Anda di halaman 1dari 27

POKOK-POKOK

KEBIJAKAN BELANJA TA 2021


(Langkah-langkah Penyesuaian RKA-K/L, Penelaahan RKA-K/L,
dan Pengesahan DIPA TA 2021)

Direktorat Jenderal Anggaran-Kementerian Keuangan RI


Jakarta, Oktober 2020
Pokok Bahasan :

1 Pokok-pokok Kebijakan Belanja K/L TA 2021

2 Penyesuaian dan Penelaahan RKA-K/L TA 2021

3 Penyusunan KPJM 2022-2024

4 Hal-hal Khusus yang Harus Diperhatikan

2
1. Pokok-Pokok Kebijakan Belanja K/L TA 2021

a Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat

b Kebijakan Belanja K/L TA 2021

1) Pemulihan Sosial-Ekonomi dan Penguatan Reformasi

2) Fokus Kebijakan Umum Belanja K/L

3) Menurut Bidang Pembangunan

3
a. Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat

Alokasi dan kebijakan anggaran belanja pemerintah pusat dalam APBN TA 2021 diarahkan untuk :
• menjadi momentum transisi menuju adaptasi kebiasaan baru secara bertahap,
• menyelesaikan permasalahan di sektor kesehatan, ekonomi, dan sosial yang dihadapi Indonesia pasca pandemi
Covid-19, serta
• penguatan reformasi untuk keluar dari middle income trap.

1. Penajaman Belanja Operasional sejalan dengan perubahan proses kerja.


2. Optimalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi, dalam rangka percepatan transformasi digital melalui
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, shared service, dan inklusi
masyarakat dalam e-commerce.
3. Mendukung prioritas pembangunan untuk percepatan pemulihan ekonomi untuk memfokuskan belanja
melalui peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pangan (pertanian dan perikanan), pariwisata,
serta jaring pengaman sosial.
4. Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran, menggunakan pendekatan spending better yang fokus
pada pelaksanaan program prioritas, berbasis pada hasil (result based), dan efisiensi kebutuhan dasar, serta
antisipatif terhadap berbagai tekanan (automatic stabilizer).
4
b. Kebijakan Belanja K/L TA 2021

1) Pemulihan Sosial-Ekonomi dan Penguatan Reformasi

2) Fokus Kebijakan Umum Belanja K/L

3) Menurut Bidang Pembangunan

5
1). Pemulihan Sosial-Ekonomi dan Penguatan Reformasi

1 4
Mendukung terciptanya SDM Aparatur yg 3
Penajaman Belanja Barang dan
berintegritas dan berkinerja tinggi: Dukungan Belanja Modal untuk melanjutkan efisiensi
a. Mendorong birokrasi dan layanan publik digitalisasi dan pemulihan ekonomi a. Melanjutkan efisiensi dengan
yang agile, efektif, produktif, dan a. Melanjutkan kegiatan prioritas menjaga peningkatan belanja
kompetitif melalui Reformasi Birokrasi; tertunda (dampak pandemi barang, a.l.:
b. Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur Covid-19) secara sangat selektif;  Pengendalian perjalanan
melalui pemberian gaji 13 dan THR; dan b. Pendanaan untuk proyek-proyek dinas, rapat-rapat, honor, dan
c. Pengendalian jumlah pegawai seiring multiyears; rapat dalam kantor;
perubahan pola kerja & proses bisnis. c. Mendukung agenda digitalisasi  Kebijakan inovatif seperti
dan sektor strategis yg memper- penerapan pola kerja pegawai
cepat pemulihan ekonomi; secara fleksibel/bekerja dari
d. Mendorong pemerataan pemba- rumah, ruang kerja terbuka
2 dan dukungan teknologi
ngunan dalam rangka mengu-
Penguatan Bantuan Sosial : rangi ketimpangan antarwilayah; informasi untuk penghematan
a. melanjutkan pemberian bantuan program dan belanja barang;
PKH dan Kartu Sembako; e. Pengembangan infrastruktur b. Penajaman dan sinergi antara
dasar pada kawasan Belanja Barang untuk
b. melakukan perluasan target KIP kuliah;
perbatasan, tertinggal, terluar diserahkan ke
c. memberi bantuan premi PBI JKN; dan dan terdepan (3T) serta Masyarakat/Pemda sejalan
d. memberikan bansos tunai (BST) kpd 10 permukiman kumuh perkotaan. dengan sumber pendanaan lain
juta KPM sebesar Rp200.000/bulan/KPM maupun peningkatan bantuan
selama 6 bulan. sosial. 6
2). Fokus Kebijakan Umum Belanja K/L

a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas, lebih produktif dan bermanfaat nyata bagi perekonomian
dan kesejahteraan;
b. Mendukung reformasi bidang kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan, TKDD, dan reformasi
belanja untuk mendukung akselerasi pemulihan sosial dan ekonomi;
c. Memperkuat sinergi & koordinasi antar K/L, Pemda, dan instansi lainnya; dan
d. Mempertajam program dan kegiatan K/L untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sesuai
kebutuhan masyarakat.

7
3). Menurut Bidang Pembangunan…..(1/4)

Bidang Kesehatan diarahkan untuk percepatan pemulihan Bidang Pendidikan diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil
kesehatan pasca pandemi, diikuti peningkatan akses dan mutu pendidikan melalui peningkatan skor Program for International
1 layanan melalui penguatan sistem kesehatan, antara lain 2 Student Assessment (PISA) dan penguatan penyelenggaraan
melalui: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta peningkatan kompetensi
guru, antara lain melalui::

a. Kebijakan Anggaran Kesehatan:


 Percepatan pemulihan kesehatan akibat Covid-19 a. Reformasi Pendidikan:
  Transformasi kepemimpinan kepala sekolah
Penguatan program generasi unggul
  Transformasi pendidikan dan pelatihan guru
Penguatan Sinergi dan Koordinasi Pusat dan Daerah
  Mengajar sesuai kemampuan siswa
Reformasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
  Standar penilaian global
Kesiapsiagaan Ketahanan Kesehatan (Health Security
 Kemitraan daerah dan masyarakat
Preparedness)

b. Reformasi Sistem Kesehatan Nasional: b. Kebijakan Pendidikan lainnya:


 Penguatan Puskesmas  Penguatan vokasi dan kartu prakerja (keterhubungan dan kesesuaian
 Peningkatan Rumah Sakit dan Layanan Kesehatan di DTPK dengan industri, serta penguatan penelitian dan pengembangan)
 Peningkatan kualitas dan Distribusi Tenaga Kesehatan  Penguatan penyelenggaraan PAUD (melalui Bantuan Operasional
 Penguatan Ketahanan Kesehatan (Health Security) Pendidikan PAUD dan Dana Desa untuk PAUD di Desa)
 Peningkatan Pengendalian Penyakit dan Imunisasi  Peningkatan efektivitas penyaluran bantuan Pendidikan (BOS,
 Kemandirian Farmasi dan Alat Kesehatan Program Indonesia Pintar, dan Lembaga Pengelola Dana
 Pengembangan Teknologi Informasi dalam Layanan Kesehatan Pendidikan/LPDP)
dan Pemberdayaan Masyarakat  Percepatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
 Penguatan Pembiayaan Kesehatan
terutama untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T)
 Penajaman Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Pendanaan 8
Pendidikan Tinggi
3). Menurut Bidang Pembangunan….(2/4)

3 4
Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Infrastruktur diarahkan untuk penyediaan
difokuskan untuk mengembangkan dan memanfaatkan infrastruktur layanan dasar, peningkatan konek-
teknologi informasi dan komunikasi pada beberapa sektor tivitas, serta dukungan pemulihan ekonomi, melalui:
untuk mendukung dan meningkatkan kualitas dan
pemberian layanan kepada masyarakat, melalui:

1) Melanjutkan pembangunan infrastruktur


pasca pandemi Covid-19 melalui penguatan
1) Akselerasi Transformasi Digital untuk penyeleng- infrastruktur digital dan mendorong efisiensi
garaan pemerintahan; logistik dan konektivitas;
2) Mewujudkan pemberian layanan masyarakat (public 2) Diarahkan dalam bentuk infrastruktur padat
service delivery) yang efisien dan cepat antara lain karya serta mendukung kawasan industri dan
di bidang pendidikan dan kesehatan; pariwisata;
3) Mengkonsolidasi dan mengoptimasi infrastruktur 3) Pembangunan sarana kesehatan masyarakat
dan layanan bersama (shared services); dan penyediaan kebutuhan dasar (air,
4) Mewujudkan inklusi masyarakat di wilayah prioritas sanitasi, dan pemukiman) untuk mendukung
pembangunan dan mendorong kesetaraan dengan penguatan sistem kesehatan nasional
tambahan akses internet pada wilayah 3T. 4) Penyelesaian kegiatan prioritas 2020 yang
tertunda.

9
3). Menurut Bidang Pembangunan….(3/4)
Bidang Perlindungan Sosial untuk percepatan pemulihan sosial bagi Bidang Ketahanan Pangan diarahkan untuk
5 keluarga miskin dan rentan miskin serta menjamin akses kesehatan dan 6 peningkatan produksi pangan serta dukungan
pendidikan, melalui: pemulihan ekonomi, melalui:

a. Kebijakan Perlindungan Sosial: 1) Mendorong Produksi Komoditas


 Melanjutkan program perlindungan sosial (perlinsos) untuk akselerasi Pangan (membangun sarana
pemulihan (antara lain Kartu Sembako, PKH, Bansos Tunai selama 6 prasarana dan penggunaan
bulan, dan Kartu Pra kerja); teknologi);
 Mendorong program perlinsos yang komprehensif berbasis siklus 2) Revitalisasi Sistem Pangan Nasional
hidup dan antisipasi penuaan penduduk (aging population); (antara lain memperkuat korporasi
 Penyempurnaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan petani/nelayan dan distribusi
perbaikan mekanisme penyaluran program perlinsos, serta penguatan pangan);
monitoring dan evaluasi;
3) Pengembangan Food Estate di
Kalimantan Tengah, Sumatera
b. Reformasi Perlindungan Sosial: Selatan, dan Papua (Merauke) untuk
 Sinergi program pemberdayaan (seperti Kewirausahaan Sosial, Usaha Meningkatkan Produktivitas Pangan
Mikro serta program ketenagakerjaan); (antara lain pemberdayaan
 Integrasi secara bertahap dan berhati-hati program Kartu Sembako transmigran/petani yang ada dan
yang lebih berbasis pada target penerima (beneficiaries) dengan investasi perkebunan kecil pada
program subsidi energi (LPG dan Listrik) yang berbasis komoditas; lahan seluas 165.000 Ha).
 Integrasi secara bertahap Program Keluarga Harapan (PKH) dan
Program Indonesia Pintar (PIP). 10
3). Menurut Bidang Pembangunan….(4/4)

7 8
Bidang Pariwisata diarahkan untuk kegiatan prioritas Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan
dalam rangka mendorong pemulihan sektor pariwisata, diarahkan untuk peningkatan stabilitas nasional
melalui: dalam pelaksanaan pembangunan dan pemulihan
ekonomi, antara lain melalui:

1) Pemulihan pariwisata (pengembangan pada 5


destinasi super prioritas yaitu Danau Toba, 1) pemenuhan, modernisasi, dan perawatan Alat
Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Utama Sistem Pertahanan (alutsista) secara
Likupang); bertahap;
2) Pengembangan aspek 3A (atraksi, aksesibilitas, 2) memelihara kestabilan pertahanan
dan amenitas) serta peningkatan pada 2P (promosi mendorong pemulihan ekonomi;
dan partisipasi pelaku usaha swasta);
3) modernisasi alat material khusus (almatsus);
3) Pendekatan storynomics tourism yang
4) profesionalisme Sumber Daya Manusia Polri;
mengedepankan narasi, konten kreatif, living
culture, serta kekuatan budaya; 5) Peningkatan fungsi Sistem Peradilan Pidana
Terpadu berbasis Teknologi Informasi;
4) Skema KPBU dalam membangun pusat pusat
hiburan seperti theme park yang akan menyerap 6) Pengembangan Sistem Penanganan Perkara
banyak wisatawan. Pidana Korupsi mendukung SPPT-TI.

11
2. Penyesuaian dan Penelaahan RKA-K/L TA 2021

a Dasar Hukum dan Pemutakhiran Renja K/L

b Dasar Perhitungan Alokasi dan Nilai Tukar

Penelitian RKA-K/L, Reviu APIP, dan Dokumen


c
Pendukung RKA-K/L

d Kondisi Khusus dan Proses Penelaahan

12
a. Dasar Hukum dan Pemutakhiran Renja K/L
1 2
Penyesuaian RKA-K/L TA 2021 agar memperhatikan :
K/L melakukan
a. UU No. 17/2003 ttg Keuangan Negara; pemutakhiran Renja
b. UU No. 1/224 ttg Perbendaharaan Negara; K/L sesuai dg hasil
c. UU No. 15/2004 ttg Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; pembahasan dg Komisi
d. PP No. 90/2010 ttg Penyusunan RKA-K/L; DPR Mitra K/L dan
e. PP No. 17/2017 ttg Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran; dituangkan dlm aplikasi
f. PP No. 71/2010 ttg Standar Akuntansi Pemerintahan; KRISNA.
g. Perpres No. 86/2020 ttg RKP 2021;
h. PMK No. 214/2013 ttg Bagan Akun Standar,
i. PMK No. 102/2018 ttg Klasifikasi Anggaran,
j. PMK No. 112/2020 ttg SBK TA 2021,
k. PMK No. 119/2020 ttg SBM TA 2021,
l. PMK No. 208/2019 ttg Juksunlah RKA-K/L dan Pengesahan DIPA,
m. PMK No. 93/2020 ttg perubahan atas PMK No. 60/2018 ttg persetujuan kontrak tahun jamak
oleh Menteri Keuangan,
n. Kesimpulan Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI dengan Pemerintah dan Bank Indonesia
dalam Rangka Pembicaraan Tingkat I/Pembahasan RUU ttg APBN TA 2021,
o. Surat Menteri Keuangan Nomor S-841/MK.02/2014 tanggal 16 Desember 2014 ttg
Penundaan/Moratorium Pembangunan Gedung Kantor Kementerian Negara/Lembaga.
p. Surat Menteri Keuangan Nomor S-18.MK.7/2020 tanggal 24 Maret 2020 ttg Rekomendasi
Kemenkeu Keseimbangan Pendanaan di Daerah Dalam Rangka Perencanaan Dekon dan TP
TA 2021.
13
b. Dasar Perhitungan Alokasi dan Nilai Tukar
3 5
Penyesuaian RKA-K/L TA 2021 telah
4
Alokasi belanja operasional pegawai
memperhitungkan antara lain :  Secara khusus terkait yg dicantumkan dlm Alokasi Anggaran
a. anggaran gaji dan tunjangan bulan ke-13 Prioritas Nasional, TA 2021 adalah angka minimal yg hrs
dan THR; Program Prioritas 2021 dipenuhi.
b. anggaran untuk penyelesaian kegiatan/ dan Proyek Prioritas
proyek yang tertunda pelaksanaannya di Strategis (Major Project), 6
tahun 2020, secara selektif; K/L mempersiapkan
c. anggaran untuk kontrak tahun jamak; pelaksanaannya dan Alokasi anggaran Pendidikan dan
memastikan pencan- anggaran Kesehatan yg dicantumkan
d. anggaran untuk membiayai seluruh belanja
tumannya dalam RKA-K/L dlm Lampiran I Surat Menkeu adalah
penyelenggaraan program/kegiatan prioritas
TA 2021. bagian dari anggaran Pendidikan
s.d. proyek prioritas dalam TA 2021;
 Apabila tdpt perubahan, 20% dan anggaran Kesehatan 5%
e. anggaran pendidikan dan anggaran shg penuangannya hrs sesuai.
kesehatan; dilakukan setelah mendpt
persetujuan dari
f. anggaran untuk rupiah murni pendamping;
Kementerian PPN/
g. dana yang bersumber dari PHLN; Bappenas dan Kemente-
7
h. dana yang bersumber dari PDN; rian Keuangan, serta Untuk kegiatan yg dananya bersumber
i. dana yang bersumber dari PNBP/BLU; dicantumkan pada dari PHLN mengacu pd asumsi nilai
j. dana yang bersumber dari SBSN sukuk Catatan Hasil Penelaahan. tukar Rp thd US Dolar sebesar
berbasis proyek; Rp14.600/USD.
k. pelaksanaan proyek dengan skema KPBU-
AP. 14
c. Penelitian RKA-K/L, Reviu APIP, dan Dokumen
Pendukung RKA-K/L
10
8
RKA-K/L TA 2021 yg disampaikan kpd
RKA-K/L TA 2021 yg telah
Menteri Keuangan dan Menteri PPN/ Kepala
disesuaikan terlebih dahulu :
Bappenas adalah RKA-K/L yg telah :
 Diteliti oleh Sekjen/Sestama/ 9
a. Disetujui oleh Komisi terkait di DPR RI;
Sekretariat c.q. Biro Perenca-
naan/Unit Perencanaan K/L, b. Direviu oleh APIP K/L;
RKA-K/L TA 2021 yg telah diteliti
dan dan direviu, disampaikan oleh c. Dilakukan pemutakhiran Renja K/L sesuai
Menteri/Pimpinan Lembaga dg hsl pembahasan dg Komisi terkait di
 Direviu oleh APIP K/L untuk
kepada : DPR RI dan telah dituangkan dlm aplikasi
memastikan telah sesuai
KRISNA;
dengan kaidah penganggaran.  Menteri Keuangan c.q.
d. Dilengkapi data pendukung :
Direktur Jenderal Anggaran,
dan  Surat pengantar RKA-K/L yg dittd oleh
 Menteri PPN/Kepala Menteri/Pimpinan Lembaga;
Bappenas c.q Deputi  Daftar rincian pagu alokasi per
Pendanaan Pembangunan. Satker/Eselon I;
Paling lambat tanggal 9  RKA Satker;; dan
Oktober 2020.  Lembar persetujuan Komisi terkait
DPR RI.

15
d. Kondisi Khusus dan Proses Penelaahan

11 12 13
Dalam hal RKA-K/L blm mendapat Proses penelaahan dilakukan dg
persetujuan Komisi terkait di DPR ketentuan sbb : Petugas Penelaah dari K/L
RI, pengalokasian anggaran ke yg melakukan penelaahan
 Seluruh proses penelaahan RKA- adalah pejabat/pegawai yg
dlm RKA-K/L diatur sbb :
K/L oleh K/L, Kementerian mendapatkan penugasan
 Apabila telah dirinci ke dalam Keuangan, dan Kementerian dari K/L.
Program, Kegiatan, Rincian PPN/Bappenas dilakukan secara
Output, dan Satker, maka dlm online melalui Aplikasi yg dibangun
RKA-K/L dicantumkan dlm oleh Kementerian Keuangan.
Halaman IV DIPA, atau  Untuk mendukung percepatan
 Apabila belum dirinci ke dalam proses penelaahan dapat
Program, Kegiatan, Rincian menggunakan media teleconfe-
Output, Satker, dan masih rence spt : Zoom, Google Meeting,
dialokasikan secara terpusat Cisco Webex, dll) sesuai SOP dan
dan/atau belum ada jadwal yg telah ditetapkan.
peruntukannya, maka dlm RKA-
K/L dicantumkan dlm Rincian
Output Cadangan dalam
Halaman IV A DIPA.

16
3. Penyusunan KPJM 2022-2024

Penyusunan KPJM TA 2022-2024 dilakukan


melalui aplikasi SAKTI dg langkah2 sbb :
a. K/L melakukan update status data RKA-K/L
hsl Penelaahan Pagu Anggaran ke Alokasi
anggaran TA 2021 ke dlm SAKTI disertai
Surat Tugas (pdf) unt membuka forum Penelaahan KPJM
penelaahan online. dilakukan bersamaan dg
b. Setelah update status data RKA-K/L KPJM 2
penelaahan RKA-K/L
Alokasi Anggaran TA
dilakukan penelaahan RKA-K/L. 1
Berdasarkan hsl penelaahan RKA-K/L, 2022-2024 2021 scr online melalui
selanjutnya K/L menyusun KPJM melalui aplikasi SAKTI unt
menu KPJM pd aplikasi SAKTI. penyusunan Lampiran
Perpres ttg Rincian APBN
c. Dlm penyusunan KPJM dilakukan proses
TA 2021.
validasi dan grouping data RKA-K/L TA
2021 dan penyusunan KPJM TA 2022-2024
unt kemudian disesuaikan dg data
parameter ekonomi (kinerja realisasi,
inflasi, accress, dan kurs), dan penyesuaian
kebijakan berhenti/ berlanjut atau
perubahan volume/target.

17
4. Hal-hal Khusus Yang Harus Diperhatikan

1 Menghindari BPYBDS

2 Pengamanan Program/Kegiatan Prioritas Nasional

3 Penggunaan Akun Penanganan Pandemi Covid-19

4 RPD dan Perkiraan PNBP dlm Hal III DIPA

5 Implementasi RSPP

6 Sinergi dalam Penelaahan

7 Hal-Hal yang Dibatasi

18
4. Hal-hal Khusus Yang Harus Diperhatikan ….. (1/2)
Dlm rangka menghindari Dlm rangka implementasi RSPP dlm penyusunan RKA-K/L,
Alokasi anggaran dlm
BPYBDS, pengadaan barang yg Perpres Rincian APBN, dan DIPA TA 2021, K/L agar melakukan
rangka penanganan
akan diserahkan kpd Masyarakat, langkah2 sbb :
Covid-19 dan PEN,
Pemda, dan BUMN agar dilengkapi a. melengkapi/mendetailkan rumusan RSPP dg segala atributnya
agar menggunakan
dokumen persetujuan dari Calon sesuai Pedoman Penerapan RSPP.
akun khusus
Penerima Barang. Dlm hal blm b. (i) menyempurnakan rumusan KRO/RO dan Indikator
Penanganan Pandemi
dilengkapi, alokasi angg diblokir. Kinerjanya, (ii) memperbaiki KRO yg kurang tepat dan rumusan
Covid-19.
RO yg tdk lengkap, tdk terukur atau tdk real work, dan (iii)
1 3 memperbaiki Satuan KRO/RO.
2 c. Mensinkronkan rumusan RO untuk Keg/Proyek yg didanai
melalui belanja K/L dan DAK Fisik.
Pengamanan Program/Kegiatan Prioritas Nasional :
5
a. Dlm rangka mendukung Digitalisasi Nasional, keg/proyek berupa (i)
pembangunan/pengadaan system IT baru atau aplikasi baru yg 4 6
bersifat umum, dan (ii) pengadaan server baru dan/atau Data
Center baru, hrs mndpt clearance dari Kominfo. Dlm hal blm Rencana Penarikan Dlm rangka meningkatkan
mndpt clearance, alokasi diblokir. Dana (RPD) dan kualitas belanja dan efisiensi,
perkiraan PNBP dlm dlm proses penelaahan DJA dpt
b. Program/Keg Riset mengacu pd Perpes 38/2018 ttg Rencana
Hal III DIPA agar melibatkan :
Induk Riset Nasional;
disusun scr akurat a. Unit-unit dilingk. Kemenkeu :
c. Upaya percepatan penurunan stunting mengacu pd Stranas dan akuntabel unt DJPK, DJPPR, DJKN, dan
Percepatan Penurunan Stunting. Optimalisasi DJPB;
d. Berdasarkan Perpres 60/2020 ttg Penataaan Ruang Kawasan Cashflow b. Unit pd Kominfo;
Jabodetabek-Punjur, keg/proyek yg berpengaruh thd penataan Pemerintah. c. Unit pd Kementerian Ristek.
Kawasan Jabodetabek-Punjur hrs mndpt evaluasi, pendapat atau
rekomendasi dr Tim Koordinasi penataan Kawasan Jabodetabek-
19
Punjur atau Kemen ATR/BPN. Apabila blm ada alokasi diblokir.
4. Hal-hal Khusus Yang Harus Diperhatikan ….. (2/2)

Hal-Hal yang Dibatasi:


1. Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan, lokakarya, peresmian kantor/proyek dan
sejenisnya, dibatasi pada hal-hal yang sangat penting dan dilakukan sesederhana mungkin.
2. Pembangunan gedung baru yang sifatnya tidak langsung menunjang untuk pelaksanaan tugas dan
fungsi satker (antara lain: mess, wisma, rumah dinas/rumah jabatan, gedung pertemuan).
3. Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali:
• Kendaraan fungsional ,seperti: Ambulan, Cell wagon, dan Kendaraan roda dua untuk petugas
lapangan;
• Pengadaan kendaraan untuk Satker baru yang sudah ada ketetapan/persetujuan MenPAN
• Penggantian kendaraan operasional yang benar-benar rusak berat sehingga secara teknis
tidak dapat dimanfaatkan lagi;
• Kendaraan roda 4 dan atau roda 6 untuk keperluan antar jemput pegawai dapat dialokasikan
secara sangat selektif.

20
TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Anggaran-Kementerian Keuangan RI 21


Jakarta, September 2020
Jadwal Penelaahan RKA-K/L TA 2021, Penyusunan Perpres
Rincian APBN TA 2021, dan Pengesahan DIPA TA 2021

22
PAGU ALOKASI BNN 2021
Surat Menteri Keuangan No. S-903/MK.02/2020 tgl 2 Okt 2020

( Ribuan Rupiah)
RINCIAN ALOKASI ANGGARAN TA 2021
KODE PROGRAM
OPS NON OPS JUMLAH SUMBER
DANA
A. PAGU ANGGARAN TA 2021 883.367.731 806.624.780 1.689.992.511
066.WA DUKUNGAN MANAJEMEN 883.367.731 280.998.935 1.164.366.666 RM
066.BL P4GN - 525.625.845 525.625.845 RM
B. PERUBAHAN/TAMBAHAN ANGGARAN - - -
C. TOTAL ALOKASI ANGGARAN TA 2021 883.367.731 806.624.780 1.689.992.511 RM

Alokasi anggaran Termasuk :


1. Belanja Operasional Pegawai Rp532.710.047
2. Belanja Operasional Barang Rp350.657.684
3. Penghematan tahun 2020 yang dicarry over ke tahun 2021 ( Belanja Barang Non Ops untuk pelaksanaan
tusi yang tertunda karena wabah Covid 19 Rp42,6 Miliar, dan Belanja Modal untuk pengadaan Direct Finder
Rp40 Miliar dan Sarana Prasarana Rp10,6 Miliar)
23
RENCANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
BNN
Alokasi Per Unit Eselon I TA 2021

KODE URAIAN TARGET PNBP


066.01 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 147.723
TOTAL 147.723

24
REDESAIN SISTEM PENGANGGARAN LEVEL PROGRAM

2
Eksisting 2020
T E TAP Menjadi 2021
2

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis


Dukungan Manajemen
Lainnya BNN
Program

Redesain
Pencegahan dan Pemberantasan
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
Narkoba (P4GN)
Turunan Program, Level Kegiatan

Semula Menjadi

Program Jumlah Program Jumlah


Kegiatan Kegiatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 8 Kegiatan
Teknis Lainnya BNN
Dukungan Manajemen 9 Kegiatan
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan 17 Kegiatan
dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan 17
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Kegiatan
Jumlah 25 Kegiatan
Jumlah 26
Kegiatan

Tambahan 1 Kegiatan di Program Dukungan Manajemen


adalah untuk kegiatan Humas dan Protokol
Turunan Program, Level KRO dan RO

Semula Menjadi

1
1
38 KRO
72 Output

2
2
92 RO
23 Sub Output

Anda mungkin juga menyukai