.

.
.
SUMBER SUMBER
.
HUKUM
PPT BY HIKMAM NUR
. SYARIAH
02320190064

.YANG TELAH DISEPAKATI

 SUMBER SUMBER HUKUM
YANG TELAH DISEPAKATI

AL-QUR’AN IJMA’

SUNNAH QIYAS

 SUMBER DALAM BAHASA ARAB ADALAH MASHDAR,

J A M A K N YAYA I T U M A S H A D I R YA I T U S E G A L A S E S U AT U
D A N T E M PAT M E R U J U K S E G A L A S E S U AT U

D A L A M U S H U L F I Q I H K ATA I N I B E R AT I R U J U K A N
P E R TA M A D A L A M M E N E TA P K A N H U K U M I S L A M
S E P E RT I S U M B E R A I R A D A L A H T E M PAT
M E M A N C A R N YA A I R YA N G S E R I N G D I S E B U T M ATA
AIR
1 AL-QUR”AN

AL-QUR’AN SECARA ETIMOLOGIS, AL-QUR’AN

ADALAH MASHDAR DARI K ATA QA-RA-A
A R T I N YA BACAAN. SECARA ISTILAH YA I T U
K A L A M A L L A H YA N G D I T U R U N K A N K E PA D A N A B I
MUHAMMAD S AW MELALUI P E R A N TA R A
M A L A I K AT JIBRIL, SEBAGAI PETUNJUK
U M AT N YA YA N G DITURUNKAN SECARA
M U T AWA T I R .

Firman Allah dalam Surat Al-Isra (17) ayat 9 :

َ ِ‫ش ُر ٱ ْل ُم ْؤ ِمن‬
‫ين‬ َ ‫إِنَّ ٰ َه َذا ٱ ْلقُ ْر َء‬
ِّ َ‫ان يَ ْه ِدى لِلَّتِى ِه َى أَ ْق َو ُم َويُب‬
‫ت أَنَّ لَ ُه ْم أَ ْج ًرا َكبِي ًرا‬ِ ‫صلِ ٰ َح‬َّ ٰ ‫ون ٱل‬ َ ‫ٱلَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يَ ْع َمل‬
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan
petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi khabar gembira kepada orang-orang
Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar,
 "Kita adalah makhluk yang suka menyalahkan dari
luar, tidak menyadari bahwa masalah biasanya dari
dalam." (Abu Hamid Al Ghazali)

POKOK POKOK

ISI 5. JANJI DANANCAMAN

1. TAUHID

"Balas dendam terbaik adalah menjadikan

dirimu lebih baik." (Ali bin Abi Thalib)
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu
ada kemudahan." (QS Al Insyirah 5)

3. AKHLAK

4. KISAH
2. IBADAH

 "Jangan berduka, apa pun yang
hilang darimu akan kembali lagi
dalam wujud lain."(Jalaludin Rumi)
F U N G S I T U R U N N YA A L -
QUR’AN SEBAGAI MUKJIZAT.
SEBAGAI PETUNJUK BAGI
KEHIDUPAN UMAT. SEB AGAI
BERITA GEMBIRA BAGI
OR A N G YA N G T E L A H
BERBUAT BAIK. SEBAGAI
PENJELAS TERHADAP
S E S U AT U YA N G
DISAMPAIKAN ALLAH.
SEBAGAI PEMBENAR
T E R H A D A P K I TA B YA N G
S E B E L U M N YA . S E B A G A I
SUMBER KEBIJAKAN.
ASAS HUKUM DALAM AL-
QUR’AN NAFYUL HARAJ
(TIDAK MEMBERATKAN
FIRMAN ALLAH DALAM
SURAH AL-BAQARAH (2)
AYAT 2 8 6 : Q I L L AT U L
TAKLIF (TIDAK
M E M P E R B A N YA K B E B A N )
BERANGSUR-ANGSUR
 AS-SUNNAH SECARA
ETIMOLOGIS, SUNAH
B E R A R T I C A R A YA N G
. MENURUT ISTILAH
S YA R A’ A D A L A H
S E S U AT U YA N G
AS-SU
NNAH
SENANTIASA D ATA N G D A R I
DILAKUKAN R A S U L U L L A H S AW ,
B A I K B E R U PA
P E R K ATA A N , SUNNAH QAULIYAH (UCAPAN)
P E R B U ATA N M A U P U N
K E T E TA PA N .
SUNNAH FI’LIYAH (PERBUATAN)
KEDUDUKAN
SUNNAH SEBAGAI SUNNAH TAQRIRIYAH (KETETAPAN)
SUMBER HUKUM
ISLAM BANYAKAYAT
ALQUR,ANYANG
MENYURUH UMAT
UNTUK MENTAATI
ROSUL.KETAATAN
َّ‫يعوا ال ََلهّـ‬ ُ ‫آمنُوا أ َ ِط‬ َ َّ‫يَا أ َ َهُيّـُّا ا ِذَل ّـ‬
َ ‫ين‬ KEPADAROSULSERING
‫ول َوأُولِي ال ْأ َ ْم ِر‬ َ ‫الَرس‬ ُ َّ‫ّـ‬ ‫يعوا‬ُ ‫َوأ َ ِط‬ DIRANGKAIKAN
‫ِمنْكُ ْم ۖ َفإِ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِي َش ْي ٍء‬ DENGAN KEHARUSAN
‫ول ِإ ْن‬ ِ ‫الَرس‬ ُ َّ‫وه ِإل َى ال َِله ّـَّ َو ّـ‬ ُ ‫ف َُر ّـُُّد‬ MENTAATI
ِ ‫ون ِبال َِله ّـَّ َوال َْي ْومِ ال‬ ALLAH,SEPERTI FIRMAN
‫ْآخ ِر‬ َ ُ ‫ُكنْتُ ْم تُؤْ ِمن‬
ALLAH DALAM SURAT
‫ح َس ُن تَأ ْ ِويل ًا‬ ْ َ ‫خ ْي ٌر َوأ‬ َ ‫ۚ َٰذل ِ َك‬ AN-NISA’(4)AYAT59: FUNGSI SUNAH 1. MENGUATKAN DAN MENEGASKAN HUKUM-
HUKUM YANG ADA DALAM AL-QUR’AN 2. MENJELASKAN DAN
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada MERINCI HUKUM YANG DIBAWA OLEH AL- QUR’AN 3.
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari MENETAPKAN DAN MEMBENTUK HUKUM BARU YANG BELUM
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa: 59). DITETAPKAN SECARA JELAS OLEH AL-QUR’AN
 MACAM-MACAM IJMA’ IJMA’ SHARIH
IJMA’ YANG TERJADI SETELAH SEMUA
MUJTAHID DALAM SUATU MASA
SECARA ETIMOLOGI MENGANDUNG
MENGEMUKAKAN PENDAPATNYA
ARTI KESEPAKATAN ATAU KONSENSUS.
SECARA JAELAS DAN TERBUKA
SECARA ISTILAH ADALAH
TENTANG HUKUM DARI KASUS YANG
KESEPAKATAN PARA MUJTAHID PADA
TERJADI, BAIK MELALUI UCAPAN,
SUATU MASA DIKALANGAN UMAT
TULISAN, PERBUATAN ATAU
ISLAM ATAS HUKUM SYARA’ MENGENAI
KEPUTUSAN. IJMA’ SUKUTI
SUATU KEJADIAN SETELAH WAFATNYA
KESEPAKATAN ULAMA MELALUI
RASULULLAH SAW.
SEBAGIAN MENGEMUKAKAN
PENDAPATNYA TENTANG HUKUM DARI IJMA’ 
SUATU KASUS DALAM MASA TERTENTU,
KEMUDIAN PENDAPAT ITU TERSEBAR
LUAS SERTA DIKETAHUI MUJTAHID
YANG LAIN DAN TERNYATA TIDAK ADA
DARI MUJTAHID LAIN YANG MEMBERI
KOMENTAR.
DASAR HUKUM QIYAS
‫ب ِمن ِديَٰ ِر ِه ْم لِأ َ َّو ِل ٱل َْح ْش ِر ۚ َما ظَنَنتُ ْم‬ ِ َٰ‫ل ٱل ْ ِكت‬ِ ‫ين َكفَ ُروا۟ ِم ْن أ َ ْه‬ َ ‫خ َر َج ٱل َّ ِذ‬ ْ َ‫ى أ‬ ٓ ‫ُه َو ٱل َّ ِذ‬ UNSUR QIYAS
‫ث ل َْم‬ُ ‫ح ُصون ُ ُهم ِّم َن ٱلل َّ ِه فَأَتَى ٰ ُه ُم ٱلل َّ ُه ِم ْن َح ْي‬ ُ ‫خ ُر ُجوا۟ ۖ َوظَنُّوٓا۟ أَن ّ َ ُهم َّما ِن َعتُ ُه ْم‬ ْ َ‫أَن ي‬
AL-ASHL YAITU SESUATU YANG
‫ين‬َ ِ‫ون بُ ُيوتَ ُهم ِبأَيْ ِدي ِه ْم َوأَيْ ِدى ٱل ُْمؤْ ِمن‬ َ ُ‫خ ِرب‬ ْ ُ‫ب ۚ ي‬ َ ّ ‫ع‬ْ ‫ٱلر‬
ُ ‫م‬ُ ‫ه‬
ِ ‫ب‬
ِ ‫ُو‬ ‫ل‬ُ ‫ق‬ ‫ى‬ ِ
‫ف‬ ‫َف‬
َ ‫ذ‬ َ ‫ق‬ ‫و‬
َ ۖ ‫ا‬
۟ ‫و‬‫ب‬
ُ ‫س‬ ِ َ ‫ت‬ ‫ح‬ ‫ي‬
ْ َ HUKUMNYA TERDAPAT
َ ُ
‫َٱعتَ ِب ُروا۟ يَٰٓأ ۟ولِى ٱل ْأ ْب َٰص ِر‬
ْ ‫( ف‬Quran Surat Al-Hasyr Ayat 2) DIDALAM NAS,BIASA DISEBUT
SEBAGAI MAQIS ALAIH

QIYAS (TEMPAT MENQIYASKAN

SESUATU ) ATAU MUSYABBAH
SECARA ETIMOLOGI, BIH (TEMPAT MENYERUPAKAN
"Kita tidak akan pernah kalah QIYAS BERARTI
sampai kita SESUATU) AL-’ILLAH YAITU
MENYAMAKAN,
menyerahkan semuanya kepada MENGUKUR DAN KEADAAN TERTENTU
Tuhan." MEMBANDINGKAN. YANG DIPAKAI
MENURUT ISTILAH SEBAGAI HUKUM
IALAH MENYAMAKAN ASHL, DAN KEMUDIAN
SUATU KASUS YANG AL-FA’U YAITU SESUATU DITERAPKAN
TIDAK ADA NASH YANG TIDAK ADA DIDALAM CABANG
HUKUMNYA DENGAN KETEGASAN HUKUMNYA DAN DISAMAKAN
SUATU KASUS YANG HUKUMNYA DENGAN
DIALAM AL QUR’AN, ASHL KARENA
ADA NASH SUNNAH,IJMA’
HUKUMNYA, KARENA MEMPUNYAI SIFAT
TERDAPAT HUKMU AL-ASHL YAITU YANG SAMA UNTUK
MENDASARI HUKUM.
PERSAMAAN KEDUA HUKUM SYARAK YANG
KASUS TERSEBUT TERDAPAT DIDALAM NASH
DALAM ‘ILLAT BERDASARKAN ASHL DAN
HUKUMNYA.
DIPAKAI SEBAGAI HUKUM
ASAL BAGI CABANG.
 SYARAT-SYARAT QIYAS RUKUN PERTMA HUKUM
YANG HENDAK DIPINDAHKAN KEPADA CABANG
MASIH ADA PADA POKOK (ASHAL) HUKUM YANG
TERDAPAT PADA ASHAL ITU HENDAKLA HUKUM
SYARAK, BUKAN HUKUM AKAL ATAU HUKUM YANG
BERHUBUNGAN DENGAN BAHASA. ‘ILLAT YANG
TERDAPAT PADA
CABANG HARUS
SAMA DENGAN
‘ILLAT YANG
TERDAPAT PADA
ASHAL HUKUM
HUKUM ASHAL BUKAN CABANG HARUS
SAMA DENGAN
MERUPAKAN HUKUM HUKUM ASHAL.
PENGUACALIAN, SEPERTI RUKUN KETIGA
SAHNYA PUASA ORANG YANG HUKUM ASHAL
LUPA RUKUN KEDUA CABANG HARUS BERUPA
TIDAK MEMPUNYAI HUKUM SYARAK
KETENTUAN TERSENDIRI. HUKUM ASHALDAPAT DITELUSURI ‘ILLAT YANG BERKAITAN
DENGAN
HUKUMNYA HUKUM ASHAL ITU BUKAN PERBUATAN
MERUPAKAN HUKUM KEKHUSUSAN BAGI NABI
MANUSIA
MUHAMMAD SAW.
JANGAN LUPA DI
SUBREKER
LAIK AN KOMEN
HEHEHE CANDA PAK