SISTEM FILSAFAT?
KELOMPOK 5
1. Ajeng Setyawati ( 2001113677 )
2. M. Riyandi Putra Budi Madali ( 2001113618 )
3. Putri Oktaviani ( 2001113686 )
4. Putri Sari Ramadani ( 2001113692 )
5. Rabbil Erfan ( 2001113672 )
6. Reihan Aditya Saputra ( 2001125816 )
7. Reza Rahmia Ananda ( 2001113607 )
8. Suci Salsa Aulia Rahma ( 2001110495 )
9. Zackiul Fikri ( 2001110490 )
01. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila
sebagai Sistem Filsafat
“Sebagai seorang pedagang, filsafat “Saya sebagai seorang prajurit TNI, filsafat saya
saya adalah meraih keuntungan adalah mempertahankan tanah air Indonesia ini
sebanyak-banyaknya”. dari serangan musuh sampai titik darah terakhir”.
1. 3. 5.
2. 4.
Filsafat adalah
Filsafat adalah sekumpulan sekumpulan
Filsafat adalah usaha
sikap dan kepercayaan Filsafat adalah suatu problematik yang
untuk mendapatkan
terhadap kehidupan dan proses kritik atau Filsafat adalah analisa
gambaran langsung mendapat
alam yang biasanya diterimapemikiran terhadap logis dari bahasa serta
secara tidak kritis. (arti keseluruhan. (arti perhatian manusia dan
kepercayaan dan sikap penjelasan tentang arti dicarikan jawabannya
informal) komprehensif).
yang sangat dijunjung kata dan konsep. (arti oleh ahli-ahli filsafat.
tinggi. (arti formal) analisis linguistik). (arti aktual-
fundamental).
b. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai genetivus-objektivus, artinya nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari
landasan filosofisnya berdasarkan sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat yang berkembang di Barat. Misalnya,
Notonagoro menganalisis nilai-nilai Pancasila berdasarkan pendekatan substansialistik filsafat Aristoteles
sebagaimana yang terdapat dalam karyanya yang berjudul Pancasila Ilmiah Populer.
Adapun Drijarkara menyoroti nilai-nilai Pancasila dari pendekatan eksistensialisme religious sebagaimana
yang diungkapkannya dalam tulisan yang berjudul Pancasila dan Religi. Pancasila sebagai genetivus-subjectivus,
artinya nilai-nilai Pancasila dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang berkembang, baik
untuk menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maupun untuk melihat nilai-nilai yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, nilai-nilai Pancasila tidak hanya dipakai dasar bagi pembuatan
peraturan perundang-undangan, tetapi juga nilai-nilai Pancasila harus mampu menjadi orientasi pelaksanaan
sistem politik dan dasar bagi pembangunan nasional. Misalnya, Sastrapratedja (2001: 2) mengatakan bahwa
Pancasila adalah dasar politik, yaitu prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan
bermasyarakat. Adapun Soerjanto (1991:57-58) mengatakan bahwa fungsi Pancasila untuk memberikan orientasi
ke depan mengharuskan bangsa Indonesia selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapinya.
02
Menanya Alasan Diperlukannya
Kajian Pancasila sebagai Sistem
Filsafat
Filsafat Pancasila sebagai
Landasan Ontologis
Genetivus Objectivus
Filsafat Pancasila
dan Genetivus Subjectivus
Sila Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab
Sejak zaman purbakala hingga pintu Bangsa Indonesia sejak dahulu dikenal
gerbang kemerdekaan negara Indonesia, sebagai bangsa maritim telah
masyarakat Nusantara telah melewati menjelajah keberbagai penjuru
ribuan tahun pengaruh agama-agama Nusantara, bahkan dunia. Hasil
lokal, yaitu sekitar 14 abad pengaruh pengembaraan itu membentuk karakter
Hindu dan Buddha, 7 abad pengaruh bangsa Indonesia yang kemudian oleh
Islam, dan 4 abad pengaruh Kristen. Soekarno disebut dengan istilah
Internasionalisme atau
Perikemanusiaan.
Sila
Sila Kerakyatan yang dipimpin
Persatuan Indonesia oleh Hikmat dalam
Permusyawaratan/perwakilan
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila Pertama, Salah satu bentuk tantangan kapitalisme
sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat
“Philosofische Grondslag”. Namun, ide tentang ialah meletakkan kebebasan individual secara
Philosofische Grondslag belum diuraikan secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan
rinci. Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila berbagai dampak negatif, seperti monopoli,
sebagai sistem filsafat berkembang ke arah yang gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain.
lebih praktis (dalam hal ini istilah yang lebih Kedua, Salah satu bentuk tantangan komunisme
tepat adalah weltanschauung). terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat
ialah dominasi negara yang berlebihan
sehingga dapat menghilangkan peran rakyat
dalam kehidupan bernegara.
05
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
1. Esensi (hakikat) Pancasila
sebagai Sistem Filsafat
Pertama; hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan
bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai prinsip utama dalam
kehidupan semua makhluk.
Kedua; hakikat sila kemanusiaan adalah manusia
monopluralis, yang terdiri atas 3 monodualis, yaitu susunan
kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk individu, sosial),
kedudukan kodrat (makhluk pribadi yang otonom dan makhluk
Tuhan) (Notonagoro).
Ketiga, hakikat sila persatuan terkait dengan semangat
kebangsaan. Rasa kebangsaan terwujud dalam bentuk cinta
tanah air, yang dibedakan ke dalam 3 jenis, yaitu tanah air
real, tanah air formal, dan tanah air mental.
Keempat, hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip
musyawarah.
Kelima, hakikat sila keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu
keadilan distributif, legal, dan komutatif.
2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem
Filsafat