Oleh
Obat-obatan
Setiap obat dapat mempengaruhi fungsi hati, contohnya pada obat anti depresan, psikotropik,
antikonvulsan, dan anti tuberkolosis.
Aktivitas virus dapat dihilangkan dengan cara system perebusan (mendidih) selama kurang
lebih satu menit, dengan memberikan formaldehid dan klor (CI) atau dengan menggunakan
radiasi sinar ultraviolet. Virus aktif dan dalam masa infeksius dapat ditemukan dalam feses
penderita
Cara penularan: melalui makanan dan minuman terkontaminasi dengan pirconavirus, kotak
langsung dengan feses, urine atau saliva penderita
Insidensi: tertitnggi pada anak anak, dengan endemic pada anak anak gangguan mental dan
anak anak panti asuhan
Manifestasi klinis: gejala dapat berupa demam ringan Antara 38-39 derajat, anoreksia, mual,
muntah, kelelahan, malaise, arthralgia, myalgia, sakit kepala, fotofobia, faringitis, batuk dan
pilek
Pemeriksaan labolatorium:
• Serologis,
• antibody terhadap HAV: jenis macroglobulin (IgM) timbul 3-4 minggu sesudah infeksi (sesudah
ALT meningkat) dan lenyap setelah dua bulan. IgG muncul setelah 2 minggu IgM meningkat
kemudian menurun (10 tahun)
Hasil :
Antigen terlihat di feses
IgM
IgG
PATHWAY
berlangsung selama 2-5 hari, pusing, dan nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal terjadi
pada hepatitis virus B.
Tanda dan Gejala
Fase Ikterik
Pada fase ini urine berwarna lebih pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu tubuh disertai
dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu 1, kemudian
menetap dan akan berkurang setelah 10-14 hari. Kadang disertai gatal pada seluruh tubuh, rasa
lesu dan mudah lelah dirasakan selama 1-2 minggu.
Berhubungan dengan :
• Asupan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme: anoreksia, mual / muntah
• Perubahan penyerapan dan metabolisme makanan yang dicerna: berkurangnya peristaltik (refleks viseral), stasis
empedu
• Peningkatan kebutuhan kalori / keadaan hipermetabolik
Ditandai dengan :
• Menurunnya nafsu makan, penurunan atau perubahan sensasi rasa
• Nyeri abdomen, kram
• Penurunan berat badan, kelemahan otot atau masa otot
Outcome yang diharapkan
• Perubahan prilaku, gaya hidup untuk mengembalikan dan mempertahankan berat badan ideal
• Menunjukan peningkatan berat badan secara progresif dengan nilai lab menunjukan tidak adanya kekurangan gizi.
Nursing Interventions Rationale
Monitor diet (intake) dan perhitungan
kebutuhan dan asupan kalori Manajemen makan dengan meningkatkan
Anjurkan mengkonsumsi makanan saat porsi besar akan susah diakibatkan rasa
sarapan dengan porsi yang lebih besar, mual
dan sarankan konsumsi makanan kecil
Dorong perawatan mulut sebelum makan Meningkatkan nafsu makan dengan
menghilangkan rasa tidak enak di muut
Menurunkan sensasi perut penuh yang
Rekomendasikan makan pada posisi tegak memungkinkan meningkatkan intake
(duduk) atau kepala lebih tinggi
makanan
Dorong pasien mengkonsumsi makanan Untuk meningkatkan intake kalori extra
yang menggugah selera (jus, permen dan dan dapat meningkatkan toleransi
manis) terhadap makanan lainnya
Pantau glukosa serum Dapat terjadi hiperglikemia atau
hipoglikemia, pada pasien dengan
perubahan pola makan dan pasien
dengan terapi insulin. Pemantauan
dengan jadwal yang teratur untuk
menentukan kebutuhan terapi
selanjutnya
Antiemetics: metoclopramide (Reglan), Diberikan 1/2 jam sebelum makan, dapat
trimethobenzamide (Tigan) mengurangi mual dan meningkatkan toleransi
makanan. Proklorperazin (Compazine)
dikontraindikasikan pada penyakit hati.
Antacids: Mylanta, Titralac Menurunkan keasaman lambung, mengurangi
iritasi lambung dan risiko perdarahan.
Steroid therapy: prednisone (Deltasone), tanpa efek anti-inflamasi untuk hepatitis kronis dan
atau dengan kombinasi azathioprine (Imuran) mengurangi mual dan muntah, sehingga pasien
mampu memepertahankan intake nutrisi.
Steroid dapat menurunkan kadar
aminotransferase dan bilirubin serum, tetapi
tidak mempengaruhi nekrosis hati atau
regenerasi. Terapi kombinasi memiliki lebih
sedikit efek samping
Vitamins: B complex, C, suplemen makanan Meningkatkan proses penyembuhan
lainnya
Fatigue
• Fatigue:
Rasa lelah berat yang berlangsung terus menerus dengan disertai penurunan
toleransi fisik dan mental
• Berhubungan dengan:
penurunan energi (metabolik)
perubahan kimia tubuh ( perubahan fungsi hati dan target organ)
• Ditandai dengan:
melaporkan kurangnya energi/ ketidakmampuan dalam menjalankan aktifitas
atau rutinitas seperti biasa
Kinerja menurun, dan peningkatnya keluhan fisik
• Outcome:
peningkatan energi
peningkatan kemampuan ADL dan peningkatan level aktivitas
Nursing Intervention Rasional
Menyediakan lingkungan yang tenang; Meningkatkan jam istirahat dan relaksasi,
batasi pengunjung sesuai kebutuhan. dapat menghemat energy sehingga dapat
Sediakan sandaran bantalan agar pasien digunakan dalam proses penyembuhan.
meninkatkan kenyamanan Aktivitas dan posisi tegak dapat
menurunkan aliran darah hati.
Rekomendasikan perubahan posisi Meningkatkan fungsi pernapasan yang
sesering mungkin. Mengedukasi caregiver optimal dan meminimalkan tekanan yang
dalam perawatan kulit . dapat menimbulkan luka tekan pada
pasien imobilisasi