(Gaya Lorentz)
F = Gaya
B = Kerapatan fluks
I = Arus
L = Konduktor
ns f = frekuensi sumber
p = jumlah kutup
P
2. Medan putar stator akan memotong
konduktor yang
terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada
kumparan rotor akan timbul tegangan induksi
( ggl ) sebesar
E2 s 4,44 fN
E = tegangan induksi ggl
f = frekkuensi
N = banyak lilitan
Q = fluks
3. Karena kumparan rotor merupakan
kumparan rangkaian tertutup, maka
tegangan induksi akan menghasilkan
arus ( I ).
4. Adanya arus dalam kumparan rotor akan
menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya
F pada rotor cukup besar untuk memikul
torsi beban, maka rotor akan berputar
searah dengan arah medan putar stator.
6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada,
n s nr 1200 1140
s
ns 1200
60
0,05 atau 5%
1200
Kecepatan putar rotor bila s = 0,02
ns nr nr
s 1
ns ns
nr
0,02 1
1200
nr (1 0,02) x1200
1176 rpm