Anda di halaman 1dari 23

AUDIT INVESTIGASI

Cepi Juniar Prayoga,SE.,M.Ak


Pengertian
• Audit Investigasi adalah sebuah kegiatan sistematis dan
terukur untuk mengungkap kecurangan sejak diketahui atau
diindikasikannya sebuah peristiwa/ kejadian/ transaksi yang
dapat memberikan cukup keyakinan; serta dapat digunakan
sebagai bukti yang memenuhi pemastian suatu kebenaran
dalam menjelaskan kejadian yang telah diasumsikan
sebelumnya dalam rangka mencapai keadilan (search of the
truth).
Tujuan audit Investigasi

• Untuk menentukan kebenaran permasalahan melalui suatu


proses pengujian, pengumpulan dan pengevaluasian bukti-
bukti yang relevan dengan perbuatan fraud, dan untuk
mengungkapkan fakta-fakta fraud
Lanjutan..
• Mencakup: 
• ž Adanya perbuatan fraud (Obyek)
• ž Mengidentifikasi pelaku fraud (Subyek)
• ž Menjelaskan modus Operandi fraud (Modus)
• ž Mengkuantifikasi nilai kerugian dan dampak yang
ditimbulkannya.
Tahapan Audit Investigasi
1. Penelaahan Informasi Awal
Langkah Penelaahan Informasi Awal sebagai berikut :
a. Sumber Informasi
b. Mengembangkan Hipotesis Awal (SIADIBIBAG )
c. Menyusun Hasil Telaah - Informasi Awal
d. Keputusan Pelaksanaan Audit Investigatif
Lanjutan...
Pendekatan Audit Investigasi
a. Individu yang terkait dengan tindak kejahatan
b. Benda-benda yang terkait dengan tindak kejahatan (Apa
yang dimaksud dengan bukti fisik; Bagaimana memperoleh
dan menyimpannya; Bagaimana memperoleh informasi yang
optimal dari bukti fisik tersebut; Bagaimana mengartikan/
menafsirkan informasi yang telah diperoleh tersebut).
The case theory approach
a. Analisis data yang tersedia
b. Membuat hipotesa
c. Menguji hipotesa
d. Menyaring dan merubah hipotesa
2. Perencanaan

Perencanaan Audit Investigatif harus dapat menjawab


• – What
• – When
• – Where
• – How
• – Who
• – Why
• Penetapan
 Langkah-langkah Sasaran,
Ruang Lingkup dan Susunan Tim
perencanaan audit investigasi
 
• –Membuat hipotesis dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan batasan serta mempersempit ruang lingkup
audit;
2. Menyiagakan auditor terhadap semua fakta dan hubungan
antar fakta yang telah teridentifikasi;
3. Sebagai alat yang sederhana dalam membangun fakta-fakta
yang tercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan
penting dan menyeluruh;
4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian fakta
dan antar fakta.
Lanjutan..
• Menyusun program kerja
• Perencanaan Sumber Daya Yang Dibutuhkan
• –Perencanaan Audit Investigatif Dengan Metode SMEAC
- S = Situation (Situasi)
- M = Mission (Misi)
- E = Execution (Pelaksanaan)
- A = Administration & Logistics
- C = Communication/ Komunikasi
• – Penugasan
3. Pelaksanaan

Melakukan survey pendahuluan yaitu ,


• Sumber Informasi yang perlu di hubungi (orang,
instansi/lembaga, badan, tempat dll)
• Informasi atau bukti apa yang mungkin dapat diperoleh dari
sumber tersebut (untuk mendukung pembuktian fraud)
• Cara perolehan informasi (terbuka, tertutup, elisitasi,
wawancara dsb-nya)
Ekspose Awal

• 1. Sumber data/informasi awal yang diperoleh


• 2. Bukti awal
• 3. Analisis
• 4. Rekayasa indikasi fraud
• 5. Simpulan awal dan saran tindak yang perlu dilakukan pada
tahap investigasi
Pelaksanaan Audit Investigasi

• Pembicaraan Pendahuluan
• Pelaksanaan Program Kerja
• Penerapan Teknik Audit Investigatif
• Melakukan Observasi dan Pengujian fisik
• Mendokumentasikan Hasil Pengujian Observasi dan Pengujian
fisik
• Melakukan Wawancara
• Penandatanganan Berita Acara
• Pendokumentasian dan Evaluasi Kecukupan Bukti
Menetapkan Jenis Penyimpangan dan Kerugian Negara
 
• Menegaskan apakah penyimpangan yang diindikasikan telah
memenuhi unsur TPK atau hanya terjadi pelanggaran bersifat
administratif atau bahkan tidak ada penyimpangan sama
sekali
• Menetapkan nilai kerugian negara yang dianggap definitif
berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
Pemberkasan Hasil Investigasi

• Identitas Pihak yang Diduga Terlibat dan/atau


Bertanggungjawab
• Kasus Posisi
• Bukti-Bukti yang Diperoleh
4. Pelaporan

• Laporan Hasil Audit Investigatif atas dugaan penyimpangan


yang merugikan keuangan negara menyajikan temuan dan
informasi penting lainnya dengan maksud untuk disampaikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan guna keperluan
tindak lanjut, monitoring tindak lanjut atau untuk keperluan
penanganan lebih lanjut
Tujuan Pelaporan Hasil Audit Investigasi

• Menunjang pelaksanaan kerja sama antara unit pengawasan


internal dengan lembaga penegakan hukum, dan mudah
dipahami oleh penggunanya dalam hal ini para staf lembaga
penegakan hukum yang terkait.
Lanjutan..
• Memudahkan pejabat yang berwenang dan atau pejabat
obyek yang diperiksa dalam mengambil tindakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
5. Tindak Lanjut

• PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT INVESTIGATIF


Langkah Penanganan Temuan Berindikasi Tindak Pidana Korupsi
• Instansi yang berwenang
• Ekpose Hasil Audit Investigatif
• Persiapan Sebagai Saksi/Pemberi Keterangan Ahli
POTENSI TUNTUTAN HUKUM TERHADAP AUDITOR
 
1. Tuntutan Pidana

a. dapat dituntut berdasarkan Pasal 242 KUHP karena telah


memberikan keterangan yang tidak benar (sumpah palsu).
b. Jika ternyata keterangan yang diberikan adalah merupakan
fitnah, maka terhadap Fraud Auditor tersebut dapat diancam
pidana berdasarkan Pasal 317 KUHP (penistaan).
Lanjutan..
c. kemungkinan ancaman pidana berdasarkan Pasal 322
KUHP (membuka rahasia) jika ternyata Fraud Auditor tersebut
dengan sengaja tidak mengindahkan adanya Pasal 170 KUHAP
atau Pasal 14 Ayat (3) HIR (mengenai pengunduran diri dari
kewajiban sebagai Saksi atau Ahli karena jabatan, martabat
ataupun kewajiban untuk menyimpan rahasia)
2. Tuntutan Perdata

a. seorang Fraud Auditor yang memberikan keterangan sebagai


Saksi maupun sebagai Ahli terbuka kemungkinan untuk dituntut
secara perdata berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata (perbuatan
melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian pihak lain).
Lanjutan..
b. Tuntutan secara perdata terhadap Fraud Auditor ini dapat
diajukan oleh pihak yang merasa dirugikan, baik secara
bersamaan atau terpisah dengan pengajuan tuntutan secara
pidana

Anda mungkin juga menyukai