yang dibangun oleh Nabi Muhammad selepas hijrah ke Madinah. Dunia mengakuinya sebagai model masyarakat yang paling maju pada saat itu. Pola masyarakat madani oleh orang barat kini disepadankan dengan civil societyyang dipandang modern oleh mereka. KENAPA DIBAHAS? “Salah satu masalah pokok yang banyak dibicarakan oleh al- Qur‟an adalah masalah masyarakat. Walaupun al-Qur ‟an bukan kitab ilmiah, namun di dalamnya banyak sekali dibicarakan tentang masyarakat. Ini disebabkan karena fungsi utamanya adalah mendorong lahirnya perubahan-perubahan positif dalam masyarakat, atau dalam istilah al-Qur ‟an adalah litukhrija al-nas min al-dzulumati ila al-nur. Q.S. Ibrahim/ 14:1 (mengeluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya terang benderang)” Masyarakat madani merupakan padanan dari konsep civil society(masyarakat sipil) yang lahir di Barat pada abad ke-18 dengan tokohnya John Locke atau Montesquieu. Sebelumnya pada zaman Yunani Kuno pernah digunakan kata societies civilisoleh Cicero, namun dengan pengertian yang identik dengan negara. Konsep civil society berusaha untuk mencegah lahirnya pemerintahan yang otoriter, dengan menciptakan masyarakat yang kuat vis-à-vis negara. Konsep civil society diadopsi oleh umat Islam dengan pendekatan projecting back theory, yaitu melihat pada sejarah awal Islam sebagai patokan, dan bila tidak ditemukan maka dicarikan pada sumber normatif al-Qur’an dan al-Hadits. APA MASYARAKAT MADANI ITU? Dalam bahasa Arab konsep masyarakat Madani dikenal dengan istilah Al-Mujtama’ al-madani, dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah civil society. Selain kedua istilah tersebut, ada dua istilah yang merupakan istilah lain dari masyarakat madani yaitu masyarakat sipil dan masyarakat kewargaan. MASYARAKAT MADANI ADALAH “Masyarakat madani (civil society) sebagai sebuah tatanan masyarakat yang mandiri dan menunjukkan kemajuan dalam hal peradaban, mempunyai ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang membedakannya dengan bentuk masyarakat lainnya.” Adapun ciri-ciri dari masyarakat Madani para tokoh sosiolog maupun tokoh muslim mempunya pandangan yang berbeda b eda mengenai ciri- ciri atau karakteristik dari masyarakat madani. Hidayat Syarif berpandangan bahwa masyarakat madani mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, Pancasilais, dan memiliki cita-cita serta harapan masa depan. 2. Masyarakat yang demokratis dan beradab yang menghargai perbedaan pendapat. 3. Masyarakat yang menghargai Hak Azazi Manusia (HAM). 4. Masyarakat yang tertib dan sadar hukum yang direfleksikan dari adanya budaya malu apabila melanggar hukum. 5. Masyarakat yang memiliki kepercayaan diri dan kemandirian. 6. Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kompetitif dalam suasana kooperatif, penuh persaudaraan dengan bangsa-bangsa lain dengan semangat kemanusiaan universal (pluralis) Sementara itu Nurcholis Madjid dalam sudut pandang lain mengemukakan ciri-ciri masyarakat madani sebagai berikut: 1. Semangat egalitarianisme atau kesetaraan. 2. Penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi, bukan prestise seperti keturunan kesukuan, ras, dan lain-lain. 3. Keterbukaan. 4. Partisipasi seluruh anggota masyarakat. 5. Penentuan kepemimpinan melalui pemilihan. MASYARAKAT YANG IDEAL MENURUT AL- QUR’AN Masyarakat madani memiliki beberapa ciri umum, yakni: Beriman Amar Ma‟ruf Nahi Munkar Masyarakat Madani juga memiliki beberapa ciri khusus, yakni: Adanya kemauan untuk hidup lebih baik Berlaku jujur dan adil dalam masyarakat pluralistik Marhamah dan menabur kerahmatan Ada kesalehan pribadi dan sosial Toleran terhadap sesama dalam perbedaan Memiliki budaya kritik membangun