KONSEP

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

KONSEP KEPERAWATAN

KEGAWAT DARUTAN
DI SUSUN OLEH :
 
NAMA : SYAFRINA YOLANDA
NIM : 1710105072
LATAR BELAKANG

Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan
yang dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi kedua belah pihak yaitu perawat dan
klien. Sebagai seorang perawat proses keperawatan dapat digunakan sebagai pedoman
dalam pemecahan masalah klien, dapat menunjukkan profesi yang memiliki profesionalitas
yang tinggi, serta dapat memberikan kebebasan kepada klien untuk mendapatkan pelayanan
yang cukup sesuai dengan kebutuhannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik dari
perawat maupun klien
RUMUSAN MASALAH

• Bagaimana Proses keperawatan Gawat Darurat ?


• Bagaimana Efek kondisi Kegawat Daruratan terhadap Pasien dan Keluarga ?
• Bagaimana Peran dan fungsi perawat kegawat daruratan?
PERAN PERAWAT GAWAT DARURAT

Peran perawat dalam pelayanan gawat darurat yaitu (Sheehy, 2013, pp. 4–5):
• Pemberi pelayanan kesehatan (direct care provider) pelayanan ini diberikan langsung kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan
karena sakit akut, kritis, labil dan cedera. Seta memberikan pelayanan kesehatan langsung pada keluarga, kelompok pasien dan
masyarakat yang membutuhkan perawatan kritis atau gawat darurat.
• Manager klinis (leadership) perawat gawat darurat dapat berperan sebagai manager klinik atau unit gawat darurat yang bekerja untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan gawat darurat.
• Pendidik (educator) perawat gawat darurat berperan sebagai pemberi edukasi atau pembimbing klinik bagi pasien maupun keluarga
dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan serta untuk pencegahan cedera berulang maupun yang belum terjadi.
• Peneliti (reseacher) perawat gawat darurat berperan sebagai peneliti di dalam kesehatan terkait pelayanan gawat darurat juga berguna
untuk meningkatkan kualitas pelayanan gawat darurat.
• Praktik kolaboratif (collaborative practice) berperan untuk membangun kerjasama dan koalisi antar profesi dan melakukan praktik
kolaboratif untuk mendapatkan serta mengoprimalkan hasil pelayanan yang diberikan.
FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT

fungsi perawat gawat darurat berdasarkan pada kondisi pelayanan kegawatdaruratan


• fungsi pertama adalah fungsi independen, yaitu perawat sebagai pemberian asuhan.
• Fungsi kedua adalah fungsi dependen, fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau
sebagian dari profesi lain yaitu fungsi dimana perawat saat melaksanakan kegiatan
perawatan di intruksikan oleh tenaga kesehatan lain seperti dokter, ahli gizi dan analis
medis.
• Fungsi ketiga adalah fungsi kolaboratif, yaitu melakukan kerjasama saling membantu
dalam program kesehatan (Handayani and Sofyannur, 2018, p. 34).
PROSES KEPERAWATAN AREA GAWAT
DARURAT
1.Pengkajian
• Berdasarkan pada sistem triage. Setelah primarisurve dan intervensi krisis selesai, perawat harus mengkaji riwayat diberikan oleh
pasien adalah faktor kritikal dalam penentuan perawatan yang sesuai. Jika pasien tidak dapat meberikan informasi, keluarga atau
teman bisa menjadi sumber data sekunder. AMPLE memonic dapat digunakan sebagai penggingat informasi komponen penting yang
harus didata:
• Allergie ( alergi )
• M. medication ( pengobatan : termasuk frekuensi, dosis, dan rute )
• p. Past medical histori ( riwayat medi, lalu seperti diabetes, masalah kardivaskuler atau pernapasan )
• L. Oral inteks ( obat terakhir yang dikomsumsi )
• E. event s ( kejadian-kejadian ) keluhan utama, deskripsi gejala, mekanisme troma
Setelah primary surve dan riwayat pasien lengkap, surve umum, tanda-tanda vital dan pengkajian fisik head to toe harus dilakukan.
PROSES KEPERAWATAN AREA GAWAT
DARURAT
2.Analisa dan perencanaan
Analisa yang tepat akan menunjang perumusan diagnosa keperawatan yang tepat serta intervensi sesuai protokol triage.Dibawah ini adalah masalah –
masalah diagnosa keperawatan atau kolaborasi yang secara sering ditemukan pada pasien gawat darurat :
• Tidak efektif nya bersihan jalan nafas berhubungan dengan opstruksi trakeo bronkial, sekret paru
• Kecemasan berhubungan dengan penyakit mengancam jiwa atau troma seperti amputasi, laserasi berat
• Tidak efktifnya pola napas berhubungan dengan troma dada, overdosis obat, gangguan neurologis
• Penurunan curah jantung penurunan aliran balik vena, gangguan jantung disebakan oleh listrik atau penyebab mekanik seperti tampona nadi jantung
• Tridak efektifnya koping individu berhubungan dengan amputasi tiba-tiba
• Keputusasaan berhubungan dengan troma tulang spinal menyebabkan paraplegia
• Nyeri berhubungan dengan troma, iskemia
• Ketidak berdayaan berhubungan dengan hilangnya kontrol ketika tes dianostik multiple
• Sindrom troma perkosaan berhubungan dengan penganiayaan seksual menyebabkan penghinaan, marah dan takut akan kehamilan
• Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan interuksi aliran arteri dan vena disebabkan oleh troma
PROSES KEPERAWATAN AREA GAWAT
DARURAT
• Evaluasi
Yang dilakukan diruang gawat darurat meliputi evaluasi tentang pelaksanaan triage, keadaan dan
status kesehatan pasien, dokumentasi dilakukan setiap tindakan selesai atau selama perawatan diunit
gawat darurat dan evaluasi dengan cara sujebtif , objektif , analisa dan planning ( SOAP ).
EFEK KONDISI KEGAWATDARURATAN
TERHADAP PASIEN DAN KELUARGA
• Ketakutan
Banyak hal yang dapat menimbulkan rasa takut pada pasien dan keluarga, misalnya takut akan kematian, pengobatan yang diberikan, akan
penyakitnya, lingkungan gawat darurat yang sibuk, banyak pasien gawat dan lain-lain. Untuk mengatasi masalah tersebut perawat harus
dapat berkerja lebih empati, memiliki keterampilan yang cukup dan harus dapat meningkatkan rasa nyaman dan rasa aman pada pasien dan
keluarga.
• Tidak sabar atau marah
Datang ke instalasi gawat darurat, pasien atau keluarga menganggap kondisi harus segera ditolong dan membutuhkan perhatian yang penuh
,jika hal ini tidak terpenuhi, pasien atau keluarga akan tidak sabat atau kurang terkontrol emosinya sehingga menyebabkan kemarahan.
• Kesedihan
Kesedihan disebabkan oleh kehilangan anggota tubuh, kehilangan orang yang dicintai, adanya pembatasan pengunjung, rasa tidak
diperhatikan keluarga. Dalam hal ini tim kesehatan harus berempati terhadap kondisi tersebut dan di izinkan satu orang menunggu pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai