Anda di halaman 1dari 49

Oleh

Mursalim

Sel
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

• Apa itu sel.???


 Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup yang membentuk
struktur dan fungsi tertentu.
 Tempat terselenggaranya fungsi kehidupan
 Manusia dewasa  75 triliun sel
 Ukuran, bentuk & fungsi bervariasi
 Ovum  140 m
 Eritrosit  7.5 m
 Sel otot polos  20 – 500 m
MAKHLUK HIDUP

BERDASARKAN JUMLAH
SEL

BER SEL SATU/TUNGGAL


BANYAK SEL
(UNISELULER/MONOSELU
(MULTISELULER)
LER)

AMOEBA, TUMBUHAN, HEWAN,


BAKTERI MANUSIA,DLL
BAGIAN-BAGIAN SEL

BAGIAN YANG BERSIFAT HIDUP


(PROTOPLASMA) TERDIRI ATAS INTI BAGIAN YANG BERSIFAT MATI TERDIRI
SEL, SITOPLASMA DAN ORGANEL- ATAS DINDING SEL DAN VAKUOLA
ORGANEL

DINDING SEL
Berfungsi sebagai pelindung dan pemberi
SITOPLASMA Cairan yang berada bentuk, hanya dimiliki : bakteri, cendawan,
diluar inti sel terdiri atas air dan zat- ganggang, dan tumbuhan.
zat terlarut serta berbagai macam
organel sel hidup MEMBRAN PLASMA
Pembatas sel dari lingkungan luar bersifat
semi permeabel, dimiliki semua sel

VAKUOLA rongga bulat berisi senyawa kimia


atau sisa metabolisme.
SEL BERDASARKAN
MEMBRAN INTI

SEL PROKARIOTIK SEL EUKARIOTIK


(BELUM MEMILIKI (SUDAH MEMILIKI
MEMBRAN INTI) MEMBRAN INTI)

TUMBUHAN, HEWAN,
BAKTERI, MONERA CENDAWAN,
PROTISTA
SEL

 Ada dua kelompok yaitu :


1. Sel prokariotik
2. Dan eukariotik
Pro : sebelum Karyom artinya inti : Bukan
berarti bahwa sel Prokariotik tdk memiliki
inti tapi memiliki materi inti yg tersebar di
dalam sitoplasma
Eu dan karyom : sungguh atau benar : artinya
memiliki inti sel
Struktur sel
1. Membran Sel
 Merupakan pemisah antara lingkungan luar sel dan dalam sel atau
media keluar-masuknya zat dari dalam dan ke dalam sel. Membran sel
bersifat semipermeabel dan selektifpermiabel karena hanya dapat
dilalui zat-zat tertentu.
Fungsi Membran Sel
 Sebagai sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan luar sel
 Sebagai reseptor
 Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia, misalnya respirasi sel.
 Sebagai pengontrol transportasi zat dari dalam keluar sel, maupun dari
luar ke dalam sel
 Sebagai pelindung sel
 Menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion, dan membuang sisa
metabolisme yang bersifat racun.
2. Sitoplasma
• Sitoplasma atau cairan sel adalah matriks yang terdapat diantara Membran
plasma dan nukleus. Tersusun atas sitosol yang bersifat koloid dan organel-
organel sel. Ukuran koloid 0,001 – 0,1 mikron, dengan adanya koloid
memungkinkan sitoplasma berada dalam dua fase yaitu fase gel (setengah
padat) dan fase sol (encer).
Fungsi Sitoplasma
• Tempat penyimpanan jenis bahan bereaksi kimia yang digunakan untuk
metabolisme sel, seperti enzim, ion, gula, lemak dan protein.
• Tempat terjadinya metabolisme sitosolik.
• Fasilitator bagi organel tertentu agar dapat bergerak.
• Tempat proses pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein
dan Nukelotida.
• menjamin berlangsungnya pertukaran zat, untuk menjaga berlangsungnya
metabolisme dengan baik.
• Sitoplasma digunakan sebagai tempat bagi jaringan filamen protein yang disebut
sitoskeleton. Sitoskeleton ini akan membantu mempertahankan bentuk dan
konsistensi sel.
Organel lain dari sel
1. Nukleus, yang berfungsi sebagai pengendali atas produksi
sel baru, memberi perintah untuk pembentukan zat kimia
untuk sel dan juga mengatur sifat genetika serta
perkembangannya,
2. Retikulum Endoplasma (RE), memiliki fungsi dalam proses
sintesis protein, lemak dan juga sedikit hormon,
3. Mitokondria, berfungsi untuk meningkatkan terjadinya
respirasi seluler pada tubuh dimana hal ini mampu
menghasilkan energi,
4. Badan Golgi, memiliki fungsi sebagai tempat menampung,
memodifikasi dan juga mentransfer molekul dalam sel,
5. Lisosom, fungsinya adalah untuk mencerna setiap
makromolekul dengan cara intraseluler. Karena fungsi
ini lisosom dianggap sebagai alat pertahanan sel,
6. Sitoskeleton, memiliki fungsi sebagai penyusun flagela,
sentriol dan juga silia, pada umumnya zat ini sangat
berguna untuk pergerakan sel tubuh,
7. Mikrofilamen, memiliki fungsi untuk melakukan
kontraksi pada sel-sel otot apabila mendekat dan bila
mereka menjauh akan terjadi relaksasi otot,
8. Filamen intermediet, dengan sifatnya yang liat zat ini
berfungsi dalam memperkuat bentuk sel yang sudah
ada serta menstabilkan posisi sebuah organel tertentu,
Sel Prokariotik

1. Bakteri
2. Ganggang biru (Cyanobakteria
 Pengertian dan perbedaan dari sel prokariotik
dan eukariotik – Sel adalah sesuatu yang
pasti ada didalam tubuh makhluk hidup, baik
itu manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sel
sel yang terdapat didalam tubuh makhluk
hidup itu berbeda beda antara makhluk hidup
dari jenis hewan, jenis tumbuhan, maupun
manusia. Jika kita membahas tentang sel,
kita harus tau bahwa sel ada dua macam
yaitu sel prokariotik dan juga sel eukariotik
Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

• Membran inti : Eukariot memiliki membran inti


sedangkan prokariot tidak .
• DNA : Pada eukariot terdapat intron (tempat
pembentuk) sedangkan prokariot tidak .
• Kromosom : Pada kromosom eukariot terdapat
histon sedangkan prokariot tidak .
• Ukuran : Prokariot lebih kecil dari eukariot .
• Ribosom : Ukuran ribosom prokariot lebih kecil dari
eukariot .
• Organel : Eukariot memiliki organel bermembran
sedangkan prokariot tidak punya .
Perbedaan
• Sel hewan
 Sel tumbuhan
 Sel tumbuhan lebih besar daripada • Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
sel hewan. • Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
 Mempunyai bentuk yang tetap.
• Tidak mempunyai dinding sel [cell wall].
 Mempunyai dinding sel [cell wall]
• Tidak mempunyai plastida.
dari selulosa.
 Mempunyai plastida. • Tidak mempunyai vakuola [vacuole], walaupun
terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki
 Mempunyai vakuola [vacuole] atau vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki
rongga sel yang besar. tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah
vesikel atau [vesicle].
 Menyimpan tenaga dalam bentuk
butiran (granul) pati. • Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul)
glikogen.
 Tidak Mempunyai sentrosom
• Mempunyai sentrosom [centrosome].
[centrosome].
 Tidak memiliki lisosom [lysosome].. • Memiliki lisosom [lysosome].
Nukleus lebih kecil daripada vakuola.• Nukleus lebih besar daripada vesikel.
Struktur sel Prokariotik
 Semua sel prokariotik memiliki membran plasma (ingat
membran plasma, bukan membran inti), nukleoid
(berupa DNA atau RNA), dan sitoplasma yang
mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak mempunyai
membran inti, maka bahan inti yang berada dalam sel
mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Ciri
lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem
endomembran (membran dalam), seperti retikulum
endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel
prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan
kloroplas, yaitu mesosom dan kromatofor.
• Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung sel di
luar membran selnya. Jika selubung tersebut
mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari
karbohidrat atau kompleks karbohidrat-protein,
peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel.
Kebanyakan bakteri memiliki suatu membran luar yang
menutupi lapisan peptidoglikan, dan ada pula bakteri
yang memiliki selubung sel dari protein. Sementara itu,
kebanyakan selubung sel arkea berbahan protein,
walaupun ada juga yang berbahan peptidoglikan.
Selubung sel prokariota mencegah sel pecah akibat
tekanan osmotik pada lingkungan yang memiliki
konsentrasi lebih rendah daripada isi sel
• Sejumlah prokariota memiliki struktur lain di luar
selubung selnya. Banyak jenis bakteri memiliki lapisan
di luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu
sel bakteri melekat pada permukaan benda dan sel
lain. Kapsul juga dapat membantu sel bakteri
menghindar dari sel kekebalan tubuh manusia jenis
tertentu. Selain itu, sejumlah bakteri melekat pada
permukaan benda dan sel lain dengan benang protein
yang disebut pilus (jamak: pili) dan fimbria (jamak:
fimbriae). Banyak jenis bakteri bergerak menggunakan
flagelum (jamak: flagela) yang melekat pada dinding
selnya dan berputar seperti motor.
Susunan sel prokariotik

1. Dinding Sel
 Dinding sel tersusun atas peptidoglikan,
polisakarida, lemak, dan protein. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi
bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat
pori-pori sebagai jalan keluar masuknya
molekul-molekul.
2. Membran Plasma
 Membran plasma atau membran sel tersusun
atas molekul lemak dan protein. Fungsinya
sebagai pelindung molekuler sel terhadap
lingkungan di sekitarnya dengan jalan
mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari
dan ke dalam sel. Membrane sel sebagai
interfase antara mesin-mesin di bagian
dalam sel dan fluid cair yang membasahi
semua sel
Gambar Membran Plasma

Glikoprotein
(mengikat molekul sel tetangga)

Kepala (Fosfat)  Hidrofilik

Ekor (Lipid)  Hidrofobik

Protein integral
(protein yang terbenam)

Protein periferal
(protein menempel)
3. Mesosom
 Pada tempat tertentu, membran plasma
melekuk ke dalam membentuk mesosom.
Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan
sebagi penghasil energi. Biasanya mesosom
terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk
pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada
membran mesosom terdapat enzim-enzim
pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi
oksidasi untuk menghasilkan energi.
4. Sitoplasma
 Sitoplasma tersusun atas air, protein,
lemak, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-
enzim digunakan untuk mencerna
makanan secara ekstraseluler dan untuk
melakukan proses metabolisme sel.
Metabolisme terdiri dari proses
penyusunan (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) zat-zat.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL

Sitoplasma
Cairan yang berada diluar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai
macam organel sel hidup, organel dalam sitoplasma antara lain :

Retikulum Endoplasma (RE)


berupa saluran-saluran yang
dibentuk oleh membran RE

RE halus dan RE kasar.


Pada RE kasar terdapat
ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.

RE halus tidak terdapat


ribosom, berfungsi sebagai
tempat sintesis lipid.
5. Ribosom
 Ribosom merupakan organel tak
bermembran tempat berlangsungnya sintesis
protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter
antara 15-20 nm (1 nanometer = 10-9 meter).
Di dalam sel bakteri terkandung 15.000 butir
ribosom, atau sekitar 25% dari massa total sel
bakteri.
b. Ribosom
•b. Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan
dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE
kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma.
•Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA
 ribosom  (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut 
Ribonukleoprotein atau RNP). Fungsi Organel inimenerjemahkan 
mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein)
menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses 
translasi.
6.Nukleus
Dibatasi oleh sepasang membrane. Selubung yg
terbentuk tdk sinambung, dan mengandung
pori-pori. Di dalam membrane nuclear
terdapat medium setengah cairan (semifluida)
yg didalamnya kromosom tersuspensi.
Biasanya kromosom ini tampak sebagai
struktur memanjang dan tidak mudah diamati
dgn Mikros cahaya. Secara kimia kromosom
terjadi dari DNA dan protein. Protein2 utama
yg berasosiasi dgn kromosom ialah histon,
yaitu protein dasar.
 Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic
acid, disingkat DNA) merupakan
persenyawaan yang tersusun atas gula
deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen.
DNA berfungsi sebagai pembawa informasi
genetik, yakni sifat-sifat yang harus
diwariskan kepada keturunan. Karena itu
DNA disebut sebagai materi genetik.
.Nukleus (Inti sel)
dibatasi oleh membran inti,
mengandung benang-benang
kromatin dan nukleolus (anak inti
sel). Membran inti terdiri atas dua
lapis dan mempunyai pori. Benang-
benang kromatin akan memendek
pada waktu proses pembelahan sel
membentuk kromosom. Nukleus
berfungsi mengatur segala aktivitas
yang terjadi dalam
7. RNA
 Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat
RNA) merupakan persenyawaan hasil
transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA.
Jadi, bagian tertentu DNA melakukan
transkripsi (mengopi diri) membentuk RNA.
RNA membawa kode-kode genetik sesuai
dengan pesanan DNA. Selanjutnya kode-
kode genetik itu akan diterjemahkan dalam
bentuk urutan asam amino dalam proses
sintesis protein.
8. Flagela dan Pili
 Beberapa bakteri memiliki flagela yang
berfungsi untuk pergerakan. Hal ini
dibuktikan dengan percobaan, yaitu jika
flagelanya dipotong, bakteri tidak dapat
bergerak. Beberapa bakteri memiliki pili di
permukaan tubuhnya. Pili lebih pendek dari
flagela, bentuknya seperti benang. Fungsi pili
bagi bakteri adalah untuk menempel saat
melakukan reproduksi.
SEL EUKARIOT
• Tidak seperti prokariota, sel eukariota (bahasa
Yunani, eu, 'sebenarnya' dan karyon) memiliki
nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga
100 µm, sepuluh kali lebih besar daripada bakteri.
Sitoplasma eukariota adalah daerah di antara
nukleus dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari
medium semicair yang disebut sitosol, yang di
dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk
dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak
dimiliki prokariota. Kebanyakan organel dibatasi
oleh satu lapis membran, namun ada pula yang
dibatasi oleh dua membran, misalnya nukleus
Sel Eukariot
• Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel
eukariota, yaitu
1. mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel
terjadi;
2. retikulum endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis
glikoprotein dan lipid;
3. badan Golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat
tujuannya
4. peroksisom, tempat perombakan asam lemak dan asam amino.
Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan benda
asing yang dimasukkan oleh sel, ditemukan pada sel hewan, tetapi
tidak pada sel tumbuhan. Kloroplas, tempat terjadinya fotosintesis
MEMBRAN
• Membran sel yang membatasi sel disebut
sebagai membran plasma dan berfungsi
sebagai rintangan selektif yang memungkinkan
aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup
untuk melayani seluruh volume sel. Membran
sel juga berperan dalam sintesis ATP,
pensinyalan sel, dan adhesi sel
• Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang
terbentuk dari molekul lipid dan protein
• Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya
dapat bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul
lipid membran tersusun dalam dua lapis dengan tebal
sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi kebanyakan
molekul hidrofilik. Molekul-molekul protein yang
menembus lapisan ganda lipid tersebut berperan dalam
hampir semua fungsi lain membran, misalnya mengangkut
molekul tertentu melewati membran. Ada pula protein
yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadi
reseptor yang mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi
dalam lingkungan sel. Diperkirakan bahwa sekitar 30%
protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan protein
membran
NUKLEUS
• Nukleus mengandung sebagian besar gen yang
mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen
terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan
diameter rata-rata 5 µm, organel ini umumnya adalah
organel yang paling mencolok dalam sel eukariota.
Kebanyakan sel memiliki satu nukleus, namun ada
pula yang memiliki banyak nukleus, contohnya sel
otot rangka, dan ada pula yang tidak memiliki
nukleus, contohnya sel darah merah matang yang
kehilangan nukleusnya saat berkembang.
• Selubung nukleus melingkupi nukleus dan
memisahkan isinya (yang disebut nukleo plasma)
dari sitoplasma. Selubung ini terdiri dari dua
membran yang masing-masing merupakan
lapisan ganda lipid dengan protein terkait.
Membran luar dan dalam selubung nukleus
dipisahkan oleh ruangan sekitar 20–40 nm.
Selubung nukleus memiliki sejumlah pori yang
berdiameter sekitar 100 nm dan pada bibir setiap
pori, kedua membran selubung nukleus menyatu
• Di dalam nukleus, DNA terorganisasi bersama
dengan protein menjadi kromatin. Sewaktu sel
siap untuk membelah, kromatin kusut yang
berbentuk benang akan menggulung, menjadi
cukup tebal untuk dibedakan melalui
mikroskop sebagai struktur terpisah yang
disebut kromosom
• Struktur yang menonjol di dalam nukleus sel
yang sedang tidak membelah ialah nukleolus,
yang merupakan tempat sejumlah komponen
ribosom disintesis dan dirakit. Komponen-
komponen ini kemudian dilewatkan melalui
pori nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya
bergabung menjadi ribosom. Kadang-kadang
terdapat lebih dari satu nukleolus, bergantung
pada spesiesnya dan tahap reproduksi sel
tersebut
RIBOSOM
• Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel
dengan laju sintesis protein yang tinggi memiliki banyak
sekali ribosom, contohnya sel hati manusia yang memiliki
beberapa juta ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas
berbagai jenis protein dan sejumlah molekul RNA
Ribosom eukariota lebih besar daripada ribosom
prokariota, namun keduanya sangat mirip dalam hal
struktur dan fungsi. Keduanya terdiri dari satu subunit
besar dan satu subunit kecil yang bergabung membentuk
ribosom lengkap dengan massa beberapa juta dalton
• Pada eukariota, ribosom dapat ditemukan bebas di
sitosol atau terikat pada bagian luar retikulum
endoplasma. Sebagian besar protein yang diproduksi
ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol,
sementara ribosom terikat umumnya membuat
protein yang ditujukan untuk dimasukkan ke dalam
membran, untuk dibungkus di dalam organel tertentu
seperti lisosom, atau untuk dikirim ke luar sel.
Ribosom bebas dan terikat memiliki struktur identik
dan dapat saling bertukar tempat. Sel dapat
menyesuaikan jumlah relatif masing-masing ribosom
begitu metabolismenya berubah
Retikulum endoplasma
• Retikulum endoplasma merupakan perluasan
selubung nukleus yang terdiri dari jaringan
(reticulum = 'jaring kecil') saluran bermembran
dan vesikel yang saling terhubung. Terdapat
dua bentuk retikulum endoplasma, yaitu
retikulum endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus.
• Retikulum endoplasma kasar disebut demikian
karena permukaannya ditempeli banyak ribosom.
Ribosom yang mulai mensintesis protein dengan
tempat tujuan tertentu, seperti organel tertentu
atau membran, akan menempel pada retikulum
endoplasma kasar. Protein yang terbentuk akan
terdorong ke bagian dalam retikulum
endoplasma yang disebut lumen. Di dalam lumen,
protein tersebut mengalami pelipatan dan
dimodifikasi, misalnya dengan penambahan
karbohidrat untuk membentuk glikoprotein.
Proses pengambilan (intake) bahan gizi oleh
sel
1. Proses diffusi pasif (Passive diffusion)
Proses difusi pasif merupakan fenomena dimana molekul
bergerak dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah yang disebabkan oleh pergolakan suhu, difusi pasif
membutuhkan perbedaan konsentrasi yang tinggi. Proses
difusi pasif hanya terjadi pada beberapa molekul misalnya
gliserol, H2O2, O2 dan CO2. Difusi pasif terdiri dari transport
melalui matriks membran dan transport melalui kanal
(channel), kanal terdiri dari dua macam yaitu kanal terbuka
(pori) dan kanal tertutup (gated channel) yang terbuka pada
keadaan tertentu yang dibagi menjadi dua yaitu ligand-gated
channel dan voltage-gated channel
2. Diffusi dengan perantara (Facilitated diffusion)
Difusi pasif melibatkan molekul pembawa untuk
meningkatkan kecepatan difusi, berbeda dengan
difusi pasif, pada difusi dengan perantara tidak
membutuhkan konsentrasi yang terlalu tinggi
sehingga terjadi proses difusi, kecepatan difusi
akan tetap mendatar saat protein carrier pembawa
sudah jenuh (ketika terjadi pengikatan dan
transport molekul secara secepat mungkin), pada
umumnya lebih penting pada eukariot
dibandingkan prokariot.
3. Transport aktif (Active transport)
Transport aktif digunakan untuk memindahkan molekul ke
dalam sel ketika konsentrasi zat terlarut meningkat
(pergerakkan melawan konsentrasi yang tinggi) yang harus
dibantu oleh energy yang berasal dari metabolism, terutama
dari ATP.
Karakteristik transport aktif: kecepatan pengambilan
mengalami kejenuhan , memerlukan proses pengeluaran
energy metabolik, dapat memusatkan molekul dalam sel ketika
konsentrasi dalam sel lebih tinggi dari luar sel. Transporter
ikatan ATP untuk melawan konsentrasi tinggi, dilaporkan
terjadi pada bakteri, archae dan eukariot. Kekuatan proton
dapat pula dipakai untuk kekuatan transport aktif, adapun tipe
transport aktif:
Ciri-ciri transport aktif:
• Molekul bergerak dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi
• Disertai dengan hidrolisis ATP ADP +
Energi
• Melibatkan protein perantara yang
diposporilasi
4. Translokasi
• Merupakan proses pengangkutan molekul
melalui modifikasi agar dapat melalui
membran sel
5. Pengangkutan oleh zat besi
• Pengangkutan oleh zat besi melalui
mekanisme sekresi siderophore yang
membentuk komplek bersama ion ferri yang
bersifat tidak larut kemidian dibawa menuju
ke sel

Anda mungkin juga menyukai