Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN MEMANDIKAN BAYI DAN


PERAWATAN
TALI PUSAT DI RUANG NEONATUS

DISUSUN KOMPOK A

AURA MULIA MUSTIKA


BAITUL LIANISA
DEASY KRISTINA
DEDI BASRIAL
DIAN NOFRITA
EVA INDRA

DOSEN PEBIMBING
ETRI YANTI,S.Kep, M.Biomed
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENDIDIKAN KESEHATAN MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN
TALI PUSAT DI RUANG NEONATUS

I. Tujuan

1.Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapat penyuluhan kesehatan selama 50 menit, keluarga pasien di Ruang Neonatus mampu
memandikan bayi dan melakukan perawatan tali pusat.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapat penyuluhan kesehatan selama 1 x 50 menit diharapkan keluarga pasiendapat :

1)Memahami definisi memandikan bayi


2)Memahami tujuan memandikan bayi

3)Memahami prosedur memandikan bayi


4)Memahamidefinisi perawatan tali pusat

5)Memahami tujuan perawatan tali pusat


6)Memahami prosedur perawatan tali pusat
II. Materi
1) Definisi memandikan bayi
2) Tujuan memandikan bayi
3) Prosedur memandikan bayi
4) Definisi perawatan tali pusat
5) Tujuan perawatan tali pusat
6) Prosedur perawatan tali pusat
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi  
IV. Media
4. Flipchart
5. Leaflet
 
MATERI PENYULUHAN
 I. Memandikan bayi  
1. Definisi memandikan bayi
Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi
bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan terjadinya infeksi. Prinsip dalam memandikan
bayi yang harus diperhatikan adalah menjaga jangan sampai bayi kedinginan serta kemasukkan
air ke hidung, mulut atau telinga yang dapat mengakibatkan aspirasi .

2. Tujuan memandikan bayi


Kulit bayi baru lahir sangat rentan untuk mengering. Selain menyebabkan
ketidaknyamanan, mandi berlebihan dapat menyebabkan dermatitis popok dan memperburuk
cradle cap. Selama 24 sampai 48 jam pertama penggunaan energi diperlukan oleh bayi baru
lahir untuk mempertahankan suhu selama dan setelah mandi harus dipertimbangkan tujuan
mandi. Adapun tujuan memandikan bayi :
1) Memberikan rasa nyaman
2) Memperlancar sirkulasi darah
3) Mencegah infeksi
4) Meningkatkan daya tahan tubuh
5) Menjaga dan merawat integritas kulit.
Bagi sebagian orangtua, memandikan bayi dirasakan lebih mudah dan
menyenangkan dibandingkan hanya sekedar menyekanya. Tidak ada cara yang benar
atau salah dalam memandikan bayi, yang terpenting saat memandikan bayi adalah
berhati-hati dan memposisikan bayi secara tepat.
3. Prosedur Memandikan Bayi
Memandikan bayi itu mudah tidak harus diwaktu pagi hari. Meskipun semua orang
menyukai bayi yang bersih, bayi tidak perlu dimandikan setiap hari selama beberapa
bulan pertama. Namun penting untuk melakukan apa yang disebut dengan
“membersihkan bagian tertentu” atau mandi dengan spons setiap hari. Ini biasanya
dilakukan hanya setelah bayi diberi makan atau setelah ganti popok.
Menurut choirunnisa A .M (2009) dalam bukunya menjelaskan bahwa jadwal
mandi bayi tidak sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik
di tempat-tempat tertentu saat mengganti popok atau menyusui, sebenarnya bayi tidak
perlu dimandikan setiap hari. Bayi hanya perlu selalu dibersihkan wajah, leher, dan
bokong dengan handuk atau busa basah. Jika memungkinkan, boleh memandikan bayi
setiap hari, terutama jika cuaca panas.
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum tidur, karena dapat
membuatnya rileks hingga memudahkan ia tertidur. Hindari memandikan bayi sebelum
atau setelah makan karena perut yang tertekan membuatnya muntah. Tidak ada waktu
yang tepat kapan bayi harus dimandikan.
Berikut beberapa langkah atau prosedur tentang cara memandikan bayi.
Sebelum memandikan bayi perlu diperhatikan:
1) Persiapan:
a. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
b. Siapkan alat mandi:
a) Bak mandi
b) Air hangat
c) Handuk besar
d) Waslap
e) Kasa steril
f) Sabun bayi pada tempatnya
g) Sampo bayi
h) Minyak kelapa/baby oil
i) Pakaian bayi (popok/celana bayi, baju, gurita, baju, kain untuk pembungkus
bayi [bedong])
j) Alas mandi/perlak
Siapkan untuk membersihkan mata, telinga, hidung, mulut:
a. Cotton bud/kapas steril
b. Air bersih
2. Langkah-langkah Memandikan Bayi
a. Mandikan bayi ditempat yang aman, tepat, serta yang memudahkan anda bergerak
leluasa (tidak perlu membungkuk).
b. Atur suhu area ruangan yaitu harus hangat (24°C – 27 °C) jika tidak ada pengatur suhu
ruangan, hangatkan ruangan dengan menempatkan air panas dan membiarkan uapnya
memenuhi ruangan tersebut. Air untuk mandi harus sekitar 37 °C – 38 °C. Air yang
terasa hangat di siku memiliki suhu yang mendekati benar.
c. Jika tali pusat atau bekas sunat masih belum sembuh, bayi tidak boleh mandi
berendam. Mandikan bayi dengan menggunakan lap atau handuk basah.
d. Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak.
e. Siapkan semua keperluan mandi dan pakaian sebelum baju bayi dilepaskan, seperti
sabun, sampo, lap pembasuh, gumpalan kapas steril/cotton bud (untuk membersihkan
mata, hidung, telinga, mulut), handuk, popok, dan pakaian bersih, salep atau krim jika
perlu, dan kasa steril untuk tali pusat.
f. Lepaskan baju bayi secara bertahap.
g. Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga yang terkotor.
h. Bersihkan dahulu bagian mata, hidung dan telinga. Basahi kapas dengan air hangat
untuk membersihkan mata. Gunakan kapas berbeda untuk setiap mata. Jangan
menggunakan sabun untuk membersihkan area wajah. Lap perlahan dari hidung kearah
luar. Bagian hidung jika terdapat cairan atau kotoran keluar, bersihkan hanya bagian
luarnya saja, gunakkan cotton bud atau tisu yang digulung kecil. Pada bagian telinga, yang
boleh dibersihkan hanya bagian luar. Keringkan semua bagian wajah.
i. Sabuni tubuh bayi dengan tangan dan waslap/lap pembasuh. Gunakan waslap/lap bersih
untuk membersihkannya.
j. Membersihkan kepala bayi. Gunakan sabun dan sampo bayi, lalu basuh dengan bersih.
Peganglah kepala bayi seperti memegang bola dan tinggikan sedikit. Sebelum
membersihkan bagian lain, keringkan kepala bayi dengan handuk.
K. Membersihkan wajah. Basahi kapas dengan air hangat untuk membersihkan mata.
Gunakan kapas berbeda untuk setiap mata. Jangan menggunakan sabun untuk
membersihkan wajah. Lap perlahan dari hidung kearah luar. Bagian hidung jika terdapat
cairan atau kotoran keluar, bersihkan hanya bagian luarnya saja, gunakkan cotton bud atau
tisu yang digulung kecil. Pada bagian telinga, yang boleh dibersihkan hanya bagian luar.
3. Membersihkan kelamin
Perhatikan juga disaat memandikan bayi untuk disertakan pembersihan kelamin
bayi. Apalagi setelah buang air kecil karena dengan dibersihkannya bagian ini, maka
bayi akan merasa nyaman. Sementara itu, dalam memberihkan kelamin bayi laki-laki
berbeda dengan perempuan.
1) Membersihkan kelamin bayi laki-laki
a. Gunakan sabun dan air
b. Penis terdiri dari bentukan silinder di hampir seluruh panjangnya dengan ujung
membulat disebut glan. Bagian tangkai dan glan dibatasi lekukan yang disebut
sulkus.
c. Gunakan kapas basah untuk membersihkan penis dan lipatan-lipatnnya.
d. Jangan memaksa menarik kulit keluar dan membersihkan bagian dalam penis atau
menyemprotkan antiseptik karena sangat berbahaya. Kecuali ketika kulit luar
sudah terpisah dari glan, sesekali anda bisa menarik dan membersihkan bagian
bawahnya
e. Dengan kapas baru, bersihkan anus dan bagian bokong dari arah anus ke luar.
Keringkan dengan tisu lembut, jangan buru-buru memakai popok, tetapi biarkan
terkena udara sejenak.
f. Lipatan kulit dan bokong boleh diolesi krim
2). Membersikan kelamin perempuan

a. Gunakan sabun dan air


b. Gunakan gulungan kapas untuk membersihkan bagian bawah kelamin
c. Lakukan dari arah depan ke belakang. Tidak perlu membersihkan bagian
dalam vagina.
d. Dengan kapas baru, bersihkan anus dan bagian bokong dari arah anus ke
luar.
e. Keringkan dengan tisu lembut jangan buru-buru memakai popok, tetapi
biarkan terkena udara sejenak. Lipatan kulit dan bokong boleh diolesi krim.
I. Perawatan Tali Pusat
1. Definisi perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat adalah tindakan merawat atau memeliharapada tali pusat
bayi setelah tali pusat dipotong atau sebelum puput . Perawatan tali pusat adalah
pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir
antara ibu bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering,
puput dan terhindar dari infeksi tali pusat .

Perawatan tali pusat pada bayi tidak boleh dianggap sepele, sekali tali pusat
terinfeksi, kuman penyakit dapat menyebar ke berbagai organ lainnya. Oleh
karena itu, rawatlah selalu tali pusat. Jagalah tali pusat agar tetap kering dan
terkena udara. Menjelang kesembuhannya, tali pusat akan berubah warna menjadi
hitam. Tali pusat akan lepas dengan sendirinya antara satu sampai empat minggu.
2. Tujuan perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat bertujuan untuk menjaga agar tali pusat tetap kering dan
bersih, mencegah infeksi pada bayi baru lahir, membiarkan tali pusat terkena udara agar
cepat kering dan lepas. Perawatan tali pusat juga mencegah terjadinya penyakit tetanus
pada bayi baru lahir. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani yaitu
kuman yang mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali pusat, karena
perawatan atau tindakan yang kurang bersih .
Manfaat secara positif dari perawatan tali pusat adalah bayi akan sehat dengan
kondisi tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali pusat pupus lebih cepat yaitu
antara hari ke 5-7 tanpa ada komplikasi. Apabila tali pusat tidak dirawat dengan baik,
kuman-kuman bisa masuk sehingga terjadi infeksi yang mengakibatkan penyakit
Tetanus neonatorum. Cara persalinan yang tidak steril dan cara perawatan tali pusat
dengan pemberian ramuan tradisional meningkatkan terjadinya tetanus pada bayi baru
lahir.
3. Prosedur perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat saat ini yaitu dengan membiarkan tali pusat tetap kering dan
bersih dengan menggunakan kassa kering steril tanpa dibubuhi bahan apapun .Tali pusat
tidak perlu dibersihkan oleh sabun ataupun cairan lainnya dan biarkan terbuka tanpa
ditutup dengan kasa kering.Dalam membersihkannya diawali dengan cuci tangan dan
cukup menggunakan air DTT hangat lalu dikeringkan hingga benar-benar kering dengan
kassa kering setril.Tali pusat yang selalu kering sangat membantu mempercepat lepasnya
tali pusat.Gunakan baju yang longgar atau baju yang tidak terlalu kecil kepada bayi untuk
meningkatkan sirkulasi.Saat memakaikan popok bayi, usahakan tali pusat tidak tertutup
popok dan jika kepanjangan popok bisa di lipat untuk menghindari menutupi tali pusat
dan iritasi. Tujuan tali pusat tidak tertutup popok agar tidak terkena atau tercemar air seni
dan tinja untuk menghindari terjadinya infeksi tali pusat .
Sebelum tali pusat puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara dicelupkan
ke dalam air, cukup dilap saja dengan air hangat. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya
2x sehari selama balutan atau kain yang bersentuhan dengan tali pusat tidak dalam
keadaan kotor atau basah.
Prinsip dalam perawatan tali pusat upayakan tali pusat dalam kondisi tidak
basah dan tetap menjaga kebersihan untuk menghindari infeksi.Infeksi tali pusat
pada dasarnya dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik
dan benar, yaitu dengan prinsip perawatan kering dan bersih.
Apabila tali pusat telah terlepas, umbilikus harus bebas dari tanda-tanda
infeksi.  Beberapa tanda umum infeksi pada tali pusat antara lain tali pusat
tercium bau dan dapat terlihat nanah, tampak kemerahan pada kulit sekeliling
tali pusat, nyeri tekan di sekitar pusat, dan dapat diikuti dengan demam. Apabila
ditemukan adanya infeksi pada tali pusat bayi tetap diminumkan ASI selama
bayi sadardan segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai