Anda di halaman 1dari 7

1.

 Aliran Klasikisme
Aliran Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara
klasik, serta memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran Klasikisme banyak
terpampang di nusantara maupun di mancanegara. Aliran ini biasanya
mengacu pada Yunani dan Romawi. 

Awal mula aliran klasikisme ini muncul di Eropa, sekitar tahun 3000
SM sampai abat 17 dan 18 yaitu pada zaman Yunani hingga zaman Barok
dan Rokoko dengan adanya gaya arsitektur klasik Eropa. 

Aliran klasikisme ini sangat diminati dikarenakan memiliki arsitektur


unik, klasik dan dianggap sebagai arsitektur yang bermutu tinggi, sehingga
gaya baru ( neo klasikisme ) seakan hilang dan aliran klasikisme semakin
kuat.
Ciri - ciri :
 Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
 Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
 Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
 Raut muka tenang dan berkesan agung.
 Berisi cerita lingkungan istana.
 Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh - Tokoh :
 Bartholome Vignon ( 1762 – 1846 )
 Leonardo Da Vinci
 Michel Angelo
 Jaques Lovis David ( 1974 – 1825 )
 Jan Ingles ( 1780 – 1867 )
Contoh Lukisan
Monalisa adalah sebuah nama terkernal
yang disematkan pada sebuah lukisan
legendaries karya pelukis terkenal bernama
Leonardo Da Vinci.

Lukisan Monalisa ini mampu


menggambarkan sosok seorang wanita
cantik sebagaimana yang banyak
diidamkan dan dikagumi umat manusia,
selain diidolakan dan menjadi buah bibir
yang menyita banyak perhatian
sepanjang zaman, ternyata lukisan ini
juga menyisakan misteri, dan
meninggalkan banyak pertanyaan
sampai abad millennium kedua
• Lukisan Monalisa selain legendaris, merupakan sebuah symbol terjadinya
proses revolusi cara berpikir umat manusia yang berguru pada kejayaan
Yunani dan Romawi. Dan Monalisa merupakan karya sebuah anak zaman
yang dilahirkan dari rahim ibunya yang memiliki nama Renaissance.
• Monalisa juga dapat disebut sebagai simbol sebuah peradaban produk
penziarahan umat manusia mencari kontruksi peradaban menjadi
antroposentris memutar kemapanan berpikir theosentris yang berkembang
subur pada masa sebelumnya.
Girodet adalah salah
satu mahasswa David sebaik
pemenang Prix de Rome
(pada tahun 1978, dengan
Gerard pemenang kedua). Dia
sibuk dengan emakaman atala
, sementara David meletakkan
enyelesaian sentuhan –
sentuhan ada La Sacre.
Secara teknik pemakman
Atala adalah suatu bagian
pertunjukan klasik yang bagus
tetapi menurut konsep
termasuk kelompok yang
menentang.

Anda mungkin juga menyukai