Anda di halaman 1dari 17

ANTI TBC

DOSEN: Ibu Dr. Refdanita, M.Si, Apt


Kelompok 4 :
 Restantiyah Mega Utami (19334007)
 Nurul Umi Hafilda (19334008)
 Dandy Rivaldy (19334011)
 Cut Meutia Andela (20334764)
Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis).Sebagian
besar kuman TB menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya
Kuman Tuberkulosis.
Mycobacterium tubercolusis (basil
tuberkel) merupakan salah satu diantara
lebih dari 30 anggota genus
Mycobacterium yang telah diketahui
sifatnya dengan baik.
Cara Penularan :
Mycobacterium tuberculosis
ditularkan dari orang ke orang
melalui jalan pernapasan. Pada
waktu batuk dan bersin, pasien
menyebarkan kuman ke udara
dalam bentuk droplet (percikan
dahak).
Klasifikasi Penyakit :

Tuberkulosis paru Tuberkulosis ekstra paru


Tuberkulosis paru adalah Tuberkulosis yang menyerang
tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru.
jaringan paru, tidak termasuk
pleura (selaput paru).
Epidemiologi
01
Kasus baru
02
Kasus Kambuh
(Relaps)

03
Kasus Pindahan

04
(Transfer in)
05
Kasus Setelah gagal Kasus setelah putus
(Failure) berobat (Default)
Gejala klinis pasien
Tuberkulosis
Gejala utama TB Paru adalah batuk berdahak
selama 2-3 minggu atau lebih.Batuk dapat diikuti
gejala tambahan yaitu batuk darah, sesak napas,
badan lemas, nafsu makan menurun, malaise,
berkeringat malam hari tanpa aktifitas fisik,
demam meriang lebih dari satu bulan.
Pasien Tuberkulosis
Pasien tuberkulosis pada orang
dewasa dilakukan secara pasif
dan juga aktif.
Diagnosis
Tuberkulosis.
• Diagnosis Tuberkulosis (TB)
paling tepat adalah dengan
ditemukannya kuman
tuberkulosis dari bahan yang
diambil dari pasien.
Fatofisiologi Tuberkulosis. Farmakoterapi Tuberkulosis.

Penyebab TBC adalah suatu


penyakit infeksi yang di Tuberkulosis (TBC) dapat
sebabkan oleh bakteri menyerang berbagai organ
Mycrobacterium Tuberculosis. tubuh. Tujuan pengobatan TBC
Bakteri ini pertama kali di ialah memusnahkan basil
temukan oleh Robert Koch tuberkulosis dengan cepat dan
pada tahun 1882, sehingga mencegah kambuh. Idealnya
untuk mengenang jasanya pengobatan dengan obat TBC
bakteri tersebut di beri nama dapat menghasilkan
basil Koch. Bahkan penyakit pemeriksaan sputum negatif
TBC pada paru-paru kadang di baik pada uji dahak maupun
sebut sebagai Koch pulmonun biakan kuman dan hasil ini
(KP). tetap negatif selamanya.
Penggolongan obat
Tuberkulosis.
Lini pertama
01
Isoniazid
02
Rifampisin
03
Etambutol

04 05
Streptomisin
Pirazinamid
Lini Kedua

Ciprofloxacin
merupakan suatu
anti infeksi sintetik
golongan quinolon,
Levofloxacin ciprofloxacin efektif
memiliki spectrum terhadap bakteri
Suatu senyawa antibakteri yang gram-negatif dan
antibakteri sintetik dari luas, yang aktif gram-positif.
golongan kuinolon terhadap bakteri
yang bersifat gram positif dan
bakterisida.
gram negative.

Ofloxacin Levofloxacin Ciprofloxacin


FDC (Fixed Dose
Combination)
FDC juga dapat di sebut sebagai KDT
(kombinasi dosis tetap) yang berarti
gabungan antara beberapa obat anti
tuberculosis dalam satu macam obat.

Tahap intensif Tahap lanjutan


Pada tahap intensif (awal) pasien Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis
mendapat obat setiap hari dan perlu obat lebih sedikit, namun dalam jangka
diawasi secara langsung untuk mencegah waktu yang lebih lama.
terjadinya resistensi obat. Tahap lanjutan penting untuk membunuh
kuman persister sehingga mencegah
terjadinya kekambuhan.
FDC kategori 1 FDC kategori 2 FDC kategori anak

Tahap intensif terdiri dari 2RHZE Tahap intensif terdiri dari 2RHEZS Tahap intensif terdiri dari 2RHZ
(Rifampisin, Isoniazid, (Rifampisin, Isoniazid, Ethambutol, (Rifampicin, Isoniazid,
Pyrazinamid, Etambutol). Pirazinamid, Streptomisin). Tahap pirazinamid) .
tahap intermiten (lanjut) yang lanjutan terdiri dari 5R3H3E3 Tahap lanjutan terdiri dari 4RH
terdiri dari 4RH3 (Rifampisin dan (Rifampisin, Isoniazid, Ethambutol) (Rifampisin, Isoniazid).
Isoniazid)
Pengaruh makanan
terhadap obat
Tuberkulosis
• Susu: kalsium pada susu dapat mengurangi penyerapan
Tetrasiklin pada obat terutama pada obat infeksi
pernapasan
• Kafein: kafein yang terdapat pada kopi dan teh akan
mempertinggi resiko overdosis antibiotic, (tremor,
keringat dingin, halusinasi), sedangkan TBC
membutuhkan banyak antibiotic
• Jus jeruk: menghambat enzim yang terlibat dalam
metabolism obat sehingga obat diserap lebih dari yang
diharapkan, misal obat antiinflamasi+jeruk akan
mempertinggi penyerapan bahan aktif sehingga merusak
otot dan perut akan panas.
TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai