Periode (Bulan)
Lot-for-lot
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan kotor 10 15 20 15 28 15 20 23
Jumlah Penerimaan
20
Persediaan
Persediaan di tangan 28 18 3 3 0 0 0 0 0
Kebutuhan bersih 12 28 15 20 23
Offsetting/Rencana
Pemesanan
12 28 15 20 23
BAHAN BAKU D
LOTTING (FPR Intuisi 4 bulan)
Periode (Bulan)
Lot-for-lot
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan bersih 12 28 15 20 23
Ukuran Lot 12 86
Persediaan 12 12 12 0 58 43 23 0
BAHAN BAKU B
NETTING, OFFSETTING (Lead Time 2 Bulan) DAN EXPLOSION
Periode (Bulan)
Lot-for-lot
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan kotor 12 28 15 20 23
Jumlah Penerimaan
10 10 20
Persediaan
Persediaan di tangan 18 18 28 16 0 0 0 0 0
Kebutuhan bersih 2 15 23
Offsetting/Rencana
2 15 23
Pemesanan
BAHAN BAKU B
LOTTING (FOQ LOT = 20)
Periode (Bulan)
Lot-for-lot
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan bersih 2 15 23
Ukuran lot 20 20
Persediaan 20 20 20 18 3 3 0 0
BAHAN BAKU A (2A)
NETTING, OFFSETTING (Lead Time 1 Bulan) DAN EXPLOSION
Periode (Bulan)
Lot-for-lot
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan kotor 4 30 46
Jumlah Penerimaan
15 20
Persediaan
Persediaan di tangan 22 22 18 3 3 0 20 0 0
Kebutuhan bersih 43
Offsetting/Rencana
43
Pemesanan
LOTTING (Menggunakan Metode EOQ)
Periode (Bulan)
Lot-for-lot
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan bersih 43
8+8
Ukuran lot 8 +8+
8+8
Persediaan di tangan 8 8 8 8 5 0 0 0
BAHAN BAKU C (2C)
NETTING, OFFSETTING (Lead Time 1 Bulan), DAN EXPLOSION
Periode (Bulan)
Lot-for-lot
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan kotor 24 56 30 40 46
Jumlah Penerimaan
8 10 20
Persediaan
Persediaan di tangan 0 0 0 0 0 0 0 0
Kebutuhan bersih 16 46 30 20 46
Offsetting/Rencana
16 46 30 20 46
Pemesanan
LOTTING (Menggunakan Metode Lot For Lot)
Periode (Bulan)
Lot-for-lot
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebutuhan bersih 16 46 30 20 46
Ukuran lot 16 46 30 20 46
Persediaan di tangan 0 0 0 0 0 0 0 0
Kesimpulan
Cara mencari komponen bahan baku A, bahan baku B dan
bahan baku C adalah dengan menggunakan proses explosion.
Dimana dalam proses explosion bahan baku A, dibutuhkan
explosion komponen bahan baku B, yang didapat dari proses
netting dan offsetting produk D. Proses explosion bahan baku
C juga didapat dari proses netting dan offsetting produk D,
seperti langkah gambar pada soal.
Best-practice adalah suatu cara paling efisien (upaya paling sedikit) dan
efektif (hasil terbaik) untuk menyelesaikan suatu proses dan untuk membuat
suatu kesempatan dalam hal perbaikan dengan cara tertentu. Best Practice
sebagian besar dimasukkan ke dalam paket ERP oleh vendor software.
Implementasi ERP akan berpengaruh pada keseluruhan organisasi, dimana
proyek tradisional hanya terbatas pada area tertentu. Maka dari itu, organisasi
menggunakan “best practice” dalam mengembangkan solusi perangkat
lunak. Ketika menerapkan sebuah sistem ERP, organisasi dapat memilih
antara mengubah software atau memodifikasi proses bisnis mereka kepada
fungsi “Best practices” yang disampaikan dalam software versi “out-of-the-
box”. “Best practices” dari vendor adalah apa yang dianggapnya sebagai cara
yang paling efisien untuk melakukan proses bisnis tertentu dalam sistem
Integrated Enterprise-Wide.
Contoh :
•Jika ingin menilai mengenai cara pemindahan barang dari suatu wilayah ke
wilayah lain, maka Federal Express merupakan contoh best practice di bidang
logistic.
•Suatu strategi dalam implementasi ERP, big bang salah satu best practice
yang dapat dilakukan dengan cara migrasi ke platform yang baru
dilaksanakan pada satu waktu.
2. Salah satu manfaat diterapkannya ERP adalah adanya standarisasi Data dan
Informasi, jelaskan dan berikan contohnya ?