Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Keperawatan

Maternitas dengan
Kelainan Letak
Karen Audrey Desianka
NIM: 201913041
S1 Keperawatan Tk. 2A
Latar Belakang

• Tingkat persalinan Sectio Caesarea di Indonesia sekitar 15,3% sampel dari


20.591 ibu yang melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang
diwawancarai di 33 provinsi (RISKESDAS, 2015).
• Operasi sesarea terjadi karena adanya masalah dalam proses persalinan
letak sungsang. Dalam menghadapi persalinan letak sungsang yang
terpenting adalah mementukan apakah anak akan lahir pervaginam atau
harus dilahirkan dengan sectio caesarea. Dilihat dari sudut anak maka SC
adalah cara yang terbaik, oleh karena persalinan pervaginam bagi anak
membawa angka kematian yang tinggi.
• Ibu hamil yang mengalami bedah caesar akibat letak sungsang harus
diberikan perawatan dan pengawasan yang intensif.
Konsep Sectio Caesarea

Pengertian
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan
dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada
dinding perut dan rahim dengan saraf rahim dalam
keadaan utuh serta berat diatas 500 gram
Etiologi
• CPD (Chepalo Pelvik Disproportion)
• PEB (Pre-Eklamsi Berat)
• KPD (Ketuban Pecah Dini)
• Bayi Kembar
• Faktor Hambatan Jalan Lahir
Manifestasi Klinis
• Nyeri akibat ada luka pembedahan
• Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira
600-800 ml
• Perubahan emosional dengan mengekspresikan
ketidakmampuan menghadapi situasi baru
• Pengaruh anastesi dapat menimbulkan mual dan muntah
• Auskultasi bising usus tidak terdengar atau samar
Jenis Sectio Caesarea
• Sectio Transperitonealis Profunda
• Sectio Korporal (klasik)
• Sectio Caesarea Peritoneal
• Menurut arah sayatan: longitudinal, transversal
• Menurut waktu dilaksanakan: sectio primer,
sectio sekunder
Patofisiologi
• Indikasi SC; distorsi kepala panggul, disfungsi uterus, placenta previa,
gawat janin, letak sungsang.
• Adaptasi post partum, kurang pengetahuan, ASI sedikit dan luka insisi
menjadi post de entris bagi kuman.
• Nyeri akibat insisi mengakitbatkan gangguan rasa nyaman.
• Efek anastesi; apneu pada bayi, atonia uteri pada ibu sehingga darah
keluar banyak
• Otot nafas silia menutup, secret menumpuk, ketidakefektifan jalan nafas
• Penurunan peristaltic usus, makanan menumpuk di lambung, risiko
aspirasi
• Motilitas menurun menyebabkan konstipasi
Indikasi Sectio Caesarea
• Riwayat SC
• Distosia persalinan

Kontra indikasi Sectio Caesarea


SC dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi,
oleh sebab itu SC hanya dilakukan dalam keadaan
bila ada indikasi.
Pemeriksaan Penunjang
1. Hb/Ht
2. Leukosit
3. Golongan darah
4. Kultur urin
5. Pemeriksaan elektrolit
Penatalaksanaan
• Pemberian cairan
• Diet
• Mobilisasi
• Kateterisasi
• Pemberian obat-obatan
• Perawatan luka
• Perawatan rutin
Letak Sungsang

Pengertian
Persalinan pada bayi dengan presentase
bokong (sungsang) dimana bayi letaknya
sesuai dengan badan ibu, kepala berada pada
fundus uteri sedangkan bokong merupakan
bagian terbawah (di daerah pintu atau
panggul/simfisis)
Etiologi
• Dari sudut ibu: multipara, plasenta previa,
panggul sempit
• Dari sudut janin: tali pusat pendek, hidrosefalus,
kehamilan kembar, hidramnion, prematuritas
Tanda dan Gejala
1. Terasa penuh di bagian atas, gerakan janin
banyak di bagian bawah
2. Pada pemeriksaan abdomen, kepala teraba di
fundus uteri, DJJ lokasinya setinggi umbilicus
3. Pada pemeriksaan dalam teraba bokong, kaki
atau tangan
Patofisiologi
• Kehamilan trimester 3 janin tumbuh lebih cepat,
jumlah air ketuban relative berkurang
• Bokong dan kedua kaki terlipat lebih besar dari
kepala, bokong dipaksa menempati ruang lebih
luas di fundus uteri, kepala di segmen bawah
uterus
• Pada kehamilan belum cukup bulan frekuensi
letak sungsang lebih tinggi
Komplikasi
• Pada ibu: perdarahan, robekan jalan lahir, infeksi
• Pada bayi: asfiksia, trauma persalinan, infeksi
Pencegahan
1. Senam hamil
2. Nutrisi terpenuhi
3. Periksa rutin
4. USG rutin
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Riwayat menstruasi, KB, hamil, nifas
4. Riwayat kesehatan
5. Pemeriksaan fisik
Diagnosa
1. Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan sekunder
akibat pembedahan
2. Resiko infeksi b.d proses pembedahan
3. Konstipasi b.d trauma sekunder terhadap post op sectio
caesarea
4. Hambatan mobilitas fisik b.d adanya nyeri akibat insisi
pembedahan
5. Defisit perawatan diri b.d kelemahan otot
Rencana Keperawatan
1. Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan sekunder akibat
pembedahan
• Bina hubungan saling percaya.
• Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuesi, kualitas, dan faktor
presipitasi.
• Berikan penjelasan pada pasien tentang nyeri dan penyebab
nyeri.
• Observasi TTV
• Anjurkan pasien untuk melakukan nafas dalam.
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgesik.
2. Resiko infeksi b.d proses pembedahan
• Berikan penjelasan pada pasien tentang
penyebab dan cara mencegah infeksi.
• Kaji luka insisi pada abdomen.
• Ajarkan pada pasien untuk menjaga kebersihan
sekitar luka dan lingkungan, serta teknik rawat
luka dengan antiseptic.
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat antibiotic.
3. Konstipasi b.d trauma sekunder terhadap post
op sectio caesarea
• Observasi tanda dan gejala konstipasi
• Monitor bising usus
• Kaji feses : frekuensi dan konsistensi.
• Anjurkan pasien untuk makan tinggi serat dan
banyak minum.
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat laktasif.
4. Hambatan mobilitas fisik b.d adanya nyeri akibat insisi
pembedahan
• Kaji tingkat kemampuan pasien untuk beraktifitas.
• Berikan penjelasan pada pasien tentang pentingnya
mobilisasi dini post op sectio caesaria.
• Anjurkan pasien untuk mobilitas dini : mika miki, duduk.
• Bantu dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari sesuai
dengan kebutuhan.
• Evaluasi perkembangan dan kemampuan pasien dalam
beraktivitas.
5. Defisit perawatan diri b.d kelemahan otot
• Bina hubungan saling percaya.
• Berikan penjelasan tentang pentingnya perawatan
diri.
• Kaji tingkat kemampuan pasien dalam perawatan
diri.
• Anjurkan dan libatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan personal hygiene pasien
• Anjurkan pasien mengganti baju 1 hari sekali.
Implementasi
Melakukan tindakan terhadap rencana keperawatan
yang telah disusun sebelumnya

Evaluasi
Melihat keberhasilan tindakan terhadap respon
klien
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai