Anda di halaman 1dari 52

Bentuk – bentuk badan

Usaha
Pertemuan Ke-10
Pengertian Badan Usaha
 Suatu unit kegiatan produksi yang mengolah
sumber2 ekonomi atau faktor-faktor
produksi untuk menyediakan barang
dan/atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan dan
mensejahterakan masyarakat
Macam badan usaha
 Badan usaha menurut lapangan usahanya
 Badan usaha menurut kepemilikan modal
 Badan usaha berdasarkan tanggung jawab

anggotanya
 Badan usaha berdasarkan perbandingan

penggunaan tenaga mesin dan tenaga kerja


manusia
Badan usaha menurut lapangan
usahanya
 Badan usaha pertanian
 Badan usaha perdagangan
 Badan usaha industri
 Badan usaha ekstraktif
 Badan usaha jasa
Badan usaha menurut kepemilikan
modal
 Badan usaha negara
 Badan usaha swasta
 Badan usaha campuran
Badan usaha berdasarkan tanggung jawab anggotanya

 Perusahaan perorangan dan firma


 Perseroan terbatas
Badan usaha berdasarkan
perbandingan penggunaan tenaga
mesin dan tenaga kerja manusia

 Badan usaha padat modal


 Badan usaha padat karya
Pertimbangan bentuk badan usaha
 Jenis usaha yg akan dilaksanakan
 Luas operasi atau volume usaha dan luas

pasar yg dilayani
 Rencana pembagian keuntungan
 Keterlibatan para pemilik dalam manajemen

dan pengendalian perusahaan


 Penentuan tanggung jawab usaha
 Penentuan resiko yang akan dihadapi
Pertimbangan bentuk badan usaha
 Prinsip2 pengawasan manajemen yg akan
digunakan
 Rencana luas organisasi intern
 Faktor stabilitas,kesinambungan dan

pengalihan kepemilikan
 Kewajiban dan hak dalam perpajakan
 Masalah kerahasiaan perusahaan
 Jangka waktu berdirinya perusahaan
 Lokasi, sasaran serta falasafah pemilik
Bentuk bentuk badan usaha
 Perusahaan perorangan
 Persekutuan (Firma, CV)
 Perseroan Terbatas (PT)
 Perusahaan Negara (BUMN)
 Perusahaan Daerah
 Koperasi
 Yayasan
Perusahaan Perseorangan
 Modal perusahaan berasal dari seseorang yg
sekaligus pengelola, pengusaha dan pemimpin
perusahaan.
 Tidak memerlukan anggaran dasar
 Dapat menggunakan modal pinjaman
 Tidak mengenal pemisahan kekayaan perusahaan
dan pribadi
 Umumnya merupakan perusaan kecil
Kelebihan Badan Usaha perorangan

 Mdh mendirikan dan membubarkannya


 Pemilik memegang kendali penuh
 Manajemen fleksibel
 Pemilik menerima semua keuntungan
 Biaya pengoragnisasian dan pembubaran rendah
 Pemilikdapat menjual bisnisnya kepada siapa saja
 Perusahaan tdk membayar pajak penghasilan sbg
bisnis tersendiri
Kelemahan badan Usaha Perorangan

 Keterbatasan jumlah modal yg dapat diinvestasikan


 Tanggung jawab pemiliki terhadap resiko tidak
terbatas
 Jika keuntungan tinggidapat terkena pajak lebih
tinggi daripada bentuk perseroan
 Mengurangi motivasi karyawan yang akan
berperan serta secara finansial
 Kematian atau ketidakcakapan pemilik dapat
menghancurkan perusahaan
*Ijin Pendirian UD
* Persyaratan
* Fotocopy KTP para pendiri (minimal 2 orang)
* Fotocopy kartu keluarga penanggung jawab
* Fotocopy PBB (jika milik sendiri) atau surata keterangan
sewa menyewa (jika menyewa)
* Pasfoto 3 X 4 2 lembar (warna)
* Dokumen Yang diurus
* Domisis usaha
* NPWP pribadi
* SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)
* TDP (Tanda daftar Perusahaan)
*Persekutuan
*Perhimpunan dari dua orang atau lebih
sebagai pemilik bisnis
*Perjanjian dapat tertulis atau lisan
*Terdapat dua jenis
*Persekutuan Firma
*Persekutuan komanditer
*Persekutuan Firma
*Pendiri menyerahkan seluruh atau sebagian
kekayaan untuk usaha tsb dan harus dicantumkan
dalam akta pendirian
*Anggota pendiri mempunyai tanggung jawab
penuh terhadap semua perjanjian yg dilakukan
firma
*Mempunyai kuasa penuh bertindak atas nama
firma
*Kelebihan Firma
*Prosedur pendirian relatif mudah
*Sumberdaya keuangan lebih besar
*Lebih mudah memperoleh kredit
* keputusan yang diambil lebih baik
*Bekerja dalam team work
*Status hukum jelas
*Ada pembagian kerja
*Pajak yg dibayar adalah pajak perorangan
*Persekutuan
komanditer (CV)
*Usaha bersama, namun ada yg hanya pada
modalkomanditer) dan yang menjalankan
usaha (komplementer)
*Sekutu komplementer bertanggung jawab
pada utang2 perusahaan
*Sekutu komanditer bertanggung jawab
sebesar modal yang dipercayakan kpd
komplementer
*Kelebihan CV
*Pendiriannya relatif mudah
*Modal yang dikumpulkan relatif banyak
*Kemampuan mendapatkan kredit lebih
mudah
*Kesempatan mengembangkan usaha lebih
luas
*Kelemahan CV
*Tanggung jawab tidak terbatas
(komplementer)
*Masa hidup perusahaan tidak tentu
*Kekuasaan dan pengawasan lebih kompleks
*Kesulitan untuk manarik kembali
investasinya
*Ijin Pendirian CV
* Persyaratan
* Fotocopy KTP para pendiri (minimal 2 orang)
* Fotocopy kartu keluarga penanggung jawab
* Fotocopy PBB (jika milik sendiri) atau surata keterangan sewa
menyewa (jika menyewa)
* Pasfoto 3 X 4 2 lembar (warna)
* Dokumen Yang diurus
* Akte notaris/Pendirian perusahaan
* Domisis Perusahaan
* NPWP Perusahaan
* Pengesahan pengadilan
* SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)
* TDP (Tanda daftar Perusahaan)
Perseroan Terbatas (PT)
 Suatu perkumpulan dari orang2 yg diberi hak
dan diakui oleh hukum untuk berusaha
dan/atau mencapai tujuan tertentu
 Modal terdiri atas saham-saham.
 Kerugian ditanggung atas besar kecilnya
saham
 Pendirian berdasar akte notaris dan disahkan
menteri kehakiman didaftarkan ke Pengadilan
negeri dan diumumkan di Berita Negara RI
Perangkat Organisasi
 Rapat Umum pemegang saham (RUPS)
 Dewan komisaris
 Direksi
 Dewan Audit (jika melakukan kegiatan
perbankan)
Jenis-jenis modal dalam PT
 Modal dasar: modal yg disebut dalam akta
pendirian
 Modal yang ditempatkan: modalyg sanggup
dimasukkan
 Modal yang disetor: modal yang benar2 telah
diserahkan
Jenis saham dalam PT
 Saham biasa
 Saham prioritas/preferen
 Saham bonus
 Saham pendiri
 Saham kosong
Kelebihan PT
 Terbatasnya tanggung jawab
 Struktur organisasi dapat mengakomodasi
karyawan yg bermotivasi tinggi
 Saham mudah diperjualbelikan
 Pemilik dapat mengalihkan modal/mewariskan
 Mudah menarik modalnya kembali
 Pengelolaan modal lebih efetif
 Perseroan bersifat abadai (tdk tergantung
pemegang saham)
Kelemahan PT
 Prosedur pendirian relatif sulit
 Harus membuat laporan (termasuk pajak)
kepada pemerintah
 Terkena pajak ganda
 Kerahasiaan kurang terjamin
 Pemegang saham hanya sedikit memiliki
kendali
 Harus ada ijin khusus untuk usaha tertentu
 Kurangnya hubungan perseorangan
Ijin pendirian PT
 Persyaratan
• Fotocopy KTP para pendiri (minimal 2 orang)
• Fotocopy kartu keluarga penanggung jawab
• Fotocopy PBB (jika milik sendiri) atau surata keterangan sewa menyewa (jika
menyewa)
• Pasfoto 3 X 4 2 lembar (warna)
 Dokumen Yang diurus
• Akte notaris/Pendirian perusahaan
• Domisis Perusahaan
• NPWP Perusahaan
• SK Kehakiman
• SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)
• TDP (Tanda daftar Perusahaan)
• Berita negara
Badan usaha Milik Negara
 Seluruh modalnya dimiliki negara
 Bentuk:
 PERJAN (Perusahaan Jawatan: bagian
dari departemen
 PERUM (Perusahaan Umum): melayani
kepentingan Umum
 PERSERO (Perseroan Terbatas):
berbentuk PT
BUMN
 Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan
usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian
dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan
usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri.
BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan,
Perum dan Persero.
Perjan
 Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang
seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini
berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga
selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan
BUMN yang menggunakan model perjan karena
besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan
tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan
Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI
Perum
 Perum adalah perjan yang sudah dirubah. Tujuannya
tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit
oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh
negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai
Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun
status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga
pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum
tersebut kepada publik (go public) dan statusnya
diubah menjadi persero.
Persero
 Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola
oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau
Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama
adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi
pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal
sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang
dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin
oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai
pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama
perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak
memperoleh fasilitas negara.
Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah:
 Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
 Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham
 Dipimpin oleh direksi
 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
 Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan)
(Persero)
 Tidak memperoleh fasilitas negara
Perusahaan Daerah
 Modal sebagian dimiliki Pemerintah
Daerah
 Pengesahan PD tingkat kabupaten oleh
Gubernur dan Menteri dalam negeri
untuk tingkat provinsi
Koperasi

 Badan usaha yang beranggotakan


orang seorang atau badan hukum yg
kegiatannya berazaskan kekeluargaan
Prinsip Koperasi
 keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
 pengelolaan dilakukan secara demokratis;
 pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota;
 pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal;
 kemandirian;
 pendidikan perkoperasian;
 kerja sama antar koperasi.
Bentuk dan Kedudukan
 Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi
Sekunder.
 Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang,
yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang.
 Koperasi Sekunder adalah koperasi yang beranggotakan Badan-Badan
Hukum Koperasi, yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga)
Koperasi yang telah berbadan hukum.
 Pembentukan Koperasi (Primer dan Sekunder) dilakukan dengan Akta
pendirian yang memuat Anggaran Dasar.
 Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah negara Republik
Indonesia.
 Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya
disahkan oleh pemerintah.
 Di Indonesia hanya ada 2 (dua) badan usaha yang diakui kedudukannya
sebagai badan hukum, yaitu Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT).
Oleh karena itu kedudukan/status hukum Koperasi sama dengan
Perseroan Terbatas.
Persiapan Mendirikan Koperasi
 Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus
mengerti maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan
usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk
meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi anggota. Pada dasarnya koperasi dibentuk
dan didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan ekonomi.
 Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi
memperoleh pengertian, maksud, tujuan, struktur
organisasi, manajemen, prinsip-prinsip koperasi, dan
prospek pengembangan koperasinya, maka mereka dapat
meminta penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari
Kantor Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan
Menengah setempat.
Pengesahan Badan Hukum
 Para pendiri koperasi mengajukan
permohonan pengesahan akta pendirian
secara tertulis kepada Pejabat, dengan
melampirkan:
2 (dua) rangkap akta pendirian koperasi satu
di antaranya bermaterai cukup (dilampiri
Anggaran Dasar Koperasi).
Berita Acara Rapat Pembentukan.
Surat bukti penyetoran modal.
Rencana awal kegiatan usaha.
Pengesahan Badan Hukum
 Permohonan pengesahan Akta Pendirian kepada pejabat, tergantung
pada bentuk koperasi yang didirikan dan luasnya wilayah
keanggotaan koperasi yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagai
berikut:

Kepala Kantor Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah


Kab/Kodya mengesahkan akta pendirian koperasi yang anggotanya berdomisili
dalam wilayah Kabupaten/Kodya.

Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah


Propinsi/DI mengesahkan akta pendirian koperasi Primer dan Sekunder yang
anggotanya berdomisili dalam wilayah Propinsi/DI yang bersangkutan dan
Koperasi Primer yang anggotanya berdomisili di beberapa Propinsi/DI, namun
koperasinya berdomisili di wilayah kerja Kanwil yang bersangkutan.

Sekretaris Jenderal Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah


(Pusat) mengesahkan akta pendirian Koperasi Sekunder yang anggotanya
berdomisili di beberapa propinsi/DI.
Pengesahan Badan Hukum
 Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak,
alasan penolakan diberitahukan oleh Pejabat kepada para
pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah diterimanya permintaan.
 Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri
dapat mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1
(satu) bulan sejak diterimanya penolakan.
 Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan
dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
diterimanya pengajuan permintaan ulang.
 Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan
pengesahan.
 Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
YAYASAN
O Perkumpulan atau organisasi yang
bertujuan sosial untuk meningkatkan
kesejahteraan dan tidak mencari laba
(nirlaba)
Pendirian yayasan
O UU No 28 tahun2004
O Minimal didirikan oleh satu orang atau lebih
O Pendiri tersebut harus memisahkan kekayaan
pribadinya dengan kekayaan Yayasan
O Dibuat dalam bentuk akta Notaris yang
kemudian di ajukan pengesahannya pada
Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia,
serta diumumkan dalam berita negara Republik
Indonesia.
Pendirian yayasan
1. Surat keterangan domisili Perusahaan (SKDP)
dari Kelurahan/kecamatan setempat
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
Yayasan
3. Ijin dari Dinas sosial (merupakan pelengkap,
jika diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan sosial) atau
4. Ijin/terdaftar di Departemen Agama untuk
Yayasan yang bersifat keagamaan (jika
diperlukan).
Akte Notaris
O Persyaratan :
O Copy KTP para penghadap/pendiri
O Copy Akta pendirian (untuk pembuatan Akta
Perubahan/PKR)
O Copy SK Kehakiman (untuk pembuatan Akta
Perubahan/PKR)
O Notulen Rapat Umum Pemegang Saham
Tanda Daftar
Perusahaan
 (TDP)
 bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha telah
melakukan Wajib Daftar Perusahaan berdasarkan
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang
“WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN”.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) wajib dimilki oleh
perusahaan/badan usaha Penanaman Modal Asing
(PT-PMA), PT Non PMA, CV, Koperasi, Firma atau
perusahaan perorangan yang dikeluarkan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota/Kabupaten cq.
Kantor Pendaftaran Perusahaan
Pendaftaran TDP

1. Copy seluruh Akta Perusahaan, mulai dari Akta Pendiriran
sampai dengan Akta Perubahan terakhir
2. Copy seluruh SK/Pelaporan dari Depkumham
3. Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
4. Copy  NPWP Perusahaan
5. Copy  KTP Direktur Utama
6. Copy Kartu Keluarga Direktur Utama jika Direktur Utama
seorang wanita
7. Copy SIUP
8. Asli TDP yang lama ( untuk perubahan/daftar ulang TDP)
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah


surat izin untuk dapat melaksanakan
kegiatan usaha perdagangan. Setiap
perusahaan, koperasi, persekutuan maupun
perusahaan perseorangan, yang melakukan
kegiatan usaha perdagangan wajib
memperoleh SIUP yang diterbitkan
berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku
di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Syarat SIUP

1. Copy seluruh Akta Perusahaan, mulai dari Akta Pendiriran


sampai dengan    Akta Perubahan terakhir
2. Copy seluruh SK/Pelaporan dari Depkumham
3. Copy NPWP Perusahaan
4. Copy TDP ( Untuk perubahan / daftar ulang SIUP )
5. Copy KTP Direktur Utama
6. Copy Kartu Keluarga Direktur Utama jika Direktur Utama
seorang wanita
7. ASLI Surat Keterangan Domisili Perusahaan
8. ASLI SIUP yang lama (untuk perubahan/daftar ulang SIUP)
9. Pas Photo Direktur Utama, 3×4 = 2 lbr berwarna

Anda mungkin juga menyukai