Anda di halaman 1dari 20

ASSESMEN GIZI

Disusun oleh:

Ellen Triana F. (6511419036)


Maria Ulfa (6511419010)
Naimatus Saniyah (6511419028)
Nurasifah Febriani (6511419053)
Ratna Santi Anggita (6511419042)
Risma Dwi A. (6511419021)
Rizka Dwi Nor S. (6511419045)
Kasus 2
Tn. B usia 50 tahun, suku Palembang, agama Islam, pendidikan SMA, tampak lemah, dirawat di rumah sakit dengan diagnosis medik
Disfagia neurogenik, Paraparese ec suspect Myelitis. Pasien seorang pedagang yang cukup sukses, mempunyai seorang istri dan seorang
anak yang belum berkeluarga dan tinggal serumah dengan orang tuanya Tapi semenjak sakit, pasien tidak dapat bekerja lagi, sehingga
usahanya diteruskan oleh anaknya. Saat ini pasien lebih banyak tinggal di tempat tidur atau duduk di atas kursi rodanya karena kedua
tungkainya lemah.

Sejak 2 bulan yang lalu, pasien mengeluh ketika makan memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya, kadang-kadang melepeh
makanannya. Kemudian sejak 2 minggu yang lalu pasien mengeluh sulit menelan, dan merasa makanannya tersumbat di kerongkongan.
Pasien mencoba makan makanan saring berupa bubur sumsum, bubur saring, havermut, susu dan teh manis. Hasil pemeriksaan FEES/
THT (tes menelan) diketahui : bubur sumsum (ada residu), bubur nasi (ada residu), havermut (tidak ada residu), susu (ada aspirasi), air teh
manis (ada aspirasi). Meskipun demikian, pasien masih ingin makan makanan yang seharusnya dihindari (kacang dan keripik).

Data-data pasien sbb. : TB = 145,5 cm, BB = 45 kg, hasil lab : Hb =12 mg/dl, Albumin = 3 g/dl (N 3,4-4,8 g/dl), kolesterol HDL = 30 mg/dl,
kolesterol LDL = 50 mg/dl, Na darah = 133 mEq/L, K = 5 mEq/L. Isterinya kemudian berusaha membuatkan makanan yang lebih mudah
ditelan yaitu makanan blenderized yang terdiri dari nasi tim 1½ p, tim ikan kakap/tuna 2 p, wortel/brokoli rebus 2 p, dengan pemberian 3 x
300 cc, ditambah makanan cair 250 cc (2x sehari) yang terdiri dari : susu full cream 3 sdm, bubur kacang hijau ½ gelas, dan telur 2 butir.
Hasil anamnesa gizi (recall 24 jam) : E = 800 kkal, P = 51 g, L = 27 g, KH = 85 g. Isteri pasien belum mengetahui variasi bahan makanan
yang digunakan untuk makanan blenderized, variasi makanan cair selain blenderized, dan komposisi zat gizi yang memenuhi kebutuhan
gizi pasien.

Selanjutnya pasien mendapat terapi dari dietisien yang merawatnya. Pada hari ketiga intervensi, pasien dapat menghabiskan semua
makanan yang disediakan rumah sakit berdasarkan rekomendasi dietisien. Lemah berkurang. Isteri pasien ikut membantu perawat
memberikan makanan kepada pasien, dan menyatakan akan mengikuti anjuran dietisien dalam penyediaan makanan setelah pasien pulang
ke rumah.
POKOK BAHASAN
01 Assesmen Gizi
1. Review Data meliputi, Identitas Pasien, Data Subjektif dan
Data Objektif

2. Review meliputi, FH, Antropometri, Biookimia, dan


Physical Finding

3. Identitas Data (Berdasarkan AKG)

02 Diagnosa Gizi

03 Intervensi Gizi
01
Assesmen Gizi
Identitas Pasien
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B Suku : Agama : Islam
Palembang
Usia : 50 Tahun Pendidikan : SMA Pekerjaan : Pedagang
Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
1. Tampak Lemah 1. Didiagnosis mengalami Disfagia
2. Pasien mengeluh sulit menelan, neurogenik, Paraparese ec suspect
dan merasa makanannya tersumbat Myelitis
di kerongkongan Pasien mencoba 2. Makanan yang dikonsumsi berupa
makan makanan saring berupa bubur bubur sumsum (ada residu), bubur nasi
sumsum, bubur saring, havermut, (ada residu), havermut (tidak ada
susu dan teh manis. residu), susu (ada aspirasi), air teh
3. Pasien mengeluh ketika makan manis (ada aspirasi).
memerlukan waktu yang lebih lama 3. TB = 145,5 cm, BB = 45 kg, hasil lab :
dari biasanya, kadang-kadang Hb =12 mg/dl, Albumin = 3 g/dl (N 3,4-
melepeh makanannya 4,8 g/dl), kolesterol HDL = 30 mg/dl,
4. pasien lebih banyak tinggal di kolesterol LDL = 50 mg/dl, Na darah =
tempat tidur atau duduk di atas kursi 133 mEq/L, K = 5 mEq/L.
rodanya karena kedua tungkainya
lemah.
Food History & Antropometri
ASSESMEN GIZI
 
FOOD HISTORY (FH)

Terminologi Domain Data

FH-1.1.1.1 Asupan Energi Total Energi 800 kkal


Total
FH-1.5.1.1 Lemak Total Asupan Lemak 27 gram

FH-1.5.3.1 Protein Total Asupan Protein 51 gram

FH-1.5.5.1 Karbohidrat Asupan Karbohidrat 85 gram


Total
ANTOPOMETRY (AD)

Terminologi Doma Data Norm Interpretasi


in al

AD.1.1.1 Tinggi 145,5 cm - -


Bada
n

AD.1.1.2 Berat 45 kg - -
Bada
n

AD.1.1.5 IMT 21,2 18,5- Normal


22,9
Biokimia

BIOKIMIA (BD)
Terminologi Domain Data Normal Interpretasi
BD.1.7.2 HDL 30 mg/dl > 40 mg/dl Kurang
BD.1.7.3 Kolesterol LDL 50 mg/dl < 130 mg/dl Normal
BD.1.10.1 Hemoglobin 12 mg/dl 14-18 mg/dl Kurang
BD.1.11.1 Albumin 3 g/dl 3,5-5,9 g/dl Kurang
BD.1.10.3 Na Darah 133 mEq/l 135-145 Kurang
  mEql/l
BD.1.2.7 Kalium 5 mEq/l 3,7-5,2 mEql Normal
Riwayat Klien
RIWAYAT CLIENT (CH)
Terminolog Domain Data
i
CH-1.1.1 Umur 50 tahun
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH-1.1.5 Suku Palembang
CH-1.1.6 Bahasa Indonesia
CH-1.1.8 Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
CH-1.1.9 Peran Dalam Kepala Keluarga
Keluarga
CH-2 Riwayat Medis Disfagia neurogenik, Paraparese ec suspect
Myelitis
CH-2.1.1 Keluhan Terkait Gizi Dua bulan terakhir pasien mengalami keluhan
ketika makan memerlukan waktu yang lebih
lama dari biasanya, dan kadang-kadang
melepeh makanannya.
Dua minggu terakhir pasien mengalami keluhan
sulit menelan, dan merasa makanannya
tersumbat di kerongkongan
CH-2.2.1 Perawatan/ Terapi Pasien dirawat oleh istrinya, istrinya
Medis memberikan menu makanan yang mudah
ditelan yaitu makanan blenderized yang terdiri
dari nasi tim 1½ p, tim ikan kakap/tuna 2 p,
wortel/brokoli rebus 2 p, dengan pemberian 3 x
300 cc, ditambah makanan cair 250 cc (2x
sehari) yang terdiri dari :susu full cream 3 sdm,
bubur kacang hijau ½ gelas, dan telur 2 butir.
Selanjutnya pasien mendapat terapi dari
dietisien yang merawatnya
Comparative Standards (Standar
Pembanding)
Tabel Standar Pembanding (CS)
TERMINO DOMAIN DATA KEBUTUH KATEGOR
LOGI KASUS AN I
Nama : Tn. B CS-1.1.1 Total 800 kkal 1.535,4625 Defisit
Usia : 50 tahun kebutuhan kkal tingkat
TB : 145,5 cm energi (52%) berat
BB : 45 kg
CS-2.1.1 Total 27 gram 34,12 gram Defisit
kebutuhan (79,1%) tingkat
Hasil food recall 24 jam:
lemak sedang
•Energi= 800 kkal
CS-2.2.1 Total 51 gram 57,5 gram Defisit
•Protein= 51 gram
•Lemak= 27 gram kebutuhan (89%) tingkat
protein ringan
•Karbohidrat= 85 gram
CS-2.3.1 Total 85 gram 249,5 gram Defisit
kebutuhan (34%) tingkat
karbohidrat berat
Perhitungan Gizi
▪ Perhitungan BEE menggunakan metode Harris-Benedict

BEE (pria) = 66,5 + 13,75 (BB) + 5 (TB) – 6,78 (U)


  BEE (pria) = 66,5 + 13,75 (45) + 5 (145,5) – 6,78 (50)
BEE (pria) = 66,5 + 618,75 + 727,5 – 339
BEE (pria) = 1.073,75 kalori

▪ Perhitungan TEE

Diketahui :
Faktor stres (FS) = 1,3 (sedang)
Faktor aktivitas fisik (FA) = 1,1 (bed rest)

TEE= BEE x FS x FA
TEE= 1.073,75 x 1,3 x 1,1= 1.535,4625 kkal

▪ Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Makro

Lemak= 20% x TEE


Lemak= 20% x 1.535,4625 = 307,0925 kkal = 34,12 gram
Protein= 15% x TEE
Protein= 15% x 1.535,4625 =230,31 kkal = 57,5 gram
Karbohidrat= TEE – kebutuhan lemak – kebutuhan protein
Karbohidrat= 1.535,4625 - 307,0925 - 230,31
Karbohidrat= 998,06 kkal = 249,5 gram
02
Diagnosis Gizi
DIAGNOSIS GIZI
A. DOMAIN ASUPAN
Problem Etiologi Sign & symtoms Terminologi
NI.1.2 Asupan Energi Inadekuat Pemilihan makanan yang tidak bervariasi Asupan energi sebesar 51% termasuk Asupan energi inadekuat berkaitan dengan
dan kurangnya pengetahuan mengenai dalam kategori defisit tingkat berat pilihan makanan yang tidak bervariasi dan
makanan dan zat gizi terkait dengan kurangnya pengetahuan mengenai
asupan energi. makanan dan komposisi zat gizi terkait
dengan asupan energi ditandai dengan
asupan energi sebesar 51% termasuk
dalam kategori defisit tingkat berat.

NI.5.6.1 Asupan Lemak inadekuat Pemilihan makanan yang tidak bervariasi Asupan lemak sebesar 79.1% termasuk Asupan lemak yang inadekuat berkaitan
dan kurangnya pengetahuan mengenai dalam kategori defisit tingkat sedang dengan pilihan makanan yang tidak
makanan dan zat gizi terkait tentang serta pemeriksaan HDL yakni 30 mg/dl bervariasi dan kurangnya pengetahuan
jumlah lemak. tergolong kurang dan LDL 50 mg/dl mengenai makanan dan zat gizi terkait
tergolong normal. tentang jumlah lemak dibuktikan dengan
kadar kolesterol darah HDL 30 mg/dl dan
LDL sebesar 50 mg/dl dan asupan lemak
sebesar 79.1% termasuk dalam kategori
defisit tingkat sedang.
NI.5.7.1 Asupan Protein inadekuat Pemilihan makanan yang tidak bervariasi Asupan protein sebesar 89% termasuk Asupan protein inadekuat berkaitan
dan kurangnya pengetahuan mengenai ke dalam kategori defisit tingkat ringan dengan terbatasnya variasi atau ragam
makanan dan zat gizi terkait tentang makanan yang dikonsumsi dan kurangnya
jumlah protein. pengetahuan mengenai makanan dan zat
gizi terkait tentang jumlah protein ditandai
dengan asupan protein sebesar 89%
termasuk dalam kategori defisit tingkat
ringan.
NI.5.8 Asupan Karbohidrat Inadekuat Pemilihan makanan yang tidak bervariasi Asupan karbohidrat sebesar 34% yang Asupan karbohidrat inadekuat berkaitan
dan kurangnya pengetahuan mengenai termasuk kedalam kategori defisit tingkat pemilihan makan yang tidak bervariasi dan
makanan dan zat gizi terkait tentang berat. kurangnya pengetahuan mengenai
jumlah karbohidrat. makanan dan zat gizi terkait tentang
jumlah karbohidrat ditandai dengan
asupan karbohidrat sebesar 34% yang
termasuk dalam kategori defisit tingkat
berat.
b. DOMAIN KLINIS
PROBLEM ETIOLOGI SIGN/SYMPTOM TERMINOLOGI
NC.1.1. Kesulitan menelan Kurangnya kemampuan untuk Hasil pemeriksaan FEES/THT (tes Kesulitan menelan berkaitan dengan
mengonsumsi makanan  menelan) menunjukkan masih terdapat pasien kurang mampu dalam
residu dan adanya aspirasi serta mengonsumsi makanan ditandai
asupan energi, lemak, dan karbohidrat dengan hasil pemeriksaan FEES/THT
yang kurang dari 80% kebutuhan. (tes menelan) menunjukkan masih
terdapat residu dan adanya aspiras
serta asupan energi, lemak, dan
karbohidrat yang kurang dari 80%

C.DOMAIN LINGKUNGAN
PROBLEM ETIOLOGI SIGN/SYMPTOM TERMINOLOGI
NB.1.1. Kurang pengetahuan terkait Kurang pengetahuan dan informasi Belum mengetahui variasi bahan Kurang pengetahuan terkait makanan
makanan dan zat gizi gizi makanan yang digunakan untuk dan gizi berkaitan dengan kurangnya
  makanan blenderized, variasi edukasi gizi dalam keluarga ditandai
makanan cair selain blenderized, dan dengan istrinya yang belum paham
komposisi zat gizi yang memenuhi mengenai variasi bahan makanan untuk
kebutuhan gizi pasien. makanan blenderized dan komposisi
Masih ingin makan makanan yang zat gizi yang dibutuhkan.
seharusnya dihindari (kacang dan
keripik)

D. DOMAIN PRIORITAS
Asupan energi inadekuat berkaitan dengan pilihan makanan yang tidak bervariasi dan kurangnya pengetahuan mengenai makanan dan komposisi zat gizi terkait
dengan asupan energi ditandai dengan asupan energi sebesar 51% termasuk dalam kategori defisit tingkat berat.
03
Intervensi Gizi
Intervensi
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI P NI.5.6.1 Asupan Lemak Tujuan: Meningkatkan asupan lemak dari
inadekuat 79.1% hingga 100%

P NI.1.2 Asupan Energi Inadekuat Tujuan: Meningkatkan asupan


energi dari 51% hingga 100%

E Pemilihan makanan yang tidak ND – 1 (Pemberian makanan utama dan


bervariasi dan kurangnya selingan) dengan diberikan modifikasi
E Pemilihan makanan yang tidak ND – 1 (Pemberian makanan pengetahuan mengenai pada bentuk dan frekuensi makan
bervariasi dan kurangnya pengetahuan utama dan selingan) dengan makanan dan zat gizi terkait
mengenai makanan dan zat gizi terkait diberikan modifikasi pada tentang jumlah lemak. E.1 Edukasi Gizi tentang jenis, jumlah dan
dengan asupan energi bentuk dan frekuensi makan
waktu makan makanan sumber lemak
yang bertujuan untuk meningkatkan
E.1 Edukasi Gizi tentang jenis, pengetahuan
jumlah dan waktu makan
makanan sumber energi yang
bertujuan untuk meningkatkan S Asupan lemak sebesar 79.1% Asupan sumber lemak ditambah dari
pengetahuan termasuk dalam kategori defisit 79.1% hingga 100% serta meningkatkan
tingkat sedang serta asupan sumber lemak HDL agar
S Asupan energi sebesar 51% termasuk Asupan sumber energi pemeriksaan HDL yakni 30 kebutuhannya terpenuhi
dalam kategori defisit tingkat berat ditambah dari 51% hingga mg/dl tergolong kurang dan
LDL 50 mg/dl tergolong
100%
normal.
Intervensi
P NI.5.7.1 Asupan Tujuan: Meningkatkan asupan Protein dari 89% P NI.5.8 Asupan Tujuan: Meningkatkan asupan Karbohidrat dari 34% ke 80% sampai
Protein inadekuat hingga 100% Karbohidrat ke 100% secara bertahap
Inadekuat

E Pemilihan ND – 1 (Pemberian makanan utama dan selingan) dengan diberikan


makanan yang modifikasi pada bentuk dan frekuensi makan
tidak bervariasi
E Pemilihan makanan ND – 1 (Pemberian makanan utama dan selingan)
dan kurangnya
yang tidak bervariasi dengan diberikan modifikasi pada bentuk dan
pengetahuan
dan kurangnya frekuensi makan
mengenai
pengetahuan Edukasi gizi tentang konten/materi yang bertujuan untuk
makanan dan zat
mengenai makanan E.1 Edukasi Gizi tentang jenis, jumlah dan waktu meningkatkan pengetahuan (E.1)
gizi terkait tentang
dan zat gizi terkait makan makanan sumber protein yang bertujuan jumlah
tentang jumlah protein. untuk meningkatkan pengetahuan karbohidrat.

S Asupan Asupan sumber KH ditambah dari 34% hingga 100%


karbohidrat
sebesar 34%
S Asupan protein Asupan protein ditambah dari 89% hingga 100%.
yang termasuk
sebesar 89% termasuk
kedalam kategori
ke dalam kategori
defisit tingkat
defisit tingkat ringan
berat.
Intervensi
DOMAIN KLINIS DOMAIN LINGKUNGAN

P NC.1.1. Kesulitan Tujuan : Meningkatkan kemampuan menelan P NB.1.1. Kurang pengetahuan Tujuan : Meningkatkan dan menyadarkan pentingnya pengetahuan terkait
menelan secara bertahap terkait makanan dan zat gizi makanan dan zat gizi

E Kurangnya kemampuan bantuan saat makan (ND.5). E Kurang pengetahuan dan 1. Edukasi gizi tentang konten/materi yang bertujuan untuk
untuk mengonsumsi informasi gizi meningkatkan pengetahuan (E.1)
makanan

2. Edukasi gizi penerapan yang bertujuan untuk meningkatkan


Edukasi gizi tentang konten/materi yang keterampilan (E.2)
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
(E.1)
S Belum mengetahui variasi Edukasi berupa konseling terkait makanan yang boleh dikonsumsi oleh
bahan makanan yang pasien maupun makanan yang merupakan pantangan bagi pasien
digunakan untuk makanan
blenderized, variasi makanan Penerapan makanan blenderized untuk meningkatkan pengetahuan istri
S Hasil pemeriksaan Pemberian makanan yang lebih mudah ditelan cair selain blenderized, dan tentsng makanan blenderized sebagai pemenuhan asupan pasien
FEES/THT (tes menelan) yaitu makanan blenderized komposisi zat gizi yang
menunjukkan masih memenuhi kebutuhan gizi
terdapat residu dan pasien.
adanya aspirasi serta
asupan energi, lemak, Masih ingin makan makanan
dan karbohidrat yang yang seharusnya dihindari
kurang dari 80% (kacang dan keripik)
kebutuhan.
Intervensi
Tujuan:
1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein secara bertahap
2. Mengoptimalkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan dan mempertahankan status gizi
4. Recovery
Preskripsi
i Diet
Jenis Diet : makanan cukup kalori cukup protein
Bentuk : Makanan lunak/blenderized
Rute Diet : Oral
Frekuensi Makan : 3x Makan Utama (07.00, 13.00, 19.00)
2x Selingan (10.00 dan 16.00)

Energi : 1.535,4625 kkal


Protein : 57,5 gram
Lemak : 34,12 gram
Karbohidrat : 249,5 gram
syarat utama diet

Kebutuhan energi dihitung Bentuk makanan diberikan


1 sesuai dengan kebutuhan 3 secara bertahap sesuai dengan
menurut perhitungan sesuai daya terima pasien, mulai
umur, jenis kelamin serta dari makanan cair penuh,
aktifitas fisik yaitu sekitar kemudian baru makanan
1535 kkal lunak.

2 Kecukupan vitamin D harus 4 Cukup cairan dan zat gizi


terpenuhi supaya menjaga lain, terutama protein
otot saluran pencernaan ditambah dari 89% hingga
makanan 100%
Thank you!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai