Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN USAHA DAN SUMBERDAYA HUTAN

DUSUNG DI NEGERI LIANG KECAMATAN SALAHUTU


KABUPATEN MALUKU TENGAH
The Interprises and Resources of Hamlet Forests
Management at Liang Village, Salahutu District, Central
Moluccas Regency

AZIS MARUAPEY
&
SYARIF OHORELLA
DISAMPAIKAN PADA

SEMINAR NASIONAL PERHUTANAN SOSIAL DAN


MASA DEPAN PENGELOLAAN HUTAN
2019
A. PENDAHULUAN

Dusung adalah pengelolaan lahan hutan dengan


teknik penanaman komoditas tanaman yang
bervariasi, sehingga memiliki keanekaragaman
(Biodiversity) yang tinggi melalui bentuk pemanfaatan
lahan (Land Uses) secara optimal dalam suatu
hamparan yang menggunakan produksi biologi
berdaur pendek (annual) dan berdaur panjang
(perennial) atau kombinasi tanaman kehutanan,
perkebunan dan pertanian yang berdasarkan asas
kelestarian dan keberlanjutan hasil (Sustainability).
B. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan sistem
pengelolaan usaha (interprise management) dan sistem
pengelolaan sumberdaya (resource management) hutan
Dusung Di Negeri Liang Kecamatan Salahutu.

C. Luaran Penelitian
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai input dalam implementasi pengelolaan hutan dusung
yang dapat meningkatkan produktifitas (Enhanced
productivity), Pemberdayaan Petani (Human well-being) dan
Dampak Lingkungan (Environmental impacts).
Frame Konseptual Riset

Manajemen Usaha Manajemen Sumberdaya


(Enterprise Management) Hutan Dusung (Resource Management)
Hutan Dusung Hutan Dusung

● Lahan ● Sistem Budidaya


● Modal ● Sistem Pemanenan
● Tenaga Kerja ● Struktur Tegakan
● Bahan/peralatan Sistem Kelembagaan
● Produk Hutan Dusung (Institusional System)
Hutan Dusung
● Desa
● Kewang
● Aturan-aturan
● Sistem hak

PENGELOLAAN USAHA DAN


SUMBERDAYA HUTAN DUSUNG
(The Interprises and Resources of
Hamlet Forests Management )
Analisis Data

1. Analisis Pengelolaan Usaha (Enterprise Management) Hutan


Dusung
Analisis pengelolaan usaha hutan dusung meliputi: lahan,
modal, tenaga kerja, bahan/peralatan, produk hutan dusung dan
tingkat pendapatan petani, teknik analisis dengan menggunakan
analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif.

2. Analisis Manajemen Sumberdaya (Resource Management)


Hutan Dusung
Pengelolaan sumberdaya hutan dusung meliputi sistem
budidaya, sistem pemanenan dan pemasaran serta struktur &
komposisi tegakan hutan dusung, analisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Pengelolaan Usaha (Interprise Management) Hutan Dusung
1. Karakteristik Lahan
Luas lahan masyarakat antara 0,5 – 2,7 (rata-rata 1,42 ha), status lahan milik sendiri
atau warisan orang tua, tofografi lahan datar – berbukit-curam (kelerangan 0 – 40 %)
dengan jenis tanah kambisol, podsolik dan aluvial.

Tabel Pola penggunaan lahan sistem hutan dusung di Negeri Liang


Pola Penggunaan Lahan Jenis Tanaman Pola Penanaman Luas (Ha)
Kacang tanah,
ubi talas, Tumpangsari
Ladang jagung,ubi jalar, dan 165
terung, ubi kayu, pisang Monokultur
dan lainnya
Cengkih, pala, coklat, kelapa,
manggis, langsat, gandaria,
Hutan Dusung
cempedak, pisang, rambutan, jati, Agroforest 473
Campuran
lenggua, pule, kenari, titi, salawaku,
durian dan lainnya
Agroforest
Hutan Dusung Cengkeh, pala, kenari, titi, salawaku,
dan 872
Monokultur durian dan lainnya
Monokultur
Sumber: Data Penelitian, 2019
2. Modal (bahan/peralatan)
Modal umumnya swadaya sendiri dan bantuan pemerintah,
bahan/peralatan berupa bibit parang, pacul, linggis, kapak, dan garpu.

3. Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan dan Jumlah Tanggungan Keluarga


Umumnya tenaga kerja adalah kepala keluarga dan dibantu oleh
anak-anak, tingkat pendidikan sangat rendah dan jumlah tanggungan
keluarga antara 1 – 7 orang.

4. Produk-produk Hutan Dusung


a. Tanaman Pokok : Cengkih dan Pala
b. Tanaman Penunjang : - Hutan (Durian, Kayu Titi, Kayu Linggua,
Kayu Kenari, Kayu Pulai dan
Kayu Salawaku)
- Non-Hutan ( Tanaman Buah-buahan dan
Tanaman Perkebunan)

5. Kontribusi Hutan Dusung Terhadap Pendapatan Masyarakat


Hasil analisis pendapatan, kontribusi hutan dusung bagi
pendapatan keluarga dari berbagai diversivitas jenis tanaman hutan
dusun, diperoleh total pendapatan sebesar Rp. 292.404.000,- per
tahun, dengan rata-rata pendapatan petani hutan dusung
sebesar Rp. 7.902.810,81 per tahun.
a. Pengelolaan Usaha (interprise management)
Pengelolaan usaha hutan dusung yang ada di Negeri Liang dapat
diharmonisasikan dalam pengelolaan hutan negara berbasis masyarakat dengan
skim Hutan Rakyat. Konsepsi ini didasarkan oleh adanya:
1) Lahan hutan alam yang selama ini menjadi areal pemungutan hasil hutan non kayu
seperti rotan, bambu, buah, kenari, madu, jamur, lebah, tanaman obat, dan lain-lain;
2) Pengetahuan masyarakat turun-temurun dalam hal bertani hutan dusung;
3) Motivasi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan;
4) Kelompok tani dan tenaga kerja yang tersedia;
5) Modal dan peralatan dalam pengusahaan hutan dusung yang kecil dan sederhana.
B. Sistem pengelolaan sumberdaya (resource management) hutan dusung
1. Sistem budidaya
1.1. Teknik buka lahan
a. Melalui proses perladangan
b. Tanpa melalui perladangan
1.2. Pola tanam
Pola tanam hutan dusung umumnya beragam atau pola diversifikasi jenis dengan
sistem agroforestry.
1.3 Jenis tanaman
Jenis tanaman hutan dusun adalah tanaman pokok Cengkih dan Pala, tanaman
buah-buahan seperti Durian, Langsat, Cempedak, Gandaria, Rambutan, manggis
dan lain-lain , tanaman perkebunan Cokelat, kopi, pisang dan lain-lain serta tanaman
kehutanan seperti Kayu Linggua, Kayu Jati, Kayu Titi dan Kayu Pulai.
1.4. Jarak tanam
Jarak tanam tanaman pokok hutan dusung cengkih dan pala adalah 10 x 10 m
sedangkan tanaman penunjang lainnya bersifat tanaman sela atau tanama tepi.
2. Sistem pemanenan
2.1. Pemanenan
2.1. Pemasaran
a. Produsen – Konsumen (industri pengolahan)
Pemasaran yang dilakukan oleh petani hutan dusung kepada industri pengolaham
(komsumen)
b. Produsen – Pengumpul – Konsumen (industri pengolahan)
3. Struktur, Komposisi dan Keragaman Hutan Dusung
Struktur, komposisi dan keragaman menunjukkan bahwa
keberadaan hutan dusung di Negeri Liang sudah berkembang cukup
lama (klimaks).
Dengan melihat perbedaan dalam tingkat stratum juga dapat
dikatakan bahwa kondisi vegetasi hutan dusung mirip dengan kondisi
vegetasi hutan primer. Dimana kondisi yang demikian merupakan
pencerminan sistem pengelolaan sumberdaya (Resource
Management) hutan dusung yang dapat menjamin kelestarian fungsi
ekonomi, sosial dan ekologis.
b. Pengelolaan Sumberdaya (resource management)
Konsepsi ini didasarkan oleh adanya sistem
budidaya pada hutan dusung dengan pola strata
tanaman berdaur pendek (annual) dan berdaur panjang
(perennial) sehingga membentuk struktur, komposisi
dan keragaman tegakan hutan yang tinggi, ini
merupakan Resource Management dalam
pemanfaatan lahan hutan alam secara optimal dan
berkelanjutan.
Gambar 2. Sinplifikasi Dimensi Interkonektif (Interkonektivity) Pengelolaan Sumberdaya
(Resources Management) hutan Dusung Di Negeri Liang

F2.3
Tanaman Tanaman
Semusim Perkebunan
F3.2
INPUT OUTPUT

F2.1

F3.4
F1.2

F4.3
■ Ekonomi
■ Pupuk organik ■ Ekologis
(Kompos) ■ Sosial
■ Bibit F1.4
Tanaman
■ Treatment Tanah Kehutanan
F4.1

INTERAKSI URAIAN
F1.2 Penyedia dan penyuplai unsur hara
F2.1 Groundcover pertama
F2.3 Mengikat unsur N bagi tanaman perkebunan
F3.2 Penghasil serasah (pupuk) bagi produktivitas tanah demi pertumbuhan tanaman semusim
F3.4 Pengahsil serasah bagi pertumbuhan tanaman semusim dan tanaman kehutanan serta produktivitas tanah
F4.3 Menciptakan iklim mikro (kelembaban) bagi tanaman semusim dan tanaman perkebunan serta bagi produktivitas
tanah
F4.1 Melindungi tanah, menciptakan kelembaban tanah bagi mikroba pengurai dan penyubur tanaman
F1.4 Penyuplai hara via proses humufikasi dari tanaman kehutanan bagi produktivitas tanah demi kelangsungan tanaman
dusung
Gambar 6. Simplifikasi Diagram Black Box Analisis Model Pengelolaan
Sumberdaya (Resources management) hutan Dusung di Negeri
Liang
Input Lingkungan
■ Peraturan Desa
■ Ekonomi
■ Sosial lingkungan
■ Tradisi (Culture)
■ Kewang (sasi)

Input terkontrol : Output yang tidak diinginkan:


■ Bentuk Pengembangan Dusung ■ Pening. biaya operasional
■ Sistem Budidaya ■ Produktsi rendah
■ Peningkatan sumber daya lokal ■ Tumpang tindih pengelolaan
■ Biaya produksi tinggi

Analisis Model Dusung di


Negeri Liang

Output yang diinginkan :


Input tidak terkontrol : ■ Produktivitas biomassa tinggi
■ Persaingan Ruang Tumbuh ■ Tambahan pendapatan
■ Persaingan Air, Hara, Mineral ■ Penutupan lahan
■ Gulma ■ Diversifikasi output
■ Persaingan akan cahaya ■ Penyerapan tenaga kerja
Parameter Rancang Bangun ■ Optimalisasi biaya
Luas Lahan
Jumlah & jenis bibit

Manajemen Kontrol Dusung


(Agroforestry) Di Desa Liang
Berdasarkan uraian hasil riset, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Pengelolaan usaha (interprise management) hutan dusung di Negeri Liang


berbasis masyarakat dengan skim Hutan Rakyat. Konsepsi ini didasarkan oleh
adanya: a) lahan hutan alam yang selama ini menjadi tempat pemungutan
hasil hutan non kayu seperti rotan, bambu, kenari, buah, madu, jamur, lebah,
tanaman obat, satwa liar dan lain-lain; b) pengetahuan masyarakat turun-
temurun dalam hal bertani; c) motivasi masyarakat untuk meningkatkan
pendapatan d) kelompok tani dan tenaga kerja yang tersedia; e) modal dan
peralatan dalam pengusahaan hutan dusung yang kecil dan sederhana.

2. Pengelolaan sumberdaya (resource management) hutan dusung dalam


pengelolaan berbasis masyarakat dengan skim Hutan Rakyat. Konsepsi ini
didasarkan oleh adanya sistem budidaya pada hutan dusung dengan multi
produk sehingga membentuk struktur, komposisi dan keragaman tegakan
hutan yang tinggi, hal ini merupakan kearifan lokal setempat yang dapat
dilalukan dalam pemanfaatan kawasan hutan alam secara optimal dan
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lokasi Dan DPL MBKM
    Lokasi Dan DPL MBKM
    Dokumen2 halaman
    Lokasi Dan DPL MBKM
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Tor 6
    Tor 6
    Dokumen2 halaman
    Tor 6
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Outline Penulis
    Outline Penulis
    Dokumen2 halaman
    Outline Penulis
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Soal UAS STK350
    Soal UAS STK350
    Dokumen1 halaman
    Soal UAS STK350
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • PKKBM
    PKKBM
    Dokumen4 halaman
    PKKBM
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Brosur Kehutanan
    Brosur Kehutanan
    Dokumen3 halaman
    Brosur Kehutanan
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Panduan Praktikum PWH
    Panduan Praktikum PWH
    Dokumen10 halaman
    Panduan Praktikum PWH
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    0% (1)
  • STATISTIK
    STATISTIK
    Dokumen83 halaman
    STATISTIK
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Simulasi NPS - Sarip
    Simulasi NPS - Sarip
    Dokumen11 halaman
    Simulasi NPS - Sarip
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Bab II Konsep DDDTLH
    Bab II Konsep DDDTLH
    Dokumen5 halaman
    Bab II Konsep DDDTLH
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Anthoni Ungirwalu PDF
    Anthoni Ungirwalu PDF
    Dokumen10 halaman
    Anthoni Ungirwalu PDF
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Surat Rekomendasi
    Surat Rekomendasi
    Dokumen9 halaman
    Surat Rekomendasi
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat
  • Deskripsi Diri
    Deskripsi Diri
    Dokumen26 halaman
    Deskripsi Diri
    Syarif Ohorella Tuasalamony
    Belum ada peringkat