Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah bergerak cepat mendirikan Pos
Pengendalian terpadu ( Posko Data dan Informasi serta Logistik dan
Ketenagaan) pada hari I kejadian (tgl 1 Januari 2020) pkl 12.30 wib dan
penetapan jalur komando, serta langsung berkoordinasi dengan Tim dari Pusat
Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Koordinasi juga dilakukan secara
kontinu dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta untuk mendapatkan data lokasi
kejadian terupdate dan korban terdampak, sekaligus membandingkan dengan
data perkiraan sebelumnya.
Pemenuhan Peran Sub Klaster Kesehatan
1. Subklaster Pelayanan Kesehatan:
Dalam waktu kurang dari 1x24 jam Dinas Kesehatan telah mampu mengkoordinasikan pembentukan
posko kesehatan (statis) dan penugasan tim kesehatan (EMT) di 5 wilayah Kota terdampak. Data yang
masuk pada tgl 1 Januari 2020 pkl 19.30, sudah berdiri 48 Pos Kesehatan dari 102 Pos pengungsian yang
terdata di Dinas Kesehatan.
Optimalisasi kesiapan dukungan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) sebagai early
warning system untuk banjir
Pos pelayanan kesehatan dinamis (mobile) juga dilakukan pada beberapa lokasi pengungsian
Koordinasi dan sosialisasi nomor 112 / 119 (AGD Dinkes Prov. DKI Jakarta)
Melakukan tindakan triage, pelayanan kesehatan gadar, pemeriksaan kesehatan dan rujukan, serta
pelaporan kasus penyakit melalui EIS (pada tgl 2 Januari pagi sudah masuk data pasien sejumlah 825
kasus, dan per tanggal 9 Januari 2020 sudah lebih dari 17000 input data)
2. Logistik kesehatan
Sejak hari I telah didirikan posko logistik di Dinkes dengan tugas mengkoordinasikan :
Obat-obatan, bahan habis pakai, alat kesehatan
Tenaga kesehatan medis dan non-medis
Jaminan pembiayaan kesehatan
Pelayanan kesehatan dasar
Pemetaan dan penghitungan ulang kebutuhan SDM, obat dan alat kesehatan untuk penduduk
terdampak banjir
Koordinasi lintas sektor terkait kebutuhan yang belum dapat terpenuhi untuk penanganan
krisis kesehatan penduduk
Kit kesehatan ibu dan anak
Desinfektan
Perahu karet