Anda di halaman 1dari 33

Aida Novitasari, S.Kep, Ns.M.

Kep
Pengertian
 Autisme  berasal dari kata “auto” yg
berarti “sendiri”
 Anak dengan autisme  seakan-akan hidup dengan
dunianya sendiri.
 Tata laksana koreksi anak dengan autisme 
sebaiknya tdk > 5 th  perkembangan otak lambat.
Usia ideal 2-3 th  lama terapi 2-3 th  sehingga
anak bisa dipersiapkan u/ sekolah reguler sesuai
usia.
 Karakteristik peyandang autisme:
1. Selektif berlebihan terhadap rangsangan
2. Kurangnya motivasi u/ menjelajahi lingkungan
baru
3. Respon unik terhdp imbalan, khususnya imbalan
dari stimulasi diri  shg anak selalu mengulang
perilakunya secara khas.
 Perilaku austistik  2 golongan:
1. Perilaku yang eksesif (berlebihan)
hiperaktif, tantrum (menjerit,
menyepak, menggigit, mencakar,
memukul, dsb
2. Perilaku yang defesif
( berkekurangan) adanya gangguan
bicara, perilakun sosial kurang sesuai,
defisif sensori (dikira tuli)
Penyebab
 Adanya neuroanatomis 
penyebabnya blm jelas genetik,
infeksi virus dan jamur, kekurangan
nutrisi dan oksigenasi, akibat polusi
(udara, air dan makanan)logam berat
Pb, Al, Hg, Cd
 Kelainan  organogenesis usia
kehamilan 0-4 bln
 Kelainan anatomis otak  lobus
parietalis, cerebelum dan sistem
limbik
 43 % autisme kelainan pd lobus
parietalis  anak cuek thd
lingkungan
 Kelainan yg ditemukan pd cerebelum
 t/u pd lobus ke VI &VII . Otak kecil
 berfungsi atas proses sensoris,
daya ingat, belajar bahasa, proses
atensi.
disamping itu jumlah sel purkinje di
otak kecil sangat sedikit  gg.
Keseimb. Serotonin & dopamin 
terjd gg/kekacauan lalu lalang impuls
di otak.
 Kelainan khas pd sistem limbik
(hipocampus &amygdala) gg, fungsi
kontrol thdp agresi & emosi.
Amygdala bertggjwb terhdp rangsangan
sensoris  pendengaran, penglihatan,
perabaan, rasa & rasa takut.
hippocampus  fungsi belajar & daya
ingat  kesulitan menyimpan informasi
baru, perilaku yg diulang-2 yg aneh &
hiperaktif.
hippocampus  fungsi belajar & daya ingat
 kesulitan menyimpan informasi baru, perilaku
yg diulang-2 yg aneh dan hiperaktif.
 Kelainan sensory interpretation errors 
menyebabkan terjd gejala autisme. Rangsangan
sensoris yg berasal dari reseptor visual, auditori,
taktil  mengalami kekacauan di otak anak 
timbul persepsi yg semrawut, kacau &
berlebihan  anak kebingungan & ketakutan 
anak menarik diri
Faktor pemicu yg berperan:

 Kehamilan trimester I (0-4) bln  infeksi 


toksoplasmosis, rubella, candida, hiper
emesis berat, logam berat, zat aditif (MSG,
pewarna, pengawet, dll), alergi berat, jamu-2
an, perdarahan berat.
 Persalinan  partus lama, forcep
 Sesudah kelahiran  infeksi ringan –berat pd
bayi, protein susu sapi (kasein) & protein
tepung terigu (gluten), tumbuhnya jamur yg
 Berlebihan diusus akibat pemakaian
antibiotik yg ber>>  menyeb.
“Kebocoran usus (leaky-gut
syndrome)” & tdk sempurnanya
pencernaan kasein &gluten 
terpecah sampai polipeptida 
terserap dlm aliran darah  “efek
morfin” pd otak anak.
Gejala-gejalanya:
 Kriteria DSM-IV u/ Autisma Masa Kanak-2
(dianostic and statistical manual) 1994 dari
group Psikiatri Amerika:
Indikator perilaku austistik
pd Anak-anak:
 Bahasa /komunikasi:
1. Ekspresi wajah datar
2. Tdk menggunakan bhs/isyarat
tubuh
3. Jarang memuali komunikasi
4. Tdk meniru aksi atau suara
5. Bicara sedikit atau tdk ada
6. Mengulang atau membeo kata-
kata, kalimat-2 atau nyanyian
7. Intonasi/ritme vokal yag aneh
8. Tampak tdk mengerti arti kata
9. Mengerti & menggunakan kata
secara terbatas
 Hubungan dengan orang

1. Tak responsif
2. Tak ada senyum sosial
3. Tdk berkomunikasi dg mata
4. Kontak mata terbts
5. Tampak asyik bila dibiarkan
sendiri
6. Tdk melakukan permainan giliran
7. Menggunakan tangan
 Hubungan dengan lingkungan
1. Bermain repititif (diulang-ulang)
2. Marah atau tdk menghendaki
perubahan-2
3. Berkembangnya rutinitas yg kaku
4. Memperlihatkan ketertarikan yg
sangat & tak fleksibel
 Respon thdp rangsangan
indera/sensoris:
1. Kadang spt tuli
2. Panik terhdp suara-2 tertentu
3. Sangat sensitif terhdp suara
4. Bermain-2 dg cahaya & pantulan
5. Memainkan jari-2 di depan mata
6. Menarik diri ktk disentuh
7. Tertarik pd pola/tekstur/bau
tertentu
8. Sangat inaktif atau hiperaktif
9. Mungkin memutar-2, berputar-2,
membentur-2 kepala, menggigit
pergelangan
10. Melompat-lompat atau
mengepak-2kan tangan
11. Tahan atau berespon aneh
terhdp nyeri
 Kesenjangan perkembangan
perilaku:
1. Kemampuan mungkin sangat baik
atau sangat terlambat
2. Mempelajari ketrampilan diluar
urutan norma mis. Membaca tp
tdk mengerti arti
3. Menggambar scr rinci tapi tdk
mampu mengancingkan baju
4. Pintar mengerjakan puzzle, peg,
dll tapi anak sulit mengikuti
perintah
5. Berjalan pd usia normal tetapi tdk
berkomunikasi
6. Lancar membeo bicara, tp sulit
berbicara dari diri sendiri (inisiatif
komunikasi)
7. Suatu waktu dpt melakukan
sesuatu tetapi lain waktu tdk
The CHAT (Checkkist for
Autism in Toddlers) Screen
Pertanyaan ke ortu:
a) Apakah anak anda suka seolah-olah
melakukan ses/  membuat the
menggunakan cangkir atau teko mainan
atau berpura-2 yg lain ?
b) Apakah anak anda sering menunjuk-2 u/
menyatakan ketertarikannya pd ses/ ?
c) Apakah anak anda tertarik dg anak lain?
d) Apakah anak anda senang bermain ciluk
“ba” atau petak umpet?
e) Apakah anak anda sering membawa serta
memperlihatkan barang-barang kpd anda?

Jika 2 atau lebih jawaban adl “TIDAK”  maka


patut dicurigai “Autisma” (kecuali terdpt
ketrelambatan perkembangan umum berat)
Observasi :

1. Saat bertemu, apakah anak melakukan


kontak mata dg Anda ?
2. Tarik perhatian anak, kemudian tunjukan ke
seberang ruangan pd suatu benda yg
menarik & ucapkan “ Hei, lihat ! Ada …..
(nama benda). Perhatikan muka anak,
apakah anak melihat benda yg anda tunjuk ?
3. Tarik perhatian anak, kemudian beri cangkir
& teko kecil mainan & ucapkan
“Bisa/coba buat teh”, apakah anak pura-2
menuangkan teh , meminumnya, dll ? (bisa
menggunakan benda lain u/ bermain pura-2)
4. Katakan ke anak “ Mana lampu” ? Atau
tunjukan lampu. Apakah anak menunjuk ke
lampu ?

Jika 2/lebih jawaban adl “TIDAK” patut


dicurigai “Autisma”
Catatan :
Bermain pura-2  dilakukan sealamiah
mungkin (jangan kaku)  buat keadaan
sefamilier mungkin yg biasa terjd dlm
keluarga, bisa memilih adegan lain 
menggosok gigi, main boneka, dll
Tujuan terapi
 Komunikasi dua arah yang aktif
 Sosialisasi ke dalam lingkungan yg umum
 Menghilangkan atau meminimalkan perilaku yg
tdk wajar
 Mengajarkan materi akademik
 Kemampuan bantu diri atau bina diri dan
ketrampilan lain.
Jenis terapi
 Terapi perilaku terapi okupasi,
wicara, menghilangkan perilaku asosial
 Terapi biomedik obat, vit, mineral,
food supplements risperidon
(risperdal, ritalin, haloperidol, pyridoksin
(vit B6), magnesium, omega-3 dan
omega-6
 Partisipasi keluarga/orangtua

Anda mungkin juga menyukai