Anda di halaman 1dari 34

KESEIMBANGAN

PASAR

||Ihsan
Nawawi
PENGERTIAN KESEIMBANGAN PASAR
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan
(equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik
dan grafik ditunjukan oleh kesamaan:
Qd = Qs atau Pd = Ps
yaitu perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Contoh soal :

Pada harga Rp 10,- perunit, jumlah barang x yang


diminta 10 unit dan yang ditawarkan oleh
prosusen batrang x tersebut 15 unit, sedangkan
[pada harga Rp 8,- perunit, juimlah barang x yang
diminta 16 unit dan yang ditawarkan 11 unit.
Pertanyaan :

1.Tentukan fungsi permintaan terhadap


barang x
2.Tentukan fungsi penawaran barang x
3.Tentukan harga dan jumlah barang
keseimbangan pasar barang x
4.Gambarkan grafik/kurva keadaan
keseimbangan
Penyelesaian :
Diketahui :

QD1 = 10 14 P1 = 10 QS1 = 15 19
QD2 = 16 20 P2 = 8 QS2 = 11 15
1. Menentukan fungsi permintaan terhadap barang x

P – 10 Q – 10
=
8 - 10 16 - 10

P – 10 = Q – 10
-2 6

6P -60 = -2Q + 20 Q = - 6P + 80
2
2Q = - 6P + 20 + 60

2Q = - 6P + 80 Q = -3P + 40
1. Menentukan fungsi penawaran terhadap barang x

P – 10 Q – 15
=
8 - 10 11 - 15

P – 10 = Q – 15
-2 -4

-4P + 40 = -2Q + 30 Q = 4P - 10
2
2Q = 4P + 30 - 40

2Q = 4P - 10 Q = 2P - 5
3. Menentukan Keseimbangan Pasar
persamaan permintaan = persamaan penawaran

40 - 3P = -5 + 2P

-5P = -45

P = 9

Q = 40 – 3P

Q = 40 – 3 (9)

Q = 13
Jadi Keseimbangan pasar terjadi pada P = 9 dan Q = 13
Atau (13,9)
4. Grafik Keseimbangan Pasar

P
13,3 Qs = -5 + 2P

9 E
Qd = 40 - 3P

0 40
Q
-5 13
CONTOH
Diketahui : Fungsi Permintaan ; Q = 15 – P
Fungsi Penawaran ; Q = - 6 + 2P
Ditanyakan : Pe dan Qe ?
Jawab : keseimbangan pasar; Qd = Qs 5 – P = - 6 + 2P
21 = 3P,
3P = 21
P = 21
3
P=7
Q = 15 – P Q = 15 – 7 = 8
Jadi, Pe = 7
Qe = 8
Perubahan Permintaan Pasar Dan harga
Keseimbangan

Kurva permintaan dpat bergeser ke kanan


(kenaikan) karena beberapa alas an:
•Kenaikan Harga Pengganti atau jatuh pada harga
pelengkap
•Peningkatan pendapatan konsumen
•Mengubah slera konsumen
•Penurunan Suku Bunga
•Kenaikan umum dalm keyakinan
Konsumen/kepercayaan konsuen
Perubahaan Penawaran pasar dan harga
keseimbangan

Kurva penawaran bergeser/ke arah luar jika ada:


•Penurunan biaya produksi
•Subsidi pemerintah untuk produsen
•Kondisi iklim
•Penurunan harga pengganti
•Perbaikan dalam teknologi
•Masuknya pemasok baru
PENGARUH PAJAK
TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
Pajak adalah pungutan pemerintah terhadap wajib
pajak.
Wajib pajak
Jenis pajak
1. Pajak langsung adalah pajak yang langsung dipungut oleh
pemerintah terhadap wajib pajak (contoh: Pajak Penghsilan ,
pajak PBB dan lain-lain).
2. Pajak tak langsung adalah pajak yang langsung dipungut oleh
pemerintah terhadap wajib pajak (contoh: pajak tontonan,
pajak hiburan, pajak makanan dan minuman)
PENGARUH PAJAK
TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR (2)
Bentuk pajak dibedakan menjadi:
1.Pajak perunit adalah pajak yang dikenakan
perusahaan setiap unit produk ( Contoh : Pajak rokok
sebesar Rp 50,-/batang.
2.Pajak proprsional adalah pajak yang dikenakan
perusahaan dalam prosentase (%) (Contoh : Pajak
kendraaan bermtor misal pajak mobil)
PENGARUH PAJAK
TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR (3)

Umumnya pajak dikenakan pertama kali oleh produsen (penjual),


kemudian produsen mengenakan pajak lagi kekonsumen,
akibatnya harga jual menjadi lebih tinggi yang pada akhirnya
kalau pada pajak yang dirugikan adalah konsumen.

Jadi kalau ada pajak yang yang berubah fungsi


adalah
penawaran karena pajak pertama kali
dibebankan produsen sedangakn fungsi kepada
permintaan tidak berubah (tetap)
PENGARUH PAJAK-SPESIFIK
TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Pengaruh Pajak.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Sebab
setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha
mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada
konsumen.
PENGARUH PAJAK-SPESIFIK
TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
(2)
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang
yang dijual menyebabkan kurva
ke atas, dengan penggal penawaran
lebihyang bergeser
tinggi pada
sumbu harga. Jika sebelum pajak
penawarannya P = a + bQmaka persamaan
sesudah pajak ia
akan menjadi P = a + bQ + t = (a + t) + bQ.
CONTOH

Diketahui : permintaan; P = 15 – Q;

penawaran; P = 3 + 0,5 Q

pajak; t = 3 per unit.

Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan


sebelum dan sesudah pajak?
CONTOH
Dimisalkan sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 . Sesudah pajak,
harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi,
persamaan penawarannya berubah dan kurvanya bergeser keatas.

Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5 Q


Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5 Q + 3 = 6 + 0,5 Q
Sedangkan permintaan tetap : P = 15 – Q
KeseimbanganPasar : Pd = 15 – Q = 6 -1,5Q =
+0,5Q -9
Q=6
Jadi, sesudah pajak ; P’e = 9 dan Q’e = 6
CONTOH
Jadi kurvanya:
BEBAN PAJAK
1. Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk)
Rumus : tk = P’e – P, Dalam contoh kasus diatas, tk = 9 – 7 = 2
2. Beban pajak yang ditanggung produsen (tp)
Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh
produsen (tp)adalah selisih antara besarnya pajak per unit
barang
(t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk).
Rumus : tp = t – tk, Dalam contoh kasus, tp = 3 – 2 = 1
3. Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T)
Rumus : T = Q’e X, Dalam contoh kasus, T = 6 X 3 = 18
PENGARUH PAJAK-PROPORSIONAL
TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
Pajak Proporsional ialah pajak yang besarnya diterapkan
berdasarkan persentase tertentu dari harga jual; bukan
diterapkan secara spesifik (misalnya 3 rupiah) per unit
barang. Meskipun pengaruhnya serupa dengan pengaruh
pajak spesifik, menaikan harga keseimbangan dan
mengurangi jumlah keseimbangan, namun analisisnya
sedikit berbeda.
PENGARUH PAJAK-PROPORSIONAL
TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR (2)
Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ (atau Q = -a/b + 1/b

P) maka, dengan dikenakannya pajak proporsional sebesart% dari

harga jual, persamaan penawaran yang baru akan menjadi :

P = a + bQ + tP t : pajak proporsional dalam %


P – tP = a + bQ
(l – t)P = a + bQ
CONTOH

Diketahui : permintaan; P = 15 – Q

penawaran; P = 3 + 0,5 Q t = 25%

Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan

sebelum dan sesudah pajak ?


CONTOH
Penyelesaian :

Sebelum pajak, Pe = 7 danQe = 8 , sesudah pajak,

persamaan penawarannya akan berubah, sementara permintaannya

tetap

P = 15 – Q atau Q = 15 – P
.
Penawaran sesudah pajak, dengan t = 25% = 0,25 :
P = 3 + 0,5 Q + 0,25
CONTOH
Keseimbangan Pasar :
Pd = Ps
15 - Q = 3 +0,75Q
-1,75Q = -12
Q = 6,6
Jadi, sesudah pajak : P’e = 8,4 dan Q’e = 6,6
Pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang adalah :
t x P’
e = 0,25 x 8,4 = 2,1
CONTOH )

1. Besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen untuk


setiap barang yang dibeli adalah tk = P’e – Pe = 8,4 – 7 = 1,4
2. Sedangkan yang ditanggung produsen adalah : tp = t – tk = 2,1 –
1,4 = 0,7
3. Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah adalah : T = Q’e x t =
6,6 x 2,1 = 13,86.
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
1. Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh
karena itu ia sering juga disebut pajak negatif. Seiring
dengan itu, pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar
berbalikan dengan pengaruh pajak, sehingga kita dapat
menganalisisnya seperti ketika menganalisis pengaruh
pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik dan dapat juga
bersifat proporsional.
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR (2)
2. PengaruhSubsidi. Subsidi yang diberikan atas
produksi/penjualan sesuatu barang menyebabkan harga
jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dengan
adanya subsidi, produsen merasa ongkos produksinya
menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih
murah.
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR (3)
3. Dengan subsidi sebesar s, kurva penawaran bergeser
sejajar kebawah, dengan penggal yang lebih kecil (lebih
rendah) pada sumbu harga.

Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a + bQ


maka sesudah subsidi persamaannya akan menjadi
P’ = a + bQ – s = (a – s) + Bq
CONTOH

Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
subsidi; s = 1,5 per unit.

Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan


sebelum dan sesudah subsidi ?
PENYELESAIAN

Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 . Dengan subsidi, harga jual yang ditawarkan oleh
produsen menjadi lebih rendah, penawaran berubah dan kurvanya
persamaan bergeser turun.
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5 Q –
1,5
P = 1,5 + 0,5 Q Q = -3 + 2P
Permintaan tetap : P = 15 – Q Q = 15 – P
Maka, keseimbangan pasar : Qd = Qs 15 – P =
-3 + 2P 18 = 3P, P = 6
Jadi dengan adanya subsidi : P’e = 6 dan Q’e =
9
PENYELESAIAN

Jadi kurvanya:
BAGIAN SUBSIDI YANG DINIKMATI

Bagian subsidi yang dinikmati konsumen. Besarnya bagian dari


subsidi yang diterima, secara tidak langsung, olehkonsumen (sk)
adalah selisih antara harga keseimbangan tanpa subsidi (Pe ) dan harga
keseimbangan dengan subsidi (P’e ) Dalam contoh kasus diatas, sk = 7 – 6 = 1.
Bagian subsidi yang dinikmati produsen.
▪Dalam contoh kasus diatas, sp = 1,5 – 1 = 0,5.
▪Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah. Besarnya jumlahsubsidi yang
diberikan oleh pemerintah (S) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah barang
yang terjual sesudah subsidi (Q’e) dengan besarnya subsidi per unit barang (s).
▪Dalam contoh kasus diatas, S = 9 x 1,5 = 13,5.

Anda mungkin juga menyukai