Anda di halaman 1dari 24

Disusun Oleh :

• Ari Kristianto P27240020185


• Franciscus Resmi Sapto Anggoro P27240020188
• Hastuti Anggraini P27240020191
• Irsan Setiamukti P27240020194
• Muhamad Nurul Ikhsan P27240020199
• Trivina P27240020204
• Yoni P27240020205

Telaah Kasus
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA


2021
PENDAHULUAN
Apa itu osteoporosis (OP)?
 Osteoporosis adalah kondisi
berkurangnya kepadatan tulang.

keropos dan mudah patah.


 Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan
biasanya baru diketahui ketika penderitanya jatuh
atau mengalami cedera yang menyebabkan patah
tulang.
Siapa saja yang dapat terkena penyakit
osteoporosis?
 Osteoporosis bisa dialami oleh siapa
saja, termasuk anak-anak dan orang
dewasa.
 Sering terjadi pada wanita yang telah
memasuki masa menopause.
 disebabkan oleh berkurangnya kadar
estrogen yang berperan penting dalam
menjaga kepadatan tulang.
GEJALA OP
Gejala OP
Osteoporosis terjadi secara bertahap
dan sering kali tidak diiringi gejala apa
pun.
saat kepadatan tulang semakin
berkurang, salah satu gejala yang bisa
muncul adalah mudahnya terjadi
patah tulang, walaupun hanya terkena
benturan atau tekanan yang ringan
PENYEBAB OP
Penyebab OP
Usia ++++ kepadatan tulang - - -

Faktor resiko tidak bisa diubah:


1. Usia: 35th+
2. Kelamin: wanita, wanita menopause
3. Keturunan
Faktor Resiko

Faktor resiko bisa diperbaiki:


1. Hormon estrogen atau testosteron
2. Gangguan hormonal, misal gangguan kelenjar
pituitari
3. Gangguan makan, seperti anorexia
4. Kurang asupan vitamin D dan Kalsium
5. Penggunaan obat-obatantertentu dalam jangka
panjang seperti kortikosteroid
6. Malas / kurang gerak
7. Gangguan penyakit darah seperti hemofilia
DIAGNOSIS
DOKTER akan melakukan pemeriksaan penunjang

• Rontgen atau CT scan, untuk melihat dengan lebih


jelas kondisi tulang yang patah
• Tes darah, untuk mengetahui kadar sel-sel darah,
kadar elektrolit, dan kadar hormon, termasuk
hormon tiroid, paratiroid, esterogen, dan testosteron
• Tes bone mass density (BMD), untuk melihat
tingkat kepadatan tulang dan menentukan risiko
terjadinya patah tulang
Diagnosis
Tes BMD dilakukan dengan dual energy X-Ray
absorptiometryI (DXA) atau dengan quantitative
computed tomography (QCT).

Pemeriksaan DXA lebih sering dilakukan. Interpretasi:


1. Lebih dari -1 : Normal
2. -1 sampai -2,5 : Kepadatan tulang rendah
(osteopenia)
3. Kurang dari -2,5 : Kemungkinan besar osteoporosis
TERAPI AKUPUNKTUR
Pemilihan titik:
1. BL 23 :
• Regenerasi sel tulang
• Peremajaan sel secara umum
• Menaikkan BMD
2. BL 20:
• Memperbaiki produksi hormon
• Menaikkan metabolisme secara umum
• Menaikkan fungsi otot
3. ST 39:
• Menaikkan nafsu makan
• Memperbaiki sistem digestiv
• Menaikkan BMD tibia
Terapi Akupunktur
Rencana terapi
Terapi dilakukan 2x satu minggu jumlah terapi
sebanyak 12x.

Saran terapi
 Olah raga jalan kaki santai 20 menit 3x satu
minggu
 Makan makanan yang banyak mengandung
kalsium
 Istirahat teratur
Kesimpulan
• OP dapat dikurangi untuk orang-orang
dengan faktor resiko tersebut
• Terapi akupunktur tidak mengobati
penyakit, hanya mengurangi efek lebih
lanjut dari resiko yang dialami.
• Dibutuhkan terapi nutrisi sebagai
pendukung terjadinya resiko lebih lanjut.
Telaah Kritis Jurnal
Pendahuluan

Jurnal yang diambil adalah:

Acupuncture for Primary Osteoporosis:


Evidence, Potential Treatment Prescriptions, and
Mechanisms
Haixiong Lin , Xiaotong Wang , YingjieMo , Chunni Lin, Nenggui Xu ,
Feng Huang , and Yongjun Chen
https://doi.org/10.1155/2019/2705263
Published 12 June 2019
Konsep Dasar Telaah

1. Apakah lokasi subyek penelitan ke kelompok terapi atau kontrol


betul betul secara acak (random) atau tidak ?
2. Apakah semua keluaran (outcome) dilaporkan ?
3. Apakah lokasi penelitian menyerupai lokasi anda bekerja atau
tidak?
4. Apakah kemaknaan statistik maupun klinis dipertimbangkan atau
dilaporkan ?
5. Apakah tindakan terapi yang dilakukan dapat dilakukan ditempat
anda bekerja atau tidak ?
6. Apakah semua subyek penelitian dipertimbangkan dalam
kesimpulan ?

14
Telaah Jurnal

1. Lokasi subyek penelitan ke kelompok terapi atau kontrol secara


acak (random)
• Lokasi subyek dilakukan dengan kontrol secara acak (random)
dalam periode tertentu
• Penelitian dilakukan oleh 5 universitas besar di China
o The First School of Clinical Medicine, Guangzhou University of Chinese Medicine, Guangzhou
510405, China
o South China Research Center for Acupuncture and Moxibustion, Medical College of Acu-Moxi
and Rehabilitation, Guangzhou University of Chinese Medicine, Guangzhou 510006, China
o Dongguan Hospital of Traditional Chinese Medicine, Dongguan 523127, China
o School of Foreign Languages, Xinhua College of Sun Yat-sen University, Dongguan 523133,
China
o The First Affiliated Hospital of Guangzhou University of Chinese Medicine, Guangzhou 510405,
15
China
METODE PENELITIAN

• Data yang diambil berasal dari 218


penelitian dan uji coba klinis menggunakan
TCMISS Version 2.5.
• Data yang diambil berasal dari meta-
analyses yang dipublikasikan antara 2014
– 2018
• Dari 218 jurnal penelitian, diambil 138
clinical trials yang melibatkan 11,232 patien
yang masuk dalam 10 meta-analyses.
2. Outcome yang dilaporkan

17
2. Outcome yang
dilaporkan
METODE PENELITIAN

3. Apakah lokasi penelitian menyerupai lokasi anda bekerja


atau tidak

Lokasi penelitian dilakukan melalui riset jurnal melalui


meta-analyses
Lokasi tidak sama dengan lokasi kami bekerja saat ini

19
HASIL PENELITIAN

4. Apakah kemaknaan statistik maupun klinis dipertimbangkan atau


dilaporkan
● Kemaknaan statistik sangat dipertimbangkan.
● Hasil klinis ditampilkan pada jurnal yang kami telaah

20
HASIL PENELITIAN

5. Apakah tindakan terapi yang dilakukan dapat dilakukan ditempat


anda bekerja atau tidak
Tindakan terapi yang dilakukan dengan menggunakan titik titik yang
ditampilkan pada outcome yang dilaporkan, dapat dilakukan di klinik
akupunktur tempat kami bekerja:

21
METODE PENELITIAN

6. Apakah semua subyek penelitian dipertimbangkan dalam


kesimpulan
Subjek yang diteliti, semua dipertimbangkan dalam
pengambilan kesimpulan berdasarkan kriteria subjek yang
telah ditentukan.
.

22
Kesimpulan
• Jurnal penelitian yang kami telaah berisi tujuan
penelitian, pemilihan objek, metode penelitian
sehingga layak dipertimbangkan untuk dipelajari
dan digunakan dalam praktek akupunktur
• Titik BL 20, BL 23, GV 4, ST 36 terbukti dapat
berpengaruh untuk menghambat proses
osteoporosis.

23
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai