Anda di halaman 1dari 12

SURVEY STIGMA PADA ODHA

TINGKAT IIA
DOSEN PENGAMPU:
Ns.Lenni Sastra, S.Kep, M.S
Kelompok 4
Dwi Nur Sakinah (191211524)
Mai Yulia Vani (191211537)
Mitakheny Megalasa (191211539)
Monika Aresta (191211540)
Ririd Corgus Deno (191211553)
Syerli Kurnia Putri (191211556)
Yovella Valviola (191211560)
Viona Emelia Dewi (191211561)
A. Sasaran
Masyarakat sekitar
B. Tujuan
1. Untuk mrngetahui seberapa pengetahuan
masyrakat atau pandangan masyarakat terhadap
odha.
2. Untuk mengetahui gambaran risiko penyakit
HIV-AIDS, yang diakibatkan oleh perilaku manusia
dan sebagai perencanaan program .
C. Grafik Hasil Laporan
D. Hasil Penelitian
Hasil survey penelitian tentang stigma pada ODHA yang di lakukan secara online
( google form) terhadap sebagian besar Mahasiswa yang berusia sekitar 19- 20
tahun , yaitu sebagian besar jawaban yang di dapatkan adalah TS (Tidak Setuju)
dan Setuju, dari beberapa pertannyaan yang di berikan.
Pada pertannyaan pertama sekitar 50% jawaban tertinggi setuju, pertannyaan 2
dan 3 70 % jawaban tertinggi TS ( tidak setuju), pertannyaan ke 4, 55 % jawaban
tertinggi tidak setuju dan ada yang setuju, pertannyaan ke 5, 55 % TS tidak
setuju, pertannyaan ke 6 55 % sangat tidak setuju, pertannyaan 7-8 jawaban
tertinggi sekitar 70% tidak setuju, pertannyaan ke 9 jawaban tertinggi setuju,
pertannyaan ke 10 -12 jawaban tertinggi TS,pertannyaan ke 13 setuju,
pertannyaan 14- 15 TS, pertanyaan 16 setuju,pertannyaan ke 17-18 70 % TS,
pertannyaan ke 19 70 % setuju, pertannyaan ke 20 75 % TS, pertannyaan ke 21
70 % setuju, pertannyaan 22-23 70 % TS, pertannyaan ke 24 70% setuju, 25-27
70% TS, pertanyaan 28 50 % setuju. Pertannyaan 29 50% TS, dan pertannyaan ke
30 70% setuju .
Kesimpulan
Dari hasil survey para responden karena jawaban dari beberapa pertanyaan ada
yang menjawab sebagian besar tidak setuju dan setuju ini menunjukkan beberapa
dari masyarakat tidak mengetahui penularan HIV/AIDS dan ada sudah mengetahui
apa itu tentang HIV/AIDS dan cara penularannya, dalam sosialisasi ada yang tetap
berinteraksi dengan ODHA dan ada juga yang enggan dengan hal ini disebabkan
kurang pengetahuan tentang HIV/AIDS, masyarakat sangat perlu edukasi tentang
penyakit HIV/AIDS dan ini lah faktor dari stigma masyarakat terhadap ODHA.
Kelompok ODHA di Indonesia masih mengalami diskriminasi dari aspek sosial dan
kebudayaan. Keberadaannya masih belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat
yang pada umumnya menjunjung norma budaya dan nilai agama dalam
kesehariannya. Diskriminasi yang ditunjukan merupakan pelanggaran hak asasi
manusia sudah diakui oleh dunia internasional merupakan tindakan yang terkutuk
dan tidak manusiawi. Akan tetapi, persepsi tersebut belum sepenuhnya bisa di
terapkan diseluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Sehingga, kelompok ODHA
masih di anggap ‘aib’ dan hukuman atas perbuatan tidak bermoral termasuk seks
bebas. Hal tersebut sebagai catatan bahwa pelangaran hak dasar yang diwarnai
dengan diskriminasi dan kekerasa masih ada di Indonesia sehingga melahirkan
tuntuan dari krlompok ODHA untuk mempromosikan dan mensosialisasikan hak
dasarnya kepada masyarakat dengan harapan agar terciptanya kondisi dimana
kelompok moniritas ini bisa diterima di masyarakat luas.
Saran
Setelah melakukan penelitian ini, penulis ingin memberikan pandangannya
terhadap hak dasar ODHA di Indonesia. Menjadi ODHA di Indonesia terlihat
sangat berat, disatu sisi para ODHA masih sulit untuk menerima kenyataan
bahwa dirinya mendapatkan balasan atas perbuatan pada masa lalu,
ditambahkan dengan ketakutan untuk mengekspresikan dirinya. Bahkan
untuk sekedar memeriksakan dirinya saja mereka cenderung sembunyi-
sembunyi layaknya seorang kriminal yang siap dihakimi masa. Stigma dan
diskriminasi masih terjadi sampai detik ini, khusunya di daerah atau kota-
kota kecil, penyedia layanan bagi ODHA yang seharusnya memberikan
pelayanan, pengobatan dan konseling justru ikut turut serta dalam
terjadinya diskriminasi dan kesalahpahaman terhadap status ODHA yang
dianggap “aib” masih begitu kental dipikiran masyarakat. Saran yang ingin
penulis sampaikan adalah sebagai masyarakat kita harus lebih teliti dalam
menghadapi atau berinteraksi dengan ODHA atau orang yang rentan terkena
HIV/AIDS. Kita sebagai masyarakat harus lebih pintar dan buka mata
mengenai HIV/AIDS itu sendiri, mulai dari cara pencegahannya maupun cara
penularannya. Agar kita tidak melakukan tindak diskriminasi terhadap ODHA
karena semua kualitas hidup manusia tidak hanya ditentukan oleh status
kesehatannya.
Terimakasih 🙏😊

Anda mungkin juga menyukai