Biologi Sel Jamur, Bakteri Dan Virus
Biologi Sel Jamur, Bakteri Dan Virus
Figure 12.2
Germ tube (Growing Spore)
(initial hypha)
Nuclei
Cell wall
Cytoplasm
Cross wall
Nuclei
Ex:
penicillin
PERAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN
Kecap
Tempe
Kombucha
Antibiotik
T.barbae
3.Tienea unguium
Chromoblastomycosis
Mycetomas
Sporoticosis
FUNGUS DESTROYING LEATHER
Figure 1. Classification of Fungi. Fungi are classified based on their ability to
reproduce sexually, asexually, by a combination of both. The different reproductive
structures places them in the appropriate category.
KLASIFIKASI
Berdasarkan cara reproduksi dan
struktur tubuhnya, jamur
diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi,
yaitu :
Zygomycotina
Ascomycotina
Basidiomycotina
Deuteromycotina / Fungi Imperfecti
(jamur tidak sempurna)
CHARACTERISTICS OF FUNGAL
HYPHAE:
SEPTATE VERSUS COENOCYTIC
MYCELIUM: LARGE, VISIBLE MASS OF
HYPHAE
seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
1. Secara aseksual
- menghasilkan spora yang berbeda-beda bentuk dan
ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang
multiseluler.
- Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak
diri dengan memproduksi sejumlah besar spora
aseksual.
- Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila
mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
2. Reproduksi secara seksual : melalui kontak
gametangium dan konjugasi.
- Pada plasmogami : inti sel dari masing-masing induk
bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk
dikariotik. Pasangan inti dalam sel dikariotik atau
miselium akan membelah dalam waktu beberapa
kemudian . Akhimya pada kariogami : inti sel
melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis
GENERALIZED LIFE CYCLE OF A
FUNGUS
HABITAT
1. Habitat Tanah (Geofilik)
Menyebabkan penyakit pada manusia melalui :
a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamur ini masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernafasan, sehingga biasanya
menyebabkan penyakit pada organ dalam (Mikosis
Sistemik). Contoh : Aspergillosis
paru, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces
b. Traumatik / luka / lesi : Jamur ini masuk kedalam tubuh
manusia karena adanya luka, dan dapat menyebabkan
penyakit pada Mikosis Subcutan. Contoh : Cladosporium
corioni, Phialospora verukosa
c. Kontak kulit : Jamur ini pathogen pada manusia karena
kontak antara kulit sehingga menyebabkan Mikosis
Superfisial(Jamur Kulit). Contoh : Malazezia furfur /
panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton
2. Habitat hewan (Zoofilik)
Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui
kontak kulit dengan hewan, menyebabkan Mikosis
Superfisial. Contoh : Microsporum, Trychophyton, Epidermoph
yton
1. Microscopic morphology
2. Macroscopic morphology – colony
appearance
3. Physiological / biochemical characteristics
4. Chemical analysis
5. Serological analysis
6. Genetic and molecular analysis
Binomial (scientific) nomenclature
Gives each microbe 2 names:
Genus - noun, always capitalized
species - adjective, lowercase
Both italicized or underlined
Staphylococcus aureus (S. aureus)
Bacillus subtilis (B. subtilis)
Escherichia coli (E. coli)
MORFOLOGI BAKTERI
• DIPLOCOCCUS :
NEISSERIA GONORHOE
NEISSERIA MENINGITIDIS
STREPTOCOCCUS SP
STAPHYLOCOCCUS AUREUS
MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS
HAEMOPHILLUS INFLUENZAE
VIBRIO CHOLERA :
BENTUK KOMA (BATANG
BENGKOK/MELENGKUNG)
SPIROCHAETA
LEPTOSPIRA
1. Dinding sel
2. Membran sitoplasma
3. Ribosom
4. Intisel
5. Flagel
6. Kapsul/simpai
7. Fimbriae/pili
8. Granula
9. Spora
PROKARIOTIK
FLAGEL
Fungsi : pergerakan bakteri
Ada 4 macam:
1. Monotrich
2. Amphitrich
3. Lofotrich
4. Peritrich
FLAGEL LOFOTRICH
FLAGEL MONOTRICH
FIMBRIAE =PILI
KAPSUL (SIMPAI/ENVELOPE) BAKTERI
KLEBSIELLA SP
SPORA / ENDOSPORA
Bakteri yang dapat membentuk spora :
-Clostridium
-Bacillus
Spora terbentuk pada keadaan :
A. AIR
B. GARAM –GARAM ANORGANIK
C. MINERAL
D. FAKTOR PERTUMBUHAN
E. OKSIGEN
F. SUHU
G. pH
OKSIGEN
-aerob obligat;
-anaerob obligat;
-anaerob fakultatif;
-aneerob aerotolerans
-mikroaerofilik;
OXYGEN REQUIREMENT
Suhu
-psikhrofilik; opt 10-20 C
-mesofilik ; opt 20-40 C
-termofilik; opt >40 C
Stationary
Log phase
growth Death
phase phase
Log of numbers of bacteria
Lag
phase
0 5 10
Time (hr)
1. Fase Penyesuaian diri (lag phase)
-kuman belum berkembang biak
-aktivitas metabolik meningkat
Terbagi atas:
1. Virus hewan vertebrata + manusia
2. Virus hewan invertebrata
3. Virus Tumbuhan
4. Virus bakteri/ bakteriofaga
SIFAT-SIFAT KHUSUS VIRUS
Menurut Lwoff, Horne dan Tournier (1966)
1. Hanya DNA atau RNA saja
2. Struktur sederhana
3. Replikasi pada sel hidup
4. Tidak punya informasi sintesis energi tinggi
5. Tidak membelah diri
6. Asam nukleat inang sebagai mesin cetak
7. Ribosom inang tempat metabolisme
8. Komponen utama dibentuk terpisah
9. Bahan replikasi berasal dari inang
10. Partikel lengkap disebut virion
STRUKTUR VIRUS
Ukuran dan bentuk virus sangat bermacam-macam tetapi
pasti berukuran lebih kecil dari sel yaitu antara 0.02-0.03
m