PONDASI II
PERTEMUAN III
KAPASITAS ULTIMIT
CARA STATIS
Kapasitas ultimit netto tiang tunggal (Qu) :
Qu = Q b + Q s - W p
qu = Qb/Ab = cb Nc + pb Nq + 0,5 d N
Qb = Ab [cb Nc + pb Nq + 0,5 d N ]
Qb = Ab (cb Nc + pb’)
Qb = tahanan ujung bawah ultimit (kN)
Ab = luas penampang ujung bawah tiang (m2)
cb = kohesi pada kondisi tak terdrainase (kN/m2)
pb’ = tekanan overburden ujung bawah tiang (kN/m2)
Nc = faktor kapasitas dukung (fungsi dari φ)
Kapasitas Tiang dalam Tanah Kohesif
Qs = cd As
Qs = tahanan gesek dinding ultimit (kN)
As = luas selimut tiang (m2)
cd = adhesi antara dinding tiang dan tanah di sekitarnya (kN/m2)
cd = ad cu
cu = kohesi tak terdrainase
ad = faktor adhesi antara dinding tiang dan tanah di sekitarnya
Faktor adhesi untuk tiang pancang dalam tanah lempung (McClelland, 1974)
Adhesi ultimit (cd) untuk tiang pancang dalam tanah lempung
(Tomlinson, 1963)
c. Tahanan ultimit tiang
Qu = Ab (cb Nc + pb) + Fw ad cu As - Wp
Karena berat sendiri tiang (Wp) mendekati sama dengan berat tanah
yang dipindahkan aibat adanya tiang, maka Ab pb dapat dianggap
sama dengan Wp. Oleh karenanya persamaan diatas menjadi :
Qu = Ab cb Nc + Fw ad cu As
Qb = Ab Nc cb
Qs = ad cu As
Qu = Ab pb’ Nq + As po’ Kd tg - Wp
Ab = luas penampang ujung tiang bawah(m2)
pb ‘ = tekanan overburden efektif pada ujung bawah tiang (kN/m 2)
Nq = faktor kapasitas dukung (= 9)
As = luas selimut tiang (m2)
po’ = tekanan overburden efektif rata-rata sepanjang tiang (kN/m 2)
Kd = koefisien yang tergantung dari kondisi tanah
= sudut gesek pada kondisi terdrainase, antara dinding tiang dan tanah
Wp = berat sendiri tiang (kN)
Kd tg ’ = (1 – sin φ’) tg φ’