Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN

KEPERAWATAN
GERONTIK

Marwiati, S.Kep.,Ns, M.Kep


 Perawatan lanjut usia bertujuan
mempertahankan kesehatan dan kemampuan
lansia dengan jalan perawatan
peningkatan/promotive,
pencegahan/preventive serta membantu
mempertahankan & membesarkan semangat
hidup mereka, selanjutnya perawatan
menolong & merawat lansia yang menderita
penyakit & gangguan tertentu.
PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian masalah keperawatan


 Pengumpulan data
 Analisa data
 Perumusan diagnosa keperawatan
2. Perencanaan pemecahan masalah
 Menetapkan prioritas masalah
 Menetapkan tujuan
 Menetapkan rencana tindakan keperawatan
3. Pelaksanaan
 Melaksanakan tindakan sesuai dengan etika
keperawatan
 Melibatkan sasaran
 Menetapkan batas waktu
4. Penilaian
 Membandingkan hasil pelaksanaan keperawatan
dengan tujuan
 Melibatkan secara aktif sasaran & tenaga pelaksana
 Menentukan faktor penghambat
 Hasil penilaian untuk perbaikan perencanaan
Proses keperawatan (Roach, 2001)
1. Pengkajian
 Pemeriksaan fisik
 Pengkajian riwayat kesehatan
 Wawancara klien, keluarga & orang terdekat
 Identifikasi data objektif & data subjektif
2. Penyusunan diagnosa keperawatan
 Analisa data
 Identifikasi masalah keperawatan
 Formulasikan diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
 Menyusun rencana tindakan keperawatan
berdasarkan diagnosa keperawatan
 Identifikasi intervensi keperawatan
 Dokumentasi rencana tindakan keperawatan
4. Implementasi
 Melaksanakan tindakan berdasarkan
perencanaan
 Catat respons klien terhadap tindakan
keperawatan
5. Evaluasi
 Membandingkan respons klien dengan tujuan
 Melibatkan klien dalam evaluasi
 Menyusun perubahan rencana sesuai kebutuhan
 Melanjutkan tahapan proses keperawatan secara
berkesinambungan
PENGKAJIAN

1. Identitas klien
2. Status kesehatan
 Keluhan utama

 Riwayat kesehatan sekarang

 Riwayat kesehatan dahulu

 Riwayat kesehatan keluarga


3. Tinjauan sistem
 Keadaan umum
 Integumen
 Sistem hemopoietik
 Kepala
 Telinga
 Mulut & tenggorokan
 Leher
 Payudara
 Sistem pernapasan
 Sistem kardivaskular
 Sistem gastrointestinal
 Sistem perkemihan
 Sistem genitoreproduksi
 Sistem muskuloskelektal
 Sistem saraf pusat
 Sistem endrokin
4. Pengkajian psikososial & spiritual

a. Psikososial
Mengkaji kemampuan sosialisasi klien pada saat
sekarang, sikap klien pada orang lain, harapan-
harapan klien dalam melakukan sosialiassi
b. Identifikasi masalah emosional
c. Spiritual
Kaji agama, kegiatan keagamaan,
konsep/keyakinan klien tentang kematian, harapan-
harapan klien, dll
Identifikasi masalah emosional

Pertanyaan tahap I
 Apakah klien mengalami kesulitan tidur?

 Apakah klien sering merasa gelisah?

 Apakah klien sering murung dan menangis

sendiri?
 Apakah klien sering was-was atau kuatir?

Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari


atau sama dengan 1 jawaban “ya”
Pertanyaan tahap 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali
dalam 1 bulan?
 Ada banyak pikiran?
 Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain
 Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran
dokter?
 Cenderung mengurung diri?
 Bila lebih dari atau sama jawaban “ya” menunjukkan
masalah emosional positif (+)
5. Pengkajian fungsional klien

a. KATZ indeks
a. Mengkaji kemandirian makan, kontinensia
(bab/bak), menggunakan pakaian pergi ke toilet,
berpindah, mandi
b. Kategori A-G
c. Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan
atau bantuan efektif dari orang lain, seseorang
yang menolak untuk melakukan suatu fungsi
dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia
dianggap mampu
Modifikasi dari Barthel Indeks
Mengkaji kemandirian
No Kriteria Dengan Mandi Keterangan
Bantuan ri
1. Makan 5 10 Frekuensi,
jumlah, jenis
2. Minum 5 10 Frekuensi,
jumlah, jenis
3. Berpindah dari kursi 5-10 15
roda ke tempat
tidur/sebaliknya
4. Personal toilet 0 5 Frekuensi
5. Keluar masuk toilet 5 10
6. Mandi 5 15
7. Jalan di permukaan 0 5
datar
8. Naik turun tangga 5 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
10. Kontrol bowel 5 10
11. Kontrol bladder 5 10
12. Olah raga/latihan 5 10
12. Rekreasi/pemanfaatan 5 10
waktu luang

Mandiri: 130
ketergantungan sebagian: 65-125
ketergantungan total: 60
6. Pengkajian status mental gerontik
a.Short Portable PERTANYAAN B S
Mental Status 1. Tanggal berapa hari ini?
Questioner
2. Hari apa sekarang?
(SPMSQ)
 Kerusakan 3. Apa nama tempat ini?

intelektual 4. Di mana alamat anda?


 Salah 0-3: utuh 5. Berapa umur anda?
 Salah 4-5:ringan
6. Kapan anda lahir(minimal tahun)?
 Salah 6-8:
7. Siapa presiden indonesi sekarang?
kerusakan
sedang 8. Siapa presiden Indonesi sebelumnya?
 Salah 9-10:berat 9. Siapa nama ibu anda?
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
dari setiap angka baru, secara menurun
Jumlah
b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental
dengan MMSE (Mini Mental Status Mental)

 Penilaian aspek kognitif


 Orientasi
 Registrasi
 Perhatian dan kalkulasi
 Mengingat
 Bahasa
 Interpretasi
 > 23 : aspek kognitif fungsi mental baik
 18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
 < 17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNTIF MAX KLIEN
1. Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar:
 Tahun

 Musim

 Tanggal

 Hari

 Bulan

2. Orientasi 5 Di mana kita sekarang


 Negara Indonesia

 Provinsi

 Kota

 Panti

Wisma
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNTIF MAX KLIEN

3. Registrasi 3 Sebutkan 3 objek (oleh pemeriksa)


1 detik untuk mengatakan masing-
masing objek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga objek tadi
(untuk disebutkan)
 objek

 objek

 objek

4. Perhatian dan 5 Minta klien untuk memulai dari


kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali
 93

 86

 79

 72

 65
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNTIF MAX KLIEN
5. Mengingat 5 Minta klien untuk mengulangi
ketiga objek pada no 2 (registrasi)
tadi, bila benar point untuk masing-
masing objek

6. Bahasa 9 Tunjukkan pada klien suatu benda


dan tanyakan namanya pada klien
(misalnya jam tangan atau pensil)

Minta kepada klien untuk


mengulang kata berikut”tak ada
jika, dan, atau, tetapi.” Bila benar,
nilai 1 point. Pertanyaan benar 2
buah: tidak ada tetapi
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNTIF MAX KLIEN
6. Bahasa 9 Minta klien untuk mengikuti perintah
berikutnya yang terdiri dari 3 langkah:
“Ambil kertas di tangan anda”
 Ambil kertas

 Lipat dua

 Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk hal


berikut (bila aktivitas sesuai perintah
nilai 1 point)
 Tutup mata anda

Perintahkan pada klien untuk menulis


satu kalimat dan menyalin gambar
 Tulis satu kalimat

 Menyalin gambar
c. Pengkajian keseimbangaan untuk klien
lansia (Tinneti, Me & Ginter, 1998)
1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan:
 Bangun dari kursi
 Duduk ke kursi
 Menahan dorongan pada sternum
 Mata tertutup
 Perputaran leher
 Gerakan menggapai sesuatu
 Membungkuk
2. Komponen gaya berjalan atau gerakan
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang
ditentukan
 Ketinggian langkah kaki
 Kontinuitas langkah kaki
 Kesimetrisan langkah
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan
 Interpretasi :
 0-5 : risiko jatuh rendah
 6-10 : risiko jatuh sedang
 11-15 : risiko tinggi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Analisa data diperoleh dari pengkajian dan memungkinkan
perawat menetapkan diagnosa keperawatan
 Diagnosa keperawatan diidentifikasi melalui suatu masalah
kesehatan atau masalah kemampuan yang dapat diselesaikan
atau dicegah melalui intervensi keperawatan atau praktek
keperawatan
 Diagnosa keperawatan merupakan masalah spesifik untuk
mengidentifikasi suatu masalah dengan analisa data dan
mengindentifikasi masalah untuk menjadi pemeliharaan
kesehatan
 Masalah kolaborasi merupakan istilah yang digunakan
menngidentifikasi masalah atau komplikasi medik
 Diagnosa keperawatan mencakup problem, etiologi dan
symtom
TUJUAN KEPERAWATAN
 Tujuan merupakan pernyataan untuk mencapai
hasil
 Tujuan jangka panjang merupakan
penyelesaian/perbaikan problem
 Tujuan jangka pendek merupakan
penyelesaian/perbaikan etiologi
 Karakteristik tujuan:
 Tujuan harus dapat diukur
 Tujuan harus spesifik
 Tujuan harus dapat dicapai
INTERVENSI/IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
 Intervensi harus spesifik untuk penyelesaian masalah
 Semua team pelayanan harus mengerti dan teliti
terhadap tindakan yang dilakukan
 Penentuan rencana melibatkan klien
 Perubahan rencana perawatan apabila kondisi klien
terdapat masalah baru
 Implementasi merupakan pelaksanaan rencana
tindakan
 Selama implementasi harus memperhatikan respon
klien untuk evaluasi dan pendokumentasian
 Klien dapat diajarkan tentang implementasi
keperawatan
EVALUASI

 Keefektifan perencanaan merupakan evaluasi


yang berkelanjutan
 Pengumpulan data & keefektifan tiap-tiap
intervensi melalui analisa
 Perawat dapat menentukan perubahan dengan
pendekatan perawatan
FUNGSI PERAWATAN (Christ, M.A. & Hohloch, F.J.1993)

1. Pada keperawatan akut


 Melakukan anamnesa klien, menanyakan riwayat medik ,
psikososial & riwayat keluarga
 Assessment klien
 Menjelaskan diagnosa & pengobatan kepada klien & keluarga
 Bekerjasama dengan klien, keluarga & petugas kesehatan
untuk menyusun rencana keperawatan
 Mendorong kemandirian klien
 Mempertahankan hidrasi, ventilasi, makanan kenyamanan
 Menyampaikan obat & pengobatan, menilai reaksi klien
 Kolaborasi dengan tim medis
 Memberikan tindakan darurat
 Merencanakan klien pulang dari rumah sakit &
mengkoordinasikan rujukan ke lembaga sosial masyarakat
 Memberi advokasi terhadap klien
2. Pada keperawatan lama
 Melakukan anamnesa klien, menanyakan riwayat medik,
psikososial & riwayat keluarga
 Assessment klien
 Mengikutsertakan klien, keluarga dalam menyiapkan &
melaksanakan rencana keperawatan
 Menciptakan iklim semangat hidup
 Menyakinkan klien bahwa ia memperoleh perawatan medik,
gigi & anggota gerak yang tepat
 Mempertahankan hidrasi, ventilasi, gizi & bekerjasama dalam
evaluasi
 Melaksanakan program pengobatan & latihan rehabilitasi serta
menilai reaksi klien
 Kolaborasi dengan tim medis
 Memberikan pertolongan darurat
 Memberikan penkes
 Memperkenalkan pelayanan lansia di masyarakat
 Memberi advokasi pada klien
3. Pada keperawatan komunitas
 Identifikasi kebutuhan klien baik dari segi kesehatan, sosial
maupun ekonominya
 Merujuk ke instansi yang dapat memenuhi kebutuhan klien
 Menjelaskan diagnosa serta pengobatan kepada keluarga dan
klien
 Menilai keparahan klien dan reaksi klien terhadap pengobatan
 Melakukan kunjungan rumah dan menyuruh klien agar
memanfaatkan klinik guna meningkatkan kesehatannya
 Memberi pelajaran dan nasihat kepada klien dan keluarga
tentang penyakit
 Melakukan penilaian kemandirian klien
 Memberi advokasi pada klien

Anda mungkin juga menyukai