Anda di halaman 1dari 50

SEL SEL DARAH

OLEH
MURSALIM
Darah
Merupakan → CAIRAN TUBUH YANG TERDAPAT PADA
JANTUNG & PEMBULUH DARAH CAIRAN LAINNYA:
□JARINGAN : TERDAPAT DALAM JARINGAN
□LYMPH: TERDAPAT PD PEMBULUH LYMPH
□SINOVIAL: TERDAPAT DI ANTARA SENDI
□SEREBROSPINAL (CEREBROSPINAL): YANG
TERDAPAT PD OTAK BESAR (SEREBRUM) &
MEDULA SPINALIS (poros tulang belakang)
□ENDOLIMPH & PERILIMPH: TERDAPAT DI DALAM
TELINGA (RUMAH SIPUT) UNTUK KESEIMBANGAN
Pembagian Darah
Plasma darah 55 %
Sel-sel darah 45 %
 SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)
 SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)
 KEPING-2 DARAH (THROMBOSIT
Fungsi Darah
1. TRANSPORTASI
a. yg berhubungan dg respirasi;
b. yg berhubungan dg nutrisi (makanan);
c. yg berhubungan dg ekskresi;
d. yg berhubungan dg regulasi
2. REGULASI KESEIMBANGAN pH DARAH (7.0-7.2)
mengentalkan darah karena mempunyai plasma protein
(albumin, fibrinogen, globulin)
3. REGULASI KESEIMBANGAN Darah dg jaringan
4. MENCEGAH PENDARAHAN (TROMBOSIT)
5. PERTAHANAN TUBUH (LEKOSIT)
Pendahuluan
Darah mempunyai fungsi utama sebagai alat
transportasi dimana darah dipompa oleh jantung dan
dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah
 Plasma adalah bagian cair darah dan sebagian besar
tersusun oleh air. Sekitar 91% plasma darah terdiri atas
air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari
protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan
antibodi), garam mineral, dan zat-zat yang diangkut
darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan
hormon).
Pendahuluan
 Sel darah putih atau leukosit ialah sel yang
membentuk suatu komponen pada darah. Sel
tersebut mempunyai inti, Namun tidak
mempunyai bentuk sel yang tetap
Sel darah putih dalam setiap milimeter kubik darah
tersebut kurang lebih berjumlah 8.000(delapan ribu).
Tempat pembentukan sel darah putih tersebut
ialah pada sumsum merah tulang pipih, limpa, dan
juga kelenjar getah bening. Semua sel darah putih
tersebut mempunayi masa hidup antara 6(enam)
hingga 8(delapan) hari, tidak berwarna.
Sel Darah Putih atau lebih dikenal dengan nama
leukosit ini adalah sel yang membentuk komponen
darah. sel darah putih memiliki fungsi yang sangat
penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh kita,
Leukosit mempunyai ciri yang khas yaitu dia tidak
berwarna dan dapat bergerak secara amoebeid, dan
juga dapat menembus dinding kapiler/diapedesis.
selain itu di dalam tubuh manusia,sel darah putih ini
tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau
jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen
seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu
bergerak secara bebas dan berinteraksi dan
menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau
mikroorganisme penyusup.
Tubuh kita memang sangat membutuhkan sel darah
putih untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh
kita namun jika jumlah sel darah putih di dalam tubuh
kita melebihi batas kenormalan itu juga tidak baik untuk
tubuh kita. Jumlah sel darah putih normal pada tubuh
kita yaitu sekitar 5000 sampai 11000 namun rata-rata
jumlah sel darah putih pada orang sehat sekitar 8000 sel
darah putih.  Namun dalam kasus penyakit leukemia,
jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel darah
putih per/mm3 darah. Didalam tubuh kita sel darah putih
ini memiliki lima jenis, lima jenis sel darah putih ini yaitu
neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil dan basofil. dan
masing- masing jenis sel darah putih ini  memiliki fungsi
yang berbeda dalam tubuh kita, dan pada orang normal,
jumlah jenis sel darah putih berkisar antara:
Neutrofil: 3150-6200
 Limfosit: 1500 hingga 3000
 Monosit: 300 sampai 500
Eosinofil: 50 sampai 250
 Basofil: 15 sampai 50, per mikro liter darah.
Leukosit ini memang sangat penting bagi tubuh
namun jika diantara lima jenis sel darah putih ini
mengalami penigkatan kita harus waspada karena
jika jenis del darah ini meningkat ia tidak lagi
berfungsi untuk kekebalan tubuh kita namun bisa
menyebabkan penyakit. misalnya yaitu jika jumlah
neutrofil tinggi akan menunjukkan infeksi, kanker
atau stres fisik. Sementara jumlah limfosit yang
tinggi akan menunjukkan AIDS. Jumlah monosit dan
eosinofil tinggi biasanya menunjukkan infeksi
bakteri.
Fungsi Sel Darah Putih(Leukosit)
1. Berfungsi menjaga kekebalan tubuh sehingga tak
mudah terserang penyakit
2. Melindungi badan dari serangan mikroorganisme
pada jenis sel darah putih granulosit dan monosit
3. Mengepung darah yang sedang terkena cidera
atau infeksi
4. Menangkap dan menghancurkan organisme hidup
5. Menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda
lain atau bahan lain seperti kotoran, serpihan-
serpihan dan lainnya.
Fungsi Sel Darah Putih(Leukosit)
6. Mempunyai enzim yang dapat memecah protein
yang merugikan tubuh dengan menghancurkan
dan membuangnya
7. Menyediakan pertahanan yang cepat dan juga
kuat terhadap penyakit yang menyerang.
8. Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal
dari dinding usus melalui limpa lalu menuju ke
pembuluh darah
9. Pembentukan Antibodi di dalam tubuh.
Basofil adalah jenis sel darah putih yang terutama
dirilis dalam jumlah besar ketika seseorang memiliki
reaksi alergi, karena melepaskan histamin, salah satu
zat kimia utama dirilis pada reaksi alergi. Juga, fungsi
sel darah putih ini dengan terlibat dalam respon
antigen dalam tubuh.
Basofil ialah sel darah putih yang berjumlah 0,01
sampai dengan 0,3% yang mengandung banyak
granula sitoplasmik yang berjumlah 2(dua) lobus dan
hyfa dapat bergerak ke jaringan tubuh pada suatu
kondisi tertentu. Basofil tersebut ialah bagian dari
granulosit, disaat teraktivasi, basofil tersebut akan
mengeluarkan suatu senyawa seperti kondroitin,
histamin, leukotriena, heparin, lisfospolipase, elastase
dan juga beberapa jenis ataupun macam sitokina.
Basofil mewakili kurang dari 3 persen dari sel-sel
darah putih. Basofil berperan dalam reaksi alergi
dengan melepaskan histamin, yang menyebabkan
pembuluh darah membesar. Basofil juga membantu
dalam memperbaiki luka dengan melepaskan
heparin, yang menunda pembekuan darah
sehingga lebih banyak sel dapat mencapai lokasi
luka.
fUNGSI
Neutrofil dikatakan salah satu sel pertama yang
keseluruhan pada tempat infeksi, akibatnya dimana
mereka sering dicap sebagai garis pertahanan
pertama dalam tubuh. Mereka menyerang bakteri
dan jamur yang masuk ke dalam tubuh dan sering
dibunuh dalam proses melawan patogen ini. Ini
terlibat dalam respon inflamasi akut dan bertindak
dengan fagositosis patogen dan sering dirinya
terbunuh dalam proses. Penurunan jumlah neutrofil
dikenal sebagai neutropenia
Neutrofil ialah sel darah putih yang mempunyai jumlah yang
besar ialah  sekitar 60% sampai dengan 70% sel darah putih
(leukosit) dan juga memiliki diameter dari 10 sampai 12
mikrometer, serta jugaNeutrofil memiliki 3 inti sel yang
berwarna merah kebiruan dan juga kelompok dari granula.
Neutrofil tersebut juga dikenal dengan leukosit
polimorfonuklear dikarenakan polimorfonuklear tersebut
mempunyai kesamaan dengan neutrofil disebabkan
karena mempunyai bentuk sel yang aneh. Neutrofil tersebut
dapat diketahui dengan cara melihat butiran yang ada
pada sitoplasma. Proses kerja dari Neutrofil tersebut ialah
membunuh bakteri dengan cara menelannya secara
langsung, proses tersebut disebut dengan fagositosis. proses
ini dapat diketahui dan juga ditemukan pada saat terdapat
luka yang bernanah. Neutrofil tersebut dapat bertahan hidup
6 sampai dengan 10 jam.
eosinofil adalah salah satu granulosit yang terutama terlibat
dengan infeksi parasit. Setiap peningkatan mendadak dalam
hitungan eosinofil biasanya menunjukkan adanya parasit
dalam tubuh. Mereka juga hadir dalam kelimpahan ketika
seseorang memiliki respon alergi terhadap sesuatu. Dengan
demikian, bila ada peningkatan jumlah sel darah putih
eosinofil, maka mungkin juga menunjukkan asma atau
demam.
Eosinofil ialah sel darah putih yang jumlahnya 7% dari seluruh
jumlah leukosit didalam tubuh kita yang memerangi parasit
multiseluler dan juga beberapa infeksi yang terjadi pada
hewan vertebrata . Eosinofil tersebut berdiameter 10 hingga
12 mikrometer. Jumlah eosinofil tersebut meningkat disaat
terjadi suatu asma, demam dan juga alergi yang membuat
jangka hidup eosinofil dengan antara 8 hari hingga 12 hari.
Eosinofil berguna atau berperan didalam melawan parasit
multiseluler dan juga merespon alergi
Eosinofil merupakan sel darah putih yang banyak
berpartisipasi dalam reaksi imunologi dan alergi. Oleh
karena itu penyebab eosinofil tinggi termasuk gangguan
imunologi seperti arthritis, reaksi alergi, infeksi parasit,
dan kondisi kulit seperti ruam kulit.
Limfosit
Limfosit ialah sel darah putih yang berjumlah 40 sampai
dengan 50% dari sel darah putih tersebut ialah yang jumlah
terbesar kedua. Menurut Merk, limfosit tersebut terbagi
dari sel T, sel B dan juga sel pembunuh alami. Sel T dan
juga sel pembunuh alami berperan didalam menyerang sel-
sel asing serta membuat racun sedangkan sel B yaitu
membuat anti bodi. Limfosit tersebut memiliki 1 nukleus dan
juga tidak motil. Fungsi secara umum limfosit ialah membuat
anti bodi dan juga menjaga kekebalan tubuh.
Limfosit terutama terlibat dalam pembuatan antibodi yang
dapat berikatan pada patogen sehingga untuk
menghancurkan mereka. Mereka juga memediasi respon
imun dan membunuh sel-sel tumor dan kanker.
Jumlah limfosit yang tinggi bisa disebabkan oleh
respon terhadap infeksi, terutama oleh virus.
Beberapa infeksi bakteri, seperti tuberkulosis,
juga dapat meningkatkan jumlah leukosit limfosit.
Bisa juga disebabkan oleh limfoma,  leukemia
limfositik akut atau kronis, penyakit Graves
(hipertiroid) dan penyakit Crohn (radang usus).
Monosit
Monosit juga bertindak atas patogen dan bantuan
neutrofil dalam melaksanakan fungsi mereka
Monosit ialah sel darah putih yang berjumlah 1 sampai
dengan 10% yang berubah menjadi makrofag didalam
memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh
dengan cara keluar dari aliran darah dan juga masuk ke
jaringan tubuh. Monosit tersebut memiliki waktu hidup
yang lebih lama dari pada neutrofil tersebut, Monosit
akan dapat tinggal dalam suatu aliran  darah selama 10
samapi dengan 20 jam. setelah itu monosit tersebut akan
tinggal didalam beberapa hari di dalam jaringan tubuh.
 Jenis lain dari leukosit termasuk makrofag,
yang fungsi utama adalah untuk menelan
patogen oleh fagositosis dan sel dendritik,
yang pada dasarnya membantu dalam
mengaktifkan limfosit ketika ada kebutuhan
untuk reaksi antigen.
CIRI-CIRI SEL DARAH PUTIH
(LEUKOSIT)
 Sel darah putih tersebut berjumlah kurang lebih 6 ribu-9 ribu butir
atau mm3
 Sel darah putih tersebut tidak memiliki warna ataupun tidak
berwarna
 Mempunyai inti sel ataupun nukleus
 Memiliki bentuk yang banyak atau juga dapat dikatakan bentuknya
tidak beraturan
 Dapat juga berubah bentuk
 Sel darah putih tersebut hanya dapat bertahan hidup antara 12
sampai dengan 13 hari
 Sel darah putih tersebut terbuat di dalam sumsum merah tulang
pipih, limpa, dan juga kelenjar getah bening
 Bergerak secara ameboid (seperti dengan amoeba)
 Dapat juga menembus dinding pembuluh darah
Fungsi sel Darah secara Umum
Alat trasportasi makanan, yang diserap dari saluran cerna
dan di edarkan ke seluruh tubuh
Alat transpor O2, yang di ambil dari paru-paru
Alat transpor bahan buangan dari ke jaringan ke alat-alat
ekskresi seperti paru-paru, ginjal dan kulit dan hati akan
diteruskan ke empedu dan saluran cerna sebagai tinja
Alat transport antara jaringan dari bahan-bahan yang
diperlukan oleh suatu jaringan lain. Hal ini jelas, misalnya
dalam transpor lipoprotein, Seperti lipoprotein tinggi atau
hing destilaty lipoprotein (HDL), lipoprotein destitas
rendah atau low destilaty lipoprotein (LDL) dan hormon..
lanjutan
Mempertahankan keseimbangan dinamis dalam tubuh,
termaksud di dalamnya ialah mempertahankan suhu tubuh,
mengatur keseimbangan asam–basa sehingga pH darah dan
cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya.
Mempertahankan tubuh dari agresi benda dan senyawa asing
yang umumnya selalu dianggap punya potensial
menimbulkan ancaman.
Nutrisi. Nutrient / zat gizi diabsorbsi dari usus, kemudian
dibawa dalam plasma ke hati dan jaringan – jaringan lain
yang digunakan untuk metabolisme.
Proteksi tubuh terhadap bahaya mikroorganisme, yang
merupakan fungsi sel darah putih
ERITROSIT
FUNGSI UTAMA Adalah untuk pertukaran gas.
Eritrosit membawa gas. Eritrosit membawa oksigen
dari paru menuju ke jaringan tubuh dam membawa
karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru
ERITROSIT

 Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan


mengandung hemoglobin. Jumlah sel darah
merah yang normal kurang lebih adalah 5 juta
sel/mm3 darah. Sel darah merah dibentuk pada
tulang pipih di sumsum tulang dan dapat hidup
hingga 120 hari.
 Fungsi sel darah merah: Megangkut sari-sari
makanan dan oksigen ke seluruh sel dan
jaringan tubuh. Oksigen diangkut oleh
Heimoglobin (Hb).
 Sel darah merah  atau yang juga dikenal dengan
nama eritrosit) ini di ambil dari Bahasa Yunani,
yaitu erythros yang berarti merah dan kytos
yang berarti selubung sel. sel darah merah ini
merupakan jenis sel darah yang paling banyak
terdapat dalam darah kita. Warnanya yakni
kuning kemerahan.dan warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak
mengandung oksigen dan warna merah ini
berasal dari hemoglobin yang membentuk
eritrosit. Sedangkan hemoglobin dibentuk oleh
zat besi.
Kita tidak bisa melihat sel darah merah dengan mata
telanjang. karena itulah kita harus menggunakna alat bantu
yakni mikroskop. jika kita melihat sel darah merah dengan
menggunkan miskroskop maka bentuk sel darah merah
terlihat berbentuk cakram/ kepingan bikonkaf dan tidak
mempunyai inti. Sel darah merah berdiameter sekitar 7,7 unit
(0,007 mm) dan tidak dapat bergerak. Terdapat sebanyak
kira-kira 5 juta sel darah merah di dalam 1 mm3 darah (41/2
juta).Dan Jumlah sel darah merah pada orang dewasa yaitu
2–3 × 1013 eritrosit setiap waktu (wanita memiliki 4-5 juta
eritrosit per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta.
Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang
memiliki kadar oksigen yang rendah maka cenderung untuk
memiliki sel darah merah yang lebih banyak)
Dalam klasifikasi hewan hewan bertulang belakang, eritrosit
inilah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan-
jaringan pada tubuh lewat darah. Hal inilah yang
membuatnya paling banyak terdapat pada komponen
pembentuk darah, karena manfaat oksigen ini digunakan
dalam metabolisme pada tubuh.

Dalam darah terdapat zat yang bertugas mengikat kadar


oksigen dalam darah yakni hemoglobin. Zat ini juga
menjadikan darah berwarna merah karena kandungan zat
besi yang merupakan unsur pembuatan hemoglobin. Pada
sistem pernafasan manusia, fungsi paru-paru akan
memberikan oksigen yang kemudian di ambil oleh
hemoglobin yang di bawa eritrosit. Kemudian bersamaan
dengan aliran darah melewati pembuluh kapiler, oksigen ini
dilepaskan ke seluruh bagian tubuh.
Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang
belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah
merah tidak terdapat nukleus. dan dalam pembentukan sel darah
merah didalam sumsum tulang belakang manusia terdapat
beberapa tahap yaitu:
Pertama, sel darah merah akan membesar dan berisi esame
namun tidak mengandung hemoglobin. Setelah itu, sel darah
merah mulai memuat hemoglobin dan kehilangan nukleusnya. 
Kedua, sel darah merah siap diedarkan melalui sirkulasi darah
dan beredar kurang lebih selama 114 – 115 hari. Jadi, lama
aktifnya sel darah merah tidak lebih dari 120 hari.
Dan yang terakhir sel darah merah akan dihancurkan dan mati.
Hemoglobin yang keluar dari sel darah merah yang mati tadi akan
terurai menjadi dua zat baru yaitu hematin yang mengandung zat
besi. Zat besi ini berguna untuk membentuk eritrosit baru.
Fungsi Sel Darah Merah
Ada beberapa fungsi dari sel darah merah didalam tubuh kita antara
lain yaitu: Penghantar Oksigen Keseluruh Tubuh Setelah dibentuk, sel
darah merah akan menyebar dan akan mengikat oksigen dari paru–
paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon
dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh
hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut
oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut
dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba
di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan
seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan
disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-
karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan
dikeluarkan di paru-paru.
Penentu Golongan Darah
Selain Berfungsi untuk menghantarkan oksigen sel darah
merah juga berfungsi dalam pembentukan golong darah
pada manusia. Penggolongan ini ditentukan oleh ada atau
tidaknya antigen bernama aglutinogen dalam sel darah
merah. Ada dua antigen yang telah dikenali dalam sel
darah merah, yaitu antigen A dan antigen B. Jadi, misalnya
seseorang akan digolongkan memiliki golongan darah A,
jika di dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan
plasma darahnya memiliki aglutinin β (anti-B).
Menjaga Sistem Kekebaln Tubuh Selain itu, eritrosit juga
berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh kita.Ketika
sel darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau
bakteri, maka Hemoglobin dalam sel darah merah akan
mengeluarkan radikal bebas yang bisa menghancurkan
dinding dan membran sel patogen, serta membunuh bakteri
yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri ini biasa disebut
membrane sel pathogen.

Membantu Pelebaran Pembuluh Darah Sel Darah Merah ini


juga memiliki fungsi dan kegunaan dalam pelebaran
pembuluh darah yakni sel darah merah akan melepaskan
senyawa S-nitrosothiol yakni saat hemoglobin
terdeoksigenasi sehingga pembuluh darah pun akan
melebar dan akan melancarkan arus darah supaya darah
segera menuju ke jaringan tubuh yang kekurangan oksigen.
Struktur
Sel darah merah berbentik cakram binokraf dengan
diameter sekitar 7,5 mikron, tebal tepi 2 mikron dan
bagian tengahnya 1 mikron atau kurang, tersusun atas
membran yang sangat tipis sehingga sangat mudah
terjadi diffusi oksigen, karbondioksida dan sitoplasma,
tetapi tidak mempunyai inti sel
eritrosit tampak bulat, berwarna merah, dan dibagian
tengahnya tampak lebih pucat, diebut central parrol
yang diameternya sepertiga dari seluruh bagian
eritrosit
Kelainan eritrosit
Mikrositik
Diameter < 6 µ, biasa disertai dengan warna pucat
(hipokromia). Pada pemeriksaan sel darah lengkap di
dapatkan MCV yang rendah. Sel ini dapat berasal dari
fragmentasi eritrosit yang normal. Ditemukan pada :
Anemia hemolitik, Anemia megaloblastik, Anemia
defesiensi besi, Keracunan tembaga , Anemia
sideroblasik, Hemosiderosis pulmoner idiopatik,
Anemia akibat penyakit kronik
Makrositik
Diameter rata-rata > 8 µ. MCV meningkat dan MCH
biasanya tidak berubah.
Ditemukan pada : Anemia megaloblastik
(Makroovalosit), Anemia aplastik /hipoplastik,
Malnutrisi, Anemia pernisiosa, Leukemia, Kehamilan,
Penyakit hati menahun, Retikulositosis.
Menurut kelainan ukuran warna
Hipokromia
Sebagai patokan untuk melihat warna eritrosit yang
mengambil warna normal disebut normokromia.
Hipokromia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi
Hb kurang dari normal sehingga sentral akromia melebar
( >1/2 sel ). Pada hipokromia yang berat lingkaran tepi
sel sangat tipis disebut dengan eritrosit berbentuk cincin
(anulosit). Hipokromia sering menyertai krositosis.
Ditemukan pada : Anemia defesiensi fe, Anemia
sideroblastik, Penyakit menahun (mis. Gagal ginjal
kronik), Talasemia, Hb-pati (C dan E).
Hiperkromik
Hiperkromik adalah eritrosit yang tampak lebih
merah /gelap dari warna normal. Keadaan ini kurang
mempunyai arti penting karena dapat disebabkan oleh
penebalan membrane sel dan bukan karena naiknya Hb
(Oversaturation). Kejenuhan Hb yang berlebihan tidak
dapat terjadi pada eritrosit normal sehingga true
hypercromia tidak dapat terbentuk.
Polikromasia
Polikromasia adalah eritrosit yang lebih besar dan
lebih biru dari eritrosit normal. Keadaan dimana
terdapat beberapa warna di dalam sebuah lapangan
sediaan apus. Misalnya ditemukan basophilic dan
asidofilic dengan kwantum berbeda-beda karena ada
penambahan retikulosit dan defek maturasi eritrosit.
Dapat ditemukan pada : Keadaan eritropoesis seperti
mielosklerosis,Hemopoesis ekstrameduler, Anemia
hemolitik, Anemia pasca perdarahan.
Menurut kelainan bentuk eritrosit
Poikilositosis
Disebut poikilositosis apabila pada suatu sediaan apus
ditemukan bermacam-macam variasi bentuk eritrosit.
Ditemukan pada : Anemia yang berat disertai
regenerasi aktif eritrosit atau hemopoesis
ekstramoduler,Eritropoesis abnormal (Anemia
megaloblastik , Leukemia, Mielosklerosis, dan
lainnya). Dekstruksi eritrosit di dalam pembuluh darah
(Anemia hemolitik)
Sferosit
Eritrosit yang berbentuk
lebih bulat, lebih kecil dan
lebih tebal dari eritrosit
normal atau tidak berbentuk
bikonkaf tetapi bentuknya
sferik dengan tebal 3 µ atau
lebih . Diameter biasanya
kurang dari 6,5 µ dan
kelihatan lebih hiperkromik
dan tidak mempunyai
sentral akromia.
Elliptosis (Ovalosit)
Bentuk sangat bervariasi seperti
oval , pensil dan cerutu dengan
konsentrasi Hb umumnya
tidak menunjukkan hipokromik.
Hb berkumpul pada kedua
kutub sel. Ditemukan pada
Elliptositosis herditer (90 -95%
eritrosit berbentuk ellips),
Anemia megaloblastik, Anemia
hipokromik (gambaran elliptosit
tidak >10%), Elliptositosis dapat
menyolok pada mielosklerosis.
Sel target ( Mexican Het
Cell, Bull’s eye cell)
Sel sasaran atau leptosit.
Eritrosit berbentuk tipis atau
ketebalan kurang dari normal
dengan bentuk target
ditengah (target like
appearance). Ratio
permukaan / volume sel akan
meningkat. Ditemukan pada
Talasemia, Penyakit hati
kronik, Hb-pati, Pasca
splenektomi.
Stomatosis
Sentral akromia eritrosit tidak
berbentuk lingkaran tetapi
memanjang seperti celah
bibir mulut. Jumlahnya
biasanya sedikit apabila
jumlahnya banyak disebut
stomatositosis
Ditemukan pada Stomasitosis
herediter, Keracunan timah,
Alkoholisme akut, Talasemia,
Anemia hemolitik.
Sel sabit
(Sicklecell;Depanocyte;Cresentcel)
Sel seperti ini di dapatkan pada
penyakit sel sabit yang homozygote
(SS). Untuk mendapatkan eritrosit
yang berbentuk sabit, eritrosit di
inkubasi dulu dalam keadaan anoxia
dengan menggunakan zat reduktor
Na2S2O4. Hal ini terutama dilakukan
pada penyakit sel sabit heterozigot.
Eritrosit berbentuk bulan sabit atau
arit. Kadang-kadang bervariasi berupa
lanset huruf “L”, ”V” atau “S” dan
kedua ujungnya lancip. Terjadi oleh
karena gangguan oksigenasi sel.
Ditemukan pada : Penyakit-penyakit
Hb-pati seperti Hb S dan lain-lain.
Echynocyte (Burr cell,
Crenated cell, Cea-
urchin cell)
Sel ini adalah eritrosit
yang kecil atau
fragmentosit yang
mempunyai duri satu
atau lebih banyak (10
-30 buah), berukuran
sama tersebar merata
pada permukaan sel

Anda mungkin juga menyukai