Anda di halaman 1dari 12

DISOLUSI & DIFUSI OBAT

Nama Kelompok :
1. Aliifah Khairunnisa
2. Aliyah
3. Andini
4. Anjas Satrio
5. Angelia Andita Tara
6. Chairunnisa Harahap
7. Chantya Chandra Dewi
DISOLUSI & DIFUSI OBAT
 Pelepasan dari bentuk-bentuk sediaan kemudian diabsorbsi
dalam tubuh dan dikontrol oleh sifat fisika, kimia obat dan
bentuk obat yang diberikan dan juga fisiologis dari sistem
biologis.
 Konsentrasi obat, kelarutan dalam air, ukuran molekul, bentuk
kristal, pKa dan ikatan protein adalah faktor-faktor fisika dan
kimia yang harus dipahami untuk mendesain pemberian yang
menunjukkan suatu karakteristik terkontrol.
 Lepasnya suatu obat dari sistem pemberian meliputi faktor
disolusi dan difusi.
DISOLUSI OBAT
 Disolusi obat adalah suatu proses pelarutan senyawa aktif dari bentuk sediaan
padat ke dalam media pelarut.
 Pelarutan suatu zat aktif sangat penting artinya karena ketersediaan hayati
(bioavailabilitas) dalam tubuh suatu obat sangat tergantung dari kemampuan zat
tersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap ke dalam tubuh.
 Agar suatu obat diabsorbsi, mula-mula obat tersebut harus larutan dalam cairan
pada tempat absorbsi.
 Sebagai contoh, suatu obat yang diberikan secara oral dalam bentuk tablet atau
kapsul tidak dapat diabsorbsi sampai partikel-partikel obat larut dalam cairan pada
suatu tempat dalam saluran lambung-usus.
 Kelarutan suatu obat tergantung dari sifat asam basa obat dan medium pelarutnya
(medium asam atau medium basa)
 Proses melarutnya suatu obat disebut disolusi
Proses Disolusi
Obat
 Disolusi obat berlangsung melalui 2 tahap :
1. Obat membentuk larutan jenuh berupa lapisan tipis (film) di permukaan
sekitar partikel obat
2. Terjadi proses difusi dari lapisan film tersebut ke dalam cairan di tempat
absorpsi
 Proses pertama terjadi cepat, sedangkan proses difusi berlangsung lambat
 Pada waktu suatu partikel obat mengalami disolusi, molekul-molekul obat pada
permukaan mula-mula masuk ke dalam larutan menciptakan suatu lapisan jenuh
obat-larutan yang membungkus permukaan partikel obat padat. Lapisan larutan ini
dikenal sebagai lapisan difusi.
 Dari lapisan difusi ini, molekul-molekul obat keluar melewati cairan yang melarut
dan berhubungan dengan membran biologis serta absorbsi terjadi.
 Jika molekul-molekul obat terus meninggalkan larutan difusi, molekul-molekul
tersebut diganti dengan obat yang dilarutkan dari permukaan partikel obat dan
proses absorbsi tersebut berlanjut
KECEPATAN
DISOLUSI
Kecepatan disolusi adalah jumlah zat aktif yang dapat CONTOH SOAL :
larut dalam waktu tertentu pada kondisi antar Suatu sediaan granul obat seberat 0,55 g dan
permukaan cair-padat, suhu dan komposisi media yang luas permukaannya 0,28 m 2 (0,28 x 104 cm2)
dibiarkan melarut dalam 500 ml air pada 25 oC.
dibakukan. Laju disolusi telah dirumuskan Noyes dan Sesudah menit pertama, jumlah yang ada
Whitney pada tahun 1997. dalam larutan adalah 0,76 gram. Kuantitas D/h
dikenal sebagai konstanta laju disolusi, k. Jika
kelarutan Cs dari obat tersebut adalah 15 mg/ml
pada suhu 25 oC, berapa kah k?
DIFUSI OBAT
Difusi didefinisikan sebagai suatu proses perpindahan massa molekul suatu zat
yang dibawa oleh gerakan molekular secara acak dan berhubungan dengan
adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui suatu batas, misalnya
suatu membran polimer.
Dengan kata lain, difusi adalah proses perpindahan zat dari konsentrasi yang
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
 

Proses difusi
JENIS-JENIS DIFUSI

Difusi Biasa.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophobic atau tidak berpolar/berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi
ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini
tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine Tri-Phosphate).
 Difusi Khusus
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus
yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu
dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut
tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang
turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
BERDASARKAN JENIS
MEMBRAN YANG DILALUI
 Difusi molekuler atau permeasi  Difusi yang melalui pori suatu membran yang berisi
Difusi molekuler adalah difusi yang melalui media pelarut, manakala difusi ini dipengaruhi oleh ukuran
yang tidak berpori, ketika difusi ini bergantung pada relatif molekul yang menembus membran serta
disolusi dari molekul yang menembus dalam diameter dari pori tersebut.
keseluruhan membran. Membran dari Zat Padat dengan Pori-pori Lurus (Martin,
Contoh: A.N., (1993), Physical Pharmacy)
Transpor teofilin yang melalui suatu membran polimer
meliputi disolusi obat tersebut ke dalam membran.

Membran Homogen tanpa Pori

 Difusi melalui suatu membran dengan


susunan anyaman polimer yang memiliki
saluran yang bercabang dan saling
bersilangan
Membran selulosa yang berserat dan bersaluran
(Martin, A.N., (1993), Physical Pharmacy)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI DIFUSI Hukum FICK
1. Ukuran partikel : Semakin kecil ukuran partikel,
semakin cepat partikel itu akan bergerak sehingga Menurut hukum difusi Fick,
kecepatan difusi semakin tinggi. molekul obat berdifusi dari
2. Ketebalan membran : Semakin tebal membran, daerah dengan konsentrasi obat
semakin lambat kecepatan difusi. tinggi ke daerah konsentrasi
3. Luas suatu area : Semakin besar luas area, semakin obat rendah.
cepat kecepatan difusinya.
4. Jarak : Semakin besar jarak antara dua konsentrasi,
semakin lambat kecepatan difusinya.
5. Suhu : Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan
energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka,
semakin cepat pula kecepatan difusinya.
6. Konsentrasi obat : Semakin besar konsentrasi obat,
semakin cepat pula kecepatan difusinya
7. Koefisien difusi : Semakin besar koefisien difusi,
maka besar kecepatan difusinya.
8. Viskositas
9. Koefisien partisi : Difusi pasif dipengaruhi oleh
koefisien partisi, yaitu semakin besar koefisien
partisi maka semakin cepat difusi obat.
Uji Difusi
Salah satu metode yang digunakan
dalam uji difusi adalah metode flow
through. Adapun prinsip kerjanya yaitu
pompa peristaltik menghisap cairan
reseptor dari gelas kimia kemudian
dipompa ke sel difusi melewati
penghilang gelembung sehingga aliran
terjadi secara hidrodinamis, kemudian
cairan dialirkan kembali ke reseptor.
Cuplikan diambil dari cairan reseptor
dalam gelas kimia dengan rentang
waktu tertentu dan diencerkan dengan
pelarut campur. Kemudian, diukur
absorbannya dan konsentrasinya pada
panjang gelombang maksimum,
sehingga laju difusi dapat dihitung
berdasarkan hukum Fick di atas.

Anda mungkin juga menyukai