Anda di halaman 1dari 14

Audit Terhadap Siklus Pengeluaran

Pengujian Substantif Terhadap


Aktiva Tetap

Eni Endaryati – eni @stekom.ac.id

1
AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS)  Property, Plant
and Equiptment
PSAK No. 14, hal. 16.2 s.d. 16.3-IAI, 2002  Aktiva Tetap
adalah aktiva berwujud yang :
1. Diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu
2. Digunakan dalam operasi perusahaan
3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan
4. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

Benda berwujud diakui sebagai aktiva tetap jika :


1. Besar kemungkinan manfaat keekonomian dimasa yang
akan datang untuk aktiva tersebut akan mengalir kedalam
perusahaan; dan
2. Biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal

2
SIFAT ATAU CIRI AKTIVA TETAP
1. Tujuan pembelian  dipergunakan dalam kegiatan operasi perusahaan
(bukan untuk dijual atau diperjualbelikan sebagai barang
dagangan,berbeda dengan persediaan darang dagangan)

2. Masa manfaat  lebih dari satu tahun (sebagai salah satu alasan adanya
penyusutan)

3. Jumlahnya cukup material  sebagai salah satu alasan bagi perusahaan


untuk kebijakan kapitalisasi dan membedakan capital expenditure dengan
revenue expenditure
1. Capital expenditure (pengeluaran modal)  jumlahnya material,
manfaatnya lebih dari 1 tahun
2. Revenue expenditure (pengeluaran pendapatan)  jumlahnya
tidak material, tapi masa manfaat lebih dari 1 tahun, dikeluarkan
dalam rangka menghasilkan pendapatan, dibebankan ke dalam
rugi laba pada saat terjadinya

3
JENIS AKTIVA TETAP
1. Fixed tangible assets (aktiva tetap yang mempunyai wujud/bentuk)
a. Tanah (land) yang diatasnya dibangun gedung, kantor, dll.( menurut
SAK dan Peraturan Pajak, tanah tidak disusutkan)
b. Gedung (Building, termasuk pagar, lap.parkir, taman, mesin,
furniture, peralatan)
c. Natural Resource (Sumber Alam, termasuk pertambangan minyak,
batubara, emas, marmer dan hak pengusahaan hutan (HPH)).
• Harus dideplesi saat sumber alam tersebut mulai menghasilkan,
bukan disusutkan.
2. Fixed intangeble assets (aktiva tetap yang tidak mempunyai wujud/bentuk)
a. Hak Paten
b. Hak Cipta
c. Franchise
d. Goodwill
e. Pre operating expenses (biaya yang dikeluarkan sebelum perusahan
berproduksi secara komersial, termasuk biaya pendirian)

4
Perbedaan karakteristik Aktiva Tetap
dan Aktiva Lancar
1. Akun aktiva tetap mempunyai saldo yang besar di dalam neraca,
transaksi perubahannya relatif sangat sedikit namun umumnya
menyangkut jumlah rupiah yang besar

2. Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva


tetap mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan laba rugi,
sedangkan kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan
dengan aktiva lancar berpengaruh langsung terhadap perhitungan
laba rugi tahun yang diaudit

3. Aktiva tetap disajikan di neraca pada kosnya dikurangi dengan


depresiasi akumulasi sedangkan aktiva lancar disajikan di neraca
sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan pada tanggal neraca

5
Pengendalian Intern Aktiva Tetap
1. Digunakan anggaran untuk penambahan aktiva tetap
2. Adanya otorisasi oleh pejabat yang berwenang untuk
setiap penambahan / pengurangan aktiva tetap
3. Adanya kebijakan kapitalisasi dan penyusutan
4. Penggunaan kartu aktiva tetap dan sub buku besar aktiva
tetap
5. Penggunaan nomor kode untuk setiap aktiva tetap
6. Diselenggarakannya inventarisasi secara berkala (setahun
sekali)
7. Bukti – bukti pemilik aktiva tetap disimpan di tempat yang
aman
8. Aktiva tetap diasuransikan dengan nilai pertanggungan
yang cukup

6
TUJUAN PEMERIKSAAN AKTIVA TETAP
1. Memeriksa keberadaan internal control aktiva tetap
2. Memeriksa keberadaan,keterjadian dan kepemilikan aktiva tetap yang
tercantum di Neraca
3. Memeriksa pencatatan dan bukti penambahan aktiva tetap dalam tahun
berjalan (periode yang diperiksa) yang merupakan Capital Expenditure dan
telah diotorisasi oleh pejabat perusahaan berwenang
4. Memeriksa pencatatan disposal (penarikan) aktiva tetap yang diotorisasi
pejabat perusahaan berwenang
5. Memeriksa kesesuaian pembebanan dan perhitungan penyusutan dalam
tahun (periode) yang diperiksa
6. Memeriksa aktiva tetap yang dijadikan jaminan
7. Memeriksa pendapatan aktiva tetap yang disewakan
8. Memeriksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai
(impairment)
9. Memeriksa kesesuaian penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan
dengan PABU/PSAK

7
PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA TETAP

• Aktiva tetap merupakan jumlah yang sangat


besar dari total aktiva perusahaan
• Harga perolehan per unit aktiva tetap relatif
besar, jumlah transaksi dalam setahun
biasanya sedikit
• Mutasi (penambahan dan pengurangan)
aktiva tetap lebih sedikit dibandingkan
piutang dan persediaan
8
• Prosedur Cut-off dalam pemeriksaan aktiva tetap
bukan hal penting (tidak seperti cut-off
transaction dalam pemeriksaan pembelian,
penjualan dan persediaan)
• Untuk first audit (audit pertama) dibedakan
menjadi :
1. Jika tahun sebelumnya perusahaan SUDAH di audit
oleh KAP yang lain, saldo awal aktiva tetap
dicocokkan dengan laporan akuntan terdahulu dan
kertas kerja pemeriksaan KAP ybs.
2. Jika tahun sebelumnya BELUM diaudit, akuntan publik
harus memeriksa mutasi aktiva tetap sejak awal
berdirinya perusahaan (pemeriksaan mutasi tahun
sebelumnya dilakukan secara cash basis)

9
Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap
(berlaku untuk Repeat Engagement/penugasan berulang dan dilakukan
untuk pemeriksaan transaksi tahun berjalan/periode yang diperiksa) :
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap (lihat
Exhibit 13-4)
2. Minta kepada klien Top Schedule dan Supporting Schedule
aktiva tetap (saldo awal, mutasinya dan saldo akhir, untuk
harga perolehan dan akumulasi penyusutan) (lihat Exhibit 13-1
dan 13-2)
3. Periksa footing dan cross footing, cocokkan dengan general
ledger atau sub-ledger dan saldo awal dengan working paper
tahun lalu
4. Vouch penambahan serta pengurangan fixed assets (untuk
penambahan dilihat approval dan kelengkapan supporting
document, untuk pengurangan dilihat otorisasi dan jurnal)

10
5. Periksa phisik fixed assets dengan cara cash basis,
kondisi dan nomor kodenya
6. Periksa bukti pemilikan aktiva tetap (IMB, SIPB,
BPKB, STNK dll)
7. Pelajari dan periksa konsistensi capitalization dan
depreciation policy
8. Buat analisa rekening Repair & Maintenance,
apakah ada pengeluaran modal (capital
expenditure) dicatat sebagai pengeluaran
pendapatan (revenue expenditure) (lihat Exhibit 13-
3)
9. Periksa apakah fixed assets sudah diasuransikan
dan apakah insurance coverage nya cukup atau
tidak
11
10. Test perhitungan penyusutan, cross reference
angka penyusutan dengan biaya penyusutan di
perkiraan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi
biaya penyusutan

11. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban


konfirmasi dari bank, untuk memeriksa apakah
ada fixed assets yang dijadikan sebagai jaminan
atau tidak

12. Periksa commitmen yang dibuat perusahaan


untuk membeli atau menjual fixed assets

12
13. Periksa penambahan construction in progress dan apakah ada
yang harus ditransfer ke fixed assets
14. Jika ada aktiva tetap dari leasing, periksa lease agreement dan
apakah accounting treatmentnya sudah sesuai dengan standar
akuntansi leasing
15. Periksa aktiva tetap yang dijadikan agunan kredit bank
16. Periksa aktiva tetap yang disewakan kepada pihak ketiga dan
apakah pendapatan sewa sudah diterima dan dibukukan
17. Periksa aktiva tetap yang mengalami penurunan harga
(impairment)
18. Periksa kesesuaian penyajian dalam laporan keuangan, apakah
sesuai dengan PABU/PSAK (lihat contohnya di hal. 269-270).

13
Soal latihan

1. Jelaskan yang dimaksud dengan aktiva tetap


2. Sebutkan transaksi – transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap
dan jurnalnya
3. Apa yang dilakukan oleh auditor jika audit yang dilakukan adalah
audit yang pertama kalinya atas laporan keuangan klien
4. Sebut dan jelaskan tujuan pengujian substantif terhadap aktiva tetap
5. Untuk membuktikan bahwa unsur aktiva tetap yang dicantumkan di
dalam neraca didukung dengan catatan akuntansi yang memadai,
jelaskan prosedur audit yang ditempuh oleh auditor

14

Anda mungkin juga menyukai