harbour association design standard for port and harbour structures.
Sedangkan analisis untuk perencananya seperti konstruksi turap dengan angker
dipancang pada nir-kohesif.
TERIMA KASIH