PENCERNAAN/DIGESTIVUS
dr. sri daryani
Lapisan dinding saluran pencernaan
2. Lapisan sub mucosa
Mulut (Cavum oris)
Merupakan jalan masuk ke sal cerna
Dimulai dengan bibir (labium) yang berfungsi
mengarahkan dan menutup jalan keluar makanan
(bersama-sama dengan gigi)
Proses pencernaan dimulai dengan proses
mengunyah. Saat mengunyah makanan
dihancurkan dan dicampur dengan saliva. Pada saat
yang bersamaan kuncup pengecap juga distimulasi.
Mulut (Cavum Oris)
Stimulasi kuncup pengecap memberi rasa enak dan
menstimulasi sekresi saliva lebih banyak, enzim di
lambung, pankreas dan empedu untuk
mempersiapkan kedatangan makanan.
Saliva mengandung air, elektrolit dan protein
(amilase, mukus, dan lisozim)
Setelah tercampur, lidah akan mendorong makanan
ke bagian belakang mulut dan proses menelan
dimulai.
LIDAH
Merupakan organ muscular yang
permukaannya tertutup mucosa, melekat
pada otot dasar mulut, mandibula dan os
hyoid, sebagian besar menempati cavum
oris proprus dan sebagian di orophrynx
FUNGSI :
1. ALAT PENGECAP :
reseptor : taste bud papilla linguae
2. MEMBANTU PROSES :
MENGUNYAH
MENELAN
BERBICARA
OTOT LIDAH
1. EXTRINSIC
Melekat di lidah
dengan mandibula, os
hyoid
Untuk menentukan
posisi lidah
2. INTRINSIC
Perlekatannya di alam
lidah
Untuk menentukan
bentuk lidah
PAPILLA LINGUALIS
Duodenu Pancreas
Islets of
m
langerhans
Duct
Ampulla of
Vater Superior mesenteric Acini
artery and vein
Capillaries
Delta cell
Beta cell
Alpha cell 42
Hati (hepar)
Mempunyai peranan penting, yaitu; metabolisme akhir
nutrien, detoksifikasi, penghancuran hemoglobin, eksresi
kolesterol dan bilirubin.
Hal ini dimungkinkan karena hepatosit (sel hati)
membentuk jaringan kerja yang sangat rumit dengan
pembuluh darah vena sentral dan jar vena porta dan saluran
empedu → sinusoid.
Di sinusoid juga terdapat sel kupfer yang berperan sebagai
makrofag.
Peranan utama hati dalam proses pencernaan adalah
menghasilkan garam empedu dan lesitin.
Hati (hepar)
Garam empedu dan lesitin berperan dalam mengemulsi
lemak (membentuk miseral) sehingga lipase dapat bekerja
dengan baik.
Produk sisa garam empedu adalah bilirubin yang memberi
warna pada feses dan urin
Kantung empedu hanya berperan sebagai tempat
penyimpanan dan konsentrasi garam empedu saat tidak ada
kimus diduodenum
Setelah diabsorpsi di usus halus nutrien akan dibawa ke
hepar melalui sirkulasi vena porta, kecuali lemak yang
dibawa melalui sistem limfa
Hati
Inferior vena
cava
Right hepatic
vein Left hepatic vein
Liver
Cystic duct
Hepatic
duct
Common bile
duct
Hepatic artery
Portal vein
Sinusoids
Bile duct
Microvilli
Absorptive cell
Goblet cell
Lacteal
Plica Capillary
circulares network
Enteroendocrine
Intestinal
gland
Anfis/Pencernaan/Mashudi
Usus besar
Tidak ada proses percernaan lagi di usus besar
Bagian ini hanya berperan sebagai penyimpan dan
pengering
Usus besar menerima 500 ml kimus yang berupa
makanan yang tidak tercerna di usus halus dan
mereabsorpsi sisa air dan garam
Usus besar mempunyai bentuk yang khas → taenia
koli dan haustra
Haustra menggerakkan kimus secara lambat sehingga
air dan garam dapat direabsorpsi
Usus besar (lanjutan)
Gerakan yang lambat ini memungkinkan bakteri
untuk melakukan proses pembusukan
Gas yang tertelan dan yang dihasilkan dari proses
pencernaan akan dikeluarkan dalam bentuk flatus
Usus besar menghasilkan mukus yang bersifat
sedikit alkalin yang berfungsi melindungi usus dan
melicinkan feses
Kimus yang padat, kering, dan busuk → feses
Dibuang ke luar melalui proses defekasi
Diagnosa keperawatan