Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN BBL PADA BAYI

NY.D DI RUANG DELIMA RSUD H ABDUL


MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

DI SUSUN OLEH

AFRIZAL
IMAM AGUNG SAPUTRA
MEGAYATI
NENENG YULIA
RIZAL JULFANDA
SITI AMINAH
YULIAWATI
BAYI BARU LAHIR

BBL Normal adalah bayi yang dikeluarkan dari hasil


konsepsi melalui jalan lahir dan dapat hidup diluar dengan
berat 2,5 – 4 kg, dengan usia Kehamilan 36 – 42 minggu,
menangis spontan dan bernafas spontan, teratur dan tonus
otot baik. (Asuhan Persalinan Normal, 2007)
Adapun karakteristik pada bayi baru lahir normal adalah :
 Berat badan 2500 – 4000 gr
 Panjang badan lahir 48 – 52 cm
 LIDA 30 – 38 cm
 LIKA 33 – 35 cm
 Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 160x/menit, kemudian
menurun -120x/menit.
 Pernafasan pada menit pertama cepat kira-kira 80x.menit, kemudian
menurun kira-kira 40x/menit.
 Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup
terbentuk dan diliputi vernix caseosa.
ASUHAN KEPERAWATAN

No Registrasi :535542
Tgl Masuk :24 Januari 2018
Ruangan/Kamar :Delima
Tgl Pengkajian :24 Januari 2018

 Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny.D
Tgl Lahir : 24 Januari 2018
Jam : 19.35
Jenis kelamin : Prempuan
Berat Badan : 2000 gr
 Riwayat Persalinan
G2 P2 A0
 Lamanya Persalinan
Kala I : 4 jam
Kala II : 1 jam 10 menit
Kala III : 15 menit
Jumlah : 5 jam 25 menit
 Keadaan Air Ketuban : kuning
 Waktu Keluarnya Ketuban : 08.45 wib
 Jenis Persalinan : pervagina
 Lilitan Tali Pusat : adanya lilitan tali pusat pada leher bayi
 Ditolong Oleh : di bantu dokter, bidan, perawat
 Komplikasi Persalinan :
Ibu : ketuban pecah dini
Bayi : bayi lahir rendah
 Resusitasi
Dilakukan penghisapan lendir
Dilakukan ambu bag
Dilakukan massage jantung
Diberikan terapi oksigen
 
 Riwaya Penyulit Kehamilan
Perdarahan : tidak terjadi perdarahan
Preeklamsia : tidak terjadi
Eklamsi : tidak terjadi
Riwayat kehamilan : tidak ada penyakit kehamilan

 Kebiasaan Waktu Hamil


Ibu mengatakan saat hamil tidak memantang makanan, ibu
mengatakan tidak merokok dan hanya mengkonsumsi vitamin yang
diberikan bidan.
 Pemeriksaan Fisik
APGAR Score : 2/4
NO APGAR MENIT 1 MENIT 2
1 FREKUENSI JANTUNG 1 1
2 USAHA NAFAS 1 1
3 TONUS OTOT 0 0
4 WARNA KULIT 0 1
5 REAKSI TERHADAP 0 1
RANGSANGAN
JUMLAH 2 4

 Keadaan umum : lemah


 Antroprometri
BB sekarang : 2000 gr
Panjang Badan : 45 cm
Lingkar Lengan : 6 cm
Lingkar Dada : 29 cm
 Tanda-Tanda Vital
Suhu : 35,0°c
Pernafasan : 20 x/menit
HR : 75x/menit
 Head To Toe
Kepala : kepala bayi normal seperti pada bayi
umumnya
Mata : kedua mata tampak simetris, iskor,
Mulut : tidak ada kelainan, namun terdapat cairan
pada mulut
Hidung : terdapat sedikit cairan pada hidung
Telinga : terlihat simetris antara kanan dan kiri, tidak
kelainan
Leher : tidak ada kelainan pada leher
Dada : tampak simetris, tidak terjadi pergerakan
dinding dada
Abdomen : tidak adaa kelainan
Punggung : tidak ada kelainan pada punggung dan tulang
vertebra
Ekstremitas : tidak terlihat pergerakan aktif
Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan
Anus : terdapat anus
 Refleks Reflex
Moro : bayi mengalami asfeksia sedang
Rooting : tidak ada reflek saat di sentuh pada pinggir mulut bayi
Walking : tidak terlihat gerakan tangan dan kaki
Grafhs/Plantars : tangan bayi mengepal
Sucking : tidak ada reflek menghisap
 
 Kebutuhan Sehari – Hari
 Nutrisi
Asi Ibu belum keluar
 Eliminasi
BAB : Setelah 24 jam pertama frekuensi 1 kali dengan warna
kehitaman
BAK : bayi baru 1 kali BAK setelah 4 jam pertama setelah persalinan

 Istirahat Tidur
Bayi : bayi sedang dalam masa perawaatan, di masukan ke
incubator dan di rawat di ruang perinatologi
 Data Penunjang : -
 Pengobatan/terapi : Vitamin K
 Data Fokus
 Data Subjekttif : - 
 Data Objektif :
 Pernafasan melemah
 Bayi tampak kebiruan atau sianosis
 Ekspansi dada berkurang
 Pernafasan 20 x/menit
 Terpasang O2
 Bayi tidak menangis saat lahir
 HR 75x/menit
 Apgar score 2/4
 Suhu 35,0°c
 Warna air ketuban kehijauan
 Bayi mengalami asfeksia sedang dengan nilai apgar score
 Berat badan 2000 gr
 Usia kehamilan 28 minggu
 Ketuban pecah dini
 Warna kulit bayi kebiruan
ANALISA DATA
N DATA MASALAH ETIOLOGI
O
1 Ds : Pola Nafas Janin
Do: Tidak Efrktif Kekurangan
- pernafasan melemah O2 Dan Kadar
- bayi tampak kebiruan atau sianosis CO2
- ekspansi dinding dada berkurang Meningkat
- pernafasan 20 x/menit
- terpasang O2
2 Ds : Hipotermi Tempratur
Do : Suhu
- Bayi tidak menangis saat lahir Lingkungan
- Warna kulit bayi kebiruan Rendah
- Suhu 35,0°c
- HR 75x/menit
- APGAR SCORE 2/4
N DATA MASALAH ETIOLOGI
O
3 Ds:- Resiko Infeksi Ketuban
Do: pecah dini
- Ketuban pecah dini
- Warna air ketuban kehijauan
- Usia kehamilan 28 minggu
- Bayi mengalami asfeksia
sedang dengan nilai APGAR
SCORE 2/4
- Berat badan bayi 2000 gr

Diagnosa keperawatan sesuai prioritas:


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan bayi kekurangan O2 dan
kadar CO2 meningkat
2. Hipotermi berhubungan dengan temperatur atau suhu lingkungan
yang rendah
3. Resiiko infeksi berhubungan dengan ketuban pecah dini
RENCANA KEPERAWATAN
N HARI DX. KEP TUJUAN INTERVENSI1
O /TGL
1 24-01- Pola nafas tidak Setelah dilakukan 1. Pertahaankan kepatenaan
2018 efektif asuhan jalan nafas dengan
berhubungan keperawaatan selama melakukaan penghisapan
dengan bayi 3x24 jam di lender
kekurangan O2 harapakan masalah 2. Pantau status pernafasan dan
dan kadar CO2 pola nafas tidak oksigenasi yang sesuai dengan
meningkat efektf dapat teratasi kebutuhan
dengan KH : 3. Auskultasi jalan nafass untuk
1. Bayi menunjukan meengetahui adanya
pola nafas yang penurunan ventilasi
efektif 4. Kolaborasi dengan dokter
2. Ekspansi dada dalam pemeriksaan AGD dan
simetris pemakaian alat bantu nafaas
3. Tidak ada nafass 5. Siapkan pasien untuk
tambahan ventilasi mekanik bila perlu
4. Kecepataan dan 6. Berikan oksigen sesuai
irama pernafasan kebutuhan
dalam bataas
normal
RENCANA KEPERAWATAN
N HARI DX. KEP TUJUAN INTERVENSI1
O /TGL
2 24-01- Hipotermi Setelah dilakukan 1. Hindari bayi dari suhu yang
2018 berhubungan asuhan dingin dan tempatkan pada
dengan keperawaatan selama lingkunga yang hangat
temperatur atau 3x24 jam di 2. Monitor gejala yang
suhu lingkungan harapakan masalah berhubungan dengan
yang rendah hipotermi atau hipotermi perubahan warna
ketidak seimbangan kulit dll
suhu tubuh dapat 3. Kaji tanda-tanda vital setiap 2
teratasi dengan KH : jam sekali
1. Temperature 4. Observasi adanya bradikardi
badan dalam 5. Kaji status pernafasan
batas normal
2. Tidak terjadi
distress
pernafaasan
3. Tidak terjadi
sianosis
RENCANA KEPERAWATAN
N HARI DX. KEP TUJUAN INTERVENSI1
O /TGL
3 24-01- Resiiko infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan gejala
2018 berhubungan asuhan infeksi sitemik dan local
dengan ketuban keperawaatan selama 2. Monitor kerentanan terhadap
pecah dini 3x24 jam di infeksi
harapakan masalah 3. Pertahankan teknik asepsis
resiko infeksi dapat pada pasien yang beresiko
teratasi dengan KH : 4. Batasi pengunjung
1. Tidak terdapat
tanda-tanda
infeksi
ANALISIS JURNAL
 Judul:
Pengaruh terapi pijat terhadap peningkatan berat
badan bayi
 
 Identitas peneliti:
Tri Sasmi Irva1, Oswati Hasanah2, Rismadefi
Woferst
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau
Metode penelitian penelitian ini menggunakan metode
Penelitian ini menggunakan metode Quasy, Ekspeiment
dengan pre test dan post test controlgroup design. Penelitian
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas (posyandu) Harapan
Raya Pekanbaru dan pemijatan dilakukan dirumah responden.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang
berusia 1-3 bulan pada bulan April sampai Juli 2014.
Kelompok eksperimen 17 bayi dan kelompok kontrol 17 bayi.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
dengan cara menggunakan Non Probability Sampling yaitu
jenis teknik Purpossive Sampling
 Berdasarkan hasil penelitian bayi yang berjenis kalamin
perempuan yang lahir cukuo bulan lebih ringan di
bandingkan dengan anak laki-laki yang cukup bulan,
penelitian ini memperlihatkan bahwa anak laki-laki
cenderung memiliki tumbuh kembang yang lebih baik di
banding anak perempuan karena pengaruh perilaku ibu dan
keluarga dalam mengasuh anak, khususnya dalam ,
memberikan prioritas makanan bergizi dan kesehatan.
 Hasil dan pembahasan hasil dalam penelitian ini di dapatkan
hasil yang signifikan dimana ada hubungan pengaruh terapi
pijat terhadap peningkatan berat badan bayi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi pijat
berpengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi yang
dilakukan sendiri oleh ibu. Manfaat lain setelah dilakukan
pemijatan membuat bayi nyaman (relaksasi) dan mengantuk
(cepat tertidur). Kebanyakan bayi tidur dalam waktu lama
setelah pemijatan. Selain lama, bayi tidur lebih lelap (tenang),
tidak rewel, pola tidur lebih baik dan meningkatkan
kesiagaan saat bangun. Sedangkan manfaat lainnya yang
dirasakan oleh ibu yaitu bayi lebih kuat menyusu kepada
ibunya, terjalin bonding attachment lebih dekat antara ibu
dan bayi.
TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai