d. Sirosis Hati
DIAGNOSIS
1. Anamnesis 4. Biopsi Liver
3. Alpha-Fetoprotein (AFP)
MEKANISME
Mekanisme karsinogenesis HCC belum sepenuhnya diketahui. Cedera (injury) dan
regenerasi kronik dalam bentuk inflamasi dan kerusakan oksidatif DNA dapat
menginduksi peningkatan perputaran (turnover) sel hati menjadi hepatosit maligna. Hal
ini dapat menimbulkan perubahan genetik seperti perubahan kromosom, aktivasi
onkogen selular atau inaktivasi gen supresor tumor, yang mungkin bersama dengan
kurang baiknya penanganan DNA mismatch, aktivasi telomerase, serta induksi faktor-
faktor pertumbuhan dan angiogenik
Infeksi HBV dihubungkan dengan kelainan di kromosom 17 atau pada lokasi di dekat
gen p53. Pada kasus HCC, lokasi integrasi HBV DNA di dalam kromosom sangat
bervariasi. Oleh karena itu, HBV mungkin berperan sebagai agen mutagenik insersional
non-selektif. Integrasi acap kali menyebabkan terjadinya beberapa perubahan dan
selanjutnya mengakibatkan proses translokasi, duplikasi terbalik, penghapusan (delesi)
dan rekombinasi. Semua perubahan ini dapat berkibat hilangnya gen-gen supresi tumor
maupun gen-gen selular penting lain. Dengan analisis Southern blot, potongan (sekuen)
HBV yang telah terintegrasi ditemukan di dalam jaringan tumor/HCC, tidak ditemukan
di luar jaringan tumor. Produk gen X pada HBV, lazim disebut HBx, dapat berfungsi
sebagai transaktivator transkripsional dari berbagai gen selular yang berhubungan
dengan kontrol pertumbuhan. Ini menimbulkan hipotesis bahwa HBx mungkin terlibat
pada hepatokarsinogenesis oleh HBV
TERAPI