0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang terapi komplementer yang tepat untuk anak dengan penyakit kronis dan terminal seperti leukemia. Dibahas mengenai definisi terapi komplementer dan leukemia, macam-macam terapi komplementer, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis leukemia pada anak. Juga dibahas mengenai artikel yang relevan mengenai pengaruh terapi komplementer terhadap gejala pada pasien kanker dan diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang terapi komplementer yang tepat untuk anak dengan penyakit kronis dan terminal seperti leukemia. Dibahas mengenai definisi terapi komplementer dan leukemia, macam-macam terapi komplementer, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis leukemia pada anak. Juga dibahas mengenai artikel yang relevan mengenai pengaruh terapi komplementer terhadap gejala pada pasien kanker dan diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang terapi komplementer yang tepat untuk anak dengan penyakit kronis dan terminal seperti leukemia. Dibahas mengenai definisi terapi komplementer dan leukemia, macam-macam terapi komplementer, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis leukemia pada anak. Juga dibahas mengenai artikel yang relevan mengenai pengaruh terapi komplementer terhadap gejala pada pasien kanker dan diabetes.
2. Ayu Dwi Nor Aini (S19261) 3. Gadis Desty Febriasanti (S19278) 4. Jatmiatun (S19284) 5. Karisma Putri A. (S19285) 6. Lina Arcy I.D (S19288) 7. Mardani Tirtaningrum (S19291) 8. Rizqi Amalia (S19298) 9. Sevina Rahmawati (S19304) KELAS : S19-F Terapi komplementer yang tepat untuk anak dengan penyakit kronis dan termi nal LATAR BELAKANG Perkembangan terapi komplementer akhirakhir ini menjadi sorotan banyak negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis, 2002). Estimasi di Amerika Serikat 627 juta orang adalah pengguna terapi alternatif dan 386 juta orang yang mengunjungi praktik konvensional (Smith et al., 2004). Data lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pengguna terapi komplementer di Amerika dari 33% pada tahun 1991 menjadi 42% di tahun 1997 (Eisenberg, 1998 dalam Snyder & Lindquis, 2002). Klien yang menggunakan terapi komplemeter memiliki beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer, yaitu adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer. Alasan lainnya karena klien ingin terlibat untuk pengambilan keputusan dalam pengobatan dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan sebelumnya. Sejumlah 82% klien melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan konvensional yang diterima menyebabkan memilih terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002). KASUS
Kasus penyakit terminal atau kronis pada anak adalah
penyakit kanker, leukimia, pneumonia, malaria, meningitis, difteri, campak,
kelompok kami mengambil kasus tentang penyakit
leukemia. DEFINISI 1. Definisi Komplementer Terapi komplementer adalah sebuah domain luas dalam luas dalam sumber daya pengobatan yang mliputi sistem Kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem pelayanan Kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada ( Synder & Lindquis, 2002). Terapi komplementer dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide yang didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau promosi Kesehatan dan kesejahteraan. 2. Leukemia Menurut Jurnal Liem, tahun, 2019. Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel sel darah putih dengan manifestasi adanya sel sel abnormal dalam darah tepi . Leukemia akut dibagi atas leukemia limfositik akut (LLA) dan leukemia myelositik akut(LMA). Leukemia limfositik (LLA) adalah keganasan yang paling sering ditemukan pada anak dan dapat mengenai seluruh system organ. Insidensi antara usia 2 hingga5 tahun (Liem, Edith F., Max Mantik, dan Novie Rampengan., 2019). Leukemia adalah salah satu tipe kanker darah akibat produksi sel darah putih (leukosit) yang abnormal dan berlebihan. Meski produksinya sel darah putih tersebut tidak dapat berfungsi dalam pertahanan tubuh, seperti sel darah merah putih yang normal. Sehingga, penderita leukemia rentan terhadap infeki. Kanker ini berkembang dalam darah dan sumsum tulang, serta dapat mengganggu produksi sel darah merah dan keeping ( platelet). MACAM MACAM TERAPI KOMPLEMENTER Terapi komplementer ada yang invasive dan noninvatif. Contoh terapi komplementer invasive adalah akupuntur dan cupping (bekam bassah) yang menggunakan jarum dalam pengobatannya. Sedangkan jenis non-invasif seperti terapi energi (reiki, chikunga, tai chi, prana, terapi suara), terapi biologis (herbal, terapi nutisi, food combining, terapi, jus, terapi urin, hidroterapi colon dan terapi sentuhan modalitas;akupresur, pijat bayi, refleksi, rolfing, terapi lainnya ( Menurut Jurnal Liem, dkk pada tahun 2009). ETIOLOGI a. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen ( T cell leukemia virus /HTLV) b. Radiasi, Obat-obat imunosupresif, obat-obat karsigenik seperti diethylstilwsterol 15 c. Faktor herediter, misalnya pada kembal monozigot, kelainan kromosom, misalnya pada Down Syndrome. MANIFESTASI KLINIS 1. Menurutmenyebabkan mudah lelah, lateragi, pusing, sesak, nyeri dada 2. Anoreksia atau berat badan yang menurun karena poliferasi dan metabolisme sel sel leukemia yang begitu cepat. 3. Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel-sel leukemia) 4. Demam, banyak berkeringat (gejala hipermetabolisne) 5. Infeksi mulut, saluran napas atas dan bawah, selulitis atau sepsis. Penyebab tersering adalah stafilokokus, streptokokus, dan bakteri gram negative usus, serta berbagai spesies jamur. Infeksi ini sering terjadi berulang yang disebabkan karena neutropenia atau berkurangnya jumlah neutrophil. 6. Perdarahan kulit (petechiae, atraumatic ecchymosis), perdarahan gusi, hematuria, perdarahan saluran cerna, perdarahan otak, dimana perdarahan perdarahan terjadi karena trombositopenia. 7. Hepatomegali, splenomegaly, limfadenopati, yang disebabkan infiltrasi sel sel leukemia ke berbagai jaringan dan organ. 8.Massa di mediastinum (sering pada LLA sel T) 9. Leukemia system saraf pusat : nyeri kepala, muntah (gejala tekanan tinggi intrakarnial), perubahan dalam status mental, kelumpuhan saraf otak terutama saraf VI dan VII, kelainan neurologic fokal, jekang, sampai terjadi koma. • F.PENATALAKSANAANMEDIS • Penatalaksanaan LLA meliputiKemoterapidan radioterapi,dan terapikekambuhan. • Kemoterapiuntukinduksiremisimencakupterapimultidrugyaitu3atau4obatmenginduksi • agresif diikutidengan kemoterapu intrarektal.Kombinasivincristine,prednisone,dan • asparginasedenganatautanpaantrasiklinmenghasilkanremisilengkappadasekitar95%-98% • daripasien.Namunpenggunaanantarsiklindibatasiolehresikokardiotoksisitas,mengingat • bahwaobatiniseringbanyakdigunakanselamaterapilinipertama.Setelahinduksi,sebagaian • protocoltermasukkonsolidasilebihlanjutdanintensifterapiterusuntuktotalsekitar2tahun. • 1,3,1,3.Dalamkonsolidasiterapiinimenggunakandosistinggiberagamobatkemoterapiuntuk • mengeliminasipenyakitataumengurangibebantumorketingkatyangsangatrendah.Protocol • tipikalberisivincristine,siklofosfamidarabinosid,daunorobisin,eroposid,ataumerkaptopurin • yangdiberikandalamberbagaikombinasi.(MenurutJurnalLiem,dkkpadatahun2019). G.POLAPENTINGDALAMJURNAL 1.TERAPIKOMPLEMENTERDALAMKEPERAWATAN 2. PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP MUAL MUNTA H LAMBAT AKIBAT KEMOTERAPIPADAANAKUSIASEKOLAH YANG MENDERITAKANK ERDIRSKANKER DHARMAISJAKARTA 3.PENGARUHTERAPIRELAKSASITERHADAPKONTROLGLIKEMIK PAADAPASIENDIABETES MELLITUSDIPURWOKERTO H.ANALISISTERAPIKOMPLEMENTER 1.Terapikomplementeruntukpenyakitterminal 2.Terapikomplementeruntukpenyakitkronis
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis