Anda di halaman 1dari 22

Diare Akut Akibat Infeksi Parasit dengan Dehidrasi

Ringan-Sedang pada Anak


 
Tanri Julian 102019028
Kevin Austro Kasi 102019131
Clarissa Adine 102017155
Michelle Devina Tantra 102019038
Shelly Lesmana 102019084
Brigitta Vania 102019111
Rani Nurmala Ramza 102019156
Kelompok C7 (Blok 16)
• Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun,
SKENARIO diantar ibunya datang ke puskesmas dengan
11 keluhan diare sejak 5 hari yang lalu.

RUMUSAN • Anak laki-laki berusia 5 tahun mengalami


MASALAH diare

• Anak laki-laki berusia 5 thn diduga


HIPOTESIS menderita diare akut dengan dehidrasi
ringan-sedang.
Mind Map
• ANAMNESIS
DIARE AKUT DENGAN • PEMERIKSAAN FISIK
DEHIDRASI RINGAN-
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
SEDANG
• WORKING DIAGNOSIS
• DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
• EPIDEMIOLOGI
• ETIOLOGI
• PATOFISIOLOGI
• MANIFESTASI KLINIS
• KOMPLIKASI
• PENATALAKSANAAN
• PENCEGAHAN
• PROGNOSIS
ANAMNESIS
Pertanyaan Uraian
KU Sejak kapan keluhan di alami? Frekuensinya berapa kali ? Volume?
Konsistensi feses? Warna feses ? Baunya? Ada darah ? ada lendir? Rasa
nyeri setiap buang air?

Keluhan Penyerta Nyeri? Demam? Pusing? Mual? Muntah? Anemia? Rasa penuh diperut?
Diare?

Riwayat pengobatan Sudah pernah diobati? Hasilnya? Terapi apa?

Riwayat Pribadi Pernah kena sebelumnya ? Ada riwayat disentri ? Alergi?

Riwayat Keluarga tanyakan apakah di keluarga ada yang mengalami keluhan seperti ini juga?

Faktor pencetus Sebelum diare makan apa?

Riwayat Sosial Lokasi tempat tinggal? Lingkungan tempat tinggal? Konsumsi makanan
sehari-hari? Dimasak matang, setengah matang, seperempat matang atau
mentah? Sanitasi tempat makan? Lokasi tempat makan?
Apakah sering bermain di tanah ?
PEMERIKSAAN FISIK
• TTV : dalam batas normal
• Anak tampak pucat
• Turgor kulit abdomen menurun
• Bibir kering dan pecah-pecah
• Kedua kelopak mata cekung
• Akral hangat
• Ruam pada perianal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Feses rutin :
• Makroskopik
Gambaran telur :cacing
warna, konsistensi,
berbentuk lonjong bau, adanya darah atau lendir dan pus
• Mikroskopik
dengan lapisan:hialin
jumlahbening pada kedua
eritrosit dan leukosit, adanya amoeba/kista amoeba,
telur cacing, ujung
lemak kutub
(fat body), dll
• Pada kasus dehidrasi berat periksa juga :
• Darah rutin
• Elektrolit serum (Na, K, Cl)
Hb : 10g/dL
• Pada kasus ini seorang anak laki-laki 5 tahun mengalami diare sejak 5
hari yang lalu.. Buang air besar disertai darah dan lendir dengan
bentuk feses cair. Pada pemeriksaan fisik ditemui ruam perianal. Anak
tampak lemas dan disertai turgor kulit.
DIAGNOSIS KERJA

Diare Akut
dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
Dehidrasi:
BAB (defekasi) dengan Diare akut: < 14 hari Tanpa dehidrasi (defisit
frekuensi yg abnormal & Dehidrasi: tubuh cairan<5%),
konsistensi tinja yg lebih kekurangan air & Ringan-sedang (defisit
cair elektrolit cairan 5-10%),
Berat (defisit cairan>10%)
Trichuriasis
Morfologi Cacing Dewasa:
Morfologi stadium telur:

• Ukuran : 50x22mm
• Panjang cacing betina +-
• Bentuk : seperti
• 5cm, ekor lurus, tidak ada
Trichuriasis
spikulum
adalah penyakit infeksi yang disebabkan
tempayan oleh Trichuris
• Kulit telur kuning
trichiura (cacing
• Panjang cambuk)
cacing jantan -+
tengguli
4cm, ekor melingkar,
• T. trichiura
terdapathidup
• Kedua kutub : bening
spikulumdi usus besar manusia khususnya caecum yang
• Isi : sel telur

penularannya melalui tanah.
Bentuk seperti cambuk,
kepala halus, ekor gemuk
• HOSPES  Manusia
Daur Hidup Trichuris trichiura
Cara infeksi : tertelan telur
matang yang berisi larva

Cara diagnosis : menemukan


telur dalam pemeriksaan tinja.
DIAGNOSIS BANDING
Untuk diagnosis banding akan diambil berdasarkan bentuk penularannya saja yaitu dengan
cara “soil transmited”,
Infeksi Ascaris lumbricoides Infeksi Necator americanus dan Ancylostoma
duodenale
• Penyakit yang disebabkan : askariasis • Penyakit yang disebabkan: nekatoriasis dan
• Cara diagnosis : ditemukan telur Ascariasis pada ankilostomiasis
pemeriksaaan tinja atau bila cacing dewasa keluar • Cara diagnosis : ditemukan telur dalam tinja segar
sendiri melalui hidung atau mulut karena muntah. • Cara infeksi : larva filariform menembus kulit
• Cara infeksi : tertelan telur infektif • Gejala klinis : stadium larva  perubahan
• Gejala klinis : mual, nafsu makan berkurang  kulit(ground itchy), mual, muntah.
malnutrisi, diare atau konstipasi. stadium dewasa  N. americanus: anemia

• Epidemiologi : prevalensi tertinggi terutama pada • Epidemiologi : prevalensi di indonesia 70% terutama
anak di Indonesia, 60-90%. daerah pertambangan/ perkebunan(berhubungan
• Dapat terinfeksi akibat sanitasi yang buruk. langsung dgn tanah).
• Pemakaian tinja sebagai pupuk  sumber infeksi • Tinja sebagai pupuk merupakan sumber infeksi
• Tanah liat dengan kelembaban tinggi (25-30’C)  • Dapat hidup ditanah yg gembur dengan suhu
kondisi sangat baik untuk berkembangnya telur optimum
menjadi bentuk infektif. • Untuk menghindari infeksi dengan memakai sendal
atau sepatu.
EPIDEMIOLOGI
• Infeksi sering terjadi pada masyarakat yang fasilitas sanitasinya kurang
baik.
• Paling banyak terjadi pada anak-anak, dimana terkontaminasi tempat
mereka bermain.
• Telur tumbuh di suasana lembab, dan teduh dengan suhu optimum
30C.
• Pemakaian tinja sebagai pupuk kebun merupakan sumber infeksi.
• Dibeberapa daerah perdesaan di Indonesia frekuensinya berkisar 30-
90%.
MANIFESTASI KLINIS
 1. Infeksi ringan :
dinding mukosa sedikit rusak
- susah tidur
- anoreksia, muntah, nyeri perut

 2. Infeksi berat :
-mencret berdarah dan berlendir
- penurunan BB
- anemia

 3. Infeksi sangat berat :


-prolaps rektum
DERAJAT DEHIDRASI
KOMPLIKASI
• Dehidrasi
• Asidosis metabolic Pengeluaran bikarbonat bersama tinja akan
menaikkan ion H+ sehingga pH menurun
• Hipokalemia
• Hipoglikemia
• Gangguan Gizi
• T. Trichuria  anemia
PENATALAKSANAAN
• Rehidrasi
• Terdapat 3 rencana terapi yang dilakukan berdasarkan tingkat
dehidrasinya:
• Rencana A  Diare tanpa dehidrasi
• Rencana B  Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
• Rencana C  Diare dengan dehidrasi Berat
• Rencana A lima langkah (Diare tanpa Dehidrasi):

1. Beri cairan lebih banyak dari biasanya  berikan oralit


2. Beri Obat zinc 10 hari berturut-turut (10 mg pd < 6bln, 20mg pd > 6 bln).
3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi  sering dengan porsi
sedikit (setiap 3-4 jam), kaya akan kalsium.
4. Antibiotik hanya diberikan sesuai indikasi  kolera dan disentri (Tetrasiklin /
Doksisiklin / Ciprofloxacin / Azitromisin) untuk anak, 10-15mg/kgBB
5. Edukasi ibu/pengasuh

Zinc bermanfaat untuk :


• Obat anti diare • menurunkan frekuensi BAB
o Anti motilitas : loperamid • memperbaiki volume tinja,
o Pengeras tinja : atapulgite • mengurangi lama diare,
(4 x 2 tab/hari) • menurunkan kejadian diare
pada bulan-bulan berikutnya
• Rencana B (Diare dengan Dehidrasi Ringan/Sedang):
1. Berikan Oralit pada 3 jam pertama di sarana kesehatan sesuai dengan rumus
jumlah oralit yang diberikan= 75 ml x Berat badan anak.
2. Bila berat badan tidak diketahui maka berikan oralit sesuai tabel di bawah ini

Umur 4 bulan 4-12 bulan 12-24 2-5 tahun


Sampai bulan
Berat <6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg
badan
Jumlah 200-400 400-700 700-900 900-1400
3. Amati setelahcairan
4 jam menggunakan bagan dehidrasi. Bila tanda-tanda
dehidrasi hilang lanjutkan pada terapi A. Bila keadaan makin parah ganti
dengan terapi C.
• Rencana C (Diare dengan Dehidrasi Berat):
• Beri cairan Intravena segera NaCl 0,9 % atau Ringer laktak
100ml/kg BB. Nilai kembali tiap 15-30 menit, bila nadi
tidak teraba maka lakukan tetesan cepat.
• Berikan juga oralit bila penderita bisa minum; biasanya
setelah 3-4 jam jika bayi atau anak 1-2 jam.
• Berikan obat zinc selama 10 hari berturut-turut.
PENATALAKSANAAN
TRIKURIASIS

• Albendazol 400mg (dosis tunggal)


• Mebendazol 100mg (dua kali sehari selama tiga hari berturut-turut)
PENCEGAHAN
KESIMPULAN
• Trichuriasis merupakan penyakit cacing yang ditularkan melalui
tanah disebabkan infeksi Trichuris trichiura Cacing ini tumbuh dan
berkembang pada iklim tropis dengan sanitasi yang buruk.
• Manusia merupakan satu-satunya hospes. Cara infeksi adalah dengan
tertelan telur matang yang berisi larva. Bila terjadi infeksi berat, maka
akan terjadi anemia dimana cacing ini dapat menghisap darah
hospesnya. Diagnosis trikuriasis ditegakkan dengan menemukan telur
cacing pada tinja penderita.

Anda mungkin juga menyukai